Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO TUTORIAL BLOK XII

(MAHASISWA)

Skenario 3

Pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan adanya sariawan pada
rongga mulutnya. Pada bawah lidah pasien juga terasa tebal dan berwarna putih dengan
permukaan yang kasar. Pasien mengaku menderita gagal ginjal dan rutin melakukan
hemodialisis. Dari pemeriksaan intraoral, didapatkan ulser kemerahan pada mukosa bukal
dekstra yang tertutup lapisan yang pultaceous. Pada bawah lidah terdapat plak putih, tidak
dapat dikerok, permukaan kasar, dan berbatas jelas. Pasien ingin lidahnya bersih dan
sariawannya sembuh.

Pultaceous eksudat kemerahan

Mohon izin menjawab nama saya faris mahdani nim 10617040,

DEFINISI Uremic stomatitis adalah komplikasi yang jarang tejadi. Hal ini dialami pasien
dengan gagal ginjal yang parah, berupa lesi putih, merah, atau abu-abu pada mukosa rongga
mulut. Pada pasien terdapat bentukan papula kemerahan yang terdiri dari pseudomembran
abu-abu diatas erythema patches yang sakit atau dapat pula berbentuk mukosa kemerahan
atau ulserasi.4,6,7,8

Mohon izin menjawab nama saya faris mahdani nim 10617040,

ETIOLOGI Etiologinya belum diketahui. Hipotesis patogenetiknya adalah diduga sebagai


reaksi dari mukosa rongga mulut terhadap racun atau amoniak atau urea yang dihasilkan dari
mikroflora karena sekesi urea yang berlebihan dalam saliva.6

Mohon izin menjawab nama saya faris mahdani nim 10617040,

EPIDEMIOLOGI Uremic stomatitis jarang terjadi, biasanya terjadi pada kedaan gagal
ginjal yang parah. Angka kejadianya hanya 14% dari pasien dengan terapi hemodialisis.
Diperkirakan hanya 8 dari 562 penderita gagal ginjal kronis yang menderita uremic
stomatitis3,4,9

Mohon izin menjawab nama saya faris mahdani nim 10617040,

PATOGENESIS Uremic stomatitis juga dianggap sebagai chemical burning akibat dari
peningkatan kadar amoniak. Amoniak dibentuk melalui bakteri yang menghasilkan urea
memodifikasi urea saliva yang meningkat pada pasien gagal ginjal kronis. Uremic stomatitis
terlihat pada level urea darah yang lebih tinggi dari 300mg/mL, meskipun dilaporkan adanya
perubahan mukosa pada level urea kurang dari 200 mg/mL dan diperkirakan sudah ada
perubahan pada mukosa pada level diatas 55 mg/dL. (keadaan normal 18-21 mg/mL) j2 Pada
keadaan uremia, glomerular filtration menjadi progressif terjadi retensi sisa produksi
nitrogen, hal ini dapt dikonfermasi dengan pemeriksaan Blood Urea nitrogen (BUN) dan
serum keratin. Glomerular Filtration Rate (GFR) menjadi deteksi derajat keparahan dari gagal
ginjal.2

Mohon izin menjawab nama saya faris mahdani nim 10617040,

MANIFESTASI KLINIS Bermacam – macam manifestasi klinis yang tampak uremic


stomatitis, antara lain:

a. Ulserasi superficial yang sakit ditutupi oleh pseudomembran yang nekrotik


b. Kemerahan difus yang edematous dan sakit ditutupi oleh pseudomembran abu-abu yang
tebal
c. Perdarahan local, ptechie dan ekimosis pada mucosa labial dan bucal, palatum mole,
pinggiran lidah, serta gingival
d. Plak hyperkeratosis multiple yang sakit
e. Penurunan jumlah saliva yang menyebabkan xerostomia, rasa terbakar, rasa tidak nyaman,
candidiasis, infeksi virus dan bakteri
f. Mukosa mulut yang pucat karena anemia
g. Warna pipi dan mukosa yang merah agak oranye karena peningkatan deposit pignen
karotin karena fungsi filtrasi ginjal yang menurun
h. Bau mulut seperti amoniak karena peningkatan kadar urea dalam saliva.
i. Rasa sulit menelan dan terbakar dalam mulut baik pada bibir dan lidah.3,6,7
Dari bermacam-macam bantuk uremic stomatitis dapat digolongkan menjadi 4 tipe, antara
lain : erythemo-pultaceous, ulcerative, hemorrhagic, dan hyperkeratotic. Lesinya sering
terdapat pada permukaan ventral lidah dan permukaan mukosa anterior. Hal ini akan terjadi
pada gagal ginjal kronis yang para

Mohon izin menjawab nama saya faris mahdani nim 10617040,

DIAGNOSIS Diagnosisnya ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan urin dan


pemeriksaan level urea dalam darah.6

Mohon izin menjawab nama saya faris mahdani nim 10617040,

TERAPI
Secara umum perlu adanya kerjasama dengan spesialis ginjal sebelum dilakukan pemberian
terapi pada pasien uremic stomatitis baik local atau sistemik. Lesi pada rongga mlut harus
dilakukan perawatan setelah dilakukan hemodialisis.6 Terapi local yang diberikan pada
pasien uremic stomatitis adalah perluya kontol oral hygene, pemberian obat kumur Hidrogen
Peroksida 10% (1:1 dengan air) 3-4 kali sehari selama 1-2 minggu, pemberian antijamur
topical seperti mikonazole oral gel 3-4 kali sehari atau nistatin oral suspensi 3-4 kali sehari
bila tampak adanya candidiasis, dan penggunaan saliva buatan pada pasien xerostomia.6,7
Pasien dengan uremic stomatitis merespon perawatan yang dilakukan pada gagal ginjal
kronis dan akan sembuh spontan setelah 2-3 minggu pasca terapi.1,7

DAFTAR PUSTAKA

1. Roda, Soriano, Bagan Cervero. Dental Management in renal failure : Patients on dialysis.
Journal Med Oral patol oral Cir Bucal. 2008 Jul 1;13 (7) : E419-26
2. Lynch, Brightman, Greenberg. Burket: Ilmu Penyakit Mulut, Diagnosa dan Terapi, Edisi
Sembilan, Binarupa Aksara, 2003 ; p.408-27
3. Rhodus, Miller, Falace, Little. Dental management of the Medically Compromised Patient.
Ed 6th . Mosby , Missouri, 2002 ; p. 147-59
4. Porter, Moles, Stein, Kumar, Proctor. Oral and Dental Aspects of Chronic Renal
Failure.http://jdr.sagepub.com. Journal of Dental Research. 2005; 84 (3) : 199-205
5. Wray D, Lowe, Dagg, Felix, Scully. Textbook of General And Oral Medicine, Churchill
Livingstone, 2001 ; p.152-5.
6. Laskaris George. Treatment of Oral Disease : A Concise Textbook, Thieme, 2005 ; p.14-5.
7. Porter, Barrett, Carvalho, Segundo, Gueiros, Leao. Uremic Stomatitis In Chronic Renal
Failure. Journal Clinics. 2005 ; 60 (3) :259-62
8. Silverman, Eversole, Truelove. Essentials of Oral Medicine. BC Decker Inc, 2001 ; p. 36-
41
9. Neville, Damm, Allen, Bouquot. Oral and Maxillofacial Pathology, 2 nd , Saunders, 2002 ;
p. 735-6

Anda mungkin juga menyukai