BAB II

METODE PENGAMATAN

2.1 Bahan dan alat

2.1.1 Bahan

a. Resin komposit

b. Vaseli

2.1.2 Alat

a. Cetakan (diameter 5 atau 10 mm dengan kedalaman 2 mm dan 4

mm)

b. Light curing

c. Sonde lurus dan sonde halfmoon

d. Eskavator

e. Glass plate, paper pad

f. Plastis filling instrumen

g. Lap putih

Prosedur kerja

2.2.1 Tahap uji penyinaran resin komposit

1. Menyiapkan alat dan bahan.

Gambar 1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Menyiapkan vaselin setipis mungkin, dan diolesi pada cetakan akrilik
bagian bawah.

Gambar 2. Pengolesan vaslelin pada cetakan akrilik

3. Aplikasi resin komposit dilakukan secara bulk (satu kali aplikasi)

dengan plastis instrumen pada masing-masing cetakan (ketebalan 2 mm
dan 4 mm) dan dikondensasi diratakan menggunakan kondensor sampai
penuh.

Gambar 3. Pengaplikasian resin komposit pada akrilik menggunakan

plastis instrumen.

4. Plat cetakan bagian atas diolesi tipis vaselin, plat cetakan akrilik atas
disekrup sampai permukaan sampel komposit rata, sekrup plat bagian
atas di kendorkan kemudian resin komposit disinar menggunakan LED
dengan arah sinar tegak lurus selama 20 detik, dengan jarak ±1 mm
(sedekat mungkin dan tidak menempel).
 Gambar 4. Merapikan cetakan akrilik, kemudian dilakukan
penyinaran menggunakan LED dengan arah sinar tegak lurus selama
20 detik.

5. Setelah polimerisasi sampel resin komposit, kemudian dilakukan uji

gores sonde tanpa ada tekanan sonde pada permukaan resin komposit
yang jauh dari sumber penyinaran (permukaan komposit bagian bawah
cetakan).

Gambar 5. Uji gores pada permukaan komposit menggunakan sonde

halfmoon tanpa ada tekanan.

6. Bandingkan jumlah dan kedalaman goresan permukaan bawah sampel

resin komposit ketebalan 2 mm dan 4 mm dengan mengisi tabel hasil
pengamatan.
 (a) (b)
Gambar 6. Perbandingan antara resin komposit ketebalan 2 mm dan 4 mm.
(a). Resin komposit dengan ketebalan 2 mm memiliki ketebalan goresan
kurang dari 1 mm.
(b). Resin komposit dengan ketebalan 4 mm memilikiki ketebalan
goresan lebih dari 1 mm