Anda di halaman 1dari 11

MEDICAL COMPROMISE

Diabetes Melitus
(LAPORAN KASUS BEDAH MULUT)

FARIS MAHDANI
NIM. 40620096

BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2021
1. DISKUSI MEDICAL COMPROMISE
1.1. Apakah yang dimaksud dengan medical compromise dalam kedokteran
gigi?
Jawab; Medically-compromise adalah suatu keadaan seorang pasien yang
mempunyai kelainan atau kondisi yang harus dikompromikan ke dokter
sebelum dilakukan suatu tindakan apapun yang berhubungan dengan
penyakit tersebut. Adapun kelainan sistemik yang merupakan kondisi
medically compromised diantaranya adalah kelainan hematologi, kelainan
metabolikendokrin, kelainan kardiovaskuler, gangguan koagulasi, kelainan
ginjal, dan kehamilan.
1.2. Apakah tujuan dari medical compromise sebelum dilakukannya tindakan
perawatan?
Jawab;
- Menghindari adanya dampak yang memungkinkan terjadi
- Menentukan planning atau rencana perawatan pada pasien
- Sebagai langkah awal untuk menstabilkan keadaan pasien
- Mengurangi adanya kecelakaan dalam tindakan perawatan
selanjutnya
- Mengurangi terjadinya pendarahan
- Dokter gigi dapat melakukan perawatan dengan aman dan dengan
risiko sekecil mungkin

- Sebagai pemahaman untuk dokter gigi mengenai penyakit penyakit


atau kelainan sistemik yang dimiliki pasien
1.3. Apa saja macam macam dari medical compromise?
Jawab;
- Diabetes Melius
- Leukemia
- Gangguan koagulasi darah
- Gagal ginjal kronik
- Gangguan kardiovaskuler
- Hemofili
- Hipertensi
- Lansia
- Ibu hamil
- Gangguan kecemasan
1.4. Apakah medical compromise selalu berupa penyakit sistemik?
Jawab; Macam dari medical compromise tidak selalu berupa penyakit
sistemik, dikarenakan medical compromise juga harus dilakukan dengan
pasien dengan keadaan sehat namun memiliki kondisi tertentu yang harus
dikompromikan kepada dokter seperti keadaan seperti pasien dengan
keadaan mengandung, pasien dengan gangguan kecemasan dan pasien
dengan lanjut usia.
1.5. Kemana saja arah rujukan dari medical compromise?
Jawab; Arah rujukan dari medical compromise sendiri bermacam macam
sesuai dengan spesialis dari penyakit ataupun keadaan yang dimiliki
pasien tersebut diantaranya yaitu;
- Pasien Diabetes Melitus → Dokter Spesialis Endokrinologi
- Pasien Hipertensi → Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Pasien penyakit sistemik Kardiovaskuler → Dokter Spesialis
Penyakit Dalam (SpPD-KKV)
- Pasien penyakit Gagal Ginjal Kronis → Dokter Spesialis Penyakit
Dalam (SpPD-KGH)
- Pasien Leukimia → Dokter Spesialis Hematologi dan Onkologi
- Pasien Ibu Hamil → Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
- Pasien dengan gangguan kecemasan → Psikiater
- Pasien dengan penyakit periodontal→ Dokter Gigi Sp. Periodonsia
2. KASUS MEDICAL COMPROMISE

2.1 Nama px : Tn. Soepardi


2.2 Usia : 53 tahun
2.3 Anamnesa : Pasien datang dengan keluhan gigi belakang
rahang bawahnya terasa goyang dan berdarah. Pasien menyampaikan
sebelumnya sering terjadi pembengkakan dan perdarahan pada gusi.
Pasien memiliki riwayat penyakit DM yang tidak terkontrol dan ingin
melakukan perawatan pada gigi belakang rahang bawah yang terasa
goyang.

2.4 Kondisi umum : Sehat


2.5 Penyakit penyerta : Diabetes Melitus
2.6 TTV :
TD : 130/80 mmHg.
N : 60 x/menit.
R : 18 x/menit.
T : 37ºC.
TB : 158 cm.
BB : 52 kg.

2.7 Pemeriksaan EO :
• Tampak bibir (pucat dan kering)
• Kepala (Simetris)
• Kelenjar tiroid (TAK)
• Wajah-leher (TAK)
• Kelenjar submandibularis sinister (TAK)
• Kelenjar submental (TAK).

2.8 Pemeriksaan IO :
• Pasien (Memiliki bau mulut)
• Bibir (TAK)
• Mukosa Bukal (TAK)
• Lidah (Tampak kemerahan disertai adanya plak keputihan)
• Dasar Mulut (TAK)
• Palatum Durum (TAK)
• Tonsil (TAK)
• Orofaring (TAK)
• Gingiva (Pada regio 4 terdapat Peradangan gingiva yang parah,
eritematous, perdarahan dan penurunan tulang alveolar), terdapat
attachment loss sebesar 8mm
• Gigi 46 - Inspeksi (Tampak adanya kalkulus dan plak)
- Tes termal (-)
- Tes Perkusi (+)
- Tes druk (+)
- Tes mobilitas (+(Klas III))

2.9 Pemeriksaan penunjang:


• Merujuk Kepada dokter gigi spesialis Periodonsia
• Melakukan rujukan ke Lab. Radiologi Dental RSGM IIK BW (Foto
periapical regio 4 posterior)
• Merujuk kepada lab hematologi (Tes hemoglobin A1c (HbA1c) )
• Merujuk kepada dokter spesialis endokrinologi

2.10 Hasil Pemeriksaan Penunjang;


• Hasil Konsultasi dari dokter Gigi Sp. Periodonsia: Pasien dapat
melakukan dilakukan tindakan ekstraksi setelah dilakukan
penurunan kadar gula untuk mengontrol keadaan diabetes
melitus yang tidak terkontrol.
• Lab Radiologi Dental RSGM: Dari hasil foto radiologi
periapical terdapat gambaran kehilangan tulang yang parah
secara horizontal yang tersebar pada area gigi 46 secara
radiografik serta adanya gambaran radiografik berupa abses
periapikal.
• lab hematologi (Tes hemoglobin A1c (HbA1c) ): Dari hasil yang
didapatkan kadar gula darah pasien 400mg/dl.
• Hasil Konsultasi dari dokter Sp. Endokrinologi: Pasien
mengkonsumsi obat rutin per oral yaitu Metformin untuk
menurunkan kadar gula darahnya.

2.11 Diagnosa : Periodontitis kronis e.c abses periapical pada gigi 46


2.12 Rencana perawatan :
a. Merujuk Kepada Spesialis Periodonsia terkait kasus pada
jaringan periodontal.
b. Merujuk kepada Laboratorium Dental untuk melihat ada
tidaknya abses atau infeksi pada daerah apikal
c. Merujuk Kepada Laboratorium Hematologi untuk pemeriksaan
kadar gula darah
d. Merujuk kepada Spesialis endokrinologi untuk mengkonsulkan
terkait penyakit sistemik yang dimiliki pasien berupa Diabetes
Melitus
e. Eliminasi dari Diabetes Melitus yang tidak terkontrol
f. Pemeriksaan tanda tanda Vital
g. Ekstraksi gigi 46
h. Pembersihan daerah abses
i. Perawatan jaringan periodontal
j. KIE
k. Kontrol pasca pencabutan dan perawatan periodontal
2.13 Alasan merujuk : untuk dapat memberikan kemanan, mendukung dari
diagnosis yang ada, serta agar dapat melanjutkan
perawatan gigi yang dikeluhkan oleh pasien,
sehingga dapat memberikan perawatan yang sesuai
agar dokter gigi dapat lebih berhati-hati dengan
adanya penyakit sistemik yang dimiliki pasien
berupa diabetes melitus dikarenakan perawatan
yang akan dilakukan adalah tindakan odontektomi.

3. SURAT RUJUKAN
3.1 Surat rujukan kepada dokter gigi spesialis periodonsia

drg. Faris Mahdani


JL. Tengku Ustman KM.45 No.55, Kotawaringin Barat
No. SIP.10617040/011-01/9999
No. Tlpn. 0813-0890-0989
Pangkalan Bun, 14 – Juni 2021
Kepada Yth. Ts.
drg. Brian Santoso Sp. Perio
Di tempat

Dengan hormat, menghadapkan pasien


Nama : Tn. Soeparndi
Umur : 53 tahun
Alamat : Jalan Pakunegara, PangkalanBun
Diagnosa : Periodontitis Kronis e.c abses periapical pada gigi 46
Penyakit sistemik yang diderita : Diabetes Melitus
Keperluan : Mohon penanganan dari sejawat dan persetujuan untuk
dilakukan tindakan ektraksi gigi. serta mohon sedikit kabar. Terima kasih.

Pangkalan Bun, 14- Juni-2021


BTK Wass Coll

Drg. Faris Mahdani


3.2 Surat rujukan kepada Laboratorium Radiologi Dental RSGM

drg. Faris Mahdani


JL. Tengku Ustman KM.45 No.55, Kotawaringin Barat
No. SIP.10617040/011-01/9999
No. Tlpn. 0813-0890-0989
Pangkalan Bun, 14 – Juni 2021
Kepada Yth. Ts.
Laboratorium Radiologi Dental RSGM IIK BW
Di tempat

Dengan hormat, menghadapkan pasien


Nama : Tn. Soepardi
Umur : 53 tahun
Alamat : Jalan Wachid Hasyim, Kediri
Diagnosa : Periodontitis Kronis e.c abses periapikal pada gigi 46
Penyakit sistemik yang diderita : Diabetes Melitus
Keperluan : Mohon dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dibidang
berupa foto radiologi pada area gigi 46 yang digunakan sebagai penunjang
untuk tindakan ektraksi gigi. serta mohon sedikit kabar. Terima kasih.

Pangkalan Bun, 14- Juni-2021


BTK Wass Coll

Drg. Faris Mahdani


3.3 Surat rujukan kepada Laboratorium Hematologi

drg. Faris Mahdani


JL. Tengku Ustman KM.45 No.55, Kotawaringin Barat
No. SIP.10617040/011-01/9999
No. Tlpn. 0813-0890-0989
Pangkalan Bun, 14 – Juni 2021
Kepada Yth. Ts.
Laboratorium Hematologi
Di tempat

Dengan hormat, menghadapkan pasien


Nama : Tn. Soepardi
Umur : 53 tahun
Alamat : Jalan Wachid Hasyim, Kediri
Diagnosa : Periodontitis Kronis e.c abses periapikal pada gigi 46
Penyakit sistemik yang diderita : Diabetes Melitus
Keperluan : Pemeriksaan kadar gula darah pasien di bidang sejawat
terkait tindakan yang akan dilakukan kepada pasien berupa ektraksi gigi.
serta mohon sedikit kabar.Terima kasih.

Pangkalan Bun, 14- Juni-2021


BTK Wass Coll

Drg. Faris Mahdani


3.4 Surat rujukan kepada dokter spesialis endokrinologi

drg. Faris Mahdani


JL. Tengku Ustman KM.45 No.55, Kotawaringin Barat
No. SIP.10617040/011-01/9999
No. Tlpn. 0813-0890-0989
Pangkalan Bun, 14 – Juni 2021
Kepada Yth. Ts.
dr. Bambang Sp.PD-KEMD
Di tempat

Dengan hormat, menghadapkan pasien


Nama : Tn. Soepardi
Umur : 53 tahun
Alamat : Jalan Wachid Hasyim, Kediri
Diagnosa : Periodontitis Kronis e.c abses periapikal pada gigi 46
Penyakit sistemik yang diderita : Diabetes Melitus
Keperluan : Mohon penanganan dari sejawat dan persetujuan untuk
dilakukan tindakan ektraksi gigi. serta mohon sedikit kabar. Terima kasih

Pangkalan Bun, 14- Juni-2021


BTK Wass Coll

Drg. Faris Mahdani


DAFTAR PUSTAKA

Evy Eida Vitria. 2011. Evaluation and management of medically compromised


patient in dental practice. Departemen Bedah Mulut & Maksilofasial
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jakarta. Dentofasial,
Vol.10, No.1, Februari 2011:47-54.

Little JW, Falace DA. 2013. Dental Management Of The Medically Compromised
Patient. 8th ed. Missouri: Elsevier:2

Michael TB, Catherine H, Scott LF, Philip CF, Peter BL. Utility Of An
International Normalized Ratio Testing Device In A Hospital-Based
Dental Practice. J Am Dent Assoc 2008; 139(6): 697-703.

Sanghai S, Catterjee P. A Concise Textbook Of Oral Maxillofacial Surgery. New


Delhi: Jaypee; 2009:95.

Vitria EE. 2011. Evaluasi Dan Penatalaksanaan Pasien Medically-Compromised


Di Tempat Praktek Gigi. J Dentomaxillofac Sci 2011; 10(1):47

Anda mungkin juga menyukai