Anda di halaman 1dari 14

ILUSTRASI KASUS SEDERHANA 2

Antibiotic Sore Mouth


(LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT MULUT)

I Gusti Agung Ayu Dyah P


40620105

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT


PROFESI KEDOKTERAN GIGI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
KASUS SEDERHANA 2
ANTIBIOTIC SORE MOUTH
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sulit
menelan (disfagia) sejak 2 hari. Dia sebelumnya dirawat karena sindrom
nefrotik dengan hipertensi dan menggunakan tablet prednisolon (40 mg, sekali
sehari). Dari delapan hari sebelum masuk rumah sakit, dia menjalani injeksi
ampisilin (500mg, tiga kali sehari) untuk infeksi saluran pernapasan. Dia
didiagnosis menderita kandidiasis oral yang disebabkan oleh penggunaan dari
ampisilin. Kandidiasis oral dikelola dengan aplikasi topikal klotrimazol (1%)
3-4 kali sehari setelah penghentian ampisilin. Pemeriksaan intraoral terdapat
kemerahan pada langit-langit dan pada lidah pasien terdapat warna
kekuningan.
DIAGNOSA
Pasien didagnosa menderita Antibiotic Sore Mouth adalah
penyakit yang disebabkan karena infeksi jamur dan bersifat
akut yang biasanya menyebabkan atrofi epitel. Berdasarkan
hasil pemeriksaan terdapat kemerahan pada langit-langit,
ukuran 5x3 cm, tidak dapat dikerok, sakit dan pada lidah pasien
terdapat warna kekuningan ukuran 2,5x2 cm, dapat dikerok,
tidak sakit.
DESKRIPSI LESI
• Pada palatum terdapat makula, berwarna kemerahan,
tepi regular, berukuran 5×3cm, tidak dapat dikerok,
terasa sakit
• Pada tengah dorsum lidah terdapat atrofi, berbentuk
belah ketupat, ukuran 2,5×2cm, dikelilingi plak putih
kekuningan serta makula eritema diameter 1-2mm
berbentuk bulat, multiple pada anterior dorsum lidah,
pada sepertiga anterior dorsum lidah bagian tengah
terdapat fisura, berukuran 2-4mm
DIAGNOSA BANDING
Antibiotic Sore Mouth Denture Stomatitis
Persamaan Lesi berwarna kemerahan, Lesi berwarna kemerahan,
terasa sakit, tidak dapat terasa sakit, tidak dapat
dikerok, disebabkan oleh dikerok, disebabkan oleh
Candida albicans Candida albicans

Perbedaan Bersifat akut, faktor Bersifat kronis, faktor


predisposisi konsumsi predisposisi penggunaan
antibiotik spektrum luas gigi tiruan
ETIOPATOGENESIS
Rongga mulut Antibiotik
(flora normal dan (bakterisid &bakterostatik)
jamur)

Ketidakseimbangan
Penggunaan berlebihan
flora normal

Petumbuhan kandida
yang berlebihan akibat
penurunan jumlah bakteri
PENATALAKSANAAN
1. Pasien diinstruksikan untuk berkumur dengan air
2. Rongga mulut pasien dikeringkan menggunakan cotton roll/tampon
3. Dilakukan pengambilan swab pada lesi
4. Hasil swab diletakkan pada media transport dan dilakukan permeriksaan lebih lanjut di
lab mikrobiologi minat mikologi
5. Pasien diintruksikan berkumur dengan chlorhexidin digluconat 0,12%
6. Pasien diberikan resep:
R/ Ibuprofen tab 400mg No. IX
S 3 dd I p.c
R/ Chlorhexidine gluconate 0,12% fl No. I
S 3 dd 1 coll or
PENATALAKSANAAN
Cara oral swab :
1. Dengan menggunakan cotton swab steril (kapas lembut yang ada pegangannya) atau bisa
menggunakan kapas steril dan dengan lidi disterilkan.
2. Sebelum melakukan swab disiapkan tabung reaksi dengan tutupnya yang sudah berisi media BHI
(Brain Heart Infusion) atau SDA ( Sabaroud Dextrose Agar) dan diberi label dituliskan nama,
umur, alamat, jenis kelamin, tanggal pengambilan sampel, dan lokasi pengambilan lesi.
3. Lalu dilakukan pengambilan swab pada lokasi lesi yang akan diambil, dengan cara cotton swab
diusap dari posterior ke anterior dengan sekali usap pada seluruh lesi.
4. Sebelum dimasukkan ke dalam tabung reaksi mulut tabung dipanaskan dulu agar tidak
terkontaminasi oleh mikroorganisme lain.
5. Lalu ditutup dengan kapas steril.
Melakukan
swab pada lesi

Letakkan pada
media transport

Rujukan ke Lab
Mikrobiologi
minat Mikologi
HASIL LABORATORIUM
• Hasil histopatologi menunjukkan imunitas
alami akut , bukan imunitas humoral.
• Sel-sel ragi, blastospora dan hifa semu berbentuk
oval, bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan sel
anakan dan berbentuk filament berkembang biak
dengan memperbanyak diri dengan spora yang
tumbuh dari tunas.
• Pasien di resepkan obat

R/ Nystatin oral suspension 100.000 UI/ml fl No.V


S 4 dd coll or
KIE
Komunikasi:
• Menjelaskan kepada pasien diagnosis penyakitnya adalah Antibiotic Sore Mouth yang disebabkan oleh Candida
albicans
Informasi:
• Menginformasikan kepada pasien penyakit yang diderita akan sembuh dengan terapi yang akan dilakukan oleh
pasien.
• Menginformasikan kepada pasien bahwa lesi yang diderita tidak berbahaya.
• Menginformasikan tindakan dan perawatan apa saja yang akan dilakukan.
• Menginformasikan obat apa saja yang akan di berikan dan tujuan pemberian obat tersebut serta dosis dari
penggunaan obat.
Edukasi:
• Menginstruksikan kepada pasien untuk melakukan kontrol kembali ke dokter yang merawat pasien untuk
pemeriksaan dosis dan jenis dari antibiotik yang digunakan pasien
• Pasien diinstruksikan menggunakan nystatin sebanyak 2ml diaplikasikan 4x sehari setelah makan dan sebelum tidur
• Pasien diinstruksikan untuk diet lunak TKTP dan rutin mengkonsumsi air putih dan obat secara rutin
• Mengintruksikan kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara menyikat gigi 2x sehari
dan menggunakan obat yang akan diberikan sebanyak 2x sehari
• Mengintruksikan agar pasien menggunakan obat yang telah diberikan sesuai anjuran
• Meninstruksikan kepada pasien untuk melakukan kontrol kembali kedokter gigi selama satu minggu kemudian jika
pasien sudah sembuh maka pasien dintruksikan untuk melakukan kontrol minimal 6 bulan sekali dalam setahun ke
dokter gigi.
KESIMPULAN
Antibiotic Sore Mouth atau Accute Erythematous Candidiasis adalah infeksi jamur akibat
konsumsi antibiotik spektrum luas dalam jangka panjang. Dalam kasus ini antibiotik yang
dikonsumsi oleh pasien adalah Ampicillin. Konsumsi antibiotik spektrum luas dalam jangka
panjang atau dalam dosis tinggi dapat mempengaruhi lingkungan rongga mulut yang berakibat
terganggunya flora normal oral. Terganggunya flora normal berakibat terus meningkatnya
pertumbuhan jamur candida sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kandidiasis.
DAFTAR PUSTAKA

Isfandiasari, Soraya Dewi. 2018. Catatan Oral Medicine. Semarang: EF Press Digimedia
Langlais R.P., Miller C.S. dan Nield Gehrig J.S. 2013. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut
yang Lazim. Jakarta: EGC
Nagaraj, Tejavathi, Soniya Kongbrailatpam, Shamama Mumtaz dan Yasir Shafeeq Mohiyuddin.
2020. Oral erythematous candidiasis: A case report. International Journal of Medical and
Dental Case Reports.7: 1-4
Panachiyil, George Mathew, Tirin Babu, Juny Sebastian dan Mandyam Dhati Ravi. 2019.
Ampicillin Induced Oral Candidiasis: A Case Report. Indian Journal of Pharmacy Practice. 12
(1): 56-58
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai