SPLINTING
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
20014103023
19A
PENDAHULUAN
baik antara tekanan oklusal dengan jaringan periodontal, dengan cara membagi
tekanan oklusal ke seluruh gigi secara merata sehingga dapat mencegah kerusakan
metode tunggal untuk mendapatkan stabilitas oklusi, untuk itu perlu diketahui
Penyebab gigi tidak stabil kurangnya jaringan pendukung akibat bone loss,
tooth loss, digunakannya gigi sebagai sandaran untuk pontik, gaya oklusal
berlebih akibat kebiasaan parafungsi atau kontak premature dan inflamasi jaringan
PEMBAHASAN
Splint merupakan alas stabilisasi dan immonilisasi gigi goyah karena suatu
lesi, trauma, atau penyakit periodontal. Prinsip dari pembuatan splint yaitu dengan
disebut splinting.
sementara atau splint provisional merupakan bagian dari terapi awal atau fase I
Setelah pembedahan periodontal pada gigi yang goyang, splint dapat membantu
penyembuhan jaringan yang sering terganggu karena tekanan kunyah saat proses
dan member hubungan yang lebih baik antara tekanan oklusal dengan jaringan
periodontal.
2.2 Mobilitas/ Kegoyangan Gigi
Mobilitas gigi sebenarnya normal bila masih dalam batas tertentu misalnya
sewaktu bangun tidur yang disebabkan gigi sedikit ekstrusi akibat tidak berfungsi
selama tidur. Apabila mobilitas diluar batas fisiologis maka mobilitas tersebut
telah patologis. Mobilitas patologis disebabkan oleh inflamasi gingival dan jaringa
pendukung, gaya torsi yang menyebabkan trauma pada gigi yang dijadikan
pegangan cengkraman gigi tiruan lepasan, terapi periodontal, dan trauma dapat
rotasi dikarenakan gigi didukung oleh tulang alveolar dan terdapat elastisitas
lebih besar saat pagi hari atau bangun tidur yang disebabkan gigi sedikit ekstrusi
akibat tidak berfungsi selama tidur. Kegoyangan gigi bergantung pada jenis gigi
yaitu pada luas permukaan gigi yang menjadi tempat penempelan serat ligament
periodontal yang berhubungan dengan sementum, jumlah akar gigi dan panjang
1. Penyebab Mobilitas
(parafungsi).
periodontitis.
e. Kombinasi diatas.
2. Pemeriksan Mobilitas
gigi yang bersangkutan dengan alat atau ujung jari dengan jari lainnya terletak
pada sisi yang bersebrangan dan gigi tetangganya yang digunakan sebagai titik
pedoman. Cara lain untuk memeriksa mobilitas adalah menempatkan jari pada
b. Menurut Miller
vertical.
c. Menurut Lindhe
horizontal.
Derajat 2 : Pergerakan mahkota gigi melebihi 1 mm dalam arah
horizontal.
a. Panjang akar gigi sandaran 2x gigi yang goyang dan gigi yang dijadikan
f. Mudah dibersihkan.
g. Harus dapat menahan gigi dengan kuat dan tidak member stress torsional
2. Indikasi Splinting :
3. Tujuan Splinting
goyang tersebut dan memberi hubungan yang baik antara tekanan oklusal
yaitu pada kasus splint permanen tidak bisa dibuat karena status ekonomi
dan status kesehatan pasien yang buruk, kasus gigi dengan prognosis yang
meragukan dan prosedur splint cekat yang rumit tidak bisa dilakukan, serta
karena alasan waktu yang tidak cukup untuk pemasangan splint permanen.
goyang pada posisi yang benar; kecukupan jumlah gigi sehat yang
gingiva, pipi, bibir, atau lidah; estetika splin; kebersihan gigi yang
a. Wire ligation
keduanya
bahan yang sering digunakan pada splint semi permanen cekat adalah
komposit resin (light cure). Pada gigi-gigi posterior, splint semi permanen
2. Splint Lepasan
cangkolan GTSL.
C. Splinting Permanen
yang hilang. Selain menstabilkan gigi yang goyang, splint ini juga
memperbaiki estetika.
bagian dari gigi tiruan kerangka logam. Splint lepasan tidak boleh
merupakan splint yang paling efektif dan tahan lama. Splint ini
tetap diinstruksi untuk lebih menjaga kebersihan gigi dan mulutnya, serta
pengunyahan.
2.5 Klasifikasi Splint Berdasarkan Lokasi pada Mahkota Gigi
A. Ekstrakoronal Splint
Biasanya sementara
melibatkan prepaasi
1. Indikasi
sementara.
e. Lesi endodontik-periodontik.
2. Kelebihan
b. Lebih revesible
3. Kekurangan
a. Kompromi awal fonetik dan kenyamanan
4. Material
dibersihkan.
B. Intrakoronal Splint
maupun gigi anterior.6 Splin intrakoronal juga dapat dilakukan pada kasus
oklusal.
material restorasi.
1. Macam-macam
maksila.
2. Indikasi
regenerasi.
kawat ini mudah dibuat dan lebih kokoh. Paling banyak penggunaannya
untuk menstabilisasi gigi insisivus mandibula. Splint terbuat dari kawat
Keuntungan :
Kerugian :
Tidak rigid
Tidak dapat digunakan untuk gigi posterior atau anterior yang edge
to edge.
Retensi plak
Indikasi :
Kontra Indikasi :
Fifi posterior
Keuntungan :
Estetiknya baik
Tidak merusak gigi dan reversible
Kerugian :
Teknik :
Gigi diisolasi
Bonding diaplikasikan
Permukaan dibentuk
Dipoles
Keuntungan :
Estetiknya baik
Stabilisasi baik
Kerugian :
Indikasi :
Kontra Indikasi :
Teknik :
Poles
Pemotong kawat
Lidah ular
Wire holder
Cara :
a. Siapkan ligature wire ukuran 0,01 inci sebagai kawat utama yang akan
gigi, lalu pilin pertemuan kedua kawat tersebut searah jarum jam.
c. Ambil kembali kawat baru dengan ukuran panjang kurang lebih 1,5
inci dan masukkan salah satu ujung dari permukaan labial ke lingual
jam.
dilakukan splinting.
f. Ujung kawat di bagian gigi penyangga gigi paling distal yang belum
interproksimal.
Pemotong kawat
Lidah ular
Wire holder
Cara :
sisi lain.
d. Lalu lakukan gerakan seperti sebelumnya dengan arah sebaliknya
dengan memilin gigi tersebut pada ujung distal, lalu lipat kedalam sisi
Teknik Ivy loop merupakan teknik yang digunakan pada gigi posterior,
PENUTUP
A. Kesimpulan
penentuan desain maupun bahan yang digunakan splint menjadi faktor yang perlu
dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA
2. https://id.scribd.com/document/427393626/Makalah-Splinting