Anda di halaman 1dari 75

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kehilangan gigi merupakan salah satu perubahan jaringan rongga mulut.

Jika gigi yang hilang tidak segera diganti dapat menimbulkan kesulitan bagi

pasien sendiri, seperti mengunyah makanan, adanya gigi yang supraerupsi,

miring atau bergeser. Penggantian gigi yang hilang dapat dilakukan dengan

pembuatan gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat.1 Gigi tiruan digunakan

untuk menggantikan gigi yang hilang dan mengembalikan estetika serta

kondisi fungsional pasien.2

Menurut Glossary of Prosthodontic gigi tiruan sebagian lepasan adalah

gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli, tetapi tidak seluruh

gigi asli dan atau struktur pendukungnya, didukung oleh gigi serta mukosa,

yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali oleh pasien sendiri.

Sedangkan gigi tiruan penuh adalah gigi tiruan lepasan yang menggantikan

seluruh gigi geligi asli dan struktur pendukungnya baik di maksila maupun

mandibula. Gigi tiruan sebagian lepasan adalah suatu alat yang berfungsi

untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama

adalah jaringan lunak di bawah plat dasar serta dukungan tambahan dari gigi

asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi penyangga. Atau restorasi

prostetik ini sering juga disebut Removable Partial Denture.3

1
Suatu karakteristik (sifat) geligi tiruan, yaitu kemampuan menahan gaya-

gaya yang cenderung mengubah hubungan antara gigi tiruan dengan jaringan

lunak mulut di mana prothesa tersebut berada, baik pada saat istirahat maupun

berfungsi disebut retensi (retention). Contoh gaya-gaya seperti ini, misalnya

gaya gravitasi, otot kunyah, proses penguyahan, berbicara, makan lengket

serta tetap cekat dan tidak berubahnya posisi geligi tiruan terhadap suatu gaya,

dinamakan stabilitas (stability).4 Dalam proses pembuatan geligi tiruan

sebagian lepasan, biasanya pekerjaan diawali dengan tindakan diagnosis yang

merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menetapkan adanya suatu

keadaan yang tidak wajar, meneliti abnormalitas serta menentukan

penyebabnya. Tahap diagnosis ini dapat dibantu dengan pencetakan rahang

(jaw impression) yang akan menghasilkan cetakan rahang dalam bentuk

negatif lengkung gigi dan jaringan sekitarnya yang kita cetak4.

Kebutuhan penggunaan gigi tiruan meningkat pada kelompok usia lanjut

karena mengalami perubahan-perubahan fisiologis dalam rongga mulut

mereka termasuk kehilangan gigi. Pada usia lanjut yang biasa dikenal sebagai

istilah lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan dari perkembangan

normal yang dialami dan tidak dapat dihindari oleh setiap individu, maka

banyaknya jumlah pasien lansia yang tidak mempunyai gigi menyebabkan

perawatan gigi diutamakan pada perawatan prostodontik. Metode dan bahan

pembersihan gigi tiruan dapat diklasifikasikan metode penyikatan: metode

perendaman zat kimia yang terdiri dari perendaman dengan larutan enzim,

2
larutan asam, larutan buffer Hipoklorit Alkalin, disinfektan: metode kombinasi

penyikatan dan perendaman: metode pembersihan ultrasonik.4

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi terhadap kasus

diatas ?

2. Apakah diagnosa dokter gigi terhadap kasus diatas ?

3. Apakah jenis gigi tiruan yang dipakai dari kasus diatas?

4. Apakah rencana perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi pada kasus

diatas ?

5. Apa saja komponen dalam pembuatan gigi tiruan cekat dan bahan apa

yang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan cekat pada pasien, agar tahan

lama dan mendukung estetis ?

6. Apa saja penyebab dan tindakan yang dilakukan pada torus palatinus

tersebut?

7. Apa saja indikasi dan kontra indikasi dari penggunaan kerangka logam?

Indikasi dan kontra indikasi

8. Apa saja faktor yang menyebabkan kesalahan pada gigi tiruan yang lama?

9. Apa saja prognosa yang akan didapat ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penyusunan bahan ini adalah untuk membuka jendela

pengetahuan tentang bagaimana penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan

yang sebaiknya dipergunakan berdasarkan masalah pada kasus. Harapan

3
tim penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi tim yang

menyusun saja,akan tetapi bermanfaat juga bagi mereka yang

membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata.

1.2 Manfaat Penulisan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter

gigi terhadap kasus.

2. Mahasiswa dapat mengetahui diagnosa dokter gigi terhadap kasus.

3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis gigi tiruan yang dipakai

4. Mahasiswa dapat mengetahui rencana perawatan yang dilakukan oleh

dokter gigi pada kasus.

5. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja komponen dan bahan dari mahkota

tiruan sebagian

6. Mahasiswa dapat mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari penggunaan

kerangka logam

7. Mahasiswa dapat mengetahui factor yang mempengaruhi keberhasilan

8. Mahasiswa dapat mengetahui prognosa yang didapat.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan adalah suatu alat yang berfungsi untuk

mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah

jaringan lunak di bawah plat dasar serta dukungan tambahan dari gigi asli yang masih

tertinggal dan terpilih sebagai gigi penyangga. Atau restorasi prostetik ini sering juga

disebut Removable Partial Denture.6

2.2 Jenis-jenis Gigi Tiruan Sebagian Lepasan7

2.2.1 Berdasarkan Cara Pemasangan

1. GTSL Konvensional

Gigi tiruan yang dibuat dan dipasangkan sesudah luka pencabutan sembuh

2. GTSL Immediate

Gigi tiruan yang dibuatkan sebelum pencabutan dan segera dipasangkan

setelah pencabutan

2.2.2 Berdasarkan Bahan

2.2.2.1 Bahan Basis

1. GTSL Akrilik

a. Termoset (Heat Cure): kaku

5
b. Termoplastik (fleksibel): vaplast

2. GTSL Logam

3. GTSL Kombinasi

2.2.2.2 Bahan Anasir Gigi

1. Akrilik

2. Porcelain

2.2.3 Berdasarkan Jaringan Pendukung

1. Tooth Borne

Jaringan pendukung gigi tiruan adalah gigi asli

2. Tooth Tissue Borne

Jaringan pendukung gigi tiruan adalah gigi asli dan jaringan lunak

3. Tissue Borne

Jaringan pendukung gigi tiruan adalah jaringan lunak

2.2.4 Berdasarkan Jenis

1. Advanced

2. Overdenture

3. Transisi

6
4. Implan

2.2.5 Berdasarkan Fungsi

1. Gigi tiruan permanen

2. Gigi tiruan sementara

2.3 Komponen Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

2.3.1 Retainer atau Penahan

Retainer atau penahan merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepas yang

berfungsi memberi retensi dan karenanya mampu menahan protesa tetap pada

tempatnya.5

Penahan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:5

1. Penahan Langsung atau direct retainer

Direct retainer adalah bagian yang berkontak langsung dengan

permukaan gigi penyangga dan dapat berupa cengkram atau kaitan presisi.

2. Penahan Tidak Langsung atau Indirect Retainer

Inderict retainer adalah bagian yang memberikan retensi untuk melawan

gaya yang cendrung melepas protesa kearah oklusal dan bekerja pada basis.

Gaya gravitas, otot kunyah, proses pengunyahan, berbicara, makanan

lengket dan sebagainya merupan kemampuan menahan gaya ini diperoleh dengan

satu atau beberapa cara berikut ini :5

7
1. Cengkeram

2. Kaitan Presisi

3. Gesekan (Friksi atau frictional Fit)

Antar tepi geligi tiruan dengan gigi, terutama gigi penyangga, contoh

pada spoon denture atau horse shoe bar denture, dima protesa tetap cekat

tanpa cengkeraman sekalipun. Gesekan ini diperoleh dengan menekan

gigi tetapi tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal atau

menggeser gigi. Retensi yang diperoleh adalah sangat terbatas.

4. Adhesi dan kohesi

Adhesi adalah hubungan antara basis dengan saliva dan saliva dengan

mukosa. Sedangkan kohesi merupan gaya tarik menarik antara molekul

sejensi, dalam hal ini saliva.

5. Tekanan atmosfir

6. Bagian basis yang melewati daerah gerong gigi

7. Bagian basis yang melewati daerah gerong jaringan lunak

8. Pembentukan tepi jaringan pada permukaan poles protesa membantu

menyempurnakan penutupan tepi, juga sebagai kunci mekanis (

mechanical lock ) jaringan saat fungsi.

9. Gaya gravitasi

8
Gaya gravitasi berguna bagi geligi tiruan rahang bawa. Menurut

McCracken menganjurkan pembuatan geligi tiruan bawah yang lebih

berat

10. Retensi Tak Langsung

Retensi tak langsung membantu menambah retensi.

Cengkeram

Cengkeram memiliki istilah lain yaitu cengkeraman, cangkolan, klammer,

dan dalam istilah bahasa inggris yaitu claps atau crib.5

Penggolongan cengkraman :5

a.Menurut Konstruksinya

- Cengkeraman tuang atau cor ( cast claps )

- cengkeraman Kawat ( wrought wire claps )

- Cengkeraman Kombinasi (combination claps )

b. Menurut Desain

- Cengkeraman sirkumferensial (cirumferensial claps or circumferential

type claps)

- Cengkeraman batang ( bar arm or bar type claps )

c. Menurut Arah Datang Lengannya

9
- cengkeraman oklusi ( occlusally approching claps )

- cengkeraman gingival ( gingivally approching claps )

Prinsip Desain Cengkeram

Cengkeraman harus didesain berdasarkan pemelukan, pengimbangan, retensi,

dukungan dan pasifitas.

Pemelukan (encirlement)

Sebuah cengkeraman harus memeluk permukaan gigi lebih dari 180 tetapi

kurang dari 360 derajat, dapat secara kontinu seperti pada jenis cengkeraman

sirkumferensial atau terputus-putus seperti pada cengkeraman batang. Sedikitnya

ada tiga permukaan gigi yang dilewati cengkeraman, yaitu sandaran oklusal,

terminal retentif dan terminal pengimbang.5

Pengimbangan (reciprocation)

Pengimbangan diartikan sebagai kemampuan suatu bagian dari geligi tiruan

untuk mengimbangi atau melawan gaya yang ditimbulkan oleh bagian lainnya.

Dalam hal ini, gaya yang ditimbulkan karena lengan retentif harus diimbangin

dengan pengimbang pada permukaan yang berlawanan.Hal ini harus ditinjau dari

daerah vertikal dan horizontal.5

Dalam pengimbangan horizontal, sebuah lengan harus diimbangi oleh lengan

lain yang terletak pada permukaan yang berlewanan. Bila sebuah lengan retentif

dipaksa melewati kontur terbesar gigi, ada tendensi gigi tersebut akan tertekan

10
atau terputar oleh lengan itu. Hal ini tak akan terjadi bila tak ada lengan lain

sebagai pengimbang pada permukaan perlawanan.5

Retensi

Retensi merupakan kemampuan geligi tiruan melawan gaya-gaya pemindah

yang cenderung memindahkan protesa kearah oklusal. Contoh gaya pemindah

adalah aktifitas otot-otot saat berbicara, mastikasi, tertawa, menelan, batuk,

bersin, makanan lengket atau gravitasi untuk gigi tiruan atas.5

Retensi ini biasanya diberikan lengan retentif karena ujung lengan ini

ditempatkan pada daerah gerong. Pada saat gaya pemindah bekerja, lengan ini

akan melawannya dan pada saat itu pula mulai timbul gesekan dengan permukaan

gigi. Besarnya retensi cengkeraman terdiri dari:5

a. Besar gerong yang ditempati lengan cengkeraman.

b. Modulus elastisitas dari logam campur bahan cengkeraman.

c. Penampang lengan cengkeraman.

d. Panjang lengan cengkeraman.

e. Arah datang lengan menuju gerong

f. Letak cengkeraman terhadap garis fulkrum

Stabilisasi

11
Stabilisasi merupakn gaya untuk melawan pergerakan geligi tiruan dalam

arah horizontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeraman berperan, kecuali

bagian terminal ( ujung ) lengan retentif. Dibanding yang berbentuk batang,

cengkeraman sirkumferensial memberikan stabilisasi lebih baik, karena

mempunya sepasang bahu yang tegar dan lengan retentif yang fleksibel.5

Dukungan

Cengekeraman harus sanggup melawan gaya oklusal atau vertikal yang

terjadi pada waktu berfungsi atau mastikasi. Hal ini merupakan fungsi utama dari

sandaran oklusal, singulum, insisal, dan dibantu oleh badan dan bahu yang

merupakan bagian yang tegar dan terletak diatas garis survai.5

Pasifitas

Lengan retentif pada daerah gerong retentif gigi penyangga harus bersifat

pasif, sehingga tidak menekan gigi, sampai diaktifkan oleh pergerakan geligi

tiruan pada saat atau keluar masuk mulut. Bila lengan cengkeraman menekan gigi,

maka akan terjadi gaya orthodonti yang akan membahayakan gigi penyangga.

Pada saat fungsi gerakan-gerakan menyebabkan gigi penyengga tertekan sehingga

gigi bergerak atau bergeser, apa lagi pada usia lanjut, dimana daya tahan jaringan

sudah menurun.5

Bagian-bagian cengkeraman dan fungsinya

Cengkeraman merupakan penahan langsung ekstra korona dan berfungsi

menahan, mendukung, dan menstabilkan gigi tiruan sebagian lepasan.5

12
Secara struktural, cengkeraman terdiri dari bagian-bagian:5

1. badan cengkeraman (body): terletak antara lengan dan sandaran oklusal.

2. Lengan cengkeram (arm) : terdiri dari bahu dan terminal

3. Bahu cengkeram (shoulder) : bagian lengan yang terletak diatas garis

survai.

4. Ujung lengan ( terminal ) : bagian ujung lengan cengkeram

5. Sandaran (rest) : bagian yang bersandar pada permukaan oklusal/ insisal

gigi penahan.

6. Konektor minor : bagian yang menyatukan cengkeraman dengan kerangka

logam gigi tiruan.

Cengkeraman hanya dapat berfungsi dengan baik bila merupakan suatu

kesatuan yang terdiri dari :5

1. satu lengan retentif dengan ujung yang berada dibawah garis survai atau

pada daerah gerong retentif.

2. Satu lengan pengimbang yang secara keseluruhan berada didaerah non

retentif.

3. Satu sandaran oklusal

4. Satu atau lebih konektor minor

13
Lengan Retentif

Lengan ini dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga bagian sepertiga

terminalnya fleksibel dan terletak dibawah garis survai. Bagian sepertiga tengah

semi fleksibel dan bagian palatal lengannya tegar.5

Fungsi utama lengan retentif:

1. melawan pergerakn gigi tiruan kearah vertkal atau oklusal.

2. Menetralisasi gaya yang akan memutar atau memiringkan gigi penyangga

3. Stabilisasi protesa dengan mengurangi pergerakan horizontal

Lengan pengimbang/ lengan reciprocal

Lengan ini biasanya ditempatkan pada daerah bukan gerong diatas garis

survai, serta pada permukaan berlawan dengan lengan retentif. Lengan iniakan

berfungsi dengan baik bila semua bagian tegar.5

Fungsi lengan pengimbang:

1. pengimbangan atau stabilisasi terhadap pergerakn horizontal atau gaya

yang ditimbulkan lengan retentif pada saat fungsi atau gaya orthodonti

yang timbul.

2. Membantu fungsi penahan tak langsung, apa bila ditempatkan anterior

atau psoterior dari garis fulkrum

14
3. Membantu retensi, walaupun amat terbatas karena adanya friksi

lengan cengkeraman dengan gigi.

4. Membantu dukungan protesa karen ada bagian yang terletak diatas

garis survai

Sandaran Oklusal

Bagian ini harus ditempatkan pada kedudukannya (rest seat atau recess)

yang memang dipreparasi untuk itu.5

Konektor minor

Bagian ini menyatukan bagian badan dan lengan cengkeraman dengan

kerangka logam gigi tiruan.5

Cengkeraman Kawat

Cengkereman kawat merupakan jenis cengkreman yang lengan-lengan nya

terbuat dari kawat jadi (wrought wire). Di negara yang sudah maju jenis

cengkeram ini sudah jarang sekali di gunakan. Salah satu alasannya adalah karena

sandaran oklusal dan lengan pengimbang dari kawat jadi tidak dapat berfungsi

sebagaimana diharapkan. Itulah sebabnya, sering di gunakan cengkeram

kombinasi kawat-tuang sebagai alternatif.5

Pilihan lain yang sering dipakai adalah mengganti lengan cengkeram dengan

kawat aloi emas atau lawat khrom kobalt, yang di solder dab sandaran oklusal

15
tuang. Ada pula yang membuat konstruksi cengkram kawat, dimana lengan dari

kawat jadi tidak disolder pada sandaran cor.5

Di indonesia, sebagaimana halnya di negara-negara berkembang jenis

cengkeram kawat masih sering di gunakan, karena protesa resin masih sering di

buat. Cengkeram kawat sebetulnya lebih banyak di pakai untuk keperluan

ortodonti, yang lebih lazim disebut crib, seperti Jackson Crib, Half Jackson Crib

dan sebagainya.5

Kawat jadi yang sering dipakai biasanya terbuat dari kawar alou khrom nikel

dan dapat di proleh dalam tiga jenis ketegaran, yaitu sofr (500-650 N/mm2), hard

(1400-1600 N/mm2) dan springhard (1800-2000 N/mm2). Bentuk penampangnya

bisa julat, setengag bulat atau oval. Ukuran dan jenis yang sering di pakai untuk

keperluan pembuatan geligi tiruan sebagian adalah yang bulat dengan garis tengah

0,7 mm untuk gigi anterior dan premolar dab 0,8 mm untuk gigi Molar.5

Selain dari itu, dikenal juga kawat jenis Baja Tahan Karat (stainless steel).

Jenis terakhir ini tersedia dalam bentuk jadi dan tinggal mengadaptasikan saja

pada permukaan gigi penyangga. Bentuk jadi ini di peroleh dalam bentuk

sirkumferensial dengan atau tanpa sandaran oklusal mirip akers claps, untuk gigi

caninus, premolar dan molar.5

Kawat jadi yang akan di gunakan sebagai cengkraman harus kuat, permukaan

licin dan mengkilat, tahan terhadap pengaruh dalam mulut, seperti tak berkarat,

tak memberi rasa dan netral dalam arti tidak menimbulkan aliran listrik galvanis.5

16
Cengkeram kawar di bentuk dengan jalan membengkokkannya dengan tang

cengkeram, karena itu harus memenuhi pula syarat-syarat berikut :5

1. Kontak cengkram dengan permukaan gigi penyangga merupakan

kontak kontinu dan berupa kontak garis bisa penampangnya bulat dan

kontak bidang bila penampangnya setengah bulat.

2. Lengan cengkram harus melewati garis survai, biasanya 1-2 mm diatas

tepi gingiva ( cukup 1 mm saja, bila sandaran oklusal mampu menahan

gaya pemindahan ke arah gingiva)

3. Badan cengkeram sirkumferensial harus terletak di aras titik kontak

gigi penyangga.

4. Sandaran dan badan tidak boleh mengganggu oklusi maupun

artikulasi.

5. Ujung lengan cengkeram harus dibulatkan dan tidak boleh menyentuh

gigi tetangga dan melukai jaringan lunak.

6. Pada permukaan cengkeram tak boleh ada tanda bekas tang. Tanda ini

menunjukkan kurang baiknya manipulasi pembengkokan, sehingga akan

mempengaruhi daya tahan cengkeram.

Keuntungan pemakaian cengkeram kawat:5

1. Lentur. Penampang bular lebgan cengram lebih lentur dalam segala

arah, sehingga mengurangi gaya torsi pada gigi penyangga. Dengan

17
demikian cengkeram ini dapat di pakai pada kasus dimana dibutuhkan

kelenturan maksimal, seperti pada gigi penyangga yang berdekatan

dengan sadel berujung bebas, lemah ataupun miring.

2. Retensinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Sesuai dengan struktur kawatnya, cengkram dapat di buat dengan

diameter lebih kecil tanpa resiko mudah patah. Diameter kecil ini juga

memberi efek estetik lebih baik.

4. Penutupan permukaan gigi geligi minim di banding cengram tuang.

5. Indikasi pemakaian lengan retentif cengkeram kawat lebih luas,

misalnya pada gigi penyangga yang berdekatan dengan basis ujung

bebas, miring, lemah atau banyak gerong.

6. Teknik pembuatan lehih mudah, kecuali pada penyoldiran lengan pada

sandaran oklusal

Kerugian pemakaian cengram kawat :5

1. Mudah terjadi distorsi. Ada kecendrungan penderita melepas geligi

tiruan dari mulut dengan menarik lengan retentifnya. Kebiasaan ini

memudahkan cengkeram berubah bentuk atau patah.

2. Mudah patah, bila manipulasi pembuatannya kurang hati-hati sehingga

banyak bekas tang pada permukaan kawat.

18
3. Kelenturan dan tidak di preparasinya sandaran oklusal kurang

memberi dukungan yang memuaskan, sehingga geligi tiruan seolah-olah

menjadi protesa dukungan jaringan. Bila mendapat tekanan, basis jadi

tertekan ke arah jaringan lunak. Dalam jangka waktu panjang, hal ini

menyebabkan terkipasnya tepi gingiva ( gum stripping) gigi jadi goyang

dan makanan mudah terjebak.

4. Lengan kawat yang lentur kurang atau tak mampu menahan gaya

horizontal atau lateral.

Macam- macam cengkram kawat

Secara garis besar dikenal dua kelompok cengkram kawat, yaitu cengkram

oklusal dan cengkram gingival yang masing-masing terdiri dari beberapa bentuk.5

1) Kelompok cengkram kawat oklusal

Kelompok ini di sebut juga circumferensial type claps dan merupakan

bentuk umum kelompok ini. Bentuk-bentuk berikut ini termasuk dalam kelompok

ini.

1. Cengkram tiga jari

Berbentuk seperti akers claps, cengkram ini di bentuk dengan jalan

menyoldir lengan-lengan kawat pada sandaran atau menanamnya ke

dalam basis. Tersedia pula bentuk basis. Tersedia pula bentuk jadi dari

kawat baja tahan karat, yang tinggal di sesuaikan dengan bentuk anatomi

gigi.

19
2. Cengkram 2 jari

Berbentuk sama seperti akers claps tetapi tanpa sandaran, yanf bila

perlu dapat di tambahkan berupa sandaran cor. Tanpa sandaran,

cengkram ini dengan sendirinya berfungsi retentif saja pada protesa

dukungan jaringan.

3. Cengkeram jackson

Indikasi pemakakaian cengkeram ini sama seperti pada butir 2;

sebetulnya cengkeram ini merupakan penahan langsung ortodontik.

4. Cengkeram setengah jackson

Cangkokan ini di sebut pula cengkeram satu jari atau cengkeram C.

5. Cengkeram S

Berbentuk huruf S, cengkram ini bersandaran pada singulum gigi

caninus. Biasa di pakai untuk kaninus bawah, dapat pila di gunakan

untuk kaninus atas, bila ruang interoklusalnya cukup.

6. Cengkeram panah

Disebut panah, karena berbentuk anak panah yang ditempatkan pada

interdental gigi, dan diperuntukkan bagi anak-anak di mana retensi

kurang. Itulah sebabnya cengkeram ini di pakai untuk protesa sementara

selama masa pertumbuhan.

7. Cengkeram adam
20
Indikasi pemakaian sama seperti pada butir 7.

8. Rush anker crib

Cengkeram ini berindikasi pemakaian sama seperti cengkeram

embrasur.

2) Kelompok cengkeram kawat gingival

Cengkeram yang di sebut pula bar type claps ini berawal dari basis gelisi

tiruan atau dari arah gingiva. Dalam kelompk ini termasuk bentuk-bentuk

cengkraman berikut ini:5

1. Cengkram Meacock

Cengkram yang khusus untuk bagian interdental, terutama pada molar 1

ini, merupakan cengkram protesa dukungan jaringan. Dipakai pada anak-

anak pada masa pertumbuhan, cengkrambini menambah retensu untuk

spoon denture.

2. Cengkram panah anker

Dikenal sebagai arrow anchor claps dalam literatur inggris dan

merupakan cengkeram interdental atau proksimal. Tersedia juga dalam

21
behtuk siap pakai, untuk disoldir pada kerangka atau di tanam dalam

basis.

3. Cengkeram penagan bola

Indikasi pemakaiannya sama seperti pada butir 2, cengkeram ini

sebetulnya di sebut ball retainer claps.

4. Cengkeram C

Lengan retentif cengkeram ini seperti cengkeram setengah jackson

dengan standar ( pangkal) di tanam pada basis.

2.3.2 Sandaran

Sandaran atau rest merupakan bagian geligi tiruan yang bersandar pada

permukaan gigi penyangga dan dibuat dengan tujuan memberikan dukungan

vertikal pada protesa. Sandaran dapat ditempatkan pada permukaan oklusal

premolar dan molar atau pada pembukaan lingual gigi anterior. Supaya bisa

efektif, sandaran harus ditempatkan pada permukaan gigi yang sengaja dipreparasi

untuk itu. Preparasi tempat sandaran ini disebut kedudukan sandaran (rest seat or

recess)5

Macam-macam bentuk sandaran :5

Sudah dijelaskan bahwa sandaran dapat di tempatkan pada gigi depan

maupun belakang. Sandaran untuk gigi posterior dapat berupa sandaran oklusal,

22
sandaran internal, sandaran onlay dan sandaran kail. Untuk gigi anterior, sandaran

dapat berbentuk sandaran singulum, sandaran insisal, sandaran restorasi dan bahu

lingual sirkum ferensial.5

a. Sandaran pada gigi posterior

Sandaran pada gigi posterior sering disebut sandaran oklusal (oklusal

rest) dan berfungsi seperti berikut:5

1. menyalurkan gaya atau tekanan oklusal dari geligi tiruan kepada gigi

penyangga. Pada protesa dukungan gigi, dimana bagian mesial dan

distalnya masih dibatasi sandaran oklusal, gaya yang terjadi pada saat

mastikasi akan diterima elemen geligi tiruan. Gaya ini diteruskan ke gigi

penyangga melalui basis, lalu ke sandaran oklusal untuk kemudian

diteruskan ke tulang alveolar melalui jaringan periodontium.

2. Kedua, sandaran juga berfungsi menahan lengan-lengan cengkeram tetap

pada tempatnya.

3. Ketiga, sandaran mencegah lengan-lengan cengkeram menjadi mekar

atau terbuka akibat tekanan oklusal. Jika lengan kurang tegar atau

sandaran oklusal tidak ada, maka lengan dapat berubah bentuk dan letak

karena gaya-gaya yang timbul selama fungsi. Akibatnya, basis protesa

tertekan ke arah jaringan lunak. Hal seperti ini bisa menyebabkan

Gingivitis, yang bila meluas ke arah jaringan periodontal,akan

menyebabkan gigi goyang dan akhirnya tanggal. Selain itu basis kakan

terus menekan gingiva seolah-olah gigi terkelupas dari gusi


23
pembungkusnya. Hal terakhir ini bisa di sebut pengelupasan gusi (gum

stripping).

4. Keempat, sandaran membagi gaya oklusal menjadi dua atau lebih

komponen, sehingga terdapat pembagian gaya kunyah yang proporsional

antara gigi-gigi dan linggir sisa. Pada basis berujung bebas, saat gaya

oklusal bekerja, sandaran akan sedikit bergerak ke posterior sehingga

menyebabkan sayap dan basis menekan jaringan mukosa di bawahnya.

Dengan demikian, gaya ini terbagi antara jaringan lunak dan gigi

penyangga. Adanya pembagian gaya seperti ini akan mencegah

kerusakan membran periodontal, berubahnya relasi oklusi protesa, serta

perubahan letak cengkeram. Itulah sebabnya preparasi kedudukan

sandaran tak boleh menciptakan dinding vertikal yang bisa mengunci

atau menghalangi pergerakan sandaran.

5. Kelima, pemakaian sandaran akan mencegah ekstruksi gigi penyangga,

karena tekanan kunyah diteruskan ke gigi ini.

6. Keenam, terjebaknya sisa makanan antara cengkeram atau basis dengan

gigi penyangga dapat dihindari, karena sandaran oklusal akan menutupi

celah ini. Terhindarnya sisa makanan terjebak pada celah seperti ini akan

mencegah gingivitis.

7. Ketujuh, menyalurkan sebagian gaya lateral pada gigi penyangga. Bila

basis dibatasi sandaran oklusal pada kedua sisinya dan permukaan

oklusal gigi rata, dengan sendirinya tak akan ada gaya lateral yang

24
dibebankan pada gigi penyangga. Sayangnya, geligi tiruan selalu

mempunyai tonjol dan lekuk. Dengan preparasi sandaran berbentuk boks,

maka seluruh beban akan di terima gigi penyangga. Pemindahan gaya

lateral kepada gigi penyangga jarang dilakukan melalui sandaran oklusal.

Hal ini hanya dilakukan bila lengan pengimbang tak mungkin dibuat dan

sebagai gantinya dibuat preparasi sandaran berbentuk boks, misalnya

dengan tujuan estetik. Sandaran oklusal sering dibuat berbentuk sendok

(spoon) atau piring atau saucer. Dengan bentuk sandaran seperti ini,

pergerakan lateral yang mungkin terjadi hanya sedikit saja dan sayap

geligi tiruan akan menyalurkan gaya ini pada jaringan dibawahnya.

8. Kedelapan, pada gigi yang malposisi, sandaran oklusal sering

dimanfaatkan untuk sekaligus memperbaiki oklusi. Dengan cara ini

sandaran menambah permukaan oklusal gigi penyangga sehingga dapat

berkontak dengan lawan gigitnya. Bila sandaran ini menutupi sebagian

besar permukaan gigi, maka bagian ini disebut onlay.

9. Kesembilan, pada gigi posterior maupun anterior sandaran sering kali di

gunakan sebagai retensi tak langsung. Supaya bisa dipakai sebagai retensi

tak langsung, letak sandaran ini harus jauh dari garis full crown.

10. Kesepuluh, sandaran oklusal berbentuk onlay atau kail embrassure yang

multiple, karena saling dukung mendukung dapat bertindak sebagai

splint. Jadi dapat digunakan untuk perawatan periodontal. Pembuatan

25
splint seperti ini paling sederhana, walaupun kurang efektif dibanding

splint yang cekat.

b. Sandaran Oklusal

Bila memungkinkan, sandaran oklusal harus ditempatkan pada permukaan

gigi premolar dan molar yang tyelah di preparasi untuk maksud itu.

Dimensi dan bentuk kedudukan sandaran :6

Untuk bisa menyalurkan tekanan oklusal dengan baik, sandaran harus kuat

dengan perbandingan tebal dan lebar yang seimbang. Sandaran yang kecil harus

dibuat lebih lebar. Ukuran yang dianggap ideal untuk premolar adalah setengah

jarak puncak tonjol lingual dan bukal. Untuk gigi molar, dimensi ini boleh sedikit

kurang dari ukuran tadi.

Weinberg menganjurkan ukuran berikut ini sebagai kedudukan sandaran :5

− Mesio-distal 2,5 sampai 3,0 mm

− Buko-lingual 3,0 sampai 3.5

− Tebal 1.0 - 1.5 mm

Tebal sandaran oklusal tergantung juga dari jenis alloy. Bila modulus of

elastisitas tinggi, maka sandaran oklusal dapat dibuat lebih tipis dengan ketegaran

yang memadai. Bentuk sandaran oklusal harus berbentuk sendok/piring (spoon or

saucee shaped) 5

26
Bila posisi gigi penyangga dalam lengkung gigi normal, kedudukan sandaran

harus berada di puncak linggir; tetapi hal ini kadang kadang tak bisa terlaksana

bila giginya malposisi. Sudut proximal-oklusal tidak boleh tajam, tetapi harus

membulat seperti kontur air terjun. Sudut tajam atau lancip dapat menyebabkan

terlalu tipisnya sandaran, sehingga menjadi titik lemah untuk patah dikemudian

hati. Preparasi seperti ini juga akan meninggalkan enamel rod yang pendek dan

tak terdukung, sehingga mudah patah. Selain itu, basis berujung bebas akan

menghalangi pergerakan protesa ke posterior, sehingga gaya horizontal akan

disalurkan seluruhnya ke gigi penyangga.5

Dasar tempat kedudukan sandaran harus sedikir miring mengarah ke pusat

gigi penyangga dan harus konkaf atau berbentuk piring atau sendok. Sudut yang

dibentuk antara sandaran oklusal dengan konektor minor harus kurang dari 90

derajat. Hanya dengan cara ini tekanan oklusal dapat disalurkan ke sumbu panjang

gigi . bila sudut ini lebih besar dari 90 derajat sandaran akan gagal menyalurkan

gaya kepada gigi penyangga dan akan meluncur dari tempat kedudukannya.

Akibatnya timbul gaya orthodontik pada gigi penyangga ini, sebagai resultan

gaya-gaya yang bekerja pada bidang miring. Bila karena suatu hal preparasi

sandaran seperti ini tidak mungkin dilakukan, maka dapat dibuat sandaran

sekunder pada sisi berhadapan pada gigi yang sama.5

c. Sandaran pada gigi kaninus dan insisifus

Secara morfologik gigi anterior tak mungkin diberi sandaran oklusal maupun

cengkeram. Kadang kadang, karena tak ada pilihan lain, gigi gigi depan ini

27
terpaksa digunakan sebagai penahan. Pada penggunaan gigi depan sebagai

penyangga ini harus diusahakan supaya tak terjadi gerakan orthodontik atau

menjadi mekarnya lengan cengkeram karena gaya oklusal. Bila sandaran tidak

cukup baik, cengkeram akan meluncur kebawah dan lengan cengkeram akan

tertekan kedalam gingiva. Dibanding gigi insisif, gigi kaninus sebagai penyangga

tentu lebih menguntungan bila kaninus tak ada atau tak mungkin dijadikan

sebagai penyangga, maka penggunaan insisifus hendaknya disertai sandaran

multiple pada beberapa gigi seri sekaligus. Pemeriksaan seksama tentang bentuk

dan panjang akar, inklinasi serta rasio panjang akar mahkota klinis amat penting

sebelum menentukan bentuk dan tempat sandaran pada gigi seri. Dengan

demikian dapat diketahui besar dan kuatnya dukungan tulang alveolar

dibawahnya.5

Macam macam sandaran pada gigi kaninus :5

− Sandaran singulum

Dari segi mekanik, sandaran singulum pada gigi depan menguntungkan

dibanding dengan sandaran insisal, karena letaknya lebih dekat pada pusat rotasi

gigi. Selain itu, sandaran singulum tidak terlihat dan tidak mengganggu lidah.

Prinsip preparasi singulum sama saja dengan preparasi sandaran oklusal.

− Lokasi sandaran singulum.

Bila kaninus sehat dan lereng lingual tidak terlalu tegak lurus, maka sandaran

dapat ditempatkan tepat diatas singulum, seperti sandaran oklusal. Sandaran

28
singulum biasanya dapat dipakai pada kaninus atas yang inklinasinya biasanya

sedikit ke labial dan mempunyai singulum lebih menonjol.

2.3.3. Konektor

A. Konektor Utama (Mayor Konektor)

Konektor utama merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang

menghubungkan bagian protesa yang terletak pada salah satu sisi rahang dengan

yang ada pada sisi lainnya. Dengan demikian pada bagian ini terletak bagian-

bagian lain protesa secara langsung ataupun tidak langsung. Supaya dapat

berfungsi dengan baik, bagian ini harus memenuhi beberapa persyaratan berikut

ini:5

Pertama, konektor harus tegar, sehingga gaya-gaya yang bekerja pada protesa

dapat disalurkan ke seluruh bagian atau daerah pendukung.

Kedua, lokasinya diatur sedemikian sehingga tidak mengganggu pergerakan

jaringan dan tidak menyebabkan tergesernya mukosa dan gingiva. Tonjolan tulang

dan jaringan lunak juga tidak terganggu pada saat gigi tiruan keluar masuk mulut.

Ketiga, bagian perifer konektor utama harus terletak cukup jauh dari tepi

gingiva, sehingga tidak menekan atau menggeser jaringan ini. Tepi bagian lingual

paling sedikit harus terpisah 3 mm dari tepi gingiva. Tepi bawah juga tak boleh

mengganggu pergerakan jaringan dan frenulum lingualis.

Keempat, kontur bagian perifer konektor harus dibentuk membulat dan tidak

tajam, sehingga tidak mengganggu lidah atau pipi.

29
Karakteristik Konektor Utama:5

 Terbuat dari aloi yang kompatibel dengan jaringan rongga mulut

 Tegar, sehingga mampu mendistribusikan beban sesuai dengan

prinsip penyebaran stres

 Tidak mengganggu dan merangsang lidah

 Pada prinsipnya tidak mengubah kontur alami permukaan lingual

linggir sisa maupun lengkung paalatum

 Tidak menyebabkan tergesernya jaringan mulut bila restorasi

dipasang, dikeluarkan atau bergerak pada saat fungsi

 Menutupi hanya bagian jaringan yang memang benar-benar perlu

ditutupi saja

 Tidak berperan dalam retensi atau terjebaknya sisa makanan

 Mendapat dukungan dari lain-lain bagian kerangka, sehingga

memperkecil kecendrungan terjadinya rotasi selama fungsi

 Mampu memberi dukungan kepada protesa

Konektor Utama Rahang Atas

Pada rahang atas, konektor utama terbuat dari metal atau resin akrilik.

Yang terbuat dari metal dapat berbentuk Single Palatal Bar, U Shaped Palatal Bar,

Double Palatal Bar, atau Palatal Plate. Pada jenis resin, dikenal bentuk plat saja.5

30
Pemilihan konektor mana yang akan dipakai tergantung pada banyak

faktor, sebagaimana tampak pada hal-hal berikut ini:5

Dukungan

Pada geligi tiruan yang didukung empat buah gigi penyangga dengan garis

retensi berupa segi empat, maka dukungan dari palatum dan linggir sisa tidaklah

begitu penting. Sebaliknya bila hanya ada dua gigi penyangga, maka peran

jaringan palatum menjadi penting, karena bagian ini harus mampu memberi

dukungan secara maksimal. Dengan demikian, beban yang diterima gigi menjadi

berkurang.5

Supaya tegar, konektor harus dibuat lebih tebal dan lebar, apalagi bila

terbuat dari resin. Bila dibuat dengan desain yang benar, disamping fungsi

unifikasi dan dukungan, konektor juga memberi efek stabilisasi dan retensi bagi

protesa sebagian lepasan.5

Anatomi Rahang Atas

Adanya torus palatinus, misalnya dapat mempengaruhi desain dan tergantung

pada besar, posisi, dan bentuk anomali. Bila torus kecil, biasanya dapat diadaptasi

dengan pembuatan rilif. Pada torus besar, dapat dipilih konektor berbentuk tapal

kuda atau konektor depan-belakang.5

Letak dan Jumlah Gigi Hilang

Kehilangan gigi anterior dengan sendirinya memerlukan konektor maksila

yang bentuknya berbeda dengan kasus kehilangan gigi belakang. Begitu pula

31
jumlah gigi yang hilang pada suatu kasus membutuhkan pemakaian konektor yang

satu sana lain berbeda.5

Perlunya Retensi Tak Langsung

Pembuatan penutupan tepi posterior (posterior seal) biasanya banyak

membantu retensi, sehingga pergerakan rotasi bisa diimbangi.5

Splin atau Stabilisasi Gigi Lemah

Dalam beberapa hal, stabilisasi gigi dengan jaringan periodontal lemah

mempengaruhi pemilihan bentuk atau jenis konektor, misalnya geligi yang rasio

akar-mahlotanya sudah tak seimbang. Geligi semacam inj perlu diperkuat

terhadap gaya lateral.5

Fonetik

Kelainan atau perubahan suara akibat pemakaian gigi tiruan jarang terjadi.

Namun, pada orang yang peka, hal seperti ini dapat terjadi, terutama penempatan

konektor pada bagian 1/3 anterior palatum, suatu daerah yang disebut Wilayah

Bicara(speech zone).5

Sikap Mental Penderita

Pada umumnya, penderita dapat menerima tanpa keluhan bila konektor

menutupi sebagian kecil langit-langit mulutnya, terutama pada mereka yang

sebelumnya pernah memakai protesa yang permukaannya tidak luas.5

Macam-macam Bentuk Konektor Utama Maksila

32
1. Bidang Palatal Tunggal

Diletakkan pada bagian tengah palatum, konektor ini dappat diadaptasi

penderita dengan baik. Biasanya jenis ini dipakai pada geligi tiruan dukungan

jaringan gigi, sehingga berada di antara sandaran oklusal, karena itulah stabil.

Konektor ini tidak berfungsi sebagai retensi tak langsung.5

Indikasi Pemakaian:5

 Kehilangan 1 atau 2 gigi tiap sisi lekung rahang

 Daerah tak bergigi berujung tertutup

 Kebutuhan dukungan palatum minimal

 Kadang-kadang pada kasus yang mempunyai 3 gigi penyangga

saja, konektor ini perlu iperluas agar bisa turut memikul beban.

2. Plat Palatal Bentuk U

Bentuk ini sering menimbulkan keluhan dari penderita, di samping

kelemahan dari sagi mekanik. Supaya tegar, konektor jenis ini harusdibuat cukup

tebal, pada hal ini kaan mengurangi kebebasan gerak lidah. Sebalikya, jika kurang

tebal jadi eksibel, dan bila tidak ada gigi pendukung posterior maka akan terjadi

trauma pada linggir sisa.5

Indikasi Pemakaian:5

 Kahilangan 1 atau lebih gigi anterior atau posterior atas

33
 Adanya torus palatinus luas

 Perlunya spin gigi anterior

3. Batang Palatal Ganda

Konektor jenis ini mukin merupakan pilihan utama untuk maksila dengan

torus palatinus yang bergerong, banyak lokulinya, dan masih atau membesar ke

posterior sehingga tidak dapat dilakukan penutupan palatum penuh.5

Pada pasien yang tidak bisa mengadaptasi penutupan penuh, maka jenis

konektor ganda ini merupakan pilihan, walaupun tidak bisa memenuhi atau

menyamai kemampuan plat palatal dalam sgi dukungannya.5

Indikasi Pemakaian:5

 Semua kelas Kennedy, tetapi lebih sering kelas II dan IV

 Gigi penyangga anterior dan posterior terpisah jauh, padahal pla

palal tak bisa digunakan karna adanya torus atau penderita tidak dapat

mengadaptasinya.

4. Plat Palatal Penuh

Konektor ini menutupi palatum leih luas dari pada jenis lainnya. Fungsi

utamanya memberikan dukungan secara maksimal kepada geligi tiruan. Konektor

plat penuh dapatdibuat berupa konektor yang menutupi daerah antara dua atau

lebih daerah tak bergigi, atau plat yang meluas ke posterior sampai daerah

34
penutupan tepi posterior, atau bisa pula berupa konektor palal anterior dengan

kombinasi resin akrilik pada bagian posteriornya.5

Indikasi Pemakaian:5

Kasus Kelas I dan II Kennedy. Pada kebayakan kasus perluasan

distal, kebutuhan kungan merupakan syarat utama. Dengan memperluas

konektor, beban pada gigi penyangga menjadi kurang.5

Konektor Utama Rahang Bawah

Karena terbatasnya ruangan, desain konektor rahan bawah biasanya dibuat

menutupi jaringan maupun sebagian permukaan gigi, seperti misalnya pada plat

lingual. Hal ini menghalangi aksi pembersihan saliva serta penyapuan lidah,

disamping terhalangnya stimulasi mukosa oleh lalu lintas makanan pada saat

mastikasi. Dalam kasus seperti ini lenih baik dipilih Batang Lingual Ganda.5

Kriteria Pemilihan Konektor Rahang bawah:5

Pertama, retensi tak lagsung. Bila terlhat adanya sumbu rotasi melalui gigi

penyangga utama, maka desain konektor rahang bawah harus disertakn adanya

retensi tak langsung, untuk meningkatkan stabilisasi dan retensi geligi tiruan.5

Kedua, stabilisasi gigi yang lemah. Plat lingual maupun Batang Lingual

Gamda hanya dapat membantu penyaluran gaya pada semua gigi yang

dilewatinya.hal ini akan meringankan bebean gigi penyangga.5

35
Ketiga, pertimbangan anatomis mandibular. Adanya torus mandibularis,

frenulum lingual yang abnormal dan kontur mukosa sekitar gigi anterior akan

mempengaruhi pemilihan konektor.5

Keempat, adanya diastema atau ruang interdental yang besar abnormal

akan mengganggu penampilan, bla di belakangnya diletakkan konektor.

Kelima, persiapan kemungkinan penambahan elemen di kemudian hari.

Pemilihan desain konektor hendaknya dikaitkan dengan kemungkinan adanya

penambahan elemen tian.

Macam-macam Bentuk Konektor Utama Rahang Bawah

1. Batang Lingual

Merupakan bentuk yang paling sederhana, konektor jenis ini dgunakan

bila tak ada persyaratan lain kecuali hanya untuk unifikasi saja. Dengan

bentuknya yang sederhana dan ringas,konektor ini pada umumnya lebih diteri

oleh kebanyakan orang. Tepi inferior batang ini tak boleh mengganggu frenulum

lingualis dan m.genioglosus, batang lingual juga tak boleh berkontak dengan

permukaan jaringan di bawahnya,karena itu pada saat pembuatannya harus dirilif.5

2. Batang Lingual Ganda

Konektor ini berfungsi sebagai tahanan tak lanung, stabilisasi, serta

pemberi dukungan. Karna menyalurkan tekanan kunyah pada semua gigi yang

dilewatinya, konektor ini mampu mengurangi tekanan pada tulang pendukung.5

36
Indikasi Pemakaian:5

 Sebagai retensi tak langsung, dengan syarat gigi depan bebas

perawatan periodontal

 Pada kasus dengan ruang interproksmal besar, yang bisa dijumpai

pada gigi-gigi yang sudah mendapat perawatanperiodontal.

3. Plat Lingual

Penutupan seperti konektor ini akan menghalangi stimulasi fisiologik

jaringan gingiva bagian lingual. Pembersihan diri (self cleansing) permukaan

lingual geligi anterior bawah oleh saliva dan lidah juga terganggu. Pada

pemakaian plat ini, konektor harus dikeluarkan dari mulut minimal 8 jam dalam

sehari semalam demi kebersihan.

Indikasi Pemakaian:5

 Pada kasus dengan torus mandibular besar, sehingga tidak bisa

digunakan batang konvensional.

 Frenulum lingualis tinggi dan dekat puncak linggir akan

menggangu penggunaan batang biasa.

 Penderita dengan formasi kalkulus berlebih pada permukan lingual

geligi anterior.

 Perlunya retensi tak langsung, seperti pada berujung bebas.

Sebagaimana suatu batang ganda, plat lingual dapat mendistribusikan

37
gaya lateral pada sejumlah gigi asli sehingga turut berperan dalam

stabilisasi protesa.

 Perlunya stabilisasi untuk geligi anterior yang sudah lemah karna

penyakit periodontal atau sudah erupsi atau sudah erupsi berlebih, tetap

sudah diasah untuk mencapai hubungan oklusi yang harmonis. Untuk

memperoleh stabilisasi, plat lingual dapat diperluas sampai daerah

bicuspid atau menutupi ruang terproksimal.

 Persiapan penambahan gigi anterior dikemudian hari.

4. Batang Labial

Jenis konektor ini jarang dipakai kecuali sudah tidak ada cara atu pilihan

lain, misalnya pada gigi yang terlalu miring ke lingual, sehingga bentuk

konvensional tak lagi dapat dipakai.5

B. Konektor Minor

Merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang menghubungkan

konektor utama dengan bagian lain, misalnya satu penahan langsung atau

sandaran oklusal dihubungkan dengan konektor utama melalui suatu konektor

minor.5

Bentuk dan Lokasi Konektor Minor

Seperti konektor utama, konektor minor pun harus punya ketebalan yang

cukup supaya tetap tegar. Tanpa ketegaran yang cukup, penyaluran tekanan ini tak

38
akan efektf. Namun, ketebalan ini juga jangan sampai mengganggu lidah atau

jaringan mulut lainnya.5

Konektor minor biasanya diletakkan pada daerah embrasr gigi dan harus

berbentuk melancip ke arah gigi penyangganya. Selain itu, bagian konektor

tambahan ini bisa juga diletakkan pada bagian proksimal gigi yang berdekatan

dengan daerah tak bergigi dan menjadi penghubung cengkram dengan konektor

utama.5

Dalam pembuatan konektor minor, terutama yang diletakkan pada

embrasure gigi, hendaknya diperhatikan bentuknya. Kehadiran konektor jangan

sampai mengubah bentuk anatomi semula. Jadi bentuknya harus segi tiga dan

melancip ke arah interproksimal gigi. Perbatasan antara konektor utama dan

tambahan harus bulat dan bagian yang berhadapan dengan lidah harus dibentuk

sampai halus. Bila melewati tepi gingiva atau mukosa, harus dibuat rilif.5

2.3.4 Basis

Basis geligi tiruan sering disebut juga ‘dasar atau sadel’ merupakan bagian yang

menggantikan tulang alveolar yang sudah hilang, dan berfungsi mendukung gigi (

elemen ) tiruan.5

Fungsi Basis Geligi Tiruan :5

1. Mendukung gigi ( elemen ) tiruan.

2. Menyalurkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung, gigi penyangga atau

linggir sisa.

39
3. Memenuhi faktor kosmetik, kemauan dunia kedokteran gigi sekarang

memungkinkan pemberian warna dan pengembalian kontur wajah

penderita sehingga kelihatan alamiah.

4. Memberikan stimulasi kepada ajaringan yang berada di bawah dasar geligi

tiruan, yang sering juga disebut sebagai aringan sub basal. Pada saat

berfungsi, pada pemakaian protesa dukungan gigi maupun jaringan, akan

terjadi pergerakan vertikal karena adanya gerakan fisiologik gigi

penyangga dan jaringan. Gerakan – gerakan seperti ini menyebabkan

jaringan yang berada di bawah protesa seolah – olah dipijat – pijat (

massage ).

5. Memberikan retensi dan stabilisasi kepada geligi tiruan. Perluasan basis

yang berkontak cermat dan fungsional dengan jaringan ditambah kontak

tepi yang baik akan menambah retensi. Dengan cara ini, basis dapat

menetralisasi sebagian gaya yang seharusnya jatuh pada linggir sisa satau

gigi penyangga.

Macam – macam Basis Geligi Tiruan

1. Basis Dukungan Gigi/ Basis Tertutup/ Bounded saddle

Perbedaan antara basis dukungan gigi dan basis berujung bebas terutama

meliputi hal fungsi dan pemilihan bahan yang akan digunakan.5

Fungsi

Pada basis dukungan gigi, yang semata – mata merupakan span

yang dibatasi gigi asli pada kesua sisinya, tekanan oklusal secara langsung
40
disalurkan kepada geligi penyangga melalui kedua sandaran oklusal.

Selain fungsi tadi, basis bersama – sama dengan elemen tiruan berfungsi

pula mencegah migrasi horizontal gigi tetangga, serta migrasi vertikal gigi

antagonis. Pada pebuatan protesa gigi belakang, faktor estetik merupakan

hal yang sekunder, sebaliknya dari geligi tiruan anterior. Kasus dengan

basis dukungan gigi ini jarang membutuhkan tindakan relining di

kemudian hari.5

2. Basis Dukungan Jaringan/ Basis Berujung Bebas/ Free end

Dalam hal ini, bagian basis yang berdekatan dengan gigi penyangga akan

mendapat dukungan darinya, sedangkan bagian yang jauh akan didukung jaringan

lingir sisa yang berada dibawah geligi tiruan. Dukungan jaringan ini penting, agar

supaya tekanan kunyah dapat disalurkan ke permukaan yang lebih luas, sehingga

tekanan satu per satuan luas menjadi lebih kecil.5

Resorpsi Tulang Dibawah Basis

Setelah gigi dicabut, akan terjadi perubahan bentuk tulang disertai resorpsi

sampai terjadi bentuk ridge yang tipis. Pada tahap awal, resorpsi ini berlangsung

cepat, tetapi kemudian menjadi lambat. Sampai kira – kira akhir bulan ke 3 atau 4,

jaringan sudah menjadi stabil untuk pembuatan geligi tiruan. Walaupun demikian,

tidak berarti resorpsi sudah berhenti. Proses penyusutan ini terus berlangsung

selama hidup, meskipun terjadinya sangat lambat. Terjadinya hal ini akan

menyebabkan berkurangnya pula kecekatan basis protesa secara berangsur. Pada

suatu saat basis ini perlu pencekatan kembali ( refitting ). Bila basis terbuat dari

41
resin, perbaikan seperti ini mudah dilakuan; suatu hal yang seblaiknya terjadi pada

basis yang terbuat dari logam. Itulah sebabnya, unutk kasus protesa dengan

perluasan distal, dianjurkan pemakaian basis kombinasi logam – resin.5

Persyaratan Bahan Basis

Bahan basis protesa ideal harus memenuhi persyaratan berikut ini :5

1. Kecermatan adaptasi dengan jaringan tinggi.

2. Perubahan volume / dimensi rendah.

3. Permukaanya keras, sehingga tidak mudah tergores atau aus.

4. Penghantar termis. Rangsan termis seperti ini perlu untuk

menstimulasi jaringan dibawah protesa agar tetap sehat.

5. Berat jenis rendah.

6. Mudah dibersihkan.

7. Warna sesuai dengna warna jaringan disekitarnya.

8. Bisa dilepas atau dicekatkan kembali.

9. Harganya ekonomis.

Macam-macam Bahan Basis

Basis biasanya terbuat dari bahan metal, resin atau kombinasi metal-resin.

Metal

42
Metal sebagai bahan basis geligi tiruan memiliki beberapa keunggulan:

1. Pengantar temis

Karena metal merupakan penghantar panas yang baik, maka setiap perubahan

suhu yang terjai akan langsung disalurkan ke jaringan di bawahnya. Rangsangan seperti

ini akan menstimulasi dan mempertahankan kesehatan jaringan.5

2. Ketepatan dimensional

Basis yang terbuat dari aloi emas mauun krom kobalt tidak saja lebih tepat, tetapi

juga mampu mempertahankan bentuk tanpa terjadi perubahan selama pemakaian dalam

mulut. Hal ini disebabkan tidak terjadinnya perubahan bentuk dalam volume. Ketepatan

bentuk basis akan menciptakan kecermatan kontak dengan jaringan mulut di bawahnya,

sehingga meningkatkan retensi. Inilah yang disebut Interfacial Surface Tension.5

3. Kebersihan

Aloi adalah bahan yang tahan abrasi, karena itu permukaannya tetap licin dan

mengkilat, serta tidak menyerap cairan mulut. Sifat ini membuat deposit makanan

maupun kalkulus sulit melekat. Kalupun terjadi, kalkulus dapat dengan mudah

dibersihkan secara mekanis. Karena karakteristik ini, basis logam ini disebut ‘naturally

cleaner’ dibanding resin.5

4. Kekuatan maksimal dengan ketebalan minimal

Basis logam dapat dibuatkan lebih tipis dari pada resin, tetapi cukup kuat dan

tegar, sehingga ruang gerak bagi lidah relatif lebih luas. Dibandingkan aloi krom kobalt

yang dapat dibuat lebih tipis dan ringan, basis dari aloi emas harus dibuat lebih tebal

untuk mencapai ketegaran sama. Dibanding resin, basis dari aloi emas tetap lebih tipis,

43
tetapi lebih berat. Dalam hal tertentu, ketebalan basis ini justru memberikan keuntungan.

Contohnya, basis yang digunakan untuk mengembalikan kontur wajah yang banyak

berubah karena terjadi resobsi berlebihan. Atau pengisian ‘buccal pouch’ agar makanan

tidak lari ke pipi dan terselip dibawah protesa.5

Disamping beberapa keunggulan, metal juga mempunyai beberapa kelebihan:5

1. Basis metal tak mungkin dilapisi atau dicetak kembali.

2. Warna basis metal tak harmonis dengan warna jaringan sekitarnya, sehingga bila

dipakai di bagian anterior akan menggangu faktor estetik.

3. Relatif lebih berat, terutama aloi emas untuk rahang atas.

4. Perluasan basis metal sampai kelipatan bukan maupun pengembalian kontur pipi

dan bibir sulit dilakukan dengan basis metal.

5. Teknik pembutannya lebih rumit dan mahal.

Indikasi Pemakaian Basis Metal5

1. Penderita yang hipersensitif terhadap resin.

2. Penderita dengan gaya abnormal kunyah.

3. Ruang intermaksilar kecil.

4. Kasus basis dukungan gigi dengan desain unilateral.

5. Pertimbangan khusus, umpamanya atas permintaan penderita, penderita

mempunyai kebiasaan menyikat gigi secara berlebihan atau khusus dengan tulang

pendukung yang stabil.

Resin

Sebagian basis resin menunjukkan kelebihan:5

44
1. Warnannya harmonis dengan jaringan sekitar, sehingga memenuhu faktor estetik.

2. Dapat dilapisi dan dicetak kembali dengan mudah.

3. Relatif lebih ringan.

4. Teknik pembuatannya dan pemolesannya mudah.

5. Harganya murah.

Disamping kelebihannya, resin juga memiliki beberapa kelemahan:5

1. Penghantar termis yang buruk.

2. Dimensinnya tidak dtabil baik pada waktu pembuatan, pemakaian maupun

reparasi.

3. Mudah terjadi abrasi pada saat pembersihan dan pemakaian.

4. Walalupun dalam derajat kecil, resin menyerap cairan mulut, mempengaruhi

stabilitas warna.

5. Kalkulus dan deposit makanan mudah melekat pada basis resin, karena faktoor

tersebut pada butir 3 dan 4.

Indikasi Basis Resin

Resin merupakan bahan terpilih (matrial of choice) untuk basis protesa.

Basis Kombinasi Metal-resin

Tujuan pemakaian basis kombinasi adalah memanfaatkan kelebihan masing-

masing bahan tadi. Basis kombnasi ini berupa rangka dari metal, dilapisi resin ditempat

perlekatan elemen tiruan, dan bagian yang berkontak dengan mukosa mulut.5

Desain Basis Geligi Tiruan

45
Dari waktu kewaktu desain basis dibuat cendrung menutupi seluas mungkin

permukaan jaringan lunak, sampai batas toleransi pasien. Hal ini sesuai dengan prinsip

dasar bimekanik, yaitu gaya oklusal harus disalurkan ke permukaan seluas mungkin,

sehingga tekanan per satuan luas menjadi kecil. Dengan cara ini atropi prosesus alveolaris

dan pergerakan basis dapat dicegah, jadi meningkatkan faktor retensi dan stabilisasi.5

Perlunya perluasan basis ini telah diteliti Lytle, untuk mengetahui besarnya

pergarakan jaringan lunak yang berada dibawah protesa dengan perluasan basis, yang

penutupannya tidak mecapai retromolar pad. Penelitian ini menunjukkan gerakan jaringan

sebesar 3 mm dibawah tekanan oklusal. Makin jauh dari sandaran oklusal, gerakan ini

makin nyata.5

Basis dibuat dari resin dapat dibuat dengan konur sedemikian rupa sehingga

permukaan poles dapat membantu meninggkatkan retensi., memperbaiki kontur wajah,

dan mecegah akumulasi makanan pada bagian tepi. Pada permukaan bukal , antara tepi

gingiva dan tepi sayap, bisanya dibuat permukaan agak cekunguntuk memeberi tempat

pada M. Buccinator dengan maksud meningkatkan retensi. Cekung ini juga memudahkan

bolus makanan kembali ke permukaan oklusal pada saat mastikasi. Permukaan serupa

dibuat juga pada bagian lingual untuk memberi tempat kepada lidah. 5

Perluasan Basis pada Rahang Bawah

Permukaan jaringan pada maksila yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung

geligi gigi tiruan lebih luas dibanding dengan mandibula, dengan perbandingan kira-kira

1,6 : 1. Dari gambar ini, jelas terlihat pentingnya mengikut sertakan seluas mungkin

permukaan jaringan pada mandibula sebagai dukunagn protesa.

46
Perluasan basis pada rahang bawah hendaknya sampai menutupi retro molar pad

dan meluas ke lateral sampai ke sulkus bukalis. Dengan cara ini ternyata lingir sisa

menjadi lebih stabil. Bagian distolingual meluas secara vertikal dari retromolar pad ke

alveolingual sulcus. Perluasan basis lebih ke distal dann bagian ini tak ada manfaatnya.5

Besar sayap lingual tidak bergantung pada anatomi lingir miohioid. Bila bagian

ini tajam dan ada gorongnya, maka sayap berakhir pada puncak lingir. Bila bagian ini

tidak tajam dan tidak ada gorongnya, sayap diperluas sampai alveolingual sulcus. Dengan

perluasan seperti ini, basis geligi tiruan akan memberi retensi dan stabilisasi maksimum

terhadap pergerakan dalam arah distal.5

Perluasan Basis pada Rahang Atas

Bila gigi sudah banyak yang hilang, sehingga mendekati keadaan gigi tiruan

lengkap, basis perlua diperluas sampai menutupi sampai ke palatum dan sampai ke

tuberositas dan hamular notch. Bagian posteriornya sampai ke batas mukosa bergerak dan

tidak bergerak atau Garis Ah dan berakhir dengan suatu Post Dam. Bila sayap bukal

dimulai dari gigi premolar maka sayap dibagian anterior dibuat melacip ke posterior

dengan bevel pada bagian tepinya. Tebal bagian tepi ini sedikitnya 2 mm dan dipoles

halus.5

Basis dukungan gigi

47
Bila basis selurunnya didukung oleh gigi-geligi penyamgga, perluasan basis tiadk

perlu dilakukan sampai sulkus alveolar seperti pada basis perluasan distal atau gigi tiruan

lengkap.5

Sayap Labial

Pada sayap labial harus disediakan ruang untuk kebebasan bergerak frenulum

labialis. Pembebasan ini tidak boleh terlalu banyak sehingga menyebabkan masuknya

udara, makanan atau benda asing ke cela antara basis dan jaringan. Garis servikal dapa

sayap labial hendaknya dibuat sealamiah mungkin, sehingga bentuk maupun letaknya

serasi dengan gigi tetangga.5

Perlekatan Elemen Tiruan pada Basis Metal

Perlekatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini:5

1. Gigi porselen atau resin dilekatkan pada basisi metal dengan resin. Hal ini dicapai

dengan membuat retentions loops, diagonal spurs atau nail head retention pada basis

sebagai retensi resin. Finishing line pada perbatasan antara metal dan resin harus ada

gorongnya sehingga resin pada bagian ini cukup tebal dan tidak udah patah.

2. Gigi porselen atau resin disemen langsung pada basis metal. Kelemahan cara ini :

1. Susah memperoleh oklusi yang baik.

2. Kesulitan pembentukan kontur untuk fungsi lidah dan pipi.

3. Estetik buruk, karena terlihatnya metal pada daerah tepi gingiva.

3. Gigi diproses langsung pada basis metal. Mula-mula lempeng malam dibuat dan

dioklusikan, lalu di ukir. Pada tahap flasking , giig ini sekaligus diproses bersama-sam

dengan basis, tetapi dengan resin yang sesuai dengan warna gigi. Perlekatan basis dengan

48
warna gigi dapat dicapai lebih baik dengan cara ini. Dimensi gigi juga dapat lebih

disesuaikan dengan ruang yang tersedia.

4. Gigi metal. Gigi molar kedua kadang-kadang dicor dengan bersam-sam dengan basis

metal dan merupakan bagian dari kerangka. Hal seperti ini biasanya dilakukan pada

kasusu yang ruang intermaksilarnya terlalu sempit, pada hal gigi molar kedua ini

dibutuhkan untuk mencegah erupsi berlebih gigi antagonisnya

2.3.6 Penahan Tak Langsung/ indirect retainer

Pergerakan basis geligi tiruan dukungan gigi ke arah linggir sisa dicegah

oleh sandaran oklusal yang ditempatkan pada gigi penyangga dan berada pada

kedua ujung basis. Dengan dasar pemikiran bahwa rangka geligi tiruan benar-

benar tegar dan sandaran juga ditempatkan dengan tepat, maka gaya atau tekanan

oklusal dapat disalurkan kepada gigi penyangga melalui kedua sandaran tadi.

Kemungkinan bergeraknya protesa menjauhi lingggir sisa dicegah atau ditahan

oleh cengkeram yang ada pada gigi penahan. Selanjutnya, pergerakangeligi tiruan

dalam arah horizontal dan rotasi longitudinal dicegah oleh bagian pengimbang.

Dengan demikian pada protesa dukungan gigi tidak terjadi.5

Sebaliknya, pada geligi tiruan sebagian lepasan Kennedy Klas I dan II

yang mempunyai basis berujung bebas, tidak seluruh gaya oklusal didukung gigi

penyangga. Hal yang sama terjadi pula pada protesa Kennedy Klas III dan IV, bila

keduanya tidak mendapat dukungan penuh dari gigi penyangga, tetapi dukungan

kombinasi. Dalam kasus seperti ini, pergerakan basis ke arah linggir sisa dapat

terjadi, karena tidak adanya gigi penyangga di bagian posterior.5

49
Gerakan yang terjadi disini bisa berupa rotasi atau pemindahan. Suatu

gerakan disebut rotasi, bila basis berotasi pada sandaran yang tetap pada

tempatnya. Bila sandaran oklusal juga bergerak dan terangkat sehingga protesa

lepas dari tempatnya, maka gerakan ini disebut pemindahan.5

Suatu cara yang digunakan untuk mengimbangi terjadinya gerakan-

gerakan tersebut diatas, adalah dengan membuat Penahan Tak Langsung

(Indirect Retainer).5

Rotasi Gigi Tiruan Pada Sumbu

Prinsip kerja Penahan Tak Langsung dapat terlihat pada kasus Kennedy

Klas I rahang bawah, bila dibuat protesa dengan cengkram dan sandaran oklusal

ditempatkan pada gigi Premolar dua dan basis pada kedua sisi rahang

dihubungkan dengan Batang Lingual.5

Bertolak dari anggapan bahwa Penahan Langsung (Direct Retainer)

mencegah atau menahan sandaran tetap pada kedudukannya, rotasi akan terjadi

pada suatu sumbu, dimana basis berujung bebas akan bergerak dari dan ke arah

linggir.

Pada saat basis bergerak menjauhi linggir, batang lingual akan bergerak ke

arah dasar mulut. Bila gerakan ini ditahan, gerakan basis tertahan pula. Inilah

prinsip kerja Penahan Tak Langsung, yang berfungsi melawan gaya perpindahan

ke arah oklusal dan bekerja pada basis. Gaya ini bisa berupa aksi yang

ditimbulkan makanan lengket, atau aksi otot pada tepi geligi tiruan pada saat

membuka mulut dan sebagainya.


50
Sumbu rotasi adalah garis imajiner yang ditarik melalui sandaran oklusal

yang ada pada gigi penyangga utama. Sumbu ini disebut pula garis fulkrum atau

garis rotasi. Pada kasus Kennedy Klas I garis fulkrum adalah garisyang melalui

sandaran pada gigi penyangga paling posterior dari kedua sisi. Pada kasus

Kennedy Klas II, garis ini ditarik melalui sandaran-sandaran oklusal gigi

penyangga pada sisi berujung bebas dan gigi penyangga paling distal dari sisi

lainnya. Bila pada sisi ini terdapat daerah modifikasi, maka gigi penyangga

sekunder yang letaknya jauh dari fulkrum dianggap sebagai pedukung Penahan

Tak Langsung.5

Pada kasus Kennedy Klas IV garis ini melalui kedua sandaran pada gigi

penyangga yang membatasi daerah tak bergigi.Bila pada kasus Kennedy Klas III

ada gigi yang tak sanggup menahan tekanan kunyah karena sudah lemah, maka

gigi ini diangap tidak ada. Jadi kasus ini dianggap seperti kasus berujung bebas.

Supaya bisa efektif, suatu Penahan Tak Langsung haus ditempatkan sejauh

mungkin dari garis fulkrum dan ditempatkan pada kedudukan yang dipreparasi

pada gigi yang mampu mendukungnya pada waktu berfungsi. Jarak antara

Penahan Tak Langsung – garis fulkrum ini disebut Lengan Pengungkit (lever

arm). Makin panjang lengan ini, makin efektif pula penahan tak langsung tadi.

Dengan asumsi seperti ini, gigi insisivus merupakan tempat paling efektif untuk

Penahan Tak Langsung, tetapi sayangnya gigi ini biasanya tidak cukup kuat atau

kedudukannya terlalu miring untuk ditempati sandaran. Hal ini biasanya diatasi

dengan menggunakan dua buah penahan tak langsung.5

51
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penahan tak langsung:5

1. Efektivitas penahan langsung (cengkeram).

2. Panjang lengan pengungkit.

3. Ketegaran konektor yang mendukung penahan tak langsung.

4. Efektivitas permukaan gigi penyangga.

Fungsi penahan tak langsung:5

1. Mencegah pergerakan basis berujung bebas menjauhi linggir sisa.

2. Mengurangi gaya torsional dalam arah anteroposterior pada gigi

penyangga utama, terutama pada gigi penyangga yang berdiri sendiri dan

seharusnya tidak digunakan untuk penyangga.

3. Kontak konektor tambahan dengan permukaan vertikal gigi penyangga

akan menambah stabilisasi terhadap pergerakan horizontal yang mungkin

terjadi pada geligi tiruan. Bila permukaan vertikal ini dibuat sejajar dengan

arah pemasangan, dapat pula bertindak sebagai bidang bimbing tambahan.

4. Membantu splinting gigi depan yang turut mendukung penahan tak

langsung terhadap kemungkinan bergesernya gigi-gigi ini ke arah lingual.

5. Mencegah konektor utama tertekan pada jaringan, karena penahan tak

langsung ini dapat bertindak sebagai sandaran oklusal tambahan. Hal ini

berlaku terutama untuk jenis batang lingual; jadi sama dengan penghenti

vertikal (vertikal stop).

MACAM MACAM BENTUK PENAHAN TAK LANGSUNG5

52
Lokasi Jaringan pendukung macam

anterior gigi Sandaran oklusal

Daerah modifikasi

Batang lingual sekunder

Cummer Arm

palatum Dukungan rugae

Batang anterior posterior

Batang horse shoe

Posterior Gigi Sandaran Oklusal

sekunder

palatum Batang palatal

posterior/perluasan

basis/plat

Linggir sisa Retensi direct indirect

1. Sandaran Oklusal

a. Sandaran oklusal tambahan

53
Merupakan sandaran oklusal yang letaknya bukan di gigi, dan banyak

digunakan sebagai penahan tak langsung anterior maupun posterior. Diletakkan

pada bagian gigi penyangga yang dipreparasi dan menjauhi garis fulkrum.

b. Sandran oklusal diperluas ke kaninus

Sandaran seperti ini berupa lengan perluasan sandaran oklusal dari gigi

premolar satu dan ditempatkan pada lereng lingual kaninus yang tidak di

preparasi.

c. Sandaran kaninus

Letak mesial marginal ridge premolar satu yang terlalu dekat dari garis

fulkrum atau posisi gigi yang terputar tidak menguntungkan sebagai pendukung

penahan tak langsung.

2. Batang lingual sekunder

Secara teknis bagian ini bukanlah penahan tak langsung karena sandarannya

adalah permukaan lingual gigi depan yang miring.

Fungsi batang lingual skunder :

− memberi tahanan tak langsung

− Membantu penyaluran tekanan kunyah

− Memberi dukungan pada protesa

− Menambah kekuatan dan ketegaran konekor utama

54
Kontra indikasi pemakaian batang lingual sekunder :

− Toleransi : tidak dapat ditoleransi oleh banyak orang

− Fonetik : dapat menyebabkan perubahan fonetik sementara

− ruangan : kekurangan ruangan antara tepi gingiva depan atas dan sisi insisal

gigi bawah untuk penempatan batang tambahan ini.

− Posisi gigi : gigi depan miring ke palatal atau lingual, terutama pada gigi

bawah

− Panjang mahkota klinis : gigi depan dengan mahkota klinis pendek kurang

memberi tempat untuk batang skunder ini.

3. Lengan Cummer

Lengan ini merupakan perluasan dari bagian geligi tiruan atau batang palatal,

serta bersandar pada permuaan palatal atau lingual gigi depan. Sebagai penahan

tak langsung, lengan seperti sudah jarang dipakai dan lebih banyak di manfaatkan

sebagai sandara sekunder. Supaya efektif, penahan tak langsung ini harus punya

sandaran di bagian terminalnya.

Indikasi pemakaian :

a. Gigi anterior miring ke lingual, sehingga lengan dapat diletakkan pada

singulum

b. Tidak adanya ruang untuk penempatan batang tambahan kontinu.

55
4. Dukungan Rugae

Pada kasus kennedy kelas I dan II rahang atas, penutupan rugae dapat

berfungsi sebagai penahan tak langsung, bila mukosa daerah rugae padat dan

kedudukannya baik. Rugae digunakan sebagai dukungan penahan tak langsung

bila pemakaian batang tambahan kontinu pada rahang atas merupakan

kontraindikasi.

5. Batang Palatal Posterior

Batang ini dipakai sebagai penahan tak langsung bagi kasus kehilangan gigi

anterior kennedy kelas IV RA. Batang ini biasa dipakai bersama sama dengan

batang palatal anterior, karena itu disebut batang palatal anterior-posterior.

6. Retensi Langsung tak langsung

Pada kasus kennedy kelas I RB, retensi yang diberikan basis berujung bebas

biasanya tak cukup mampu untuk mencegah basis protesa terangakat dari linggir

sisa. Hal ini dapat diatasi dengan cara memperberat basis protesa dengan salah

satu bahan yang gaya gravitasinya besar, umpamanya logam emas.

2.3.7 Elemen gigi/ anasir gigi

Elemen atau gigi tiruan merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan

yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Seleksi gigi tiruan kadang-

kadang merupakan tahap yang cukup sulit dalam proses pembuatan

protesa,kecuali pada kasus dimana masih ada gigi asli yang bisa ukuran dan

56
bentuk sering pula menjadi sulit karena ruangan yang tersedia sudah tak sesuai

lagi,umpamanya karena migrasi atau rotasi gigi tetangganya.

Dalam seleksi elemen ada metode untuk pemilihan gigi anterior dan

posterior serta faktor-faktor yang harus diperhatikan ,yaitu ukuran, bentuk,tekstur

permukaan warna dan bahan elemen.

57
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Skenario kasus

Pak Amir usia 45 tahun datang ke RSGM ingin di buatkan gigi tiruan. Dari

anamnesa diketahui pasien sudah pernah menggunakan gigi tiruan pada rahang

atas dan bawah tapi longgar dan minta dibuatkan gigi tiruan yang baru tapi tidak

menunggu waktu terlalu lama. Pemeriksaan ekstra oral saat membuka dan

menutup mulut gerakan mandibula tidak simetris ke sisi kanan, pemeriksaan intra

oral gigi yang tinggal 16 15 24 25 27 28 33 34 35 36 38 42 43 44. dan gigi 27 28

38 sisa akar dan gigi 26 nekrose pulpa (indikasi untuk pencabutan), terdapat torus

palatinus yang meluas sampai palatum molle, calculus pada gigi sisa, gigi 16 dan

44 karies media bagian distal dengan tes vital ( + ), jarak margin gingiva ke sulkus

gingiva 3 mm. Pemeriksaan gigi tiruan yang lama menggunakan basis akrilik

pada RA/RB dengan retainer berupa cangkolan kawat pada gigi 27 dan perluasan

basis bagian posterior tidak mencakup batas anatomis ( pendek ) sehingga retensi

dan stabilisasi kurang. Dokter gigi menjelaskan alternatif gigi tiruan pada rahang

atas resin akrilik dan Rahang bawah dengan kerangka logam .

Pertanyaan :Bagaimana cara dokter gigi menjelaskan pada pasien rencana

perawatan yang tepat untuk pembuatan gigi tiruan yang diinginkan pasien.

58
3.2 Terminologi

Torus palatinus : suatu pertumbuhan benigna jaringan tulang yang menonjol

keluar dari permukaan tulang. Secara khas keadaan ini ditandai dengan

tertutupnya tonjolan tersebut oleh kartilago.

Retainer : bagian gigi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi memberi retensi

dan karenanya mampu menahan protesa tetap pada tempatnya.

Nekrosis pulpa : kematian pulpa yang dapat diakibatkan oleh pulpitis irreversible

yang tidak dirawat atau terjadi trauma yang dapat mengganggu suplai darah ke

pulpa

Retensi : kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap pelepasan saat berfungsi

maupun istirahat

Palatum mole : bagian dari RA yang konstruksi jaringannya keras.

Stabilisasi : upaya membuat stabil

Simetris : keadaan yang seimang satu sama lain

Karies media : karies yang sudah mengenai email dan telah mencapai setengah

dentin.

Sulkus gingiva : celah antara free gingiva dan gigi

59
Basis : bagian dari gigi tiruan yang bersandar pada jaringan pendukung dan tempa

anasir gigi tiruan yang dilekatkan.

Kalkulus : kumpulan plak yang termineralisasi yang yang sangat lengket di email

Resin akrilik : digunakan untuk membuat basis gigi tiruan dalam proses

rehabilitatif untuk restorasi

Alternatif : pilihan diantara dua atau beberapa pilihan

Kerangka logam : salah satu jenis gigi tiruan sebagian lepasan yang dibuat ari

logam tuang yang mempunyai komponen yang terdiri dari basis atau sadle beserta

anasir gigi tiruan, retainer langsung, retainer tidak langsung, konektor utama dan

tambahan.\

Margin gingiva : tepi gingiva pada setiap gigi

Cangkolan : penahan langsung ekstra korona dan berfungsi menahan,

mendukung, dan menstabilkan gigi tiruan sebagian lepasan.

60
Skema kasus

3.3 Identifikasi Masalah Dan Analisis Masalah

1. Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi terhadap kasus diatas ?

a. Pemeriksaan Subjektif

Meliputi:

- Pengisian kartu status


61
- Identitas pasien

Nama : Mr.Amir

Alamat : -

Pekerjaan : -

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 45 tahun

- Anamnesa :

Keluhan utama : Ingin memperbaiki gigi dengan gigi tiruan.

Keluhan tambahan : -

- Riwayat dental : Pernah menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan

sebelumnya

- Riwayat penyakit sistemik : -

- Riwayat penyakit keluarga : -

- Riwayat alergi : -

b. Pemeriksaan Objektif :

(IO)

- Gigi yang tinggal 16 15 24 25 27 28 33 34 35 36 38 42 43 44

- Gigi 27 28 38 sisa akar

- Gigi 26 nekrose pulpa (indikasi untuk pencabutan)

- Terdapat torus palatinus yang meluas sampai palatum molle

- Calculus pada gigi sisa

- Gigi 16 dan 44 karies media bagian distal dengan tes vital ( + )

62
- Jarak margin gingiva ke sulkus gingiva 3 mm

(EO)

- Visual

Kesimetrisan wajah : -

Bentuk wajah : -

Profil wajah : -

- Palpasi : TMJ, Limfonodi/ Submandibularis

Dari kasus diatas apabila dilihat dari kesimetrisan wajah, pasien tidak

memiliki kesimetrisan wajah tetapi pada saat membuka dan menutup

mulut gerakan mandibula tidak simetris ke sisi kanan sehingga ini

berpengaruh dengan kelainan TMJ pasien.

Kemungkinan yang terjadi pada gerakan mandibula yaitu kesimetrisan.

Apakah terjadi setelah pemasangan gigi tiruan atau sebelum

pemasangan gigi tiruan. Kesimetrisan wajah ini bisa terjadi karena

pengunyahan satu sisi dan operator yang tidak jeli pada saat mendesain

gigi tiruan sebelumnya.

c. Pemeriksaan Penunjang : -

- Anamnesa :

Keluhan utama : pasien sudah pernah menggunakan gigi tiruan pada

rahang atas dan bawah tapi longgar dan minta dibuatkan gigi tiruan

yang baru tapi tidak menunggu waktu terlalu lama.

63
Keluhan tambahan : gigi depan patah karena kecelakaan 2 minggu lalu

dan kehilangan gigi belakang, ingin dibuatkan gigi tiruan yang tidak

bisa lepas pasang dengan bahan yang bagus.

3.4 Diagnosa

Untuk mendapatkan suatu diagnosis maka dilakukan prosedur diagnosa:

1. Pengambilan dan pencatatan riwayat pasien (pengumpulan data berupa

anamnesa)

2. Pemeriksaan pasien baik fisik maupun labor

3. Penilaian riwayat dan hasil pemeriksaan (menentukan diagnosa)

4. Mengevaluasi resiko medis pasien yang dirawat (prognosis)

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kasus diatas didapatkan diagnosis

bahwa:

klasifikasi I modifikasi 1 kenedy untuk Rahang atas dan rahang bawah.

3.5 Jenis Gigi Tiruan

Jenis gigi tiruan yang akan dipakai adalah gigi tiruan sebagian immediet.

Karena dalam skenario pasien mengatakan bahwa pasien tidak mau menunggu

waktu terlalu lama.

3.5.1 GTSL Immediate

Geligi Tiruan Sebagian Immediate (GTSI) adalah protesa yang proses

pemasangan ke dalam mulut pasien, dilakukan secara langsung setelah pelaksaan

pencabutan gigi. Pemasangan geligi tiruan semacam ini dapat dilakukan pada

64
hampir semua kasus yang memerlukan pergantian gigi, baik berupa geligi tiruan

sebagian ataupun lengkap, maupun pada pasien anak-anak dan orang lanjut usia.

Jenis-jenis geligi tiruan sebagian immediate:

1. geligi tiruan sebagian immediate gigi belakang

Dibuat pada pasien yang membutuhkan peningkatan fungsi mastiaksi,

umpamanya pada pasien dengan kelainan lambung. Geligi tiruan semacam ini

biasanya perlu pelapisan kembali atau bahkan penggantian dengan protesa baru,

setelah resorbsi tulang alveolar dianggap selesai. Jenin ini jarang digunakan.

2. Geligi tiruan sebagian immediate gigi depan

Jenin protesa yang dianggap paling sederhana dan secara estetik paling

baik, dibagi menjadi dua tipe:

A. Tanpa sayap (dengan soket)

B. Dengan sayap sebagian atau penuh

Indikasi dan kontraindikasi masing-masing jenis gigi tiruan sebagian immediate

A. Indikasi

1. Gigi depan tanpa sayap

- terdapat daerah gerong dalam pada bagian labial daerah tak

bergigi

65
- bentuk bibir yang pendek dan aktif, sehingga pemakaian sayap

akan mengganggu estetik

- kasus yang membutuhkan tindakan bedah yang minimal

2. Gigi depan dengan sayap sebagian

- terdapat gerong pada bagian labial daerah tak bergigi

- sayap dibutuhkan sebagai splint setelah tindakan bedah

3. Gigi depan dengan sayap penuh

- terdapat sedikit gerong pada bagian labial linggir sisa

- bentuk bibir yang panjang dan aktifitas normal

- kasus dengan periodontal, dimana tulang pendukung sekitar gigi

yang akan dicabut, sudah banyak hilang

B. Kontraindikasi

1. Gigi depan tanpa sayap

- penderita dengan kelainan periodontal disertai resorpsi tulang

alveolar

- kasus dengan bentuk tulang alveolar tidak beraturan

2. Gigi depan dengan sayap sebagian

66
- penderita dengan bibir hiperaktif, sehingga penggunaan sayap

akan menyebabkan terlihat mukosa, sehingga memberikan efek estetik

buruk

- keadaan sosial dan ekonomi pasien kurang, padahal pembuatan

protesa semacam ini perlu koreksi, sehingga perlu biaya tambahan

3. Gigi depan dengan sayap penuh

- pasien dengan gerong dalam pada regio labial linggir sisa

- pasien dengan profil protrusif, sehingga adanya sayap

memberikan kesan mulut menjadi penuh

3.6 rencana perawatan

Rencana Perawatan Awal

 Scalling : karena terdapat calculus pada gigi sisa.

 26 ( Nekrose Pulpa ) : indikasi exo

 27, 28, 38 ( sisa akar ) : exo

 44 ( Karies Media ) : Restorasi ( Penambalan )

 Torus Palatinus :

 Indikasi :

Tidak semua pasien dengan torus palatinus yang akan membuat

gigi tiruan dilakukan pembedahan, torus palatinus yang kecil tidak

menyebabkan gangguan pembuatan ataupun fungsi dari gigi tiruan,

tetapi pada beberapa kasus torus palatinus yang kecil dilakukan


67
juga pembedahan apanila torus tersebut undercut yang ekstrim atau

torus yang letaknya pada bagian dimana penutupan tepi posterior

akan dibuat. Indikasi khusus pengambilan torus palatinus adalah :

1. Torus palatinus yang sangat besar dan menutupi hampir seluruh

ruang palatum dan menganggu pembuatan basis gigi tiruan

untuk mendapatkan stabilisasi gigi tiruan.

2. Torus palatinus yang panjang sampai ke arah posterior dan

melewati garis getar sehingga dapat mengganggu pembuatan

penutupan tepi posterior pada gigi tiruan.

3. Torus palatinus yang keras dan bentuknya bergelombang naik

turun, makanan dan debris menumpuk pada daerah ini

menyebabkan terjadinya inflamasi, dan bau mulut yang tidak

enak, pengambilan torus palatinus pada kondisi ini bukan

hanya untuk mempersiapkan pembuatan gigi tiruan tetapi juga

untuk memperbaiki keadaan kebersihan rongga mulut.

4. Torus palatinus yang menyebabkan masalah psikologis pada

pasien yang mengalami kankerfobia.

 Kontraindikasi :

Pada dasarnya pengambilan torus palatinus merupakan kontra

indikasi, karena pada umumnya torus berukuran kecil sehingga

hanya dilakukan perbaikan dengan pengasahan gigi tiruan, tetapi

68
pada beberapa kasus pengambilan torus palatinus untuk persiapan

perbuatan gigi tiruan merupakan kontra indikasi apabila :

1. Pada gambaran radiografi terlihat celah atau ruang udara

didalam struktur torus palatinus.

2. Pada pasien dengan penyakit sistemik yang merupakan kontra

indikasi untuk dilakukan pembedahan.

Rencana Perawatan Akhir

Karena dalam skenario pasien ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan

yang tidak menghabiskan waktu lama maka rencana perawatan akhirnya kami

menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan yang immediate denture.

3.7 komponen gigi tiruan yang digunakan

Untuk GTSL pada rahang atas menggunakan kerangka akrilk, sedangkan

untuk rahang bawah menggunakan kerangka logam.

3.7.1 Komponen GTSL rahang atas

1. Basis

Berdasarkan kasus diatas basis yang digunakan untuk gigi tiruan pada

rahang atas adalah basis dukungan jaringan atau basis berujung bebas, karena

basis ini di indikasikan untuk Kennedy Klas I dan Klas II.

2. Retainer

69
A. Berdasarkan jenis: direct retainer, karena direct retainer dapat

digunakan pada kerangka akrilik

B. Berdasarkan tipe: ekstra korona retainer, karena ekstra korona

retainer dapat digunakan pada kerangka akrilik

C. Berdasarkan bentuk: sirkumferensial, karena dapat digunakan

pada kerangka akrilik

D. Berdasarkan lokasi: suprabulge (diatas garis survey), karena

dapat digunakan pada kerangka akrilik

Berdasarkan kasus diatas direct retainer yang digunakan berupa

cangkolan/ cengkeraman, jenis cangkolan/ cengekeraman yang digunakan adalah

cangkolan tiga jari. Gigi yang dijadikan sebagai retainer adalah gigi 25

3. Anasir gigi

4. Penahan tak langsung

Berdasarkan kasus diatas jenis indirect retainer yang digunakan sandaran

oklusal sekunder pada gigi 16

3.7.2 Komponen GTSL rahang bawah

1. Mayor Konektor

Berdasarkan kasus mayor konektor yang digunakan adalah lingual bar

70
2. Minor Konektor

Untuk kasus diatas minor konektor diletakkan pada embrassure gigi 34,

35, 36

3. Direct retainer

Berdasarkan kasus diatas cangkolan logam yang digunakan adalah akkers

clasp dengan satu lengan retentif, 1 sandaran oklusal, dan 1 lengan reciprocal.

Cangkolan diletakkan pada gigi 36

4. Indirect retainer

Berdasarkan kasus diatas indirect retainer yang digunakan adalah sandaran

oklusal pada gigi 44

5. Basis

Basis yang digunakan untuk kasus diatas adalah basis dukungan jaringan

atau basis berujung bebas

6. Elemen gigi

3.8 penyebab dan tindakan pada torus palatinus

Penyebab torus palatinus ini belum diketahui tetapi pada beberapa orang

diturunkan secara autosomal dominan. Tindakan pada torus palatinus metode non

bedah. Metode non bedah dilakukan dengan cara peredaan atau pembebasan tori

dari tekanan dengan cara menempatkan selapis kertas timah (alumunium foil) di

atas daerah torus pada model pada saat gigi tiruan diproses (relief of chamber).

71
Cara yang lain adalah dengan mendesain plat akriliknya dengan melakukan

pembebasan torus palatinus. Luasnya ruang pembebasan sesuai dengan luas

penonjolan torus di palatum keras.

3.9 Apa saja indikasi dan kontra indikasi dari kerangka Logam

Indikasi kerangka logam :

1. pasien dengan oral Hygiene yang baik

2. gigi penyangga dengan dukungan tulang alveolar yang baik

kontra indikasi kerangka logam :

tidak dapat diaplikasikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap

kobalt dan kromium.

3.10 faktor yang menyebabkan kesalahan pada gigi tiruan yang lama

Kesalahan pada GT yang lama adalah kesalahan pada saat pencetakan.

Dimana batas batas anatomis yang tidak tercetak sehingga retensi dan stabiliasi

kurang. Pencetakan untuk pembuatan geligi tiruan sebagian lepasan berbeda dari

cetakan untuk geligi tiruan lengkap. Pada kasus geligi tiruan sebagian ada dua

jenis jaringan yang harus dicetak. Pertama mukosa yang merupakan jaringan

lunak, lalu gigi-gigi yang merupakan jaringan keras. Prosedur ini jadi lebih

kompleks, karena sering kali posisi geligi yang masih tinggal tidak beraturan.

Bahan cetak yang digunakan harus mampu masuk ke semua detail gigi dan

jaringan lunak, tetapi setelah cetakan dilepas mampu pula kembali ke bentuk

semula seperti ketika berada dalam mulut.

72
Sudah diketahui bahwa maksila dan mandibula diliputi jaringan mukosa yang

berbeda ketebalannya, bahkan berbeda pula pada satu bagian dengan bagian

lainnya dari rahang yang sama. Sebagai contoh, suatau penekanan akan

menyebabkan jaringan retromaolar tertekan lebih banyak dibanding bagian tengah

palatum. Tujuan cetakan fungsional adalah mendapat dukungan maksimal dari

basis geligi tiruan dan menyalurkan tekanan oklusal kepada gigi penyangga dan

linggir residual. Cara ini juga mengurangi gerak basis geligi tiruan sehingga

kemungkinan terjadinya gaya torsional pada gigi jadi mengecil.

3.11 prognosa

Prognosis dari kasus diatas adalah baik. Selama pasien tidak ada riwayat penyakit

sistemik dan bisa menjaga oral hygiene dengan baik.

73
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari penjelasan penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan kasus

yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penlaksanaannya dibutuh kan

kerjasama antara pasien dan dokter gigi. keterampilan yang tepat dari dokter gigi

sebagai operator dalam mengobservasi keadaan rongga mulut pasien merupakan

suatu yang harus dilakukan. Hal ini dikarenakan agar nantinya tidak terjadi

kesalahan dalam gigi tiruan yang telah dibuat. Model gigi tiruan yang akan

dipasang tentu sangat penting demi menunjang perbaikan fungsi dari gigi yang

digantikan itu sendiri, sehingga dalam hal ini sangat dibutuhkan pengetahuan dan

kecermatan dalam memilih jenis dari gigi tiruan agar pasien dapat menghindari

kerugian yang tidak diharapkan.

74
DAFTAR PUSTAKA

1. McMillan, Anne S. Emotional effects of tooth loss. Int J prosthodontics

2004; 17(2) : 172-6.

2. Peranci A. Behaviour and hyiene habits of complete denture wearers. Braz

Dent J 2010; 21(3): 247-52.

3. The Glossary of Prosthodontic Terms. J Prosthet Dent 2005; 94(1): 25, 51.

4. Sumber:(http://www.drsimonrosenberg.com/Removable-Partial

Denture.html)

5. Gunadi, haryanto.dkk. 2015, Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagia Lepasan

Jilid I. Jakarta: Hipokrates.

6. Lengkong,dkk. 2015. Gambaran Prilaku dan Cara Merawat GTSL pada

Lansia. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015

7. Gunadi, haryanto.dkk. 2015, Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagia Lepasan

Jilid II. Jakarta: Hipokrates.

75

Anda mungkin juga menyukai