Part 01 Pendahuluan
Part 02 Pembahasan
Part 03 Kesimpulan
Part 04 Saran
PENDAHULUAN
Pontik
bagian dari GTC yang
menggantikan gigi asli yang
hilang
Retainer
bagian GTC yang
dilekatkan pada gigi
abutment
Connector
bagian GTC yang
menghubungkan
retainer dan pontic
Abutment
mahkota gigi asli yang telah
dipreparasi untuk penempatan
retainer dan mendukung bridge.
Indikasi GTC
berusia 20-50 th
mempunyai struktur
gigi yang sehat
tidak mempunyai
kebiasaan buruk
Kontrandikasi GTC
pasien terlalu muda atau tua
oklusi abnormal
Compound bridge
Spring cantilever bridge 05
04 yaitu suatu gigi tiruan cekat yang yaitu merupakan gabungan atau
kombinasi dari dua macam gigi tiruan
mempunyai pontik jauh dari retainer cekat dan bersatu menjadi suatu
dan dihubungkan dengan palatal bar. kesatuan.
PEMBAHASAN
1.) P. Subjektif
1. Identification
Data Umum Pasien
2. Chief Complaint
Keluhan Utama
6. Social History
Riwayat Kebiasaan/Sosial
PEMBAHASAN
2.) P. Objektif
3.) P. Penunjang
Pada kunjungan kedua dilakukan prosedur persiapan awal dan pemasangan dengan
cara mencetak hasil simulasi akrilik dengan putty, baik dari sisi labial maupun
palatinal yang nantinya digunakan sebagai index. Index putty dari sisi palatinal
KUNJUNGAN dipergunakan sebagai bantuan dalam membentuk anatomi sisi palatinal gigi 11, 21,
KEDUA dan 22, demikian juga index putty sisi labial untuk membantu mempermudah dalam
pembentukan anatomi sisi labial gigi 11, 21, 22 dan 23.
Laporan Kasus : Penatalaksanaan Perawatan
Tahap selanjutnya adalah melakukan preparasi klas III dengan membentuk dove tail
pada permukaan palato mesial gigi 11 dan 22 yang nantinya digunakan untuk
tempat fiber reinforced composite Demikian juga pada sisi mesio labial gigi 11, sisi
labial gigi 22, serta sisi mesio labial gigi 23 dilaku kan preparasi secukupnya dengan
TAHAP
SELANJUTNYA tetap mempertahan kan kontur gigi asli serta dibentuk bevel. Semua permukaan
yang telah dipreparasi diolesi dengan dentin bonding agent dan dilakukan
penyinaran.
Laporan Kasus : Penatalaksanaan Perawatan
Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah pembentukan sisi sebelah palatinal dengan
menggunakan komposit dengan bantuan index putty yang telah dibuat sebelumnya
dan dilakukan penyinaran. Demikian juga untuk sisi labial juga dilakukan
pembentukan kembali anatomi gigi 11, 21, 22, dan 23 dengan mendasari restorasi
TAHAP
SELANJUTNYA dengan universal dentin dan ditutup dengan komposit sesuai dengan warna alami
gigi.
KONTROL
Pada waktu kontrol sepuluh hari setelah pemakaian gigi tiruan cekat dengan fiber
reinforced compisites dilakukan pemeriksaan subyektif dimana tidak ditemukan
keluhan rasa sakit, maupun perasaan yang mengganggu. Pada waktu pemeriksaan
obyektif, dilakukan pemeriksaan oklusi, dan tepi-tepi restorasi
KESIMPULAN . SARAN . DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Gigi tiruan cekat adalah suatu gigi tiruan sebagian yang tidak dapat
dilepas dengan mudah oleh pasiennya maupun dokter gigi. Gigi tiruan
cekat dilekatkan secara tetap pada satu atau lebih gigi yang masih ada.
Pembuatan gigi tiruan cekat harus mempertimbangkan beberapa hal
diantaranya gigi tiruan harus dapat mempertahankan dan melindungi
gigi-gigi yang masih ada beserta jaringan sekitarnya, mempunyai
susunan yang sesuai dengan kasusnya, harus dapat bertahan lama, dan
tidak boleh merugikan pemakainya dalam bentuk apapun.
KESIMPULAN . SARAN . DAFTAR PUSTAKA
SARAN
Dalam pembuatan gigi tiruan hendaknya diperlukan pemeriksaan
subjektif, objektif dan juga pemeriksaan penunjang terlebih dahulu
untuk menentukan jenis gigi tiruan mana yang sesuai dengan kondisi
pasien.
KESIMPULAN . SARAN . DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi, dkk. 2011. Gigi Tiruan Cekat dengan Fiber-
Reinforced Composites pada Kehilangan Gigi Anterior dengan Space
Menyempit. 18(1):48-52.
SEKIAN.