Anda di halaman 1dari 3

Bilateral Balanced Occlusion (Oklusi Seimbang Bilateral).

Oklusi seimbang bilateral merupakan konsep prostodonti yang mengatakan jumlah maksimal
gigi harus berkontak dalam semua posisi mandibula yang digerakkan. Konsep ini tidak banyak
lagi dipakai seperti dulu. Konsep ini berguna pada pembuatan gigi tiruan penuh, dimana kontak
pada sisi non kerja diperlukan untuk mencegah tipping dari gigi tiruan. Saat konsep ini
diaplikasikan pada gigi asli, dengan tujuan untuk mengurangi tekanan pada gigi individual
dengan membagi tekanan ke sebanyak mungkin gigi, disadari bahwa hal tersebut sangat sulit
diraih. Selain itu, hasil dari berkontaknya gigi geligi pada setiap pergerakan mandibula juga
membuat gigi geligi mengalami permakaian berlebih yang menyebabkan aus.

Kurva manson Pemasangan gigi anterior:

• axisnya bersudut 5° terhadap mid line


• incisalnya menyentuh bite rim RB
• bagian 1/3 permukaan labial agak depresi
• axisnya bersudut 100 terhadap mid line
• incisalnya berjarak 1-2 mm dari bite rim RB
• permukaan labial agak ke palatal dan mengikuti lengkung bite rim
• axisnya tegak lurus/ hampir sejajar dengan garis median
• incisalnya menyentuh bite RB
• bagian 1/3 labioservikal lebih prominen
• bagian servikal permukaan labial sedikit depresi
• axisnya tegak lurus dengan bidang insisal, sedikit ke labial
• perhatikan overjet dan overbite
• axisnya sedikit miring ke mesial dengan permukaan labial tegak lurus bidang insisal
• letaknya diantara
• axisnya sedikit ke mesial
• bagian servikal permukaan labial lebih prominen
• letak tonjolnya di antara Pemasangan gigi posterior, didahului dengan pemasangan gigi
rahang atas kemudian pemasangan rahang bawah:
• axis tegak lurus bite rim RB dan bidang oklusal
• tonjol bukal dan lingual menyentuh bite rim RB, tonjol palatinal menggantung 1 mm
• axis tegak lurus bite rim RB
• kedua tonjol menyentuh bite rim RB
• sumbu gigi condong ke distal
• tonjol mesiopalatinal menyentuh bite rim, tonjol lainnya menggantung • axis lebih miring
daripada • semua tonjol menggantung

Gigi posterior RB yang harus dipasang pertama adalah gigi :


• tonjol mesiopalatinal tepat pada fossa sentral
• relasi terhadap neutrooklusi (Klas I Angle) • axisnya tegak lurus bite rim
• letaknya di antara dengan tonjol bukal terletak di fossa sentral antara P1 dan Caninus RA
• axisnya tegak lurus bite rim
• letaknya di antara dengan tonjol bukal terletak di fossa sentral antara P1 dan P2 RA
• axisnya tegak lurus bite rim
• tonjol mesiobukal berada di antara tonjol mesiodistal dan tonjol mesio-bukal 11
Pemilihan anasir gigi tiruan anterior:
1) Ukuran gigi
- Panjang gigi: Dalam keadaan istirahat tepi insisal gigi depan atas kelihatan 2-
3 mm, tetapi hal ini bervariasi secara individual tergantung dari umur dan
panjang bibir atas. Bagi pasien tua, umumnya tepi insisal gigi depan telah aus
sehingga mahkota klinis lebih pendek.
- Lebar gigi: lebar dasar hidung sama dengan jarak antara puncak kaninus
rahang atas yang diukur secara garis lurus atau Jarak antara kedua sudut mulut
sama dengan lebar keenam gigi depan atas.
2) Bentuk gigi
- Bentuk wajah ada hubungannya dengan bentuk gigi insisivus sentral atas.
Bentuk insisivus sentral atas sesuai dengan bentuk garis luar wajah tetapi
dalam arah terbalik. Bentuk profil wajah arah samping perlu diketahui untuk
menyesuaikan antara lain: bentuk labial insisivus dan inklinasi labio palatal
insisivus sewaktu penyusunan gigi depan.
- Berdasarkan jenis kelamin, menurut Frush dan Fisher, garis luar insisivus atas
pada pria bersudut lebih tajam (giginya berbentuk kuboidal) dan pria
mempunyai kontur labial yang datar.
- Berdasarkan umur, bentuk gigi biasanya berubah dengan bertambahnya usia.
Bentuk tepi insisal pada usia tua telah mengalami keausan karena pemakaian.
3) Warna gigi
Untuk menentukan warna gigi, dipakai cahaya yang berasal dari sinar matahari
karena sinarnya merupakan sinar yang alamiah. Usia dapat juga dipakai sebagai
pedoman. Usia tua, warna giginya lebih gelap disanding usia muda.
4) Bahan anasir gigi tiruan
Anasir gigitiruan biasanya terbuat dari : akrilik dan porselen

Pemilihan anasir gigi tiruan posterior:


a. Ukuran gigi
- mesio distal yang kecil
- buko lingual yang sempit dibandingkan dengan gigi asli agar daya yang
diterima oleh jaringan pendukung lebih kecil pula.
b. Bentuk gigi
- Bentuk gigi anatomik: bentuk permukaan oklusal mempunyai tonjol-tonjol
dengan sudut tonjol yang beragam.
c. Warna gigi
Untuk menentukan warna gigi, dipakai cahaya yang berasal dari sinar matahari
karena sinarnya merupakan sinar yang alamiah. Usia dapat juga dipakai sebagai
pedoman. Usia tua, warna giginya lebih gelap disanding usia muda.
d. Bahan anasir gigi tiruan
Anasir gigitiruan biasanya terbuat dari : akrilik dan porselen

Anda mungkin juga menyukai