Anda di halaman 1dari 13

Yang membedakan saya dengan orang lain

bukan bentuk tubuh saya, bukan besar kecil


otak saya tetapi cara berpikir saya.
Kita semua lahir dengan kreativitas.
Dalam kreativitas ada rasa ingin tahu,
kesanggupan mengambil resiko dan dorongan
untuk membuat segalanya berhasil.
Kita boleh terjatuh dan terperangkap dalam
kondisi sulit, tapi kita dapat menemukan jalan
keluar. Itulah kreativitas.
Filsafat mencakup 3 hal:

1. Ontologi
Mempelajari wujud hakiki dari sesuatu
objek, hubungan antara objek dengan
daya tangkap manusia (pengindraan
perasaan dan pemikiran) yang
membuahkan pengetahuan . . apa ?
.unsur matafisika
2. Epistemologi
Bagaimana kemungkinan
penimbaan pengetahuan yang
merupakan ilmu, proses-prosesnya,
dan faktor pendukungnya, agar
memperoleh pengetahuan yang
benar. Selanjutnya dapatlah
ditemukan tentang hakekat
kebenaran dan kriterianya.
.......bagaimana ?..........unsur logika
3. Aksiologi
dapat menemukan kegunaan ilmu
pengetahuan itu, hubungan antara
sistem penggunaannya dengan
norma-norma, moral, serta
hubungannya antara teknik
operasional metode ilmiah dengan
norma-norma moral itu. ............untuk
apa ? ..unsur etika dan estetika
Untuk apa belajar filsafat (ilmu) ?
Filsafat (ilmu) berusaha memahami kehidupan
dan dunia secara keseluruhan.
Metode yang digunakan adalah metode kritik
(= menguji asumsi-asumsi dan ide-ide dengan
tujuan mengklarifikasi dan mengujinya -----
analisis) dan konstruktif (= menelaah dan
mengorganisir seluruh fakta yang ada supaya
menemukan suatu pandangan tentang dunia
secara keseluruhan)
Sifatnya sinopsis dan spekulatif (=dg pemikiran
dalam-dalam secara teori)
Filsafat (ilmu) lebih merupakan alat
untuk menilai semua jenis ilmu
pengetahuan,
sekaligus untuk mengklarifikasi dan
mengkritisinya, atau memberikan
cara tertentu untuk lebih
memudahkan mempelajarinya.
@ Filsafat Ilmu merupakan suatu bentuk
pemikiran secara mendalam yang bersifat
lanjutan (secondary reflexion)
@ Ada 2 lapangan penyelidikan filsafat ilmu:
sifat pengetahuan ilmiah filsafat
pengetahuan ; dan cara-cara mengusahakan
pengetahuan ilmiah logika dan metodologi
Hubungannya dengan
ilmu politik ?
1. lebih mudah memahami hakekat ilmu politik,
bukan sebaliknya;
2. lebih mampu menganalisis, untuk membedakan
antara komentator politik dan analis politik.
3. lebih bijaksana, karena melihat ilmu sedemikian
luasnya, sehingga tidak seperti memakai
kacamata kuda;
FILSAFAT MASA KINI
Analitis sepotong-potong
Mati Scr. Mengejar informasi
spiritual

Sok Objektif Tak sadar


(pasang jarak) lingkungan

Berkiblat FILSAFAT Terkait dg.


Ke bahasa MASA KINI Pertumbuhan ek.

Tak mengindahkan Apatis scr. politis


Kesehatan

Tak menenggang Tanpa kepedulian


Gejala transfisis

Bungkam ttg.
Tanggungjawab individu
FILSAFAT IDEAL
Analitis Menyeluruh/komprehensif

Spiritual Mengejar Kearifan

Objektif Sadar lingkungan

Tak Berkiblat FILSAFAT Tak Terkait dg.


Ke bahasa IDEAL Pertumbuhan ek.

Mengindahkan Optimis scr. politis


Kesehatan

Menenggang Peduli
Gejala transfisis

Memiliki
Tanggungjawab individu
Sumber Bacaan:
Paul Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam
Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius.
Edward O. Wilson. 1998. Consilience-The Unity of
Knowledge. New York: Alfred A. Knopf.
Milton D. Hunnex. terj. 2004. Peta Filsafat-Pendekatan
Kronologis dan Tematis. Jakarta:Teraju.
Andre Kukla. terj. 2003. Konstruktivisme Sosial dan
Filasafat Ilmu. Yogyakarta: Jendela
Burhanuddin Salam. 1997. Logika Materiil-Filsafat
Ilmu Pengetahuan.Jakarta:Rineka Cipta
Kenneth T. Gallagher. 1994. Epistemologi Filsafat
Pengetahuan.Yoagyakarta: Kanisius.
Bacalah buku maka anda akan menuai gagasan;
Taburlah gagasan maka anda akan menuai
pemikiran;
Taburlah pemikiran maka anda akan menuai
tindakan;
Taburlah tindakan maka anda akan menuai
kebiasaan;
Taburlah kebiasaan maka anda akan menuai
karakter;
Taburlah karakter dan anda akan menuai masa
depan.
Tunggu Babak Berikutnya.....

Anda mungkin juga menyukai