Anda di halaman 1dari 17

Nama Mahasiswa : Prissasova Novelianingsih

NIM : 140070400111037
Instruktur Klinik : drg. Diwya Nugrahini, Sp.Pros Acc:
Tgl diskusi IP :

MAKALAH INDIKASI PERAWATAN GTSL TANPA OKLUSI RA DAN RB

DATA DEMOGRAFIS PASIEN


Nama Pasien : Ny. Juliati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 15 Juli 1971 (45 th)
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Gilimanuk no. 68B
Telepon / HP : 081332085346
Status : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SMEA
Pembiayaan : 100% operator

HISTORY TAKING
Keluhan Utama : Ingin dibuatkan gigi palsu karena gigi
belakang bawah dan belakang atas hilang.
Pasien merasa kesulitan saat makan.

Tujuan Pembuatan Gigi Tiruan : Perbaikan fungsi kunyah

Riwayat Kesehatan Gigi dan Mulut :


a. Penyebab kerusakan/kehilangan gigi : Gigi berlubang
b. Tindakan pencabutan gigi yang terakhir
Urutan pencabutan : Pertama kali dilakukan pencabutan gigi posterior
RB kemudian gigi posterior RA. Pasien tidak ingat
detail urutan pencabutan gigi.
Waktu pencabutan : Pertama kali dilakukan pencabutan pada tahun
1991 dan terakhir dilakukan pada tahun 2000.
Kebiasaan buruk : t.a.k
Riwayat kesehatan Umum
a. Sistemik : t.a.k
b. Alergi : t.a.k
c. Penggunaan obat-obatan : t.a.k

Riwayat pemakaian GT : Tidak pernah memakai GT


Sikap mental : Philosophis (Klasifikasi house)

PEMERIKSAAN KLINIS
EKSTRAORAL
Bentuk Kepala : Mesocephalic (76,0 – 80,9)
17𝑚𝑚 (𝐿 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎)
( x 100 = 77mm)
22𝑚𝑚 (𝑝 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎)
Bentuk Wajah (tampak depan) : Square Tapering
Bentuk Profil Wajah (tampak samping) : Cembung – Prognatic Mandibula
Tinggi dan Lebar Wajah : Mesoprosop (84,0 – 87,9)
13𝑚𝑚 (𝑁−𝐺𝑛)
( x 100 = 86mm)
15 (𝐵𝑖𝑧𝑦𝑔𝑜𝑚𝑎𝑡𝑖𝑐)
Proporsi dan simetris : Proporsional; simetris
Mata : Simetris; warna pupil coklat
Hidung : Simetris; bernafas melalui hidung
Bibir
Kontur Bibir : Inkompeten
Panjang Bibir : Normal
Ketebalan Bibir : Medium
Mobilitas Bibir : Normal
Lateral Negative Space : Ada
Bentuk Lengkung Bibir Atas : Straight
Garis Senyum : Asimetris
Lengkung Senyum : Simetris
Warna Kulit : Sawo Matang
Sendi Temporomadibular (TMJ)
Tonus Otot : Klas 2
Range of Motion (ROM) Rongga Mulut : Normal (37 mm)
Pembukaan Mulut : t.a.k
Tes Beban Kunyah : Tidak nyeri
Joint Sound : t.a.k
Evaluasi Neuromuskular : Normal
Koordinasi Neuromuskular : Cukup
Kelainan / Defek pada wajah : t.a.k

FOTO EKSTRAORAL

Tampak Depan Tampak Senyum

Tampak Samping Tampak Atas


INTRA ORAL
Reflek Muntah : Rendah
Sensitivitas Platal : Klas 1 – Normal
Saliva : Klas 1 – Normal
Mukosa
Kondisi : Klas 1 – Normal
Ketebalan : Klas 1
Resiliensi : Normal
Lidah (Klas. House) : Klas 1
Posisi Lidah (Klas Wright) : Klas 1
Mobilitas Lidah : Normal
Frenulum
RA Bukalis Kanan : Klas 2 - Sedang
RA Bukalis Kiri : Klas 2 - Sedang
RA Labials :-
RB Bukalis Kanan : Klas 2 - Sedang
RB Bukalis Kiri : Klas 2 - Sedang
RB Labialis :-
RB Lingualis :-
Vestibulum
RA Anterior :-
RA Posterior Kanan : Dangkal
RA Posterior Kiri : Dangkal
RB Anterior :-
RB Posterior Kanan : Dangkal
RB Posterior Kiri : Dangkal
Ukuran Lengkung Rahang
RA : Klas 2 – Sedang
RB : Klas 2 – Sedang
Bentuk Lengkung Rahang
RA : Klas 3 – Ovoid
RB : Klas 3 – Ovoid
Bentuk Dalam Palatum Lunak : U-Shaped
Bentuk Platum Lunak : Klas 1- Ideal
Bentuk dan Relasi Palatal – Tenggorokan (Throat) : Klas 1
Tinggi Residual Ridge
RA : Posterior Klas 1 (kanan, kiri)
RB : Posterior Klas 2 (kiri) klas 1 (kanan)
Kontrol Residual Ridge
RA : U-Shaped (kanan-kiri)
RB : V-Shaped (kanan-kiri)
Kesejajaran Residual Ridge : Klas 1 (sejajar)
Ruang Antar Rahang
Posterior Kanan : Klas 1 ideal
Posterior Kiri : Klas 1 ideal
Undercut Tulang / Eksostosis :-
Torus Palatina : Klas 1
Torus Mandibularis : Klas 1
Genial Tubercles : Normal
Ridge Mylohyoid : Normal
Tuberositas Maksilaris :-
Ruang Retromylohyoid
Kanan : Klas 2 – sedang
Kiri : Klas 3 – dangkal
Ruang Dasar Mulut : Dangkal
Gigi Insisivus RA
Bentuk : Square
Warna : Vita 3D 3L 2.5; Vita Klasik A4
Relasi Rahang Bergigi :
Anterior : Klas 1 - Normal
Posterior kanan :-
Posterior kiri :-
Oklusi : Tidak stabil
Kontak Prematur :-
Hubungan gigi Anterior
Overbite : 7 mm
Overjet : 4 mm
Hubungan gigi posterior (cusp to fossa) :-
Hubungan gigi posterior (cusp to marginal ridge) : gigi 24-34, gigi 24-35
Artikulasi : Tidak dapat ditentukan
FOTO INTRAORAL

Tampak depan

Tampak samping kanan Tampak samping kiri

Oklusal RA Oklusal RB
ODONTOGRAM

Keterangan :
- Kehilangan gigi 17, 16, 15, 25, 26, 37, 36, 46
- Karies media pada gigi 27
- Malposisi pada gigi 12, 22, 45, 47
- Tumpatan amalgam pada gigi 24
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiograf Panoramik

Ketinggian Puncak Alveolar Ridge (Klasif. Wical & Scope): Klas 2/Moderate
resorption

Evaluasi Radiografik :

- Kontras, detail, ketajaman baik


- TMJ tercakup keseluruhan pada foto
- Septum nasal dan palatum durum terlihat jelas
- Ghost image & servical vertebrae tidak ada
- RA dan RB tidak oklusi
- Kelengkungan RB baik
- Radiograf dapat diinterpretasi
Radiografik Intraoral

 Elemen 14 perbandingan mahkota dan akar 1:3


 Terdapat resorbsi vertical tulang alveolar pada sisi distal 1/3 servical
 Elemen 14 vital

 Elemen 24 dan 27 perbandingan mahkota dan akar 1:3


 Terdapat resorbsi tulang secara horizontal 1/3 servical pada distal gigi 24
dan mesial gigi 27
 Terdapat resorbsi tulang secara vertikal 1/3 servical pada distal gigi 27
 Terdapat gambaran radiopak pada proksimal distal gigi 24
 Elemen 24 dan 27 vital
 Elemen 35 perbandingan mahkota dan akar 1:3
 Terdapat resorbsi tulang alveolar secara horizontal pada bagian distal
dan mesial gigi 35 1/3 servical
 Elemen 35 vital

 Elemen 45 dan 47 perbandingan mahkota dan akar 1:3


 Terdapat penurunan tulang alveolar secara horizontal 1/3 servical pada
mesial distal gigi 45 dan 47
 Elemen 45 dan 47 vital
DIAGNOSIS

- Edentulous ridge 17, 16, 15, 25, 26, 37, 36, 46


- Pulpitis Reversibel gigi 27

RENCANA PERAWATAN

Periodonsia : Scalling, Root Planing

Konservasi : Tumpat direct 27

Prosthodonsia : GTSL tanpa kunci RA RB

PROGNOSIS : Baik
DESAIN GIGI TIRUAN

DESAIN UTAMA

Rahang Atas
Klasifikasi Kehilangan Gigi : Klasifikasi Kennedy Klas II mod 1
Keterangan Desain :
- 17, 16, 15, 25, 26 : Anasir gigi tiruan akrilik dengan basis akrilik
- 14 : Klamer 2 jari (direct retainer)
- 24 : Klamer Jackson ( direct retainer)
- 27 : Klamer 3 jari (direct retainer)

Rahang Bawah
Klasifikasi Kehilangan Gigi : Kasifikasi Kennedy Klas II mod 1
Keterangan Desain :
- 37, 36, 46 : Anasir gigi tiruan akrilik dengan basis akrilik
- 35 : Klamer 2 jari (direct retainer)
- 45 : Klamer Jackson ( direct retainer)
- 47 : Klamer 3 jari (direct retainer)
DESAIN ALTERNATIF

Rahang Atas
Klasifikasi Kehilangan Gigi : Klasifikasi Kennedy Klas II mod 1
Keterangan Desain :
- 17, 16, 15, 25, 26 : Anasir gigi tiruan akrilik dengan basis metal frame
- 14 : Rest, proximal, I-bar (RPI)
- 24, 27 : Akers Clasp (direct retainer)

Rahang Bawah
Klasifikasi Kehilangan Gigi : Kasifikasi Kennedy Klas II mod 1
Keterangan Desain :
- 37, 36, 46 : Anasir gigi tiruan akrilik dengan basis metal frame
- 35 : Rest, proximal, I-bar (RPI)
- 45, 47 : Akers Clasp (direct retainer)
Tahapan Kinis GTSL dengan Oklusi RA dan RB
Tahapan Klinis Pertama :
1. Mencetak RA dan RB
2. Membuat model studi
3. Membuat catatan gigit
4. Survey gigi penyangga pada model studi
5. Mounting model studi pada okludator

Sebelum tahap klinis kedua :


1. Merencanakan dukungan GT
2. Merencanakan retensi

Tahapan Klinis Kedua:


1. Persiapan rongga mulut
a. Scalling root planing
b. Tumpat direct komposit gigi 17

Tahapan Klinis ketiga :


1. Preparasi rest seat pada gigi penyangga
2. Mencetak untuk membuat costum tray
Tahapan Laboratoris
1. Pembuatan costum tray

Tahapan klinis ke empat:


1. Border molding RA dan RB
2. Cetrak fungsional RA dan RB
Tahapan laboratoris
1. Pembuatan model kerja
2. Pembuatan lempeng dan galangan gigit

Tahapan klinis kelima:


1. Penetapan gigit
2. Mounting pada artikulator
Tahapan laboratoris:
1. Penyusunan anasir gigi dan klamer
Tahapan keenam:
1. Pasang coba model malam
Tahapan laboratoris:
1. Flasking
2. Packing akrilik
3. Deflasking dan model kasar akrilik

Tahapan klinis ketujuh


1. Selectiv grinding 1
Tahapan laboratoris
1. Poles awal GTSL

Sebelum tahapan klinis kedelapan:


1. Try in
Sebelum laboratoris
1. Selectiv grinding II
2. Pemolesan akhir
3. Insersi dan evaluasi

Kontrol
Kontrol 1 : H+1 pasca insersi
Kontrol 2 : H+3 pasca kontrol 1
Kontrol 3 : H+7 pasca kontrol 2
MAKALAH INDIKASI PERAWATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN
LEPASAN TANPA KUNCI RA DAN RB

Oleh :
Prissasova Novelianingsih 140070400111037

DEPARTEMEN PROSTODONSIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

Anda mungkin juga menyukai