Anda di halaman 1dari 10

Nama Mahasiswa : Dwita Setya Fitranti

NIM : 140070400011030
Instruktur Klinik : drg. Diwya N. Sp.Pros
Acc:
Tgl.Diskusi IP :6 Juni 2017

MAKALAH INDIKASI PERAWATAN GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT

DATA DEMOGRAFIS PASIEN:


Nama Pasien : Sdr. Reza Aditia Rahman
Jenis Kelamin : Laki Laki
Suku : Jawa
Tanggal Lahir : 21 Maret 1995 (22 tahun)
Status Perkawinan : Belum kawin
Agama : Islam
Alamat : Perum Permata Tlogomas blok D-08
Kota Malang
Hp : 087717558160
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Pembiayaan : 100% Operator

HISTORY TAKING
Keluhan Utama:
Pasien datang ke RSP UB mengeluhkan rasa tidak nyaman saat mengunyah
makanan karena gigi bawah kanan belakang hilang setelah pencabutan.
Sekarang pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang tidak bisa dilepas dan tahan
lama.
Tujuan Pembuatan Gigi Tiruan : Memperbaiki fungsi kunyah
Riwayat Geligi
Penyebab kerusakan/ kehilangan gigi : Gigi berlubang, gigi goyang
Pencabutan terakhir : Maret 2017
Kebiasaan buruk : TAK

Riwayat Kesehatan Umum :


Penyakit sistemik : TAK
Riwayat Pemakaian GT : Tidak pernah memakai GT
Sikap Mental : Philosophis

1
PEMERIKSAAN KLINIS EKSTRAORAL
Bentuk Kepala :Mesocephalic (Lebar: 13,7), (Panjang: 17),
(Indeks : 80,5)
Bentuk Wajah : Ovoid
Bentuk Profil Wajah : Convex-Retrognatic mandibula
Tinggi dan Lebar Wajah :Leptoprosop (tinggi: 11.2), (Lebar: 12.3),
(Indeks:91)
Proporsi dan Simetri Wajah : Proporsional dan simetris
Mata : Simetris
Warna Pupil : Hitam kecoklatan
Hidung : Simetris
Bernafas melalui hidung : Ya
Bibir : Kontur Kompeten
Panjang Bibir : Kelas 3-pendek
Ketebalan Bibir : Medium
Mobilitas Bibir : Normal
Lateral Negative Space : Ada
Bentuk Lengkung Bibir Atas : Moderately arched lip
Garis Senyum : Simetris
Lengkung Senyum : Simetris
Warna Kulit : Kuning langsat
Sendi TMJ
Tonus Otot : Klas 1
Range Of Motion (ROM) Rongga Mulut : Normal (39.5 mm)
Pembukaan Mulut : Deviasi ke sisi kiri
Tes Beban Kunyah : Tidak Nyeri
Joint Sound : TAK
Evaluasi Neuromuskular : Normal
Koordinasi Neuromuskular : Baik
Kelainan/ defek pada wajah :Tidak ada kelainan

2
Gambar 1 Foto Ekstra Oral

Wajah Tampak Depan Wajah Tampak Senyum

Wajah Tampak Samping kanan Wajah Tampak Samping Kiri

Tampak Kepala

3
PEMERIKSAAN KLINIS INTRA ORAL
Refleks muntah : rendah
Sensitivitas palatal : klas 1-normal
Saliva : klas 1-normal
Mukosa :
Kondisi : klas 1 –normal
Ketebalan : klas 1
Resiliensi : normal
Lidah :
Klasifikasi House : klas 1
Posisi Lidah Klasifikasi Wright : klas 1
Mobilitas : aktif
Frenulum
RB Bukalis Kanan Klas 2-sedang
Vestibulum
RB Posterior Kanan Deep
Ukuran Lengkung Rahang : RA klas 1-besar
RB klas 1-besar
Bentuk Lengkung Rahang : RA klas 3-Ovoid
RB klas 3-Ovoid
Bentuk Dalam Palatum Keras : U-shaped
Bentuk Palatum Lunak : Klas 1-ideal
Bentuk Dan Relasi Palatal – Tenggorokan : Klas 2
Tinggi Residual Ridge : RB posterior kanan klas 1
Kontur Residual Ridge : RB Square Ovoid (U-Shaped)
Undercut Tulang/Eksotosis : Klas 1
Torus Palatina : Klas 2
Torus mandibularis : Klas 1
Ridge Mylohyoid : Normal
Ruang Retromylohyoid : Kanan klas 1-dalam
Gigi Insisivus Ra
Bentuk : Ovoid
Warna : Vita 3D 3R 1

4
Relasi Rahang Bergigi
Anterior : Klas 1-normal
Posterior kanan : Gigitan normal
Posterior kiri : Gigitan normal
Oklusi : Terdapat oklusi yang stabil
Overbite : 4 mm
Overjet : 3.7 mm
Hubungan gigi posterior (cusp to fossa) : Kanan : 17 dan 47, 16 dan 46
Kiri : 26 dan 36, 27 dan 37
Hubungan gigi posterior
(cusp to marginal ridge) : Kanan : -
Kiri :-
Artikulasi : UBO

5
Gambar 2 Foto Intra Oral

Intra Oral Samping Kanan Intra Oral Samping Kiri

Oklusal Rahang Atas Oklusal Rahang Bawah

Intra Oral Tampak Depan

6
ODONTOGRAM

Gambar 3 Odontogram

Keterangan odontogram :
18,28,38,48,35,45 : agenisi
15 : palatoversi
14, 24,25 : rotasi
85 : gigi hilang

7
ANALISA RADIOGRAFIK
Radiografik Panoramik

Gambar 4 Foto Radiografik Panoramik


Kajian Radiografik :
 Ketinggian puncak alveolar ridge menurut klasifikasi wical and swoope
untuk RA kelas 1 dan RB kelas 1
 Obyek tercakup jelas
 Kontras, detil, ketajaman baik
 Terdapat air gap
 TMJ s/d tepi mandibula jelas
 Septum nasal dan palatum durum jelas
 RA dan RB tidak dalam posisi oklusi
 Kelengkungan RB baik
 Agenisi gigi 18, 28, 38, 48, 35, 45
 Radiografi dapat diinterpretasi

8
Foto Radiografik Intra Oral

Gambar 5 Foto Radiografik Periapikal 46, 45, 44


Gigi 46
 Tidak terdapat lesi pada mahkota gigi 46
 Tidak terdapat lesi periapikal pada akar gigi 46
 Perbandingan mahkota dan akar gigi : mahkota 1 : akar 2
Gigi 44
 Tidak terdapat lesi pada mahkota gigi 44
 Tidak terdapat lesi periapikal pada akar gigi 44
 Perbandingan mahkota dan akar gigi : mahkota 1 : akar 2

DIAGNOSIS
a. Edentulous ridge 46
b. Gingivitis et causa dental plaque seluruh regio
RENCANA PERAWATAN
a) Periodonsia : Scalling dan Root Planning
b) Prosthodonsia : GTJ 3 unit pada 45,46,47
c) IKGMP : DHE, KIE, PRR dan topical application fluor

DESAIN GTJ RAHANG BAWAH


GTJ Rahang Bawah
Fixed-fixed bridge 3 unit pada 45, 46, 47
Jenis GTJ : Fixed-fixed bridge
Retainer : 45, 47
Bahan retainer : Porcelain fused to metal
(PFM)
Pontik 46
Jenis Pontik : Hygiene pontic
Bahan Pontik : Porcelain fused to metal

9
TAHAPAN KERJA KLINIS GTJ
Tahapan Klinis Pertama:
1. Mencetak anatomis menggunakan bahan cetak alginate RA dengan sendok
cetak nomer 1, dan RB dengan sendok cetak nomer 1.
2. Membuat model studi
3. Membuat catatan gigit
4. Mounting di artikulator
Tahapan klinis kedua:
1. Preparasi gigi abutment (penyangga)
a. Preparasi bidang oklusal
b. Melakukan pengurangan pada bidang oklusal
c. Preparasi bidang aksial
d. Melakukan pengurangan pada bidang aksial dan pembuatan chamfer.
e. Penghalusan (finishing)
2. Mencetak fungsional
3. Membuat catatan gigit
4. Membuat mahkota sementara secara direct
5. Sementasi mahkota sementara
6. Instruksi lab untuk pembuatan coping bridge 3 unit
Tahapan klinis ketiga:
1. Pasang coba coping bridge 3 unit
2. Sementasi direct provisory
3. Instruksi lab untuk pembuatan GTC fixed fixed bridge 3 unit
4. Pasang coba dan sementasi sementara GTC fixed fixed bridge 3 unit selama
7 hari
Tahapan klinis keempat:
1. Insersi dan sementasi tetap GTC fixed fixed bridge 3 unit
2. Kontrol 1 saat H+1 insersi, kontrol 2 pada H+3 dari kontrol 1, dan kontrol 3
pada H+7 dari Kontrol 2.

10

Anda mungkin juga menyukai