TIM PENYUSUN
TIM PENYUSUN
Penaggung Jawab Profesi:
Penaggung Jawab Profesi:
Diwya Nugrahini, drg., Sp.Pros Anggota:
DR M Chair Effendi, drg, SU, SpKGA
Anggota: Drg Dini Rachmawati SpKGA
Kartika Andari Wulan, drg.,
DrgSp.Pros
Ambar puspitasari SpKGA
Fatima, drg., Sp.Pros Drg Wanda Karisma Dian Sari SpKGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LEMBAR PENGESAHAN
TTD
TTD
Puji syukur ke Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenan-Nya buku panduan dari
pendidikan profesi Prostodonsia PSPDG FKUB dapat diselesaikan sesuai pada waktunya. Buku
panduan ini merupakan pedoman pembelajaran pada pendidikan program profesi Prostodonsia dan
staff pengajar yang bertindak sebagai instruktur program profesi Prostodonsia. Buku panduan ini
dibuat berdasarkan standar kompetensi Prostodonsia dari pendidikan dokter gigi nasional dan telah
ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi mahasiswa, staff pengajar serta seluruh
komponen terkait dalam proses pendidikan dokter gigi khususnya bidang Prostodonsia di program
studi pendidikan dokter gigi Universitas Brawijaya
TTD
Anggota:
Kartika Andari Wulan, drg., Sp.Pros
Fatima, drg., Sp.Pros
1.1 Deskripsi
Selama kegiatan pembelajaran pendidikan program profesi Prostodonsia, mahasiswa
harus memenuhi standart kompetensi yang telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia. Adapun standart kompetensi Prostodonsia meliputi :
12. Pengelolaan Sakit dan Kecemasan (C4,P4,A4)
Kompetensi Utama
12.1 Mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati
Kompetensi Penunjang
12.1.1 Meresepkan obat-obatan secara benar dan rasional (C3,P3,A3)
12.1.2 Mengatasi rasa sakit, rasa takut dan ansietas dengan pendekatan
farmakologik dan non farmakologik (C3,P3,A3)
12.1.3 Menggunakan anastesi lokal untuk mengendalikan rasa sakit (control of
pain) untuk prosedur restorasi (C4,P4,A4)
13. Tindakan Medik Kedokteran Gigi (C4,P5,A4)
Kompetensi Utama
13.7 Melakukan perawatan prostodontik pada dewasa
13.9 Bekerja dalam tim secara efektif dan efisien untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang prima
Kompetensi Penunjang
13.7.1 Melakukan perawatan kasus gigi tiruan cekat, gigi tiruan sebagian, gigi
tiruan penuh sederhana (C3,A3,P3)
13.7.2 Memilih gigi penyangga untuk pembuatan gigi tiruan tetap dan lepasan
(C4,P3,A4)
13.7.3 Menanggulangi masalah-masalah pasca pemasangan gigi tiruan (C3,P3,A3)
13.9.1 Bekerja sama secara terintegrasi di antara berbagai bidang ilmu kedokteran
gigi dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang prima
(C3,P3,A3)
13.9.2 Melaksanakan kerjasama dalam tim secara profesional (C3,P3,A3)
13.9.3 Melakukan rujukan kepada sejawat yang lebih kompeten secara interdisiplin
dan intradisiplin (C3,P3,A3)
1.2 Lokasi
Departemen Prostodonsia Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda
Deskripsi Skala Penilaian :0 = tidak diamati; 1 = failed/dibawah standar; 2 =
borderline/meragukan
3 = sesuai standar/kompeten; 4 = melebihi standar/istimewa
Skala
Komponen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menunjukkan pemahaman tentang indikasi, tujuan perawatan, anatomi
terkait dan teknik tahapan kerja yang dilakukan terhadap pasien.
8. Ketrampilan komunikasi
9. Profesionalisme
Total skor
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda
Deskripsi Skala Penilaian :0 = tidak diamati; 1 = failed/dibawah standar; 2 =
borderline/meragukan
3 = sesuai standar/kompeten; 4 = melebihi standar/istimewa
Skala
Komponen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menunjukkan pemahaman tentang indikasi, tujuan perawatan, anatomi
terkait dan teknik tahapan kerja yang dilakukan terhadap pasien.
8. Ketrampilan komunikasi
9. Profesionalisme
Total skor
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda
Deskripsi Skala Penilaian :0 = tidak diamati; 1 = failed/dibawah standar; 2 = borderline/meragukan
3 = sesuai standar/kompeten; 4 = melebihi standar/istimewa
Skala
Komponen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menunjukkan pemahaman tentang indikasi, tujuan perawatan, anatomi
terkait dan teknik tahapan kerja yang dilakukan terhadap pasien.
9. Profesionalisme
Total skor
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda
Deskripsi Skala Penilaian :0 = tidak diamati; 1 = failed/dibawah standar; 2 =
borderline/meragukan
3 = sesuai standar/kompeten; 4 = melebihi standar/istimewa
Skala
Komponen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menunjukkan pemahaman tentang indikasi, tujuan perawatan, anatomi
terkait dan teknik tahapan kerja yang dilakukan terhadap pasien.
8. Ketrampilan komunikasi
9. Profesionalisme
Total skor
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda
Deskripsi Skala Penilaian :0 = tidak diamati; 1 = failed/dibawah standar; 2 =
borderline/meragukan
3 = sesuai standar/kompeten; 4 = melebihi standar/istimewa
Skala
Komponen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menunjukkan pemahaman tentang indikasi, tujuan perawatan, anatomi
terkait dan teknik tahapan kerja yang dilakukan terhadap pasien.
8. Ketrampilan komunikasi
9. Profesionalisme
Total skor
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda
Deskripsi Skala Penilaian :0 = tidak diamati; 1 = failed/dibawah standar; 2 = borderline/meragukan
3 = sesuai standar/kompeten; 4 = melebihi standar/istimewa
Skala
Komponen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Anamnesa (Utk Pasien Baru)
Kemampuan memfasilitasi pasien untuk menceritakan keluhan sakit yang diderita nya;
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai kepada pasien untuk mendapatkan
informasi yang akurat dan adekuat; memberikan respon yang sesuai terhadap pernyataan
pasien baik secara verbal maupun non verbal.
Anamnesa (Utk Pasien lanjutan)
Kemampuan memfasilitasi pasien untuk menceritakan keluhah, persepsi pasien terhadap
perawatannya; mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai kepada pasien untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat; memberikan respon yang sesuai
terhadap pernyataan pasien baik secara verbal maupun non verbal.
2. Pemeriksaan Klinis (Utk Pasien Baru)
Kemampuan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan urutan yang logis dan efisien
(sistematis); melakukan pemeriksaan yang sesuai dengan masalah klinis pasien dan
memberikan penjelasan kepada pasien; tanggap terhadap kenyamanan pasien.
Tindakan Klinis (Utk Pasien Lanjutan)
Kemampuan mempersiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan pasien dengan rapi dan
sistematis; melakukan tindakan kontrol infeksi dan asepsis; melakukan tahapan kerja
dengan menggunakan urutan yang logis dan efisien (sistematis); melakukan tahapan
kerja yang sesuai dengan masalah klinis pasien dan memberikan penjelasan kepada
pasien; tanggap terhadap kenyamanan pasien.
3. Komunikasi dan Konsultasi
Menunjukkan rasa hormat, belas kasih, empati dan membangun kepercayaan; Tanggap
terhadap kebutuhan pasien akan rasa nyaman, hormat; menjaga kerahasiaan pasien dan
berperilaku sesuai etika dan kerangka hukum yang relevan; menyadari keterbatasan
dirinya (rujukan).
6. Pengorganisasian/Efisiensi
Membuat prioritas, tepat waktu, ringkas dan singkat; menggunakan alat dan bahan secara
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Reasoning Penegakkan
1
Diagnosa 10
Pembuatan Rujukan
10
Internal/Eksternal 6
TOTAL NILAI
Keterangan: 0 = Tidak benar/salah/tidak melakukan
1 = Kurang benar/melakukan dengan tdk sempurna
2 = Benar/ melakukan dengan sempurna
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Seminar Jurnal :
1 Presentasi
a. Isi 20
b. Cara Presentasi 20
2 Diskusi
a. Penguasaan Materi 20
b.
TOTAL NILAI
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Paraf Keterangan
No Tahapan Tanggal NxB
Instr
0 1 2
1 Sterilisasi dental unit & alat
3
Persiapan operator (baju klinik,
2
sarung tangan, masker) 3
Persiapan pasien (informed
3 concent, pengaturan posisi kerja,
gelas kumur, alas dada) 3
4 Data pasien
3
5 Anamnesis
5
6 Pemeriksaan KU, EO dan IO
8
7 Dokumentasi kondisi klinis awal
4
Nilai
Bobot Nx Paraf Keterangan
No Tahapan Tanggal B Instr
0 1 2
1 Sterilisasi dental unit & alat
5
Persiapan operator (baju klinik,
2
sarung tangan, masker) 5
Persiapan pasien (informed
3 concent, pengaturan posisi kerja,
gelas kumur, alas dada) 5
4 Data pasien
3
5 Anamnesis
5
6 Pemeriksaan KU, EO dan IO
10
7 Dokumentasi kondisi klinis awal
4
Nilai
Bobot Nx Paraf Keterangan
No Tahapan Tanggal B Instr
0 1 2
1 Sterilisasi dental unit & alat 5
Persiapan operator (baju klinik,
2
sarung tangan, masker) 5
Persiapan pasien (informed
3 concent, pengaturan posisi
kerja, gelas kumur, alas dada) 5
4 Data pasien 3
5 Anamnesis
5
6 Pemeriksaan KU, EO dan IO
10
7 Dokumentasi kondisi klinis awal 4
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
Nilai
Bobot Nx Paraf
No Tahapan Tanggal Keterangan
0 1 2 B Instr
PROSTODONSIA
OKLUSI
GTP OVERDENTURE
NON OKLUSI
GTP
SINGLE DENTURE
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Penugasan
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page169-202.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid I, Penerbit Alumni, 1982, hal 220-358
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Ringkasan Materi :
1. Memasang magnet
2. Buatlah bentukan 3 (tiga) cekungan atau sesuaikan dengan tonjolan pada permukaan split
cast plate pada dasar model kerja RA dan RB dengan menggunakan bantuan pisau gips dan
pisau malam.
3. Model kerja difiksasi menggunakan batang korek api dan malam perekat yang dilunakkan
di atas nyala api bunsen brander.
4. Ulasi semua bagian artikulator (model locking pin, split cast plate) yang akan berkontak
dengan gips dan dasar model kerja menggunakan bahan separasi (vaselin)
5. Tentukan posisi model kerja pada artikulator dengan bantuan karet gelang atau occlusal
plane table. Perhatikan garis median model harus sebidang garis median pada artikulator dan
bidang oklusi model sebidang dengan horisontal articulator . Periksa kesejajarannya
menggunakan karet gelang yang ditarik dari pin horisontal menuju ke horisontal artikulator.
6. Sebelum pemasangan model kerja dalam artikulator, terlebih dahulu pasang model plate
RA
dan RB pada split cast plate RA dan RB
7. Siapkan adonan gips putih untuk memasang model dalam artikulator. Letakkan adonan
gips putih di bagian atas artikulator hingga menutupi split cast plate dan model locking pin,
tunggu hingga gips mengeras, gunanya untuk memfiksasi split cast plate dan model locking
pin (Untuk artikulator handy IIA Shofu)
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page169-202.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid I, Penerbit Alumni, 1982, hal 220-358
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Ringkasan Materi :
1. Lakukan pemasangan GTJ 3 unit dengan menggunakan temporary cement (fletcher)
2. Rapikan sisa-sisa semen yang berlebih. Periksa kerapatan tepi dan oklusi.
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page169-202.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid I, Penerbit Alumni, 1982, hal 220-358
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page 609-639.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid II, Penerbit Alumni, 1982, hal 40-57
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page 609-639.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid II, Penerbit Alumni, 1982, hal 40-57
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Ringkasan Materi :
a. Pilihlah paper clip yang berujung runcing dan kasari permukaan dengan menggunakan
fissure diamond bur dengan tujuan untuk menambah retensi. Cobakan paper clip
dengan memasukkannya dalam saluran akar, paper clip harus terasa longgar bila
dimasukkan pada saluran akar yang telah dipreparasi. Paper clip berfungsi sebagai
penahan malam biru dalam saluran akar. Lunakkan malam biru dan bentuklah
menyerupai kerucut, dilekatkan pada paper clip, lalu tekan ke dalam ruang preparasi
yang sudah dibasahi dengan air, hingga padat. Tekan ujung malam dengan jari pada
batas tepi insisal membentuk atap.
b. Keluarkan paper clip dan malam yang telah melekat. Periksa kerapatan
permukaannya, tambahkan sedikit malam apabila ada kekurangan dan masukkan
kembali supaya terbentuk sesuai dengan dindingdinding preparasi.
c. Inti berjarak kira-kira 1mm dari atap, bentuk inti atau retensi adalah persegi panjang
dengan arah mesiodistal.
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page 609-639.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid II, Penerbit Alumni, 1982, hal 40-57
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Ringkasan Materi :
a. Bersihkan dan keringkan area preparasi dengan menggunakan syringe berisi air dan
chip blower.
b. Lakukan pemasangan dan penyemenan pasak tuang ke dalam saluran akar
menggunakan luting cement (GC Fuji I). Rapikan sisa-sisa semen yang melekat pada
gigi dan jaringan sekitarnya dalam rongga mulut.
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page 609-639.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid II, Penerbit Alumni, 1982, hal 40-57
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Ringkasan Materi :
1. PREPARASI BIDANG FASIAL/LABIAL GIGI
a. Membuat 3 alur panduan (groove) dengan menggunakan flat end tapered diamond bur
sedalam kurang lebih 1,3 mm, 1 groove terletak di tengah daerah facial, sedang 2 groove
yang lainya terletak di bagian mesiolabial dan distolabial, groove dibuat sejajar sumbu gigi,
akan terbentuk bidang yaitu bidang servikal yg sejajar sumbu gigi dan bidang insisal sesuai
dengan kontur normal dari daerah labial.
b. Membuat 3 groove dengan kedalaman 1,8mm di daerah insisal edge, kemudian preparasi
atau potong insisal edge sedalam groove yang dibuat dengan menggunakan flat end tapered
diamond bur.
2. PREPARASI BIDANG PROKSIMAL
Lakukan pengurangan bidang proksimal (mesial dan distal) dengan menggunakan long thin
diamond
bur, perhatikan sudut kemiringannya kurang lebih 6 sampai bebas dengan gigi tetangganya.
3. PENGHALUSAN (FINISHING)
a. Gunakan torpedo fine-finishing diamond bur atau torpedo white stone untuk menghaluskan
permukaan gigi yang telah dipreparasi dan margin chamfer.
b. Gunakan flat end finishing bur untuk menghaluskan permukaan gigi yang telah dipreparasi
dan margin shoulder
c. Cek kehalusan permukaan gigi yang telah dipreparasi beserta margin chamfer dan shoulder
dengan menggunakan sonde, permukaan tersebut harus terasa sehalus permukaan kaca.
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page 643-670.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid II, Penerbit Alumni, 1982, hal 123-130
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page 643-670.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid II, Penerbit Alumni, 1982, hal 123-130
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Ringkasan Materi :
1. Memasang magnet
2. Buatlah bentukan 3 (tiga) cekungan atau sesuaikan dengan tonjolan pada permukaan split
cast plate pada dasar model kerja RA dan RB dengan menggunakan bantuan pisau gips dan
pisau malam.
3. Model kerja difiksasi menggunakan batang korek api dan malam perekat yang dilunakkan
di atas nyala api bunsen brander.
4. Ulasi semua bagian artikulator (model locking pin, split cast plate) yang akan berkontak
dengan gips dan dasar model kerja menggunakan bahan separasi (vaselin)
5. Tentukan posisi model kerja pada artikulator dengan bantuan karet gelang atau occlusal
plane table. Perhatikan garis median model harus sebidang garis median pada artikulator dan
bidang oklusi model sebidang dengan horisontal articulator . Periksa kesejajarannya
menggunakan karet gelang yang ditarik dari pin horisontal menuju ke horisontal artikulator.
6. Sebelum pemasangan model kerja dalam artikulator, terlebih dahulu pasang model plate
RA
dan RB pada split cast plate RA dan RB
7. Siapkan adonan gips putih untuk memasang model dalam artikulator. Letakkan adonan
gips putih di bagian atas artikulator hingga menutupi split cast plate dan model locking pin,
tunggu hingga gips mengeras, gunanya untuk memfiksasi split cast plate dan model locking
pin (Untuk artikulator handy IIA Shofu)
8. Ulasi model plate dan split cast plate dengan vaselin. Letakkan adonan gips putih pada
model RA yang sudah diulasi vaselin
9. Letakkan adonan gips putih pada model plate RA hingga menutupi bagian-bagian undercut
model plate
10. Katupkan bagian atas artikulator sehingga menekan model kerja RA. Rapikan kelebihan
gips putih yang melekat pada artikulator lalu tunggu sampai gips mengeras. Perhatikan pin
vertikal harus menempel pada incisor guide table dan pin horisontal harus tetap pada titik
kontak gigi insisif pertama RB.
11. Apabila gips untuk model kerja RA dalam artikulator telah mengeras, baliklah artikulator
sehingga bagian bawah artikulator menjadi bagian atas. Lakukan tahapan pemasangan model
dalam artikulator RB (tahapan sama dengan pemasangan model kerja dalam artikulator RA).
12. Cek garis median model kerja yang telah dipasang dalam artikulator harus sebidang
dengan garis median artikulator.
Refferensi :
1. Rosenstiel, Contemporary Fixed Prosthodontics, Mosby Inc., 2001, page 643-670.
2. Martanto. Ilmu Mahkota dan Jembatan jilid II, Penerbit Alumni, 1982, hal 123-130
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Zarb., Bolender., Carlsson., Bouchers Prosthodontic Treatment for Edentulous Patient,
Mosby Inc., 1997, page 434, 470-475.
2. Sharry, Complete Denture Prosthodontic, Mc Graw Hill Book Company Inc., page 75-87
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Zarb., Bolender., Carlsson., Bouchers Prosthodontic Treatment for Edentulous Patient,
Mosby Inc., 1997, page 434, 470-475.
2. Sharry, Complete Denture Prosthodontic, Mc Graw Hill Book Company Inc.
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Zarb., Bolender., Carlsson., Bouchers Prosthodontic Treatment for Edentulous Patient,
Mosby Inc., 1997, page 434, 470-475.
2. Sharry, Complete Denture Prosthodontic, Mc Graw Hill Book Company Inc.
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Zarb., Bolender., Carlsson., Bouchers Prosthodontic Treatment for Edentulous Patient,
Mosby Inc., 1997, page 434, 470-475.
2. Sharry, Complete Denture Prosthodontic, Mc Graw Hill Book Company Inc.
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Carr., Mc Givney., Removable Partial Prosthodontics, 11th ed, Mc Cracken. 2005.
2. Haryanto. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan, Jilid I, Penerbit Hipokrates,
1991,hal 64-70
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Carr., Mc Givney., Removable Partial Prosthodontics, 11th ed, Mc Cracken. 2005.
2. Haryanto. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan, Jilid I, Penerbit Hipokrates,
1991,hal 64-70
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Refferensi :
1. Carr., Mc Givney., Removable Partial Prosthodontics, 11th ed, Mc Cracken. 2005.
2. Haryanto. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan, Jilid I, Penerbit Hipokrates,
1991,hal 64-70
Penugasan :
1. Mahasiswa koas
2. Dokter gigi umum
3. Dokter gigi plus
4. Dokter gigi spesialis prostodonsia
Diharapkan buku panduan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mohon maaf
bila masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku panduan kepaniteraan departemen
prostodonsia.