Anda di halaman 1dari 10

BUKU AJAR

ORTODONSIA I
KGO I
Penanggungjawab Mata Kuliah
drg. JCP.
Heryumani Sulandjari, MS., Sp.Ort
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2008
1
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia
-
Nya sehingga
penulisan
bahan ajar Ortodonsia I ini dapat selesai.
Terdorong pada keinginan penulis untuk memberikan panduan terhadap
mahasiswa Kedokteran Gigi yang mempunyai perhatian pada Ortodonsia,
maka
penulis menyempatkan diri untuk menulis bahan ajar Ortodonsia
I. Ortodonsia I
itu sendiri adalah cabang dari ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari
tentang
falsafah ilmu, pengertian dan definisi ortodonsia, tujuan dan bermacam
-
macam
perawatan ortodontik, istilah
-
istilah yang digunakan dalam ortodonsia,
pertumbuhan da
n kelainan dentofasial, kelainan
-
kelainan dentofasial beserta
klasifikasinya, serta beberapa macam alat ortodontik lepasan yang digun
akan
dalam perawatan, prosedur
pemeriksaan, penentuan diagnosis serta perencanaan
perawatan ortodontik.
Pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga atas terselesaikannya penulisan buku ajar ini kepada
:
1.
Rektor dan Wakil Rektor I Universitas Gadjah Mada
2.
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
3.
Kepala Bagian Ortodonsia Fakultas Kedok
teran Gigi Universitas Gadjah
Mada
4.
Dosen pengampu mata kuliah Ortodonsia I
Penulis menyadari buku ajar ini belum sempurna maka diperlukan kritik
dan saran guna penyempurnaan buku ajar ini.
Yogyakarta, 10
Januari
2008
Penanggun
gjawab Mata Kuliah
d
rg. JCP. Heryumani Sulandjari, MS., Sp.Ort
2
TINJAUAN MATA KULIAH
1.
Deskripsi singkat mata kuliah Ortodonsia I
Mata kuliah Ortodonsia I diselenggarakan dengan tatap muka
satu jam
perminggu selama satu semester, di dalam t
atap muka mahasiswa diberikan
materi dasar Ortodonsia.
Prasarat mengikut i mata kuliah ini mahasiswa harus
telah mengikuti mata kuliah anatomi.
2.
Kegunaan mata kuliah Ortodonsia I
Mahasiswa dapat mengerti dasar
-
dasar Ortodonsia yang berguna untuk mata
kuliah
Ortodonsia II, III dan IV.
3.
Tujuan Intruksional umum
Setelah mengikut i mata kuliah mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan fungsi dan mekanisme kerja alat tersebut untuk perawatan
berbagai macam kelainan dentofasial berdasa
rkan falsafah ilmu, pe
rtumbuhan
dan perkembangan dentofasial, serta beberapa macam alat ortodontik lepasan
yang digunakan dalam perawatan, prosedur pemeriksaan, penentuan
diagnosis, sesuai dengan maksud dan tujuan perawatan yang diharapkan.
4.
Susunan atau urutan bahan ajar
:
a.
Fals
afah Ortodonsia
b.
Kelainan pertumbuhan dan perkembangan
c.
Kelainan dentofasial
d.
Alat Ortodontik lepasan
e.
Ekspansi
f.
Aktivator
g.
Prosedur pemeriksaan
h.
Perhitungan dan determinasi lengkung
i.
Sefalometri
5.
Petunjuk bagi mahasiswa untuk mempelajari bahan ajar
:
a.
Membaca bahan
ajar dengan seksama
b.
Membuat skema hubungan pada masing
-
masing pokok bahasan
c.
Menjawab latihan
-
latihan yang diberikan
5

Metode
Thompson & Brodie
................................
................................
96

Metode
Kesling
................................
................................
....................
99
c.
Analisis Ruang (Crowding)
................................
................................
........
104
d.
Deterrminasi lengkung gigi
................................
................................
........
107
VIII.
Sefalometri
................................
................................
................................
.
114
a.
Pendahuluan
................................
................................
...............................
114
b.
Pengenalan Sefalometri Radiografik
................................
...........................
114
c.
Teknik Sefalometri Radiografik
................................
................................
..
116
d.
Referensi Sefalometri Radiografik
................................
..............................
119
e.
Analisis Sefalometri Radiografi
k
................................
................................
122
f.
Kelemahan Sefalometrik
................................
................................
............
123
Daftar Pustaka
................................
................................
................................
.......
124
6
I. FALSAFAH ORTODONSIA

PENDAHULUAN
Pada era modern seperti saat ini, kebutuhan dan tuntutan akan perawatan
ortodontik semakin banyak. Masyarakat semakin menyadari bahwa gigi yang
tidak t
eratur terlebih lagi jika disertai adanya kelainan bentuk muka yang
disebabkan oleh adanya hubungan rahang yang tidak harmonis akan sangat
mempengaruhi penampilan. Disamping itu keadaan gigi yang tidak teratur
dan
hubungan rahang yang tidak harmonis sangat
mempengaruhi sistem pengunyahan,
pencernaan serta sistem artikulasi atau pembentukan suara.
Untuk dapat melakukan perawatan ortodontik, mahasiswa kedokteran gigi
dituntut untuk menguasai pengetahuan yang melandasi tindakan perawatan
yang
akan dilakukan. S
elain itu juga dituntut untuk menguasai ilmu
-
ilmu penget
ahuan
lain yang mendukung serta
diperlukan ketrampilan dalam membuat alat
ortodontik, mampu memahami mekanisme kerja alat ortodontik, mampu
melakukan perawatan serta mengevaluasi hasil perawatan yang
dilakukan.

PENGERTIAN ORTODONSIA
Ortodonsia
(
Orthodontia,
Bld.,
Orthodontic,
Ingg.) berasal dari bahasa
Yunani (Greek) yaitu
orthos
dan
dons
yang berarti
orthos
(baik, betul) dan
dons
(gigi).
Jadi
ortodonsia dapat diterjemahkan sebagai ilmu penget
ahuan yang bertujuan
memperbaiki atau membetulkan letak gigi yang tidak teratur atau tidak rata.
Keadaan gigi yang tidak teratur disebabkan oleh malposisi gigi, yaitu
kesalahan posisi gigi pada masing
-
masing rahang. Malposisi gigi akan
menyebabkan malrelas
i, yaitu kesalahan hubungan antara gigi
-
gigi pada rahang
yang berbeda. Lebih lanjut lagi, keadaan demikian menimbulkan maloklusi,
yaitu
penyimpangan terhadap oklusi normal. Maloklusi dapat terjadi karena adanya
kelainan gigi (dental), tulang rahang (skele
tal), kombinasi gigi dan rahang
(dentoskeletal) maupun karena kelainan otot
-
otot pengunyahan (muskuler).
7

DEFINISI ORTODONSIA
1. Menurut Dr. E.H. Angle (1900)
Ortodonsia adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan meratakan atau
membetulkan kedudukan gigi
-
gi
gi.
2.
Menurut Noyes (1911)
Ortodonsia
adalah
ilmu yang mempelajari hubungan
gigi
-
gigi terhadap
perkembangan muka dan memperbaiki akibat pertumbuhan yang tidak
normal.
Disini telah menyangkut ilmu anatomi dan biologi.
3.
Menurut The British Society of Orthodonti
cs (1922)
Ortodonsia adalah ilmu yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
rahang, muka dan tubuh pada umumnya yang dapat mempengaruhi
kedudukan gigi. Juga mempelajari adanya aksi dan reaksi dari pengaruh
luar maupun pengaruh dalam terhadap perkembanga
n, serta pencegahan dan
perawatan terhadap perkembangan yang mengalami gangguan atau
hambatan dan pengaruh jelek.
4.
Menurut American Association of Orthodontist
Ortodonsia adalah ilmu yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
gigi dan jaringan sekitarnya
dari janin sampai dewasa dengan tujuan
mencegah dan memper
-
baiki keadaan gigi yang letaknya tidak baik untuk
mencapai hubungan fungsional serta anatomis yang normal.
Dengan memperhatikan
definisi
-
definisi di atas, Dr. Angle dan Noyes
memandang tindakan ku
ratif lebih dipentingkan, sedangkan mulai tahun
1922 sampai sekarang lebih me
ngutamakan tidakan preventifnya
,
disamping tetap menjalankan tindakan kuratif.
8

TUJUAN UTAMA ORTODONSIA
1.
Mencegah terjadinya keadaan abnormal dari bentuk muka yang disebabkan
oleh kelainan rahang dan gigi.
Adanya cacat muka yang disebabkan oleh kelainan rahang dan susunan gigi
yang tidak teratur dapat menyebabkan bentuk muka yang kurang harmonis
dan faktor estetis kurang. Dengan demikian dapat mengakibatkan
pertumbuhan mental
kurang sehat, seperti rasa rendah diri, rasa malu dan
tidak bebas mengemukakan pendapat.
2.
Mempertinggi fungsi pengunyahan yang betul.
Pengunyahan yang betul dan efisien da
p
at dicapai setinggi mungkin jika
susunan gigi
-
gigi itu baik, stabil dan seimbang, beg
itu juga hubungan
rahangnya. Pada gigi
-
gigi yang tidak teratur atau pada lengkung gigi yang
sempit dapat mengakibatkan gerakan lidah tidak bebas sehing
ga terjadi
penelanan yang salah
, dan keadaan ini dapat menimbulkan kelainan yang
lebih lanjut.
3.
Memperting
gi daya tahan gigi terhadap terjadinya karies.
Gigi
-
gigi yang tidak teratur akan menyebabkan sisa
-
sisa makanan mudah
melekat pada permukaan gigi dan
self cleansing
dari giginya menjadi tidak
ada. Karena pengaruh
Lactobacillus,
karbohidrat dalam sisa makana
n akan
diubah menjadi asam laktat yang dapat melarutkan kalsium dari email dan
dentin dan terjadilah karies gigi. Dengan membetulkan letak gigi menjadi
teratur berarti akan mempertinggi daya tahan gigi terhadap karies.
4.
Menghindarkan perusakan gigi terhadap
penyakit periodontal.
Gigi yang posisinya tidak baik dan tidak teratur akan menyulitkan dalam
menjaga kebersihannya. Dengan demikian selain dapat terjadi karies pada
gigi
-
giginya, keadaan demikian juga dapat menimbulkan penyakit
periodo ntal. Gigi yang tid
ak teratur juga dapat menyebabkan terjadinya
oklusi traumatik, sehingga dapat memperparah penyakit periodontal yang
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai