DI SUSUSN OLEH :
D.IV KEPERAWATAN GIGI
TINGKAT 2.A
KELOMPOK 7:
AHMAD IBRAHIM
ASMA UL KHUSNA SYAMSUDDIN AB
HERMIANTI INDAH
LATHIFATUNNISA MALLAPPIANG
TRI KARTIKA WIRA UTAMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Esa , karena atas segala
bimbingan dan petunjuk-Nya , serta berkat rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga
kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul ”ODONTOMA”.
Makalah yang kami buat ini sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi.
Kami menyadari bahwa makalah ini mengandung banyak kekurangan,baik dari
segi isi maupun sistematika. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan
karena kami masih dalam proses pembelajaran. Kami juga berharap laporan tutorial yang
telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman yang lain.
Penyusun kelompok 7
i
Daftra isi
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang ................................................................................................................ 1
BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 2
BAB III Pembahasan
A. Definisi Odontoma ...................................................................................................3
B. Etiologi Odontoma ................................................................................................... 3
C. Epidemiologi Odontoma .......................................................................................... 4
D. Klasifikasi Odontoma .............................................................................................. 4
E. Diagnosa banding odontoma .................................................................................. 7
F. Komplikasi odontoma .............................................................................................. 8
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Odontoma dikenal sebagai tumor odontogenik jaringan keras, yang ditandai dengan
pertumbuhannya yang lambat. Tumor ini terdiri dari email, dentin, sementum dan
kadang-kadang jaringan pulpa. Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005,
odontoma dibagi menjadi 2 jenis yaitu kompleks odontoma dan compound odontoma
Compound odontoma muncul sebagai bentuk gigi kecil yang jumlahnya banyak atau
gigi rudimenter, sedangkan complex odontoma muncul sebagai konglomerasi yang tidak
teratur dari jaringan keras.
Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen epitel
dan mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk enamel dan
dentin.Merupakan lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati.1 Odontoma adalah
malformasi atau lesi perkembangan hamartoma non-agresif yang berasal dari
odontogenik, terdiri dari email, dentin, sementum dan jaringan pulpa (oleh karena itu
disebut juga campuran yang terdiri dari multiple atau lebih dari satu tipe). Odontoma
dibedakan dengan ameloblastik odontoma dengan tidak adanya jaringan ameloblastik.
Bukan lesi yang statis tetapi merupakan produk akhir dari suatu kelainan, yaitu tumor
odontogenik campur dimana sel-sel berdiferensiasi lebih tinggi dan membentuk struktur
kalsifikasi yang banyak.2
Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan
jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan selanjutnya diikuti pembentukan
enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan sementum.3 Ada beberapa teori yang sudah
diajukan,seperti trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang
menambahkan bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal
dengan kontrol genetik perkembangan gigi.4
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Odontoma adalah suatu kelainan jaringan gigi yang ditandai pertumbuhan yang
lambat terdiri dari email, dentin, sementum dan terkadang juga ada jaringan pulpa . yang
di tandai dengan pertumbuhannya lambat dan berbentuk seperti gigi gigi kecil yang
jumlahnya banyak . dua pertiga kasus terjadi pada anterior maksila, sepertiga muncul
pada anterior mandibular dan jarang di temukan pada bagian posterior dari premolar dan
lebih sering terjadi pada wanita. Dengan usia 12-20 tahun
Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi
2 jenis yaitu compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan
banyak dan complex Odontoma terdiri dari campuran atau massa tak teratur dari jaringan
keras dan lunak odontogenik yang matang dan berdiferensiasi secara buruk sebagai
email, dentin atau sementum sehingga tidak memiliki kemiripan dengan gigi. 6
Odontoma compleks beasal dari dental lamina atau organ enamel pada gigi
normal. Trauma pada daerah pembentukan gigi juga dapat menyebabkan
odontoma.
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ODONTOMA
Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen epitel
dan mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk enamel dan
dentin.Merupakan
lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati.1
Odontoma adalah malformasi atau lesi perkembangan hamartoma non-agresif
yang berasal dari odontogenik, terdiri dari email, dentin, sementum dan jaringan pulpa
(oleh karena itu disebut juga campuran yang terdiri dari multiple atau lebih dari satu tipe).
Odontoma dibedakan dengan ameloblastik odontoma dengan tidak adanya jaringan
ameloblastik. Bukan lesi yang statis tetapi merupakan produk akhir dari suatu kelainan,
yaitu tumor odontogenik campur dimana sel-sel berdiferensiasi lebih tinggi dan
membentuk struktur kalsifikasi yang banyak.2
Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen
dan jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan selanjutnya diikuti pembentukan
enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan sementum.3
B. ETIOLOGI ODONTOMA
3
C. Epidemiologi Odontoma
Odontoma memiliki prevalensi 21% sampai 67% dari semua tumor odontogenik.
Odontoma adalah lesi yang mempengaruhi anak-anak dan dewasa muda, terutama dalam
dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender yang signifikan. Odontoma
kompleks lebih jarang terjadi daripada odontoma compound dan biasanya terjadi pada
penderita usia yang lebih tua. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa lokasi yang
sering terjadi dari odontoma compound pada rahang atas anterior, sedangkan odontoma
kompleks sering berkembang pada mandibula di berbagai lokasi. Gigi permanen
dipengaruhi jauh lebih sering daripada gigi desidui.
D. KLASIFIKASI ODONTOA
Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi
2 jenis yaitu : 6
1. Compound Odontoma
Compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak.
Mempunyai struktur yang mirip dengan gigi kecil atau denticle, diskrit,
terbungkus di dalam fibrous connective tissue stroma (stroma jaringan ikat
berserabut).
Gambaran Klinis
4
Gambar. Compound Odontoma
Gambar. Foto Intraoral menunjukkan erupsi odontoma pada region anterior diantara
insisivus dan kaninus Rahang bawah
Gambaran Radiografis
5
Terapi
2. Complex Odontoma
Odontoma complex terdiri dari campuran atau massa tak teratur dari jaringan keras dan
lunak odontogenik yang matang dan berdiferensiasi secara buruk sebagai email, dentin atau
sementum sehingga tidak memiliki kemiripan dengan gigi
Odontoma compleks beasal dari dental lamina atau organ enamel pada gigi normal.
Trauma pada daerah pembentukan gigi juga dapat menyebabkan odontoma.
Gambaran Klinis
Asymtomatik, biasanya terjadi pada usia dekade kedua dan ketiga. Odontoma compleks
jarang terjadi dibandingkan odontoma compound. Sering ditemukan dengan gigi yang tidak
erupsi, biasanya sering terjadi pada region molar pertama dan molar kedua rahang bawah. Bisa
berasal dari tooth bud dari gigi impaksi atau supernumerary teeth. Lesi kecil, jarang menjadi
besar, namun bisa menjadi besar sampai 6 cm sehingga menyebabkan ekpansi rahang.
6
Gambaran Radiografis
Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang dikelilingi
garis radiolusen tipis. Massa gabungan tunggal seperti material dan tak ada kemiripan anatomi
gigi apapun. Muncul sebagai massa yang buram dikelilingi oleh tepi sempit lucent.
Gambaran Histopatologik
Susunan jaringan gigi, enamel, matriks enamel, dentin, jaringan pulpa dan sementum
mengalami kelainan, tetapi memiliki pola radial. Jaringan ini dikelilingi oleh kapsul
jaringan penyambung yang tipis.
Terapi
7
erupsi sebagai fokal infeksi.Odontoma complex yang besar harus diambil untuk mengembalikan
tulang yang normal dan untuk mencegah fraktur rahang.
F. Komplikasi Odontoma
Bentuk gigi dari odontoma ini seperti gigi normal, cenderung bererupsi tetapi tidak aktif,
kalau bererupsi sebagian, cepat terjadi karies. Jika tidak cepat ditangani, karies ini akan
berkembang dengan cepat dan dapat menginfeksi jaringan lunak dan menimbulkan neuralgia. 2
8
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen epitel dan
mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk enamel dan dentin.Merupakan
lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati.1
Odontoma adalah malformasi atau lesi perkembangan hamartoma non-agresif yang berasal
dari odontogenik, terdiri dari email, dentin, sementum dan jaringan pulpa (oleh karena itu disebut
juga campuran yang terdiri dari multiple atau lebih dari satu tipe). Odontoma dibedakan dengan
ameloblastik odontoma dengan tidak adanya jaringan ameloblastik. Bukan lesi yang statis tetapi
merupakan produk akhir dari suatu kelainan, yaitu tumor odontogenik campur dimana sel-sel
berdiferensiasi lebih tinggi dan membentuk struktur kalsifikasi yang banyak.2
B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami makalah yang kami buat tentang odontoma, baik
itu odontoma compound maupun odontoma complex. Agar mahasiswa dapat menguasai dengan
baik diagnosis dari penyakit tersebut, cara penanganannya
9
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/187840319/TUGAS-1
https://www.scribd.com/document/131393777/ODONTOMA-COMPLEKSertete
Prabhakar C, Sheetal H, Satish H. Compound-Complex odontoma-An important
clinicalentity. Journal of International Oral Health. Vol 4;issue 1: April 2012.
Sudiono J, et al. Ilmu Patologi. Jakarta: EGC, 2003.
Syafriadi mei. Patologi Mulut Tumor Neoplastik & Non Neoplastik Rongga Mulut.
Yogyakarta: C.V Andi Offset. 2008.
Reichart PA, Philipsen HP. Odontogenic Tumors and Allied Lesions. Quontessence
Publishing Co Ltd. United Kingdom. 2004: 140-6.
10