UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DEPARTEMEN PERIODONSIA
I. IDENTITAS PASIEN
KELUHAN UTAMA :
Seorang pasien perempuan berusia 54 tahun datang ke klinik RSKGM Provinsi
Sumatera Selatan dengan keluhan gigi depan bawahnya goyang, yang telah disadari
1
sejak 3 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan terdapat banyak karang gigi pada gigi
bawahnya, sejak 3 tahun yang lalu. Pasien juga mengeluhkan gigi depan bawah terasa
ngilu saat terkena makanan/minuman dingin. Pasien merasa terganggu karena bau mulut
dan banyaknya karang gigi yang menganggu penampilan, sehingga pasien ingin
dilakukan perawatan.
1. Fase I / Etiotropic Phase / Initial Phase / Nonsurgical Phase (fase untuk menghilangkan
etiologi)
Oral Hygiene Instruction pada tiap kunjungan
Plak skor/ plak kontrol
Splinting temporary wire 0,2 dengan teknik continous anterior RB.
Scalling RA dan RB, evaluasi 2 minggu dan 1 bulan terhadap plak skor, kalkulus,
kedalaman poket dan kondisi gingiva.
Root planing semua region.
2
Recall visit periodik setiap 3 bulan sekali untuk pemeriksaan kembali :
- Skor plak
- Kalkulus
- Tanda-tanda inflamasi gingiva
- Oklusi
- Perubahan patologis lainnya
3
SPLINTING
Tanggal GIGI 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Kunjungan I Facial
Lingual
Mobility
BOP
b. Nilai plak
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
4
4. Pemeriksaan Laboratorium
Darah Penderita Normal Satuan Kesimpulan
1. Hb 12,1 g/dL 12-16 g/dL N
1. Leukosit 5900 /mm3 4.000-10.000 /mm3 N
2. Eritrosit 4,4 103/mm3 3,5-5,5 /mm3 N
3. LED jam ke1/jam 49 mm/jam < 20 mm/jam
ke 2
4. Jumlah trombosit 304 103 /mm3 150.000-450.000 /mm3 N
5. Masa 2 menit 1-3 menit.detik N
perdarahan/BT
6. Masa 18 menit 5-11 menit.detik
pembekuan/CT
7. Glukosa puasa 70-115 mg/dL
8. Glukosa 2 jam PP <150 mg/dL
9. Golongan darah O(+)
5. Informed Consent
Pasien harus mendapatkan penjelasan tentang diagnosis, rencana perawatan, lama
perawatan, biaya yang dibutuhkan dan efek samping yang kemungkinan terjadi.
Informed consent harus ditandatangani oleh pasien atau walinya.
5
Needle holder
Tang potong
Light cure
Sarung tangan karet
Masker
Nirbeken
Diamond bur
Handpiece
c. Bahan
Betadine solution 10%.
Alkohol 70%
Tampon, cotton rolls dan cotton pellets steril
Ligature wire 0,2 mm
Komposit
6
PROSEDUR PENATALAKSANAAN SPLINTING RAHANG BAWAH
Gigi goyang dapat terjadi akibat berkurangnya tinggi tulang alveolar, atau karena
pelebaran ligamen periodontal dan dapat pula kombinasi keduanya. Splint adalah alat
untuk menopang jaringan yang lemah atau sebagai alat stabilisasi dan imobilisasi gigi
goyah karena lesi, trauma atau penyakit periodontal. Splint hanya dapat mengontrol
mobilitas bila splint tetap terpasang pada tempatnya. Hanya dengan menghilangkan
penyakit dan dengan proses pemulihan dapat diperoleh reduksi sesungguhnya dari
mobilitas gigi.
Indikasi
Besarnya kehilangan jaringan pendukung
Perubahan kualitas jaringan pendukung yang disebabkan oklusi traumatik
Trauma jangka panjang karena perawatan periodontitis
Stabilisasi kegoyangan gigi yang tidak berkurang dan tidak menunjukan respon
pada perawatan oklusal adjusment dan terapi periodontal
Stabilisasi setelah perawatan ortodontik
Stabilisasi pada trauma dental
Terdapat jaringan pendukung gigi yang masih merupakan jaringan sehat
sekurang-kurangnya 1/3 akar
Kontraindikasi
Jika perawatan inflamasi penyakit periodontal belum dilakukan
Jika penyesuaian oklusal untuk mengurangi trauma dan/atau gangguan belum
pernah dilakukan
Jika tujuan splinting hanya untuk mengurangi imobilisasi gigi setelah splint dilepas
Tujuan splinting
1. Sebagai rest dimana memungkinkan penyembuhan luka
2. Mebantu fungsi jaringan yang tidak tidak dapat berfungsi sempurna
3. Menstabilkan gigi geligi yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memberikan
respon terhadap penyesuaian oklusal dan perawatan periodontal
7
4. Menstabilkan gigi geligi yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memberikan
respon terhadap penyesuaian oklusal dan perawatan, serta terjadi gangguan fungsi
normal dan kenyamanan pasien
5. Mempermudah perawatan gigi geligi pasien yang sangat mobile melalui splinting
sebelum instrumentasi periodontal dan prosedur penyesuaian oklusal
6. Mencegah tipping atau pergeseran gigi geligi dan ekstruksi gigi geligi yang tidak
memiliki antagonis
7. Menstabilkan gigi geligi setelah pergerakan ortodontik
8. Menciptakan stabilitas oklusal yang adekuat jika akan dilakukan penggantian gigi
geligi
9. Menstabilkan gigi geligi setelah trauma akut
Indikasi:
Sebagai terapi suportif untuk memfasilitasi prosedur terapi gigi yang
goyang
Sebagai pegangan dan retensi temporer pada terapi orthodontik
Untuk menghindari pencabutan gigi sebelum dan selama terapi
Menstabilisasi gigi anterior
Fungsi:
Mengurangi kegoyangan gigi dan membantu stabilisasi gigi
Membantu proses penyembuhan pasca instrumentasi dan bedah
Mengurangi trauma karena terapi
Keuntungan
Reversible
Mudah diinsersikan, disesuaikan, diangkat dan diganti
Sederhana dan murah
8
Kerugian
Tidak rigid
Tidak dapat digunakan untuk gigi posterior atau anterior yang edge to
edge
Kawat mudah putus
Retensi plak
Prosedur:
1. Gigi yang akan displinting pada rahang bawah adalah gigi 31,32, 41, 42.
2. Gigi 31,32, 41, 42 dilakukan splinting menggunakan ligature wire, dengan
teknik continous wire splinting. Gigi diikat menggunakan ligature wire
berukuran 0,2 mm.
3. Kawat di tempatkan mengelilingi aspek fasial dan lingual gigi yang di splinting,
dan kawat ligatur dikencangkan dengan memutar balikkan ujungnya pada
proksimal gigi.
4. Dimulai dari bagian distal dari gigi pegangan. Kawat bagian lingual dibuat
melingkar ke arah lingual, dan masuk ke proksimal gigi. Sedangkan kawat
bagian labial dibuat melintasi permukaan labial gigi. Kedua ujung kawat yang
bertemu kemudian diikat pada bagian proksimal aspek labial.
5. Prosedur tersebut diteruskan hingga melingkupi gigi-geligi yang goyang
maupun gigi pegangan.
6. Bagian proksimal dari kawat tersebut ditutup menggunakan komposit (resin
stops) untuk mencegah wire bergerak ke arah apikal. Selain itu resin stops juga
berfungsi untuk mencegah terlukanya mukosa akibat ujung kawat.
9
5. Pasien diinstruksikan untuk lebih sering berkumur-kumur atau menggunakan
obat kumur
6. Pasien diinstruksikan untuk kontrol setelah 1 minggu, 1 bulan dan 3 bulan.
Maintenence
Untuk memelihara agar perawatan splinting dapat berhasil, pasien harus diajarkan
bagaimana cara kontrol plak yang baik di rumah. Dalam kasus ini pasien diajarkan
bagaimana cara menyikat gigi dengan teknik roll. Teknik roll yaitu bulu sikat
ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal, ujung bulu sikat
megarah ke apeks, gerakan secara perlahan melalui permukaan gigi. Selain dengan
menyikat gigi pasien juga diajarkan bagaimana membersihkan daerah interdental dan
alat yang dapat digunakan.
Jenis-jenis tusuk gigi kayu berpeampilan bulat atau segitiga, sikat botol mini,
sikat 1 ikat
Sikat interdental dengan ukuran dan bentuk yang bermacam-macam: sikat
bentuk kerucut, sikat satu ikat, sikat botol mini.
Untuk ruang interdental yang lebar, permukaan akar yang besar, tidak teratur,
dan cekung.
Irigasi mulut: dianggap sebagai alat bantu sikat gigi untuk pasien dengan higiene mulut
yang buruk, pasein yang memakai alat ortodhonti cekat, atau pasien yang berada dalam
tahap fiksasi setelah pembedahan ortognati. Irigator menghasilkan semperotan air
tekanan tinggi, membersihkan debris dan bakteri tidak melekat, mengurangi bakteremia,
efektif bila dikombinasi
10
Evaluasi
Palembang, 2018
Menyetujui,
11