UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DEPARTEMEN PERIODONSIA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nurlaila
Tempat / Tanggal Lahir / Umur : Musi Banyuasin / 26 November 1964 / 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Indonesia
Ras : Polinesia
Alamat : Jalan Jompo No. 691 Palembang
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin / Belum Kawin / Janda / Duda
Berat / Tinggi Badan : 68 kg / 159 cm
Golongan Darah : -
Tanggal Pemeriksaan : 4 April 2017
No. RM : 031422-2017
Mahasiswa : Amalia Virgita
NIM : 04074821618012
Diskusi Splinting 1
II. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
Keluhan Utama :
Seorang pasien (perempuan, 53 tahun) datang ke klinik RSKGM Provinsi Sumatera Selatan
dengan keluhan gigi depan bawahnya terasa goyang dan sering ngilu ketika
mengkonsumsi minuman dan makanan yang dingin maupun panas. Selain itu, pasien
mengeluhkan terdapat banyak karang gigi yang berwarna kehitaman pada gigi depan
bawahnya tersebut. Pasien juga mengeluhkan gusinya sering berdarah saat menyikat
gigi yang juga disertai dengan bau mulut. Keluhan tersebut telah dirasakan pasien
kurang lebih sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasa terganggu dan tidak nyaman dengan
kondisi giginya tersebut, sehingga pasien ingin dilakukan perawatan.
Diskusi Splinting 2
3. Fase II / Fase Bedah / Surgical phase
Ekstraksi radiks 28.
Bila setelah scaling dan root planing kedalaman poket masih dalam, maka
dilakukan bedah flap untuk mengurangi poket, serta bone graft untuk
memperbaiki kerusakan tulang.
Splinting permanen jenis Splint fiber Reinforcement.
Evaluasi fase II:
Kondisi gingiva dan kedalaman poket.
Diskusi Splinting 3
Perawatan yang akan Dilakukan :
1. Splinting
Operator : Amalia Virgita, S.KG (04074821618012)
- Temporary splint
Digunakan pada jangka waktu yang pendek, biasanya 2-6
bulan, untuk menstabilkan gigi selama perawatan
periodontal.
- Uncontinuous ligature wire
Material splint yang digunakan untuk menstabilkan gigi
anterior, karena bersifat reversible, mudah diinsersikan,
disesuaikan, diangkat dan diganti, sederhana dan murah.
Metode uncontinuous dipilih karena kondisi gigi pasien
yang distema.
Diskusi Splinting 4
SPLINTING
Tanggal GIGI 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
Mobility
Kunjungan Facial
Palatal
BOP
Tanggal GIGI 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Mobility
Kunjungan Facial
Lingual
BOP
Diskusi Splinting 5
b. Nilai plak
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. Informed Consent
Pasien harus mendapatkan penjelasan tentang diagnosis, rencana perawatan, lama
perawatan, biaya yang dibutuhkan dan efek samping yang kemungkinan terjadi.
Informed consent harus ditandatangani oleh pasien atau walinya.
Diskusi Splinting 6
6. Persiapan Psikologis Pasien
a. Diberi informasi tentang kasus yang dialami pasien meliputi diagnosis,
prognosis, keterbatasan, komunikasi dan hasil operasi.
b. Metode dalam melakukan splinting (secara bertahap).
c. Perhatikan kondisi pribadi pasien seperti status emosional, pekerjaan dan
pertimbangan pribadi.
Diskusi Splinting 7
PROSEDUR PENATALAKSANAAN SPLINTING
Gigi goyang dapat terjadi akibat berkurangnya tinggi tulang alveolar, atau karena
pelebaran ligamen periodontal dan dapat pula kombinasi keduanya. Splint adalah alat
untuk menopang jaringan yang lemah atau sebagai alat stabilisasi dan imobilisasi gigi
goyang karena lesi, trauma atau penyakit periodontal. Splint hanya dapat mengontrol
mobilitas bila splint tetap terpasang pada tempatnya. Hanya dengan menghilangkan
penyakit dan dengan proses pemulihan dapat diperoleh reduksi sesungguhnya dari
mobilitas gigi.
Klasifikasi Splinting
A. Klasifikasi Weisgold
a. Temporary splint
Digunakan pada jangka waktu yang pendek, biasanya 2-6 bulan, untuk
menstabilkan gigi selama perawatan periodontal.Bahan yang digunakan untuk
stabilisasi secara berkala memerlukan pergantian dan perbaikan.
b. Provisional splint
Splint jenis ini digunakan untuk beberapa bulan sampai beberapa tahun dan
untuk tujuan diagnostis sehingga klinisi dapat melihat respon gigi terhadap
perawatan.
c. Permanent splint
Splint ini digunakan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Diskusi Splinting 8
Indikasi :
Besarnya kehilangan jaringan pendukung
Perubahan kualitas jaringan pendukung yang disebabkan oklusi traumatik
Trauma jangka panjang karena perawatan periodontitis
Stabilisasi kegoyangan gigi yang tidak berkurang dan tidak menunjukkan respon
pada perawatan oklusal adjusment dan terapi periodontal
Stabilisasi setelah perawatan ortodontik
Stabilisasi pada trauma dental
Terdapat jaringan pendukung gigi yang masih merupakan jaringan sehat
sekurang-kurangnya 1/3 akar
Kontraindikasi :
Jika perawatan inflamasi penyakit periodontal belum dilakukan
Jika penyesuaian oklusal untuk mengurangi trauma dan/atau gangguan belum
pernah dilakukan
Jika tujuan splinting hanya untuk mengurangi imobilisasi gigi setelah splint dilepas
Tujuan Splinting :
1. To provide rest, sebagai rest dimana memungkinkan penyembuhan luka
2. For redirection of forces. Tekanan oklusi dialihkan lebih ke arah axial pada
seluruh gigi yang displinting.
3. For redistribution of forces. Mendistribusikan tekanan agar tidak melebihi
kapasitas adaptif jaringan periodonsium.
4. To preserve arch intergrity. Splinting dapat memperbaiki kontak proksimal,
mengurangi impaksi makanan, dan kerusakan jaringan periodonsium.
5. Restoration of fuctional stability. Memperbaiki oklusi fungsional, menstabilkan
gigi penyangga, dan meningkatan efisiensi pengunyahan.
6. Psychologic will-being, memberikan kenyamanan pada pasien yang mengalami
kegoyangan gigi.
7. Stability. Untuk menstabilkan gigi sebelum pembedahan, terutama pada terapi
regeneratif.
8. Prevention of eruption unopposed teeth. Mencegah erupsinya gigi yang tidak
mempunyai gigi antagonis.
Diskusi Splinting 9
Splinting Temporer Ligature Wire Splint pada Anterior Rahang Bawah
Indikasi :
Sebagai terapi suportif untuk memfasilitasi prosedur terapi gigi yang goyang
Sebagai pegangan dan retensi temporer pada terapi orthodontik
Untuk menghindari pencabutan gigi sebelum dan selama terapi
Menstabilisasi gigi anterior
Fungsi :
Mengurangi kegoyangan gigi dan membantu stabilisasi gigi
Membantu proses penyembuhan pasca instrumentasi dan bedah
Mengurangi trauma karena terapi
Keuntungan :
Reversible
Mudah diinsersikan, disesuaikan, diangkat dan diganti
Sederhana dan murah
Kerugian :
Tidak rigid
Tidak dapat digunakan untuk gigi posterior atau anterior yang edge to edge
Kawat mudah putus
Retensi plak
Desain :
Diskusi Splinting 10
Prosedur:
1. Gigi yang akan displinting pada rahang bawah adalah gigi, 33, 32, 31, 41, 42,
43.
2. Gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43.dilakukan splinting menggunakan ligature wire,
dengan teknik uncontinous wire splinting. Gigi diikat menggunakan ligature
wire berukuran 0,2 mm.
3. Kawat di tempatkan mengelilingi aspek fasial dan lingual gigi yang di splinting,
dan kawat ligatur dikencangkan dengan memutar balikkan ujungnya pada
proksimal gigi.
4. Dimulai dari bagian distal dari gigi pegangan. Kawat bagian lingual dibuat
melingkar ke arah lingual, dan masuk ke proksimal gigi. Sedangkan kawat
bagian labial dibuat melintasi permukaan labial gigi. Kedua ujung kawat yang
bertemu kemudian diikat pada bagian proksimal aspek labial.
5. Prosedur tersebut diteruskan hingga melingkupi gigi-geligi yang goyang
maupun gigi pegangan.
6. Bagian proksimal dari kawat tersebut ditutup menggunakan komposit (resin
stops) untuk mencegah wire bergerak ke arah apikal. Selain itu resin stops juga
berfungsi untuk mencegah terlukanya mukosa akibat ujung kawat.
Diskusi Splinting 11
4. Pasien diinstruksikan menyikat gigi menggunakan sikat gigi khusus, sikat gigi
interdental pada gigi yang di splinting
5. Pasien diinstruksikan untuk lebih sering berkumur-kumur atau menggunakan
obat kumur
6. Pasien diinstruksikan untuk kontrol setelah 1 minggu, 1 bulan dan 3 bulan.
1. Kontrol plak yang efektif dan penilaian terhadap resiko karies merupakan hal
yang penting untuk ketahanan splint
2. Splint harus memenuhi beberapa syarat untuk menjaga kebersihan mulut yang
adekuat, yaitu:
Diskusi Splinting 12
Teknik penggunaan interdental brush:
- Oral irrigation
- Regular brushing
4. Debridement dan evaluasi berkala untuk memastikan kontrol plak secara total
5. Penggunaan air polisher dan bahan abrasif harus dihindari didekat gigi yang
displinting.
6. Ultrasonic scaler harus digunakan dengan hati-hati di dekat ikatan antara gigi
dan resin, karena dapat mengakibatkan kerusakan pada splint..
Evaluasi
Diskusi Splinting 13
Palembang,
Menyetujui,
Diskusi Splinting 14