Anda di halaman 1dari 26

NIGHT GUARD

Identitas Pasien
Nama: LN
Tempat, Tgl lahir,Umur: Bandung
Jenis Kelamin: Perempuan
Suku bangsa: Sunda
Ras: Mongoloid
Alamat: Cimahi

Perkerjaan: Mahasiswa
Agama: Islam
Status Pernikahan: Belum menikah
Golongan darah: -

Anamnesis
Keluhan utama: gigi rahang anterior RB terasa kasar jika
diraba menggunakan lidah 1 tahun yang lalu
Keluhan lain:
bruxism sudah >2 tahun yang lalu
Bruxism diketahui saat pasien datang ke klinik dan
dilakukan pemeriksaan, kemudian dilakukan konfirmasi
pada anggota keluarga apakah terdapat bunyi gemertak
gigi saat tidur anggota keluarga menyatakan jika pasien
sering menggertakan giginya saat tidur tetapi tidak kuat.
pasien merasa terbiasa menggertakan gigi-gigi RA dan RB
tanpa di sadari setiap saat atau sehari-hari,
TMJ terdapat bunyi kliking dan deviasai disebelah kanan

Riwayat perawatan gigi yang lalu


Beberapa tahun yangblalu mendapatkan
ekstraksi gigi 35,36,47,
Restorasi gigi 16,37,46
1 bulan yang lalu mendapat perawaatan
skeling dan root planing
Perawatan rutin 6 bulan sekali
Daerah yang terganggu gigi dan TMJ

Frekuensi menyikat gigi :


2x sehari , Pagi (sebelum sarapan),
malam
(sebelum tidur)
Jenis sikat : soft
Metode: vertikal dan horizontal
Pasta gigi: sensodyne
Alat bantu lain:-

Pemeriksaan Objektif
Keadaan Ekstraoral: dbn
Keadaan Intraoral:
Persistensi gigi 71
Gingiva : oedem seluruh regio
Poket : gigi 27 (533) fasial
Frenulum : sedang
Perkusi : Kegoyangan : Kontak premature: gigi 16><46 13><43
Spacing : gigi 42//43, 33//34, 23//24
Gigi karies: gigi 16,17,26,45
Atrisi: gigi 13,12,11,21,22,23,32,33,41,42,43
Crowding anterior RB
Missing teeth : 35,36,47
Plak skor: 66,6% 17%
Kalkulus : seluruh regio

Diagnosa : periodontitis kronis


lokalisata gigi 27
Etiologi
-Faktor Inisiasi: bakteri plak
-Faktor predisposisi: kalkulus, karies,
bruxism, missing teeth, persistensi
gigi 71, spacing

Fase Etiotropik:
1.OHI-KIE
2.Plak skor dan probing
3.Skeling
4.Root planing gigi 27
5.Penambalan gigi 16,17,26,45
6.Pembuatan night guard
7.Kontrol skeling 1 minggu dan 1 bulan

Fase Restoratif :
Pro pembuatan GTSL gigi 35,36,47
Fase Maintenance:
OHI
Plak skor
Pemeriksaan kedalaman poket
Pemeriksaan keadaan gingiva
Pemeriksaan 3 bulan sekali pada tahun
pertama

Bruxism
Menurut The Academy of Prosthodontics (2005):
Kelainan parafungsional berupa kegiatan
menggeretakkan gigi yang dilakukan baik
secara sadar maupun tidak sadar dan berulang,
non fungsional grinding atau clenching
sehingga saat berkontak gigi mendapat tekanan
yang melebihi tekanan fungsional normal.
Keadaan bruxism mengarah pada keadaan :
menggertakan gigi-gigi (grinding),
mengatupkan dengan keras gigi rahang atas
dan bawah (clenching)

Tanda dan gejala Bruxism

Kecemasan, stres, dan ketegangan


Sakit telinga
Sakit kepala
Migrain
Kegoyangan gigi
Atrisi
Resesi gusi
Sakit dan nyeri TMJ

Night Guard
Alat yang dipasang untuk mencegah
berkontaknya gigi RA dan RB dengan
tujuan mencegah kerusakan gigi dan
jaringan periodontal lebih lanjut
akibat dari aktivitas parafungsi

Night guardbiasanya terbuat dari heatcured acrylic resin , Soft acrylic atau light
cured composit atau vinyl splints dapat
dibuat dengan lebih cepat dan
murah,tetapi tidak tahan lama, dan lebih
sering dibuat untuk penggunaan jangka
pendek.

1. Menentukan RA/RB yang akan


dibuat night guard.
Pertimbangan:
- plak skor yang paling baik
- gigi berjejal yang paling minimal
- gigi atrisi yang paling banyak
- kehilangan gigi yang paling
minimal

2. Pencetakan Rahang atas dan rahang bawah


Bahan cetak : alginat
Sendok cetak : stock tray
3. Pembuatan model studi dan model kerja
4. Gambar pada model kerja batas tepi night
guard.
5. Blocking out semua undercut pada model kerja

Rahang atas
- dimulai dari distal gigi 17 distal
gigi 27
- perluasan sayap labial/ bukal , 1/3
insisal/ oklusal
- perluasan sayap palatal rugae
palatina

6. Pembuatan pola lilin


Tempatkan lempengan malam dipermukaan oklusal
model kerja rahang yang akan di buatkan night guard,
bentuk sampai menutupi semua area yang telah
digambar sebelumnya. Usahakan tidak asa celah
antara lempeng malam dan permukaan gigi
7. Ketebalan tidak boleh melebihi free way space (2mm)
agar tidak mengganggu dimensi vertikal dan prematur
kontak
8. Uji coba pola lilin pada pasien
9. Packing

Flasking dan packing


Proses penanaman model malam
dalam suatu cuvet untuk membuat
sectional mold

9 Juni 2014

Nina Marlina

21

Processing
Proses polimerisasi antara monomer
yang bereaksi dengan polimernya
bila dipanaskan atau ditambah zat
kimia lainnya
Polimerisasi :
Thermis heat curing
Khemis cold/self curing

9 Juni 2014

Nina Marlina

22

Finishing dan Try in


Melakukan pemolesan pada night
guard

9 Juni 2014

Nina Marlina

23

9. Uji Coba pada pasien untuk memeriksa


- oklusi DV sebelum dan sesudah tidak melebihi free way
space
- stabilitas ditekan satu sisi dengan ujung instrumen yang
tumpul tidak terangkat
- Adaptasi semua bagian night guard mengenai permukaan
insisal/oklusal, i/3 bukal/labial, palatal
- Retensi
10. Kontrol 1 minggu 1 bulan Keluhan
- Adaptasi, retensi, stabilisasi
- Keadaan night guard
- Keadaan gigi-gigi geligi
Kontrol 1 bulan
- Apakah harus dipakai setiap hari atau tidak
- Dilakukan latihan penggunaan di kurangi tidak setiap hari

Perawatan lain pada


bruxism
Pendekatan tingkah laku seperti
psikoterapi, autosugesti, hipnosis,
relaksasi, meditasi, sleep hygiene
(menghindari stimulan seperti kopi,
teh, atau rokok menjelang waktu tidur).
Obat-obatan seperti muscle relaxant,
antidepresan, sedative, anti-anxiety
dan sebagainya namun efeknya cuma
sebentar.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai