Anda di halaman 1dari 16

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAGIAN PERIODONSIA

RENCANA PERAWATAN BEDAH KURETASE TERTUTUP GIGI 42,43

Nama Pasien : Ny. Aisah Umur : 53 tahun


Pekerjaan : Karyawan Swasta Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Awiligar Rt003 Rw 010, No. RM : 2019-004643
Cibeunying, Cimenyan
Agama : Islam
Menikah/Belum : Janda
Tgl. Pemeriksaan : 22/11/19

Mahasiswa : Ai Rafikah Nurpratiwi


NPM : 160112180086

KELUHAN UTAMA :

Pasien perempuan usia 53 tahun datang dengan keluhan gigi depan kanan bawah terasa ngilu
ketika makan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien terakhir ke dokter gigi untuk kontrol root planing.
Riwayat penyaki sistemik rheumatik dan riwayat penyakit keluarga disangkal. Pasien ingin giginya
segera dirawat.

DIAGNOSIS :
Periodontitis Kronis Generalisata Stage II Grade B

RENCANA TAHAPAN PERAWATAN PERIODONTAL

1. Fase pendahuluan :

 Penjelasan penyakit pasien


 Penjelasan rencana perawatan dan prognosis pasien

2. Fase initial :

 Informed consent
 Edukasi pasien mengenai cara membersihkan rongga mulut (OHI)
 Skeling, brushing, polishing
 Kontrol skeling 1 minggu dan 1 bulan
 Root planing, brushing, polishing gigi seluruh regio
 Kontrol root planing 1 minggu dan 1 bulan
 Ekstraksi gigi 48,47,46

3. Fase bedah :
 Pro-Bedah kuretase tertutup: Bukal/labial: 42,43

1
 Evaluasi respon fase bedah 1 minggu dan 1 bulan

4. Fase restorative :
 Pembuatan gigi tiruan RA gigi 15,26, RB gigi 48,47,46

5. Fase pemeliharaan :
 Home care + OHI
 Kontrol periodik setiap 6 bulan

FOTO KLINIS

FOTO RONTGEN

17,16 14,13,12 12,11,21 22,23,24

2
24,25,27

46,45,44 43,42,41 31,32,33,34 35,36

3
PERAWATAN YANG AKAN DILAKUKAN :
Perawatan Bedah Kuretase Tertutup Gigi 42,43
Operator : Ai Rafikah N
NPM : 16011218086
Asisten Operator : Nunung Nursanti
NPM : 160112180087

PERSIAPAN SEBELUM OPERASI


1. Pemeriksaan radiologi
2. Pencetakan RA dan RB
3. Perawatan : OHI, skeling, root plan dan kontrol
4. Pemeriksaan kedalaman poket dan nilai plak

A. Kedalaman poket (22/11/2019)

Tanggal GIGI 1 17 16 1 14 13 12 11 21 22 23 24 25 2 27 28
8 5 6
Kunjungan Facial U 32 32 X 22 21 21 21 21 22 22 22 32 X 32 U
I E 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 E
Palatal U 22 32 X 22 21 21 22 21 21 22 22 22 X 22 U
E 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 E
26/07/201 Mobilit
9 y
BOP + + + + + + +

Tanggal GIGI 4 4 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 3 3
8 7 7 8
Kunjungan Facial - - 33 33 33 43 43 32 22 32 23 22 33 33 - U
I 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 E
Lingual - - 22 22 22 22 23 32 22 32 32 22 33 33 - U
2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 E
26/07/201 Mobilit 2 2 2 2 2
9 y
BOP + + + + + + + + +

B. Nilai plak
Kunjungan I : 51,8%
Kunjungan II : 21,2%
Kunjungan III : 16,6%
Kunjungan IV : 10.1%

4
C. Pemeriksan laboratorium

Darah Hasil Nilai Rujukan Satuan Kesimpulan


Pemeriksaan
Haematologi
1. Hb 13.5 12-16 g/dL Normal
2. Leukosit 8.010 4.000-10.000 /mm3 Normal
3. Eritrosit 5,04 3,80-4,80 /mm3 Normal
4. LED 45 <20 mm/jam Tinggi
5. Jumlah trombosit 287.000 150.000- /mm3 Normal
450.000
6. Waktu 1 1-3 menit.deti Normal
perdarahan/BT k
7. Waktu 6 5-11 menit.deti Normal
pembekuan/CT k
8. Golongan darah - Normal
Kimia Darah
1. Glukosa Puasa/GDS 79 70-110 mg/dL Normal
2. Glukosa 2 Jam PP 93 <140 mg/dL Normal

RENCANA BEDAH KURETASE TERUTUP GIGI 42, 43

1. Definisi

Katakuretase dalam periodontik berarti scraping dinding gingiva dari poket periodontal

untuk menghilangkan jaringan lunak yang sakit. Kuretase adalah pembuangan jaringan

5
berganulasi yang terinflamasi kronis yang terbentuk pada dinding lateral poket periodontal.

Jaringan ini di samping memiliki komponen biasa dari jaringan granulasi (proliferasi fibroblastik

dan angioblastik) juga mengandung area peradangan kronis dan bisa juga mengandung serpihan-

serpihan kalkulus yang terlepas dan koloni bakteri. Prosedur kuretase adalah operasi tertutup

dengan tujuan mereduksi poket, mengeliminasi, memperbaiki perlekatan atau membuat

perlekatan baru (Carranza FA, 2002).

Kuretase gingiva adalah pembuangan jaringan lunak meradang lateral dinding poket dan

epitel junctional. Kuretase subgingiva mengacu pada prosedur yang dilakukan dari apikal pada

epitel junctional sampai jaringan ikat di tulang koronal. Perlu dipahami bahwa beberapa derajat

kuretase dapat dicapai secara tidak sengaja selama scaling dan root planing dan disebut

curettage inadvertent (Carranza FA, 2002).

2. Tujuan
Untuk mengurangi kedalaman poket serta menghilangkan jaringan granulasi yang

terdapat pada dinding poket, memperbaiki perlekatan atau membuat perlekatan baru (Carranza

FA, 2002).

3. Teknik Dasar:

Teknik yang digunakan antara lain:


1. Kuretase tertutup membutuhkan beberapa anestesi lokal
2. Kuret yang dipilih biasanya kuret Gracey no.5-6 untuk seluruh permukaan gigi premolar,

bisa juga dilakukan dengan menggunakan kuret Universal Columbia 4R-4L


3. Setelah anestesi yang cukup, instrumen dimasukkan untuk mengambil lapisan dalam dari

dinding poket dan diambil sepanjang jaringan lunak dengan gerakan stroke horizontal.
4. Dinding poket diberikan tekanan ringan menggunakan jari pada permukaan eksternal
5. Pada kuretase subgingiva, jaringan yang melekat di antara bagian bawah poket dan

puncak tulang alveolar diangkat dengan gerakan scooping ke permukaan akar gigi.
6. Daerah tersebut dibersihkan untuk menghilangkan debris, dan jaringan yang melekat

pada gigi diberikan tekanan ringan menggunakan jari (Carranza FA, 2002).

6
4. Indikasi:

a. Indikasi umum

1. Kuretase sebagai bagian dari usaha pembuatan perlekatan baru pada pasien dengan

poket infrabony pada area yang mudah diakses.

2. Kuretase sebagai prosedur nondefinitif untuk mengurangi inflamasi sebelum

dilakukan eliminasi poket dengan teknik bedah yang lebih agresif karena faktor usia,

gangguan sistemik, gangguan psikologis, dsb.

3. Dilakukan pada kunjungan recall sebagai metode perawatan maintenance pada regio

yang mengalami rekurensi inflamasi dan kedalaman poket, contohnya ketika bedah

reduksi poket sudah pernah dilakukan. (Carranza FA, 2002).

4. Kasus periodontitis ringan hingga moderat dengan kedalaman poket 4-5 mm

(Rateitschak, et al., 1985).

5. Kontraindikasi:

1) Akses yang sulit dan daerah interproksimal yang sulit dijangkau

2) Periodontitis berat (poket dalam)

3) Kerusakan tulang alveolar

4) Jaringan hiperplastik

5) Keterlibatan furkasi

6. Keuntungan

Kuretase tertutup dapat menghilangkan poket epitelium dan jaringan ikat subepitel yang

terinfeksi (terkolonisasi bakteri) dan menyebabkan lebih sedikit trauma dan perdarahan daripada

intervensi bedah yang radikal. Adanya shrinkage selama fase penyembuhan lebih sedikit

7
daripada setelah dilakukan bedah yang invasif, sehingga baik untuk estetik pasien (Rateitschak, et

al., 1985).

7. Kerugian
Tanpa adanya visibilitas yang baik, dapat terjadi permukaan akar yang tidak terbersihkan dari

plak dan kalkulus dengan baik. Pada poket yang dalam dan sempit, pada furkasi, dan pada gigi

dengan anomali akar, keberhasilan kuretase tertutup belum tentu mencapai 100%. Ada

kemungkinan rekurensi. Kemampuan motorik operator berpengaruh penting pada kuretase

tertutup (Rateitschak, et al., 1985).

8. Prosedur

1) Informed consent

Pasien harus mendapatkan penjelasan tentang diagnosis, rencana perawatan,

lama perawatan, biaya yang dibutuhkan dan efek samping yang kemungkinan terjadi.

Informed consent harus ditandatangani oleh pasien atau walinya.

2) Persiapan psikologis pasien :

(1) Diberi informasi tentang kasus yang dialami pasien meliputi diagnosis, prognosis,

keterbatasan, komunikasi dan hasil operasi.

(2) Informasi tentang anestesi yang akan digunakan.

(3) Metode dalam melakukan operasi (secara bertahap).

(4) Perhatikan kondisi pribadi pasien seperti status emosional, pekerjaan dan

pertimbangan pribadi.

3) Persiapan alat dan bahan :

(1) Instrumen dasar :

 Kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator dan probe.

8
(2) Instrumen operasi :

1. cawan (4 set) untuk betadine solution 10%, aquadest, H2O2 dan NaCl

fisiologis

2. tampon

3. duk steril bolong

4. makro scaler

5. mikro scaler

6. sarung tangan karet

7. water syringe

8. nierbeken

9. spuit injeksi

10. kuret gracey no. 1-2, 3-4, 5-6

11. ekskavator bedah

12. glass slab dan spatel semen

(3) Bahan

1. Betadine solution 10%

2. larutan NaCl fisiologis

3. anestesi pehacain

4. aquadest

5. Periodontal pack untuk melindungi jaringan post kuretase, mengurangi

rasa sakit dan mengurangi perdarahan.

9. Teknik operasi Bedah Kuretase gigi 42,53

1. Penandatanganan formulir informed consent oleh pasien.

9
2. Persiapkan peralatan yang sudah disterilkan, bahan, operator, dan asisten operator.

3. Plaque scoring dan profilaksis.

4. Persiapan daerah operasi: penutupan daerah wajah dengan kain penutup wajah steril.

5. Tindakan aseptik : daerah operasi diulasi dengan betadine solution 10% pada bagian

ekstraoral (gerakan sirkular dari bagian dalam ke bagian luar satu arah) dan intraoral

pada daerah yang akan dibedah.

6. Anestesi. Sebelum melakukan kuretase gingival atau kuretase subgingival, daerah yang

dikerjakan terlebih dulu diberi anestesi lokal dengan teknik infiltrasi pada daerah labial

pada mucobuco fold. Bevel jarum menghadap tulang. Jarum dimasukkan sampai

menyentuh tulang. Lakukan aspirasi, apabila negatif keluarkan anestetikum sebanyak

0.5-1cc. Saraf yang teranastesi adalah nervous labialis.

Gambar 1 Titik penetrasi jarum suntik untuk


anestesi infiltrasi pada gigi 42,43.

7. Pembuangan epitel poket. Alat kuret yang digunakan adalah Kuret Gracey no. 1-2/3-4

(untuk permukaan fasial dan lingual) dan 5-6 (untuk permukaan interproksimal) yang

diselipkan searah sumbu panjang gigi ke dalam poket sampai menyentuh epitel poket

dengan sisi pemotong diarahkan ke dinding jaringan lunak poket, kemudian kuret

dimiringkan 60-65 derajat. Permukaan luar gingival ditekan dari arah luar dengan jari

10
dari tangan yang tidak memegang alat, lalu dengan gerakan stroke horizontal ke arah

luar. Untuk penyingkiran secara tuntas semua epitel poket dan jaringan granulasi perlu

dilakukan beberapa kali gerakan sampai jaringan granulasi hilang/bersih ditandai

dengan tidak adanya darah yang menggumpal dan perdarahan yang minimal.

Gambar 2 Daerah yang Akan Dilakukan Kuretase.

Gambar 3 Kuretase Gingiva dengan Gerakan Stroke Horizontal

8. Irigasi. Daerah kerja diirigasi dengan menggunakan NaCl 0,9%.

9. Scaling dan Root Planning. Scaling dan root planning dilakukan untuk membersihkan

daerah akar dari kalkulus subgingiva sampai permukaan halus, ditandai dengan tidak

adanya sangkutan dan permukaan licin seperti kaca.

11
10. Pembersihan daerah kerja. Selama prosedur kuretase, daerah pembedahan dibersihkan

dengan larutan irigasi NaCl. Perdarahan diatasi dengan menggunakan tampon yang

telah dibasahi adrenalin yang telah diencerkan dengan aquades. Setelah kuretase

selesai, daerah yang mengalami pembedahan dibilas dengan NaCl 0,9%.

11. Pengadaptasian. Dinding saku yang telah dikuret diadaptasikan ke permukaan gigi

dengan cara menekannya dengan jari selama beberapa menit. Namun apabila papila

interdental sebelah oral dan papilla interdental sebelah vestibular terpisah, untuk

pengadaptasiannya dilakukan penjahitan.

12. Pemasangan periodontal pack. Periodontal pack dipasang menutupi luka bedah.

Periodontal pack diaduk dengan spatula semen di atas glass slab sampai diperoleh

konsistensi seperti dempul. Kemudian periodontal pack digulung dengan tangan yang

telah dibasahi dengan larutan NaCl 0,9%, lalu diaplikasikan pada daerah operasi dan

area mesial/distal gigi di sebelah daerah operasi.

Gambar 4 Periodontal dressing

12

Gambar 5 Pemasangan Periodontal Pack

13. Pembersihan daerah operasi. Daerah operasi baik intraoral dan ekstraoral dibersihkan.

14. Pemberian Instruksi pasca operasi :

1) Hindari makanan yang merangsang seperti panas, dingin, asam, pedas, beralkohol dan

keras. Dianjurkan untuk makan makanan yang semisolid atau cair seperti bubur.

2) Jangan berkumur terlalu keras.

3) Pasien dianjurkan untuk tidak makan dan dan minum selama 1 jam pasca operasi.

4) Jangan menyikat daerah diatas pack, sikat pada daerah yang tidak ditutupi pack, dapat

menggunakan obat kumur chlorhexidine

5) Obat diminum sesuai petunjuk.

6) Harus menjaga kebersihan gigi dan mulut.

7) Daerah operasi tidak boleh dimainkan dengan lidah, tangan atau digunakan untuk

mengunyah.

8) Mengunyah pada sisi yang bukan daerah post operasi.

9) Bila terjadi perdarahan atau periodontal pack terlepas, segera hubungi operator atau

rumah sakit terdekat.

13
10) Periodontal pack ditempatkan dan dilepas pada saat kontrol, jika pack lepas atau pecah

dan terasa sakit atau pecahannya mengiritasi gusi hubungi dokter segera.

11) Pasien diminta kembali untuk kontrol setelah 1 minggu dan 1 bulan setelah operasi.

10. Resep

R/ Asam Mefenamat 500 mg tab no XV

∫ 3 dd 1 pc

R/ Minosep gargle 60 ml fls no I

∫ 2 dd 1 col. Oris

R/ Metronidazole 500 mg tab no XV

∫ 3 dd 1

11. Penyembuhan setelah skeling dan kuretase

Segera setelah kuretase dilakukan, bekuan darah akan mengisi daerah poket, yang

seluruhnya atau sebagian tidak memiliki lapisan epitel. Pendarahan juga terjadi pada jaringan

dengan kapiler yang dilatasi dan leukosit polimorfonuklear (PMN) dalam jumlah banyak akan

muncul pada permukaan luka. Hal ini diikuti dengan proliferasi jaringan granulasi yang cepat

dengan penurunan jumlah pembuluh darah kecil saat perkembangan jaringan (Carranza FA,

2002).

Penyembuhan dan epitelisasi sulkus umumnya membutuhkan waktu 2-7 hari dan

penyembuhan dari epitel junctional terjadi sejak 5 hari setelah perawatan. Serat kolagen imatur

mulai muncul pada hari ke 21. Serat gingival sehat yang tidak sengaja terputus dari gigi dan

kerobekan pada epitel akan membaik pada proses penyembuhan (Carranza FA, 2002).

12. Tampilan Klinis Setelah Kuretase

14
1) Segera setelah kuretase, gingiva akan mengalami perdarahan dan berwarna merah

terang.

2) Setelah 1 minggu, tinggi gingiva berkurang karena posisi apikal pada margin gingiva, dan

warnanya tampak lebih merah dari normal, namun lebih baik dari sebelumnya.

3) Setelah 2 minggu, apabila didukung dengan pemeliharaan OH yang baik, gingiva akan

tampak normal baik warna, konsistensi, tekstur, dan kontur. Margin gingiva juga telah

beradaptasi baik dengan gigi (Carranza FA, 2002).

Bandung, Januari 2020


Menyetujui,

Dr.drg. Ira Komara, Sp Perio. (K)


NIP. 19591117 198902 1 001

15
DAFTAR PUSTAKA

Carranza, Fermun A. 2002.Carranza’s Clinical Periodontology : Gingival Curettage 9th ed. St.
Louis Missouri : Saunders Elsevier. Page 744-747
Rateitschak. K. H. & E. M, Wolf. H. F, Hassell. T. M. 1985. Color Atlas of Periodontology.
New York: Thieme Inc.

16

Anda mungkin juga menyukai