Pembimbing :
Dr. drg. Endang Wahyuningtyas, M.S, Sp.Pros (K)
Oleh :
A. Identifikasi Pasien
Nama : Rini Yuliastuti
Umur : 63 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Mlati, Sinduadi
No. kartu 224886
B. Anamnesa
1. Pemeriksaan subjektif
a. Motivasi pasien : Pasien datang dengan keinginan sendiri untuk
dibuatkan gigi tiruan yang baru
b. Keluhan utama : pasien mengeluhakan gigi tiruan yang lama sudah
tidak nyaman digunakan dan terasa sakit saat digunakan untuk
makan, rahang bawah banyak gigi yang hilang sehingga pasien
merasa kesulitan mengunyah makanan
c. Riwayat perjalanan penyakit : gigi rahang atas dan bawah sudah
banyak yang dicabut dan sudah pernah dibuatkan gigi tiruan lepasan
sekitar 2 tahun yang lalu
d. Riwayat kesehatan oral : pernah cabut gigi tanpa adanya komplikasi
e. Riwayat penggunaan gigi tiruan : pasien pernah membuat gigi tiruan
2 tahun yang lalu
f. Riwayat kesehatan umum : pasien tidak memiliki Riwayat penyakit
sistemik
2. Pemeriksaan objektif
a. Umum : keadaan umum baik
b. Lokal :
1) Ekstra oral
a) Bentuk muka : kotak, simetris
b) Profil : cembung
c) Bibir : normal
d) Limfonodi : normal
2) Intra oral
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Keterangan X = Missing teeth
Gambar 2. foto intraoral.
Desain Alat :
Keteranga : 8
PROSEDUR KERJA
A. Kunjungan I
B. Kunjungan II
1. Pencetakan model kerja
1. Sendok cetak : perforated stock tray no. 2
2. Bahan cetak : putty dan polyvinyl siloxane (pencetakan double
impression)
2. Proses laboratorium : membuat base plate kerangka logam rahang atas dan
rahang bawah.
C. Kunjungan III
1. Try in base plate kerangka logam rahang atas, dilihat :
a. Kerangka logam dapat dipasang dengan baik.
b. Retensi baik dan kerangka logam tidak lepas dari tempatnya saat diam
c. Stabilisasi baik dan kerangka logam tidak lepas dari tempatnya saat
digunakan, diperiksa dengan menekan salah satu sisi kerangka logam
2. Pembuatan bite rim rahang atas dan rahang bawah. Membuat bite rim
menggunakan wax diatas basis kerangka logam.
3. Penetapan gigitan
4. Preparasi mahkota untuk kaitan presisi pada gigi 44 dan 45
a. Pengurangan permukaan oklusal : bertujuan untuk menciptakan ruang
interoklusal terhadap gigi antagonis.
1) Membuat panduan preparasi dengan pembuatan galur patokan
2) Menggunakan round edge wheel bur atau round end silindrical
diamond atau flame diamond.
3) Pengurangan bagian oklusal sebesar 1,4 mm mengikuti bentuk
oklusal.
4) Periksa jarak dengan gigi antagonisnya.
2. Retensi, stabilisasi, dan oklusi, serta jarak metal coping dengan gigi antagonisnya baik
3. Menentukan gigitan kerja dengan menggigitkan putty pada regio kiri dan kanan.
4. Pemasangan mahkota sementara, sementasi menggunakan freegenol
F. Kunjungan VI
1. Mahkota sementara dilepas dengan menggunakan crown remover,
bersihkan sisa sementasi.
5. Pasang mahkota sementara pada gigi 34, 35, 44, dan 45.
Gambar 8. (a) salah satu proses MMR. (b) pemasangan bite rim. (c) pemilihan warna dengan shade
guide.
G.Kunjungan VII
I. Kunjungan IX
1. Kontrol paska insersi :
a. Pemeriksaan subjektif, ditanyakan pada pasien :
1) Keluhan atau rasa sakit.
2) Apakah terdapat gangguan atau tidak pada saat berfungsi.
b. Pemeriksaan objektif, dilihat :
1) Keadaan mukosa apakah ada peradangan atau perlukaan.
2) Keadaan gigi yang masih tertinggal apakah terjadi infeksi atau peradangan.
3) Diperiksa retensi dan stabilisasi gigi tiru
III.
PEMBAHASAN