Anda di halaman 1dari 9

DENTAL SITE TEACHING

OPERKULEKTOMI

Oleh:
Muhammad Yusuf
1311411035

Dosen Pembimbing :
drg. Kosno Suprianto, MDSc Sp. Perio

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
TATA LAKSANA KASUS OPERKULEKTOMI

A. DATA PASIEN
Nama Pasien : Rexi Muhammad Akbar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Siteba
No. RM : 012316

B. HASIL PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Subjektif
a. Chief Complain (CC)
Pasien datang dengan keluhan gusi pada bagian atas gigi geraham paling
belakang kiri bawah terasa sakit dan ingin dilakukan perawatan agar gusi kembali
normal.

b. Present Illnes (PI)


Pasien mulai menyadari gusi pada bagian atas gigi geraham paling
belakangnya terasa sakit sejak ±1 minggu yang lalu. Sakit dirasakan perih pada
saat makan dibagian tersebut. Pada saat menggosok gigi pada bagian tersebut
sering berdarah. Pasien pernah mengalami demam sebelumnya. Perdarahan
spontan tidak ada. Pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, terutama
ketika makan.

c. Past Dental History (PDH)


Pasien pernah ke dokter gigi ± 1 tahun yang lalu untuk membersihkan karang
gigi. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari. Pasien mengunyah dua sisi. Pasien
terkadang menggunakan obat kumur. Pasien tidak rutin ke dokter gigi.

d. Past Medical History (PMH)


Pasien pernah dirawat di Rumah Sakit akibat gastritis akut dan kelelahan lebih
kurang 3 tahun yang lalu. Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan jangka panjang.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.

e. Family History (FH)


Ayah dan Ibu pasien tidak di curigai memiliki riwayat penyakit sistemik.
Saudara kandung pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.

f. Social History (SH)


Pasien merupakan seorang mahasiswa. Pasien sering tidur larut malam.
Konsumsi sayur dan buah kurang. Olahraga jarang. Pasien tidak merokok dan
tidak pernah mengkonsumsi alkohol.

2. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Ekstra Oral

 Mata : konjungtiva non anemis, sclera non ikterik, pupil isokhor


 Kelenjar Limfe
- Parotis : tidak teraba, tidak sakit
- Submental : tidak teraba, tidak sakit
- Submandibula : tidak teraba, tidak sakit
 Bibir : kompeten, tidak terdapat kelainan
 TMJ : kliking di kiri , tidak nyeri

Pemeriksaan Intra Oral


Gambar 1. Operkulum pada gigi 38
GAMBARAN KLINIS GINGIVA

ELEMEN KONTUR/ TEKSTUR/


WARNA KONSISTENSI LAINNYA
GIGI BENTUK PERMUKAAN

38 (+) kemerahan (-) stippling kenyal Halitosis, nyeri


enlargement ,ada saat disentuh,
pada bagian inflamasi
distal,
bengkak,

 Resesi : (-)
 Mobility : (-)

3. Pemeriksaan Gigi Geligi

Odontogram

UNE
UNE

UNE
CATATAN KEADAAN INTRAORAL

a. Kalkulus

tidak terdapat kalkulus

b. Rekam Kontrol Plak (RKP)

KUNJUNGAN I KUNJUNGAN II KUNJUNGAN III

16/04/2018 23/04/2018 14/05/2018

52% 47% 22%

c. Probing depth
Gigi Vestibular Palatal Gigi Vestibular Lingual
Kj.1 Kj. 3 Kj.1 Kj. 3 Kj.1 Kj. 3 Kj.1 Kj. 3
16/04/18 14/05/18 16/04/18 14/04/18 16/04/18 14/05/18 16/04/18 14/05/18
18 48
17 222 222 311 212 47 323 211 333 222
16 322 222 212 221 46 323 111 313 212
15 222 111 211 111 45 323 111 222 212
14 222 212 213 111 44 312 121 323 111
13 222 211 311 111 43 212 111 111 111
12 212 211 111 112 42 212 211 111 111
11 212 211 112 212 41 211 212 111 111
21 212 211 212 111 31 212 211 111 111
22 211 211 213 111 32 211 111 222 111
23 211 212 212 111 33 112 212 233 112
24 212 212 212 111 34 212 111 333 112
25 212 212 222 111 35 123 111 333 112
26 223 212 323 111 36 312 111 223 112
27 333 333 322 112 37 312 222 323 112
28 38

Ket :

Tinta merah = Bleeding On Probing (BOP)

C. DIAGNOSA
Berdasarkan pemeriksaan intraoral dapat ditegakkan diagnosa yaitu
Perikoronitis

Etiologi : infeksi oleh bakteri yang terjadi akibat sisa makanan yang
sering menumpuk pada bagian operkulum gigi 38

Sikap pasien : kooperatif

D. PROGNOSA
Good prognosis karena etiologi dapat dikontrol, terciptanya pemeliharaan gigi geligi.

Pasien masih muda (umur 21 tahun), sikap pasien kooperatif dan pasien tidak memiliki riwayat penyakit

sistemik.

E. RENCANA PERAWATAN

1. Fase Initial : SRP (Scaling and root planning), DHE


2. Fase Korektif : operkulektomy gigi 38
3. Fase Restoratif :
4. Fase Pemeliharaan : Evaluasi kesehatan periodontal setiap minimal 6 bulan sekali,

dengan cek RKP, probing depth, ada tidaknya kalkulus dan inflamasi gingiva.

F. PERAWATAN YANG TELAH DILAKUKAN

 16/04/2018: RKP, Probing depth, SRP (Scaling and Root planing), DHE
 23/04/2018: Kontrol 1 minggu : RKP, DHE
 14/05/2018 . Kontrol 1 bulan : RKP, Probing depth, DHE
OPERKULEKTOMI

Alat Bahan
- Masker - Kasa steril
- Handscoon - Aquadest
- Diagnostic set - Antiseptik (povidone iodine)
- Spuit 1cc - Anastetikum
- Scalpel - Analgetik dan antipiretik
- Blade no 12 - Chlorhexidine obat kumur / minosep
- Pinset
- Suction

 Tahapan Pekerjaan

Presurgical Consideration

1. Pemeriksaan lengkap pada medical history : pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik.
2. Pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan operkulektomi
3. Pengisian informed consent

 Prosedur operkulektomi
Gigi posterior kiri rahang bawah
o Bilas ringan area kerja (gigi 38) dengan air hangat/aquades untuk menghilangkan
debris dan eksudat.
o Angkat sedikit gusi yang menutupi gigi dengan ekskavator lalu aplikasikan
antiseptik. Desinfeksi area kerja pada posterior kiri rahang bawah (gigi 38) kapas
yang sudah dibasahi dengan povidon iodine.
o Anestesi dapat dilakukan dengan cara anastesi lokal dengan injeksi infiltrasi pada
daerah gingiva yang akan dipotong.
o Evaluasi oklusi dengan gigi lawannya, ini bertujuan untuk meminimalkan
pengambilan gingiva dan menyesuaikan dengan gigi lawan untuk mengurangi rasa
sakit.
o Dengan scalpel, lakukan reseksi gingiva (operculum) yang menutupi sebagian
mahkota gigi.
o Setelah semua mahkota gigi terlihat , lakukan irigasi dengan antiseptik (povidon
iodine)
o Pemberian resep obat berupa antibiotik, analgesik dan obat kumur
R/ tab amoksisilin 500 mg No. XV
s.3.d.d.tab I a.c
R/ tab paracetamol 500 mg No. X
s.p.r.n.tab I max tdd p.c
o Berikan instruksi pasca bedah, yaitu jaga OH, jangan makan/minum selama 1 jam,
gigi yang dipotong gusinya tidak digunakan untuk mengunyah dahulu selama 24
jam dan hindari makanan panas, tidak boleh berkumur terlalu keras, instruksikan
untuk kontrol kembali, serta kumur menggunakan obat kumur chlorheksidine atau
minosep

Kunjungan kedua (1 minggu)


1. Tanyakan keluhan pasien dan konsumsi obat yang diberikan
2. Irigasi bekas luka dengan antiseptik
3. Cek bekas luka
4. DHE

Kunjungan ketiga (Setelah 1 bulan)

1. Periksa konsistensi, warna, tekstur, permukaan dan kontur gingiva

Anda mungkin juga menyukai