Anda di halaman 1dari 15

STOMATITIS

AFITOSA REKUREN
a.k.a Ulcus Mulut
BY: RIZKY SCHOETRIESNOE MOESTARIY

Definisi

Adalah suatu peradangan yang terjadi pada mukosa mulut,


biasanya berupa ulser putih kekuningan. Ulser ini dapat berupa
ulser tunggal maupun lebih dari satu. SAR dapat menyerang
mukosa mulut yang tidak berkeratin yaitu mukosa bukal, labil,
lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa
orofaring

EPIDEMIOLOGI

15-25% dari populasi penduduk dunia

Lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria, pada orang


dibawah 40 tahun, terutama anak-anak

Di Indonesia terdapat skitar 17,3 % kasus SAR (periode 20032004)

FAKTOR PREDISPOSISI

Pasta gigi

Trauma

Genetik

Gangguan Imunologik

Alergi

Stres

Defisiensi Nutrisi

Infeksi Bakteri

Merokok, obat2an, Penyakit sistemik

GAMBARAN KLINIS

Diawali gejala prodromal yang digambarkan dengan rasa sakit


dan terbakar selama 24-48 jam sebelum terjadi ulser. Ulser ini
menyakitkan, berbatas jelas, dangkal, bulat atau oval, tertutup
selaput pseudomembran kuning keabu2an, dan dikelilingi
pinggiran yang eritematus dan dapat bertahan untuk beberapa
hari atau bulan

Tahapan perkembangan SAR

1. Tahap premonitory(24 jam pertama perkembangan lesi SAR, edem


mulai berkembang, sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi
akan muncul,sel-sel mononuclear akan infeksi epitelium

2. Tahap preulserasi ( 18-72 jam pertama perkembangan lesi SAR.


Tahap ini macula dan papula akan berkembang dengan tepi
eritematus. Intensitas nyeri meningkat)

3. Tahap ulseratif (berlanjut bbrp hari hingga 2 minggu. Papula2 akan


berulserasi dan ulser itu akan diselaputi oleh lapisan
fibromembranous yang akan diikuti intensitas nyeri berkurang

4. Tahap penyembuhan( terjadi hari ke-4 hingga 35. Ulser akan


ditutupi epitelium. Penyembuhan luka terjadi dan sering tidak
meninggalkan jaringan parut dimana lesi SAR pernah muncul. Semua
lesi menyembuh)

Klasifikasi

Berdasarkan tahapan tersebut SAR dibagi menjadi 3 tipe yakni:

1. Stomatitis Afrosa Rekuren (SAR) tipe minor

2. SAR tipe mayor

3. SAR tipe herpetiformis

SAR TIPE MINOR

75%-85% pasien SAR yang ditandai dengan adanya ulser


berbentuk bulat dan oval, dangkal dengan diameter 1-10 mm,
dan dikelilingi oleh pinggiran yang eritematous, cenderung
mengenai daerah2 non keratin.

Ada 4-5 ulser dan akan sembuh dalam waktu 10-14 hari. Tidak
meninggalkan bekas jaringan parut

SAR TIPE MAYOR

Diderita 10-15% penderita SAR. Ulser biasanya tunggal,


berbentuk oval dan berdiameter sekitar 1-3 cm, berlangsung
selama 2 minggu atau lebih dan dapat terjadi pada bagian mana
saja dari mukosa mulut, termasuk daerah2 berkeratin

Ulser yang besar tumbuh dengan lambat biasanya terbentuk


dengan bagian tepi yang menonjol serta eritematous dan
mengkilat, yang menunjukkan terjadi edema. Meninggalkan
jaringan parut

SAR TIPE HERPETIFORMIS

Dapat terdiri 100 ulser kecil-kecil pada satu waktu. Mirip dengan
gingivostomatitis herpetic primer tetapi virus2 herpes tidak
mempunyai peran etiologi pada kasus ini

5-10% pasien kasus SAR

Ulser bentuk oval, pny diameter 0,5-3 mm dan bila ulser


bergabung bentuknya tidak teratur. Tidak meninggalkan jaringan
parut

DIAGNOSIS

Anamnesa(rasakan sakit dan terbakar pada mulutnya, lokasi


ulser berpindah2 dan sering berulang)

Px Fisik( ulser pada bagian mukosa mulut dengan bentuk yg oval


dengan lesi 1 cm yg jumlahnya sekitar 2-6.

Px kultur, sitology, biopsy (ulser tak kunjung sembuh)

Penatalaksanaan

Edukasi( memberikan informasi seputar penyakit yg d alami)

Instruksi(mengetahui factor pemicu dan bisa d hindari dan d


cegah)

Pengobatan( mengurangi gejala

NON Farmakologi

Tindakan pencegahan ; menjaga kebersihan mulut, menghindari


stress serta mengonsumsi nutrisi yang cukup, terutama
mengandung vit B12 dan zat besi

FARMAKOLOGI

Benzokain dan lidokain(obat kumur); menghilangkan rasa sakit


jangka pendek 10-15 menit

Zilactin: hilangkan rasa sakit jangka 6 jam. Membentuk


membrane impermeable yang melindungi ulser dari trauma dan
iritasi lebih lanjut

Thalidomide: imunosupresif dan anti inflamasi

Klorheksidin: obat kumur antibakteri mempercepat


penyembuhan ulser dan mengurangi keparahan lesi SAR

PATOF

STRESS -> HIPOTALAMUS PICU AKTIVITAS HPA(hypothalamus


pituitary adrenalcortex). Adrenal cortex mengeluarkan kortisol
shg menghambat komponen dari system imun. Kortisol-> lepas
glukokortikoid dan katekolamin-> prod INF (sitokin tipe 1) turun
dan mningkatkan prod IL-10 dan IL-4 (sitokin tipe 2) shg memicu
perubahan keseimbangan -> perubahan tk molekul pd berbagai
sel imunokompeten-> ada keadaan patologis pada sel epitel
mukosa rongga mulut, shg sel epitel lebih peka terhadap
rangsangan

Anda mungkin juga menyukai