Anda di halaman 1dari 11

KERACUN

AN CO2
Adam Satria Rakatama
1310211154
CO2…...
 Tekanan parsial CO2 lebih kecil (3%)
dibanding gas lain.
 PCO2 arteri penting dlm
pengontrolan respirasi.
 Semakin dalam penyelaman semakin
besar jumlah energi yg diperlukan
utk membersihkan CO2 dr tubuh 
kerja keras otot respirasi.
ETIOLOGI
 Asfiksia
 Tenggelam
 Kegagalan sist. Absorben pd alat
selam sirkulasi tertutup/semitertutup
 Ventilasi yg inadekuat pd ling.
Tertutup
 Penurunan ventilasi pulmonar
 Kontaminasi media pernafasan dgn
CO2
GAMBARAN KLINIS
 Tergantung :
- laju perkembangan
- derajat retensi CO2
 Asidosis ringan terkompensasi – tidak sadar.
 Jika CO2 terhisap perlahan : hiperpneu  berdenyut di frontal/sakit kepala di temporal
 pusing  disorientasi  gelisah.
 Keringat di dahi dan tangan, wajah merah, bengkak, hangat.
 Fasikulasi muskuler
 Inkoordinasi gerak
 Ataksia
PENCEGAHAN
 RUBT dan kapal selam dipasang alat utk memonitor kadar CO2.

 Jika kadar CO2 tdk termonitor  ventilasi memadai di RUBT, hindari kerja
fisik berat, memelihara batas aman pd sistem absorben.
DAUR ULANG CO2
 Menggunakan reagen alkali metal hidroksida dan asam karbonat :
 H2O + CO2  H2CO3

 H2CO3 + 2NaOH  Na2CO3 + 2H2O

 Na2CO3 + CaO2  2NaOH + CaCO3


PENGOBATAN
 Berhenti dan istirahat sehingga aktifitas otot
menurun kemudian memberi tanda pd
pasangannya agar tdk terjadi kehilangan
kesadaran.
 Diberi media pernafasan yg bersih dan
melepaskan pemberat dan naik ke permukaan
sesuai aturan.

Anda mungkin juga menyukai