Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Heat

Stroke
di RS
• Kejang  benzodiazepin
• Elctive intubasi  untuk memproteksi Airway dan untuk memberikan
Oksigen > 90%
• Dipasang vasopressor dan CVP
• Px elektrolit  Na, Ca, K
• Memonitoring apa terdapat komplikasi pada beberapa organ seperti
Ginjal, hati, paru, jantung, otak.
• Perhatikan apa terdapat pneumonia aspirasi  jika ada bisa diberikan
antibiotik
• Pantau pasien dengan cermat terhadap tanda vital, EKG, tekanan vena
sentral dan perubahan tingkat kesadaran dengan perubahan cepat suhu
tubuh, kejang mungkin diikuti dengan hipertermia berulang.
• Berikan oksigen untuk menyuplai kebutuhan jaringan yang meningkat
karena kondisi hipemetabolik.
• Bantu intubasi pasien dengan cuf selang endotrakea dan pasang pada
ventilator jika perlu bila ada kegagalan sistem kardiorespiratori.
• Mulal infus IV langsung untuk mengganti cairan yang hilang dan
memelihara sirkulasi, berikan dengan pelan karena bahaya dan cedera
miokardia dan suhu yang tinggi dan fungsi ginjal yang kurang baik.
• Ukur keluaran urine  tubular nekrosis akut adalah komplikasi
• Berikan perawatan pendukung sesuai ketentuan :
– Dialisis untuk gagal ginjal
– Antikonvulsan untuk kontrol kejang
– Kalium untuk hipokalemia dan natrium bikarbonat wink mengoreksi asidosis metabolik.
– Teruskan memantau EKG untuk kcmungkinan infark miokard, infark miokard,dan
disritmia.
– Lakukan serial uji untuk gangguan perdarahan (koagulopati inravaskular diseminata)
dan enzim serum untuk mengukur cedera hipoksia suhu pada hati dan jaringan otot.
– Masukkan pasien ke unit perawatan intensify. Mung­kin ada kerusakan hati, jantung, dan
susunan pusat.
Cooling Technic

• Berdasarkan conductive cooling


– Bak berisi air dingin
– Diberi es batu di seluruh tubuhnya.
• Teknik Berdasarkan evaporasi dan konveksi
– Mengipasi pasien dengan tanpa pakaian pada ruangan dengan temperatur
20-220C.
– Spray (semprotkan) pasien dengan tanpa pakaian dengan menggunakan
air hangat sambil dikipasi
– Menggunakan “body cooling unit”  tempat tdr yang dapat
menyemprotkan air secara otomatis pada suhu 15oC dicampur dengan air
hangat pada suhu 45oC
Prognosis

• Indicators of poor prognosis during acute episodes include the


following:Initial temperature measurement higher than 41°C or a
temperature higher than 108°F or a temperature persisting above 102°F
despite aggressive cooling measures
– Coma duration longer than 2 hours
– Severe pulmonary edema
– Delayed or prolonged hypotension
– Lactic acidosis in patients with classic heatstroke
– ARF and hyperkalemia
– Aminotransferase levels greater than 1000 IU/L during the first 24 hours

Anda mungkin juga menyukai