(PASIEN BARU KE - 2)
NOMOR MODEL
2 6 5 1 4 0 2 1
BAGIAN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BAGIAN ORTODONSIA
I. IDENTITAS
Operator : Euis Sugiarti
No. Mhs : 09/280649/KG/8415
Pembimbing : drg. Sri Suparwitri, SU.,Sp.Ort (K)
Nomor Model : 265 14 0 21
Nama Pasien : Asri Wulandari
Suku : Jawa
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mojo 1 No. 393, Yogyakarta
Telepon/HP : 085263321319
Pekerjaan : Mahasiswi
Nama Ayah : Ali Purwanto
Suku : Jawa
Umur : 47 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Nama Ibu : Suwarti
Suku : Jawa
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat orang tua : Jl. Dua No. 88 KPR I, Siak, Riau
Telepon/HP : 08127574501
1
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi-geligi :
a. Periode gigi desidui
Pada saat umur 5-6 tahun, gigi depannya berwarna kecoklatan,
pasien tidak pernah ke dokter gigi.
b. Periode gigi bercampur
Gigi susu yang mulai goyah sebagian dicabut sendiri, sebagian
copot sendiri.
c. Periode gigi permanen
Gigi taring susu yang kesundulan di cabut ke dokter gigi.
4. Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien : ada
Jenis durasi frekuensi intensitas Keterangan
kebiasaan
Menghisap SD-sekarang jarang ringan Ke sebelah
ibu jari kanan
V. DIAGNOSIS FINAL
Maloklusi angle Klas I tipe dental dan kelas I tipe skeletal, disertai openbite
posterior kanan, palatal bite, crowding pada gigi posterior rahang bawah kanan,
spasing pada rahang atas dan rahang bawah serta malposisi gigi individual, yaitu :
21 distolabioversi, 44 mesiobucotorsiversi, 45 distolinguotorsiveri. Pasien
memiliki kebiasaan buruk menghisap ibu jari ke sebelah kanan.
2
VI. ANALISIS ETIOLOGI
1. Maloklusi
Maloklusi pasien adalah maloklusi angle klas I tipe dental dan maloklusi
angle klas I tipe skeletal. Disebut tipe dental karena pada salah satu rahang
terdapat gigi-gigi dalam hubungan abnormal satu dengan yang lainnya dan
disebut tipe skeletal klas I karena berdasarkan pengukuran garis Simon
pasien berada di 1/3 distal gigi kaninus.
2. Malrelasi Openbite
Openbite pada gigi 13, 14, 15, 16 terhadap gigi 43, 44, 45, 46 kemungkinan
karena gigi kaninus desidui yang persistensi yang terlambat dicabut
menyebabkan gigi-gigi rahang bawah kanan tumbuh tidak pada tempatnya
sehingga relasi antara rahang atas dan rahang bawah openbite dan kebiasaan
pasien menghisap ibu jari disebelah kanan.
3
Kemungkinan I : karena premature loss pada gigi 85 sehingga gigi 45
kekurangan ruang. Hal ini menyebabkan gigi 45 bergerak ke arah mesial
dan labial.
Kemungkinan II : karena persistensi pada gigi 85 sehingga gigi 45
kekurangan ruang. Hal ini menyebabkan gigi 45 bergerak ke arah mesial
dan labial.
Kemungkinan III : karena kurangnya ruang ketika gigi tersebut erupsi
dikarenakan adanya gigi kaninus desidui yang persistensi yang terlambat
dicabut sehingga gigi 45 tumbuh tidak ditempatnya.
Jalannya perawatan :
1. Edukasi dan instruksi untuk menghilangkan kebiasaan buruk (bad habit)
Pasien diberi penjelasan tentang akibat yang terjadi apabila kebiasaan
buruknya masih tetap dilakukan dan menginstruksikan untuk segera
menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Kebiasaan tersebut dapat
memperparah kondisi gigi yang berjejal dan apabila masih dilakukan selama
perawatan berlangsung dapat mengganggu jalannya perawatan karena
menyebabkan gigi yang sudah dirawat kembali ke posisi semula.
4
dan menegaskan kesediaan pasien untuk patuh melakukan nasihat dan
instruksi yang diberikan oleh dokter dan operator.
b. Alat yang digunakan : pasien diberi pengarahan mengenai alat
ortodontik yang digunakan serta pengarahan alat tersebut terhadap
gigi geligi.
c. Prognosis perawatan : pasien diberi pengarahan mengenai rencana
hasil perawatan ortodontik
d. Kontrol rutin : pasien diberi pengarahan untuk kesediaanya untuk
melakukan control rutin dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
selama perawatan ortodontik dan banyaknya kunjungan ytang harus
dilakukan oleh pasien.
4. Distribusi ruang dan Koreksi malposisi gigi individual rahang atas dan
rahang bawah.
Rahang Atas
1. Plat dasar akrilik
2. Labial arch Ø 0,7 mm dengan U-loop pada gigi14 dan 24
3. Adam klamer Ø 0,7 mm pada gigi 16 dan 26 sebagai retensi plat aktif
Rahang Bawah
1. Plat dasar akrilik dengan peninggi gigitan anterior
2. Inverted labial arch Ø 0,7 mm dengan U-loop pada gigi 32 dan 42
3. Adam klamer Ø 0,7 mm pada gigi 36 dan 46 sebagai retensi plat aktif
5
4. Finger spring Ø 0,6 mm pada gigi 43, 44 untuk menggerakkan gigi kearah
mesial
5. Penyesuaian oklusi
Penyesuaian oklusi dilakukan dengan menggunakan articulating paper.
Pasien diintruksikan untuk menggigit articulating paper dalam posisi oklusi
sentrik. Kemudian dilihat apakah ada daerah yang warnanya lebih tebal (darah
kontak prematur) pada tepi incisal dan oklusal gigi. Jika ada maka harus
digrinding agar tidak terjadi traumatik oklusi. Dilihat juga apakah ada kawat
yang mengganggu oklusi, jika ada maka harus dikoreksi terlebih dahulu.
6. Pemasangan retainer
Untuk mencegah hasil perawatan relaps atau untuk mempertahankan lengkung
yang telah dikoreksi maka untuk RA dan RB dipasang retainer yang berupa labial
arch Ø 0,7 mm dengan U loop pada gigi 14, 24, 34 dan 44, untuk menahan
lengkung gigi anterior dan adam klamer Ø 0,7 mm yang dipasang pada gigi 16,
26 dan 36, 46.
Intrusi prosedur penggunaan retainer pada pasien :
1. Pemakaian 3 bulan pertama
Retainer dipakai siang dan malam, dan pada waktu tidur, baru dilepas pada
waktu sikat gigi dan sehabis makan untuk dibersihkan, dengan waktu
kontrol sebulan sekali untuk pengecekan apakah hasil perawatan berjalan
dengan baik.
2. Pemakaian 3 bulan kedua
Jika dalam 3 bulan pertama masih terdapat kegoyahan gigi atau alat terasa
sesak, maka pemakaian rutin diperpanjang selama 3 bulan lagi.
3. Pemakaian 3 bulan ketiga
Setelah sudah tidak terdapat kegoyahan dan sesak pada gigi, pasien tetap
menggunakan retainer pada saat tidur malam saja dan kontrol rutin 1 bulan
sekali sampai
4. Pemakaian 3 bulan keempat
Jika pemakaian 3 bulan ketiga alat sudah tidak terasa sesak setiap
pemakaian kembali, pemakaian retainer bisa dihentikan dan dilakukan
kontrol 3 bulan berikutnya untuk pemeriksaan terakhir. Bila masih
dicurigai ada kemungkinan relaps, sebaiknya alat tetap dipakai pada
malam hari selama 3 bulan dengan waktu kontrol sebulan sekali.
6
VIII. GAMBAR DESAIN ALAT
PLAT AKTIF
Rahang Atas Rahang Bawah
Keterangan
Keterangan
2. 26 November 2014 Insersi alat ortodonsi lepasan (plat aktif) pada rahang
atas dan rahang bawah.
Pemeriksaan subyektif : tidak ada keluhan
Pemeriksaan obyektif : retensi dan stabilisasi plat
rahang atas dan bawah baik
Tindakan :
7
- -mengecek adanya traumatik oklusi
- mengecek retensi dan stabilisasi
- mengecek adanya bagian yang tajam yang
memungkinkan terjadinya trauma
- mengajarkan pada pasien cara memakai dan
melepas alat
- menyarankan agar dipakai terus siang dan
malam
- menyarankan agar plat orto tersebut
dibersihkan pada saat mandi dan menyikat gigi
- memotivasi pasien agar rajin memakai alat dan
kontrol tepat waktu
- menyarankan pasien agar selalu menjaga
kebersihan mulut.
3. I 3 Desember 2014 Pemeriksaan subyektif : tidak ada keluhan
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 4,12 mm
- Overbite : 4,72 mm
- Ruang : gigi 11--12 = 0,08 mm
gigi 12-13 = 0,20 mm
gigi 21-22 = 0,20 mm
gigi 22-23 = 0,80 mm
gigi 23-24 = 0,40 mm
gigi 32-33 = 0,60 mm
gigi 42-43 = 3,76 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mengaktifkan labial arch di gigi RA
4. II 10 Desember 2014 Pemeriksaan subyektif : tidak ada keluhan
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 3,96 mm
- Overbite : 4,72 mm
- Ruang : gigi 12-13 = 0,20 mm
gigi 21-22 = 0,20 mm
gigi 22-23 = 0,80 mm
gigi 23-24 = 0,40 mm
gigi 32-33 = 0,60 mm
gigi 42-43 = 3,76 mm
8
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mengaktifkan labial arch di gigi RA
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 3,82 mm
- Overbite : 4,72 mm
- Ruang : gigi 22-23 = 0,48 mm
gigi 23-24 = 0,40 mm
gigi 32-33 = 0,60 mm
gigi 42-43 = 3,50 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mengaktifkan labial arch di gigi RA
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 3,74 mm
- Overbite : 4,72 mm
- Ruang : gigi 22-23 = 0,2 mm
gigi 23-24 = 0,60 mm
gigi 32-33 = 0,60 mm
gigi 42-43 = 3,80 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mengaktifkan labial arch di gigi RA
7. V 6 Mei 2015 Pemeriksaan subyektif : tidak ada keluhan
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 3,68 mm
- Overbite : 4,72 mm
- Ruang : gigi 23-24 = 0,60 mm
gigi 32-33 = 0,60 mm
gigi 42-43 = 3,38 mm
9
gigi 43-44 = 0,42 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mengaktifkan labial arch di gigi RA
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 3,30 mm
- Overbite : 4,72 mm
- Ruang : gigi 23-24 = 0,60 mm
gigi 32-33 = 0,60 mm
gigi 42-43 = 3,30 mm
gigi 43-44 = 0,42 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mengaktifkan labial arch di gigi RA
9. VII 20 Mei 2015 Pemeriksaan subyektif : tidak ada keluhan
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 2,88 mm
- Overbite : 4,72 mm
- Ruang : gigi 32-33 = 0,60 mm
gigi 42-43 = 2,80 mm
gigi 43-44 = 0,42 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mencetak RA untuk keperluan pembuatan
peninggi gigitan anterior di RA.
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 2,88 mm
- Overbite : 4,86 mm
- Ruang : gigi 42-43 = 2,68 mm
gigi 43-44 = 0,5 mm
10
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 2,88 mm
- Overbite : 4,86 mm
- Ruang : gigi 42-43 = 2,68 mm
gigi 43-44 = 0,5 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 2,88 mm
- Overbite : 4,36 mm
- Ruang : gigi 42-43 = 2,52 mm
gigi 43-44 = 0,6 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
Mengurangi peninggi gigitan anterior
13. XI 24 Juni 2015 Pemeriksaan subyektif : tidak ada keluhan
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 2,88 mm
- Overbite : 4,34 mm
- Ruang : gigi 42-43 = 2,48 mm
gigi 43-44 = 0,64 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
14. XII 30 September 2015 Pemeriksaan subyektif : plat RB hilang
Pemeriksaan obyektif :
- Overjet : 3,40 mm
11
-Overbite : 4,24 mm
- Ruang : gigi 22-23 = 0,4 mm
gigi 42-43 = 2,86 mm
gigi 43-44 = 0,4 mm
Tindakan :
Mencetak RB agar untuk pembuatan alat dan
menginstruksikan pasien agar tetap memakai plat
RA.
Pemeriksaan obyektif :
- Retensi dan stabilisasi baik
- Tidak ada peradangan
- Overjet : 3,08 mm
- Overbite : 3,74 mm
- Ruang : gigi 22-23 = 0,4 mm
gigi 42-43 = 2,10 mm
12
gigi 43-44 = 0,5 mm
Tindakan :
Mengaktifkan finger spring di gigi 43
13
kontak oklusi
5 Pemakaian retainer Gigi yang telah Belum dilakukan
dikoreksi agar
tidak relaps
LEMBAR PENGESAHAN
14
15