Anda di halaman 1dari 9

REFERAT

BIDANG ILMU PENYAKIT MULUT


REQUIREMENT: VARIASI NORMAL
CRENATED TONGUE

NAMA DPJP:
drg. Fitri Diah Oktadewi, M.DSc

NAMA MAHASISWA/NIM:
Linda Ramadanti / G4B023021

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI
PURWOKERTO
2023
CRENATED TONGUE

A. Gambaran Umum
Crenated tongue merupakan suatu kondisi umum yang ditandai
dengan adanya lekukan-lekukan pada tepi lateral lidah. Lesi ini merupakan
variasi normal. Crenated tongue biasanya muncul secara bilateral, tetapi dapat
juga unilateral. Tekanan abnormal pada lidah menimbulkan pola yang khas
berupa bentuk oval yang terdepresi, yang terkadang dikelilingi tepi menonjol,
berkelok-kelok, dan berwarna putih (Mushatat dan Khalaf, 2018; Laskaris,
2020).

Crenated tongue memiliki nama lain scalloped tongue, Lingua


indentata, Pie crust tongue, Crenulated tongue (Ernawati dkk., 2020).
Crenated tongue merupakan lesi variasi normal dengan karakteristik berupa
lekukan-lekukan irregular menyerupai gigi-geligi yang dibatasi tepi putih
meninggi pada tepi lidah yang terdapat pada lidah dengan bentuk serangkaian
lekukan pada daerah anterior dan lateral lidah yang terdapat pada lidah
dengan bentuk serangkaian lekukan pada daerah anterior dan lateral lidah
(Mushatat dan Khalaf, 2018). Crenated tongue terjadi akibat tekanan
abnormal pada lidah ke gigi yang kemudian membentuk lekukan pada daerah
anterior atau lateral lidah dengan pola tertentu yang tampak seperti kerang,
lekukan tersebut berbentuk oval,cekung dengan tepi berwarna putih dan
timbul. Crenated tongue merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan relatif
umum terjadi secara unilateral maupun bilateral (Alvarez dan Pola, 2022).

Gambar 1. Gambaran Klinis Crenated Tongue


(Ernawati dkk., 2020)
Gambaran klinis crenated tongue dapat dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu gambaran merah tua dan terdapat cekungan (A), gambaran merah
tua tanpa cekungan (B), daerah cekungan tanpa perubahan warna (C), dan
daerah tanpa cekungan dan perubahan warna (D) (Neville dkk., 2016)

Gambar 2. Gambaran Klinis Crenated Tongue

Menurut Esfehani dan Zarabadipour (2018) penyebab dari crenated


tongue dapat bervariasi, antara lain adanya gigi geligi yang malposisi dan
menyebabkan terjadinya tekanan berlebih pada lidah sehingga lidah sering
mendorong area gigi dan area diastema, adanya kebiasaan mendorong atau
menjulurkan lidah, menghisap lidah, kebiasaan clenching/bruxism, dan
makroglosia. Crenated tongue dapat terjadi karena lidah yang mengalami
makroglossia berdesakan dengan gigi geligi di lateral maupun anteriornya.
Tekanan lidah terhadap gigi dalam waktu lama akan membuat teraan gigi pada
lidah sebagaimana gambaran crenated tongue (Alvarez dan Pola 2022).
Kebiasaan menjulurkan lidah atau menghisap lidah, Kebiasaan menjulurkan
atau menghisap lidah akan membuatlidah pasien menjadi sering berkontak
rapat dan saling menekan dengan gigi-geligi. Dalam jangka waktu lama,
tekanan tersebut dapatmenyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan crenated
tongue.Crenated tongue dapat terjadi pada individu yang tidak memiliki
makroglosia, namun mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA) (Ernawati
dkk., 2020)

B. Manifestasi Klinis dan Manifestasi Oral


Tampilan crenated tongue secara klinis antara lain terdapat pola
lekukan-lekukan pada marginal lateral lidah dari gigi yang berdekatan.
Kadang-kadang dibatasi oleh garis tepi bergerigi (scalloped) putih yang
menonjol. Kelainan ini tidak menunjukkan gejala (asimtomatik) dan warna
mukosa biasanya normal. Lekukannya berbentuk seperti kerang dan berwarna
sama dengan jaringan lidah normal atau dapat juga kemerahan dengan batas
tepi garis putih pada kasus kontak yang terlalu erat dengan gigi geligi. Lesi
bilateral, tetapi dapat unilateral atau atau terisolasi hanya pada daerah dimana
lidah yang tertahan kontak dengan gigi. Kondisi penyakit sistemik seperi
akromegali, amiloidosis, hipotiroidisme yang menyebabkan makroglosia dan
selanjutnya menyebabkan crenated tongue. (Langlais, 2017; Laskaris, 2020;
Esfehani dan Zarabadipour, 2018)
C. Pemeriksaan Penunjang
Crenated tongue tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. Diagnosis
kasus ini dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis.
D. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari crenated tongue antara lain geographic tongue
dan fissure tongue (Fitriasari dkk, 2021; Hernawati, 2019).
No Jenis Lesi Persamaan Tanda Klinis Oral
1 Crenated Tongue Variasi normal Lekukan iregular
yang terdapat pada menyerupai pola posisi
tepi lidah, gigi geligi pada tepi lateral
berbentuk iregular, lidah atau ujung lidah
multiple, dapat karena adanya kontak erat
bilateral ataupun tepi lidah dengan gigi
unilateral. geligi sehingga
menghasilkan gambaran
seperti kerang pada tepi
lateral dan ujung lidah.
2 Geographic Tongue Lesi patch multipel atau
soliter, asimtomatik,
melingkar, eritematosa,
terdepapilasi, dikelilingi
oleh batas keputihan yang
sedikit meninggi, biasanya
terbatas pada dorsum dan
batas lateral lidah,
bervariasi dalam ukuran
dari beberapa mm hingga
beberapa cm.
3 Fissured Tongue Celah multipel pada
permukaan dorsal lidah
dan terkadang juga pada
batas lateral. Celah tengah
yang dalam dan lebar serta
beberapa celah melintang
kecil yang berasal dari
celah tengah, bervariasi
dalam kedalaman, ukuran,
jumlah, asimtomatik, bisa
menyebabkan rasa
terbakar atau nyeri ringan
apabila area lidah tidak
dibersihkan dengan baik.
4 Bifid Tongue Variasi normal yang Bifid tongue adalah
terdapat pada area
kelainan bawaan langka
tepi lidah
yang biasanya dikaitkan
dengan sindrom seperti
sindrom digital orofasial
dan celah orofasial. Celah
tersebut dapat terlihat
membelah lidah pada garis
tengah atau lateral dengan
pemisahan seluruhnya atau
sebagian. Bifid tongue
bersifat kongenital terjadi
akibat gangguan fusi
median dan dua
pembengkakan lingual
selama kehidupan
intrauterin (Nulapati
dkk., 2018)

E. Tatalaksana
Penanganan untuk kondisi crenated tongue hanya sebatas anamnesis,
pemeriksaan intraoral dan ekstraoral, dan pemberian edukasi kepada pasien.
Pengobatan tidak diperlukan karena kondisi ini adalah sebuah variasi normal.
Tatalaksana kasus ini dapat dilakukan dengan:
1. Pemeriksaan subjektif dan obyektif secara cermat pada pasien, terutama
pemeriksaan lidah pasien.
2. Pemberian edukasi pada pasien bahwa crenated tongue bukanlah sesuatu
yang berbahaya dan tidak mengarah ke keganasan. Menjelaskan pada
pasien bahwa kondisi tersebut merupakan variasi normal sehingga tidak
akan mengganggu aktivitas makan, minum, ataupun berbicara, dan
beberapa pasien lainnya juga dapat mengalami hal yang serupa.
3. Pemberian edukasi pada pasien terkait penyebab crenated tongue yakni
kebiasaan buruk seperti sering menjulurkan atau menghisap lidah dan
berikan edukasi agar dapat menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.
4. Menginstruksikan pasien untuk selalu menjaga kesehatan rongga mulut
dengan menyikat gigi 2 kali sehari dan kontrol ke dokter gigi rutin
minimal satu kali dalam enam bulan.
5. Menginstruksikan pasien untuk tidak hanya menjaga kebersihan gigi saja,
tetapi juga harus menjaga kebersihan lidah dengan cara menyikat lidah
dengan bulu sikat yang halus/lembut atau dapat menggunakan tongue
scraper digerakkan dari posterior ke anterior agar mencegah perlekatan
debris yang dapat memicu halitosis.
6. Menginstruksikan pasien untuk makan makanan bergizi.
F. Kesimpulan
Crenated tongue merupakan lesi variasi normal berupa lekukan-
lekukan irregular menyerupai pola posisi gigi geligi yang dibatasi tepi putih
meninggi pada tepi lidah. Etiologi lesi ini antara lain adanya gigi geligi yang
malposisi/missing, adanya kebiasaan menjulurkan lidah, menghisap lidah,
kebiasaan clenching/bruxism, dan makroglosia. Lesi ini tidak memerlukan
tatalaksana khusus karena merupakan variasi normal. Namun dokter perlu
menyampaikan kepada pasien melalui pemberian KIE mengenai lekukan yang
ada pada lidah pasien bukanlah penyakit yang berbahaya atau mengarah ke
keganasan, berikan instruksi pada pasien untuk selalu menjaga oral hygiene
termasuk menjaga kebersihan lidah dengan menyikat menggunakan sikat
dengan bulu halus atau tongue scraper.
DAFTAR PUSTAKA

Esfehani M, Zarabadipour M., 2018. The frequency of normal variations of oral


mucosa in patients referred to the frequency of normal variations of oral
mucosa in patients referred to qazvin school of dentistry. Int J Ayurvedic Med.
9(1):34–8.

Fitriasari N., Dewi T.S., Rahayuningtyas E.D., 2021 Kelainan variasi normal lidah
yang dipicu makanan pedas dan panas pada pasien dengan kondisi anemia.
JKedGi Unpad. 32(2): 150-156.

Hernawati S., 2019. Management of geographic tongue, fissure tongue, and oral
candidiasis on dorsum of an elderly smoking patient’s tongue. Health Notions.
3(4): 182-6.

Langlais, R.P., Miller, C.S., dan Gehrig, J.S., 2017. Color Atlas of Common Oral
Diseases, Fifth Edition. Wolters Kluwer. China.

Laskaris, G. 2020. Pocket Atlas of Oral Diseases, 3rd Ed. Thieme Publisher. New
York.

Neville, B. W., Damm, D. D., Allen, C. M., Chi, A. C. 2016. Oral and Maxillofacial
Pathology 4th Edition. Elsevier. USA.

Anda mungkin juga menyukai