Anda di halaman 1dari 11

VARIASI ANATOMIS: TORUS PALATINUS, LINEA ALBA, SUBLINGUAL

VARICOSITIES (LAPORAN KASUS)

Widhazwari Yuzmal Pratiwi1, Ahmad Ronal2


1
Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Kedokteran Gigi
2
Staf pengajar departemen Ilmu Penyakit Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas YARSI
Jakarta – Indonesia

ABSTRAK
Variasi struktur tulang rahang dan jaringan lunak rongga mulut (variasi anatomi
normal). Sebenarnya, variasi anatomi mudah dibedakan. Contoh variasi anatomi yang biasa
ditemukan dalam rongga mulut adalah torus palatinus, linea alba, dan sublingual varicosities.
Pasien perempuan usia 23 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan pada langit-langit
mulut rahang atas dan tidak merasa sakit. Pada kanan dan kiri bagian dalam pipi daerah
belakang terasa ada jendolan panjang tetapi tidak terlalu terasa, hanya terasa bila diraba
dengan lidah. Pada bawah lidah ada tonjolan berwarna ungu namun tidak terasa nyeri. Pada
pemeriksaan klinis ditemukan terdapat tumor pada palatum durum, lesi single dengan bentuk
dove shape dengan warna sesuai mukosa, tidak terasa nyeri; terdapat papula pada mukosa
bukal kanan dan kiri dengan bentuk seperti garis dengan tepi diffuse, ukuran 3 cm dengan
warna putih pada kanan di mukosa bukal gigi 46-47, kiri di mukosa bukal gigi 36-37, tidak
sakit; terdapat nodul pada ventral lidah dengan jumlah unidentified dengan bentuk anyaman
garis dengan warna biru keunguan, tidak ada rasa nyeri. Pasien diberitahukan bahwa itu
variasi anatomis yang tidak membahayakan, menjaga kebersihan mulut, dan observasi lesi.

Keywords: Torus palatinus, linea alba, sublingual varicosities

PENDAHULUAN Torus dalam bahasa latin berarti


Variasi struktur tulang rahang dan
tonjolan. Torus adalah eksostosis yang
jaringan lunak rongga mulut (variasi
terbentuk dari tulang kortikal yang padat
anatomi normal). Sebenarnya, variasi
dan beberapa sumsum tulang dilapisi
anatomi mudah dibedakan. Biopsi jarang
mukosa tipis dengan vaskularisasi yang
dilakukan pada kasus dengan variasi
buruk.2 Eksostosis adalah tonjolan yang
anatomi, contoh kasus variasi anatomi
berlokasi pada permukaan alveolar tulang,
adalah pembesaran nodular tulang kortikal
penonjolan tulang ini dinamakan
pada palatum yang disebut torus
bergantung pada letaknya, penonjolan
palatinus.1
pada midline palatum keras disebut torus
palatinus, penonjolan pada bagian lingual

1
mandibula biasanya pada area kaninus dan Berdasarkan Al-Bayaty et al, rata-rata usia
premolar disebut torus mandibularis, dan onset torus palatinus adalah pada usia 30,7
penonjolan yang berlokasi aspek bukal tahun dan pada pasien torus mandibularis
maksila atau mandibula biasanya pada area usia 39.2 tahun. Ukuran torus bertingkat,
premolar dan molar disebut oral menjadi besar pada dekade 2 atau 3
eksostosis.3 Eksostosis tumbuh secara kehidupan. Haugen dan Eggen, et al
lambat dan dapat berhenti secara sepontan. mengklasifikasi ukuran torus yaitu kecil
Castro R, et al mendefinisikan torus (<2mm), sedang (2-4mm) dan besar
sebagai tonjolan tulang bawaan dengan (>4mm).2 Umumnya, pada mayoritas
karakteristik jinak dikarenakan osteoblast penelitian frekuensi torus palatinus lebih
dan tulang yang berlebihan disimpan saat sering terjadi dibandingkan torus
penyatuan palatum atau pada bagian mandibularis.2,3 Namun, dalam beberapa
hemimandibular.2 penelitian oleh Sonnier et al,
Torus memiliki berbagi macam
Sirirungrojying et al, dan Bruce et al
bentuk. Bentuk torus palatinus yaitu
melaporkan terjadinya torus mandibularis
nodular, flat, lobular, spindle shape,
lebih banyak dibandingkan torus
bentuk.2,3 Torus palatinus, torus
palatinus.2
mandibularis, dan oral eksostosis memiliki Penemuan torus palatinus biasanya
karakteristik histopatologi yang sama, karena pemeriksaan klinis, karena pasien
terdiri dari hiperplasia tulang yang tidak merasakan gejala apapun, kecuali
mengandung tulang kortikal mature dan karena besarnya torus yang signifikan atau
tulang trabekular. Pada area periferal torus pada pasien edentulous yang akan
ditemukan adanya tulang pipih dilapisi dibuatkan gigi tiruan.2 Torus dapat
periosteum dengan penurunan aktivitas menimbulkan masalah mekanis pada
osteoblast, sementara pada area sentral pembuatan gigi tiruan, karena trauma
terlihat adanya tulang anastosom trabekula akibat posisi torus yang prominent dan
dan tipis diantara sumsum tulang dengan tipisnya jaringan epitel yang melapisinya,
jumlah sedikit.3 hasilnya akan terjadi ulser yang
Terjadinya torus lebih sering terjadi
penyembuhannya lambat.1 Torus palatinus
pada etnis tertentu yaitu pada Eskimos,
lebih sering terjadi pada perempuan,
Jepang, dan United States. Tidak ada
bentuk torus palatinus biasanya simetris.2
standarisasi usia terjadinya torus, namun Variasi anatomi normal lain yang
berdasarkan Bruce et al, usia rata-rata biasa ditemukan dalam rongga mulut
onset torus adalah pada usia 34 tahun. adalah linea alba.4 Linea alba merupakan

2
lesi asimptomatik dan dianggap variasi dimana jaringan mukosa lebih elastis dan
normal.5 Linea alba (garis putih) sesuai transparan, serta pada lidah bagian
namanya, linea alba adalah garis horizontal ventrolateral. Nama lain dari sublingual
pada mukosa bukal bidang oklusal varicosities antara lain adalah, lingual
memanjang dari komisura hingga gigi varicosities, oral phlebectasia lingue,
posterior. Linea alba sangat sering caviar tongue, dan sublingual varices.6,7
Insiden pada sublingual
ditemukan, linea alba berhubungan dengan
varicosities dapat berubah antara 16-70%,
tekanan, iritasi karena bergesekan, atau
biasanya terlihat setelah usia 40 dan
trauma karena permukaan gigi.1
Pada suatu penelitian, kasus insidensi meningkat berdasarkan usia.
dengan linea alba ditemukan 13% dari Beberapa penelitian tentang hubungan
populasi.1 Linea alba sering ditemukan sublingual varicosities dengan penyakit
pada orang dewasa daripada anak-anak.4 lain, menyatakan bahwa terdapat
Pada jurnal Sharmila R, prevalensi linea peningkatan risiko pada kejadian varises
alba lebih sering pada wanita dengan pada tungkai, hipertensi, penyakit
bruxism.5 Linea alba seringkali ditemukan kardiopulmoner, merokok, diet vegetarian,
secara bilateral, linea alba lebih menonjol defisiensi vitamin C, dan pemakaian gigi
pada individu dengan overjet gigi posterior tiruan.6,7
Selain itu prevalensi lebih banyak
rendah.1,5
Malformasi pembuluh darah dapat ditemukan pada wanita karena adanya
terjadi di bagian tubuh manapun, termasuk pengaruh hormonal. Hal ini dapat
kepala dan leher. Varises adalah pelebaran berhubungan dengan kerusakan jaringan
abnormal pada vena atau venula, dan dapat elastis, serta struktur limfatik dan
terjadi pada vena rongga mulut seperti pembuluh darah sebagai akibat dari trauma
pada bibir, mukosa bukal dan labial, serta pada jaringan lunak selama perawatan gigi,
ventral lidah. Sublingual varicosities yang seperti pencabutan gigi atau kasus
melibatkan cabang lateral vena profunda lainnya.6,7
lidah adalah tipe umum dari lesi vaskular
KASUS
6
yang didapat. Pasien perempuan berusia 23 tahun
Sublingual varicosities pada
datang ke RSGM YARSI dengan keluhan
umumnya berkembang berdasarkan
adanya benjolan yang cukup besar dan
degenerasi elastolitik, hilangnya jaringan
keras pada daerah langit-langit mulutnya.
ikat, dan melemahnya dinding pembuluh
Pasien baru menyadari akan tonjolan
darah vena. Sebagian besar terlihat di
tersebut sejak pasien kuliah. Pasien tidak
dasar mulut dekat kelenjar sublingual,

3
ada keluhan rasa sakit sampai saat ini
mengenai tonjolan tersebut. Pada kanan
dan kiri bagian dalam pipi daerah belakang
terasa ada jendolan panjang tetapi tidak
terlalu terasa, hanya terasa bila diraba
dengan lidah. Pasien juga mengeluhkan
ada tonjolan berwarna ungu pada
Gambar 1. Torus palatinus.
permukaan bawah lidah namun tonjolan
tidak terasa nyeri. Pasien mengaku tidak
b. Line alba: Terdapat lesi papula dengan
mempunyai penyakit sistemik dan alergi.
ukuran 3 cm yang ditemukan pada
Pasien menyikat gigi 2x sehari pada mandi
kedua sisi mukosa bukal kanan dan
pagi dan sebelum tidur.
Dari anamnesis pasien merasa kiri, berbentuk seperti garis. Pada

terdapat tonjolan pada langit-langit mulut mukosa bukal kiri, lesi memanjang dari

rahang atas, terasa jika lidah dinaikkan ke gigi 36 hingga gigi 37, dan pada

atas, tidak merasa sakit. Pada kanan dan mukosa bukal kanan, lesi memanjang

kiri bagian dalam pipi daerah belakang dari gigi 46 hingga gigi 47.

terasa ada jendolan panjang tetapi tidak


terlalu terasa, hanya terasa bila diraba
dengan lidah. Pada permukaan bawah
lidah terdapat tonjolan berwarna ungu
namun tonjolan tidak terasa nyeri.
Berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis, diagnosis dari kasus
ini yaitu torus palatinus, linea alba, dan
sublingual varicosities. Berikut gambaran
klinis pasien: Gambar 2. Linea alba pada bukal kiri regio

a. Torus palatinus: Terdapat lesi tumor 36-37.

dengan ukuran 10 mm x 5 mm x 2 mm
yang berbentuk dome shape berjumlah
1 pada bagian palatum durum dengan
warna sesuai dengan mukosa.

4
membahayakan, edukasi untuk menjaga
kebersihan mulut, serta observasi.

PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis diagnosis kasus ini
adalah torus palatinus, linea alba, dan
sublingual varicosities.
a. Torus palatinus
Gambar 3. Linea alba pada bukal kanan
Torus merupakan tumor jinak
regio 46-47.
tulang yang menonjol non-patologis dan
c. Sublingual varicosities: Terdapat lesi masih belum diketahui etiologinya.3 Dalam
tumor dengan ukuran 4 cm yang jurnal Garcia ASG et al (2010), etiologi
berbentuk anyaman garis berjumlah torus yaitu kebiasaan mengunyah,
unidentifiend pada bagian ventral lidah defisiensi vitamin atau supplement yang
regio 33-43, dengan warna biru kaya akan kalsium, dan makanan.
keunguan. Penelitian oleh Eggen et al (1994) dan Al-
Bayaty et al (2001) menghubungkan antara
mengonsumsi ikan dengan timbulnya
torus, karena ikan mengandung omega 3,
asam lemak tidak jenuh dan vitamin D
yang dapat mendorong pertumbuhan
tulang.2 Pada jurnal Scrieciu M et al
(2016), memperlihatkan bahwa
pertumbuhan berlebihan tulang terjadi
karena reaksi abnormal oklusal stress pada
gigi yang berlokasi dalam area
perkembangan eksostosis. Dilaporkan
Gambar 4. Sublingual varicosities pada
bahwa adanya korelasi signifikan antara
ventral lidah region 33-43.
adanya torus dan abrasi gigi, pada subjek

TATALAKSANA KASUS penelitian orang Thailand, namun pada


Perawatan yang diberikan kepada pasien subjek penelitian orang Jerman tidak
adalah memberi penjelasan bahwa lesi signifikan. Pada umumnya teori stress
yang terdapat di rongga mulut pasien mekanis ini diterima karena dapat
adalah variasi normal yang tidak menimbulkan terjadinya variasi reaksi

5
seperti inflamasi dari resorpsi tulang, foramen palatinus posterior. Insisi yang
remodeling, atau deformasi.3 paling sering dilakukan pada pembedahan
Torus seringkali ditemukan secara
torus palatinus adalah insisi double-Y
tidak sengaja saat observasi pemeriksaan
karena mencegah cedera nasopalatinus dan
klinis, karena torus bersifat asimptomatik
blok anterior palatinus. Periostotome
dan pasien yang memiliki torus seringkali
digunakan untuk memisahkan fibromukosa
tidak menyadari keberadaan torus tersebut.
hingga lesi terekspos. Mukosa yang
Terkadang pasien memiliki gangguan
melapisi torus sangat tipis sehingga
bicara, keterbatasan dalam mengunyah,
mukosa mudah robek bila tidak hati-hati.
ulserasi pada mukosa, tidak stabilnya
Setalah pembedahan selesai dilakukan
protesa, dan beberapa pasien akan
penjahitan.2
mengalami fobia kanker dan mencari Diagnosis banding dari torus
dokter gigi untuk solusinya. Torus palatinus adalah osteoma.
palatinus dapat berbentuk unilobular,
 Osteoma
polylobular, flat, dan spindle shape yang
berlokasi di tengah palatum durum. Osteoma adalah tumor jinak yang

Pemeriksaan histologi menunjukkan menyerang jaringan tulang dan timbul


bahwa torus mirip struktur padat pada
dari proliferasi tulang kompak atau
tulang normal dan memiliki sedikit
struktur berlubang dengan ruang sumsum.2 consellous maupun kombinasi dari
Kasus sulitnya mengunyah dan
keduanya. Osteoma sering timbul
berbicara karena torus jarang terjadi. Bila
tanpa gejala, tumbuh secara lambat
hal itu terjadi maka dilakukan
dan dapat stabil dalam beberapa tahun.
pengangkatan torus dengan cara dibedah.1
Insiden osteoma 0,1-1% dari seluruh
Instrumen yang dibutuhkan untuk
tumor jinak tulang tengkorak.
melakukan pembedahan adalah dengan
Osteoma lebih sering terjadi pada
chisel atau bur dengan anastesi lokal atau
wanita dengan insiden terbanyak pada
general, seringnya dilakukan anastesi
dekade kedua dan ketiga.8
lokal. Untuk pengangkatan torus palatinus Penyebab osteoma tidak diketahui,
nervus nasopalatinus dan nervus anterior namun terdapat beberapa pendapat
palatinus harus teranastesi, tempat keluar mengenai penyebab osteoma.
nervus nasopalatinus adalah melalui Osteoma diduga dapat disebabkan
foramen anterior palatinus dan tempat oleh trauma, radioterapi, infeksi
keluar nervus anterior palatinus adalah kronik dan faktor hormonal dengan

6
disfungsi kelenjar hipofise.8 alba pada laporan Kumar S (2016),
Osteoma terdiri dari tiga jenis,
sementara perempuan sisanya yaitu 83%.4
antara lain central, peripheral dan Linea alba berhubungan dengan
extra-skeletal. Central osteoma timbul aktivitas friksional pada jaringan (cheek
dari endosteum, peripheral osteoma biting atau parafungsional seperti
timbul dari periosteum dan extra- clenching dan bruxism). Linea alba tidak
skeletal soft tissue osteoma biasanya dapat dikelupas, bersifat asimptomatik dan
berkembang dalam otot. Osteoma biasanya bilateral dan pada beberapa
dapat timbul pada daerah sinus individu dapat menghilang dengan
paranasal, tulang tengkorak dan tulang sendirinya.5
Pada kasus linea alba, tidak perlu
wajah, termasuk maksila dan
dilakukan perawatan apapun, pada
mandibula. Pada peripheral osteoma
beberapa individu linea alba dapat
ditandai dengan pertumbuhan yang
menghilang dengan sendirinya.1 Bila linea
lambat dan tidak terasa sakit,
alba tidak hilang, dokter gigi atau oral
sedangkan central osteoma terkadang
patologis perlu menyarankan pasien agar
asimptomatik.8
menghilangkan faktor iritan yang dapat
b. Linea Alba menyebabkan linea alba, contohnya
Linea alba adalah garis berwarna menghilangkan kebiasaan buruk bila
putih tebal pada mukosa bukal di sekitar pasien sering menggigit bibir dan
area bidang oklusal meluas dari ujung perbaikan oral hygiene, penyesuaian alat
mulut ke gigi posterior.5 Dalam jurnal orthodontik dan penghalusan gigi tiruan.5
Diagnosis banding linea alba
Kumar S (2016), linea alba merupakan
adalah Oral lichen planus (OLP) tipe
suatu variasi anatomi yang sering dijumpai
retikuler.
pada rongga mulut, line alba adalah
 Oral lichen planus (OLP) tipe retikuler
penebalan benigna pada mukosa di dalam
mulut karena deposisi keratin yang Oral lichen planus (OLP)

berlebihan. Line alba lebih sering terjadi merupakan penyakit mukokutan

pada orang dewasa dibandingkan anak- kronis yang bersifat autoimun yang

anak dan lebih sering ditemukan pada biasanya melibatkan mukosa rongga

perempuan dibandingkan laki-laki, mulut, yaitu berupa inflamasi kronis

perempuan lebih sering memiliki yang mengenai epitel berlapis

kebiasaan buruk dalam pengunyahan skuamosa. OLP merupakan penyakit

terdapat 13% laki-laki yang memiliki linea akibat rusaknya sel basal dengan latar

7
belakang kondisi imunologis yang Sublingual varicosities dapat
penyebabnya tidak diketahui. Diduga berhubungan dengan kerusakan jaringan
merupakan keadaan yang abnormal elastis, serta struktur limfatik dan
dari respon imun sel T pada epitelium pembuluh darah sebagai akibat dari trauma
basal yang diduga sebagai benda asing pada jaringan lunak selama perawatan gigi.
sehingga menyebabkan perubahan Selain itu dari hasil penelitian juga
pada permukaan sel. Stres, genetik, disimpulkan bahwa faktor risiko lain yang
makanan, obat-obatan, plak gigi, dapat menyebabkan terjadinya sublingual
penyakit sistemik dan higiene mulut varicosities adalah jenis kelamin
yang buruk diduga menjadi pemicu perempuan lebih banyak karena pengaruh
terjadinya OLP.9 hormonal.6,7
Penyakit ini umum terjadi, yaitu Secara klinis ditandai dengan adanya
mengenai sekitar 1-2% populasi dan dilatasi dan tortuositas vena, yang
lebih sering mengenai wanita berbentuk bulosa berwarna merah gelap
dibandingkan pria dengan atau biru keunguan. Umumnya terjadi
perbandingan 2:1. OLP umumnya secara asimptomatik, jinak, terlokalisasi
terjadi pada individu antara 30-60 bilateral pada lidah bagian ventral dan
tahun. Penyakit ini memiliki beberapa posterolateral hingga apeks lidah.10
Pengobatan tidak diperlukan pada
bentuk manifestasi klinis yang dapat
sublingual varicosities. Namun, perawatan
mengakibatkan pasien merasa tidak
bedah mungkin menjadi pilihan yang baik
nyaman dengan rongga mulutnya.
untuk kasus yang sering terkena trauma,
Beberapa bentuk manifestasi klinis
dan yang memiliki masalah estetik.7,10
dari OLP yaitu lesi-lesi ini biasanya
Pencegahan sublingual varicosities
terjadi bilateral pada mukosa bukal,
penting, tergantung pada kehilangan
mukobukal fold, gingiva, lidah dan
jaringan pembuluh dan peningkatan
bibir. Tipe retikular merupakan bentuk
degenerasi jaringan elastis terutama pada
umum dari OLP. Biasanya muncul
usia lanjut. Sublingual varicosities
dengan gambaran striae-striae
memiliki prognosis yang baik, meskipun
keratotik putih (Wickham’s striae)
lesi mungkin dapat menjadi trombosis.7,10
dengan batas eritema. Tipe retikular Diagnosis banding sublingual
biasanya tidak menimbulkan rasa varicosities adalah arteri vena malformasi
sakit.9 (AVM).
 Arteri vena malformasi (AVM)
c. Sublingual varicosities

8
Vascular malformation (AVM) menyadari akan keadaan kondisi-kondisi
merupakan lesi yang secara seluler variasi normal tersebut.
Macam variasi anatomis normal pada
tidak dinamis. 70% dari congenital
kasus ini yaitu torus palatinus, linea alba,
AVM, tidak hanya mengandung
dan sublingual varicosities. Kebanyakan
hubungan mikro dan makro fistula
variasi anatomis normal dalam rongga
namun juga lesi yang hemangiomatous.
mulut tidak membutuhkan perawatan dan
Szilagyi dkk, membagi stadium
terapi khusus, tetapi ada juga yang
perkembangan sistem vaskuler, yaitu
membutuhkan perawatan dan medikasi
capillary network phase (pembentukan
tertentu.
jaringan kapiler), retiform stage, dan
gross differentiation phase.11
Arteriovenous malformations
(AVM) sebenarnya dapat bermanifestasi DAFTAR PUSTAKA
sejak lahir dan pada umumnya 1. Burket LW, Greenberg MS, Glick M,
membesar bersamaan dengan Ship JA. 2003. Burket’s Oral
pertumbuhan fisik individu. 11 Medicine. 10th Ed. Philadelphia: JB
Dimanapun letak AVM, kadangkala
Lippincott Company.
dapat menyebabkan perubahan klinis 2. Garcia ASG, Gonzalez JMM, Font
yang patologis berupa iskemia, ulserasi, RG, Rivadeneira AS, Roldan RO.
nyeri intractable, dan perdarahan yang Current status of the torus palatinus
intermiten. Pada ekstrimitas sering and torus mandibularis. Med Oral
terjadi violaceous plaque. 11 Patol Oral Cir Bucal 2010;15 (2): 353-
60.
KESIMPULAN
3. Scrieciu M, Mercut V, Mercut R,
Terdapat berbagai macam penyakit
Birjovanu C, Stan MC, Marinescu IR,
yang dapat ditemukan di area mulut, dapat
Niculescu M, Iorgulescu D, Bataiosu
mempengaruhi jaringan keras maupun
M. Morphological and clinical
jaringan lunak. Diantara semua penyakit-
characteristics of the torus palatinus
penyakit mukosa mulut terdapat kondisi
and torus mandibularis in a sample of
yang dikategorikan sebagai variasi normal
young and adults Romanian people.
pada struktur anatomis mukosa mulut,
Rom J Morphol Embryol 2016;57(1):
kondisi-kondisi ini kadang diabaikan
139-44.
karena tidak terasa sakit dan pasien tidak
4. Kumar S, Kumar T, Rani V. Linea alba
menunjukkan keluhan bahkan tidak
bucallis normal anatomic variation of
oral cavity, not an oral cancer,

9
awareness among patients and dengan pendekatan pemeriksaan klinis
professionals: A case report. Sch. J. dan radiografis. Prosiding the 4th
Dent. Sci. 2016;3(4): 124-5. dentistry scientific meeting of Jember
5. Sharmila R. Prevalance of linea alba
2016;53-58.
bucallis in Chennai Population. J. 9. Setyawati T, Tarigan R. Tantangan
Pharm. Sci. & Res. 2016;8(8): 835-7. dalam perawatan oral lichen planus
6. Akkaya N, Olmez D, Ozkan G.
pada pasien diabetes mellitus (laporan
Evaluation of the factors associated
kasus). Indonesian Journal of
with sublingual varices: a descriptive
Dentistry 2009; 16(1):8-17.
clinical study. Folia Morphologica 10. Demirel BG, Koca R, Tekin NS,
2018;1-10. Erdem D. Is caviar disease (sublingual
7. Mohammad Al-Shayyab, Baqain ZH.
varices) associated with trauma?
Sublingual varices in relation to
OHDM 2016;15(2):87-8.
smoking, cardiovascular disease, 11. Budi Agus, Jatmiko Sigit. Laporan
denture wearing, and consuming kasus serial variasi terapi pada
vitamin rich foods. Saudi Med J kelainan vaskuler. Qanun
2015;36(3):310-15. medika.2017;1(1).8-22.
8. Yowono B, Fadili P. Laporan kasus:
osteoma tulang zygomaticum sinistra

10

Anda mungkin juga menyukai