Anda di halaman 1dari 20

Bahan Belajar OM

LESI PUTIH
Leukoplakia
• Definisi : Bercak putih yg melekat erat pada mukosa mulut, merupakan lesi pra-kanker.
• Etioloogi : Belum diketahui secara pasti. Faktor predesposisi : tembakau, alkohol friksi
lokal yg bersifat kronis, serta virus HPV.
• Gambaran klinis : 3 tipe homogenus, speckled, dan verukosa.
- Bentuk speckled leukoplakia dan verukosa leukoplakia berpotensi keganasan.
- Lokasi : mukosa pipi, lidah, dasar mulut, gingiva, dan bibir bawah.
• DD : Lichen planus, kandidiasis,hairy leukoplakia, gigitan kronis, keratosis karena
tembakau.
• Perawatan : eliminasi (eksisi bedah) atau menghilangkan faktor predesposisi.
TIPE HOMOGENOUS
- klinis : lapisan putih batas jelas, berkerut, ada fisur, permukaan reta
- Predisposisi : berhubungan dengan tembakau (rokok/non-rokok/ alcohol
trauma)
Nodular (speckled) – klinis : lapisan merah bercampur putih dengan dasar eritema
Verucous -klinis : lesi putih tebal dengan permukaan seperti papilla yang menonjol
PVL : Plak putih tebal multiple dengan permukaan seperti papilla yang menonjol

Hairy Leukoplakia
• Definisi : Lesi khas yg sering ditemui pada penderita HIV. lesi seperti plak/ beludru,
permukaan kasar, batas tdk jelas, tidak bisa dikerok, lokasi : lateral lidah.
• Etiologi : Virus Epstain-Barr.
• Predisposisi : HIV (leukoplakia)
• Gambaran Klinis : Bercak asimtoamtik, lebih menonjol daerah sekitarnya, tidak dapat di
seset/kerok, dengan ciri khas permukaan berombak dalam arah vertikal.
- Lokasi : Tepi lidah, dapat melebar ke ventral dan dorsum lidah.
• DD : Gigitan kronis, lichen planus, keratosis friksional.
• Perawatan : Tidak diperlukan.
• Th/ : antivirus
• R/ : tab acyclovir 200 mg no XXXV
S 5 dd 1 tab

Lichen Planus
• Definisi : Penyakit inflamatory kronis pada mukosa mulut dan kulit.
• Etiologi : Tidak diketahui, diduga autoimun yg diperantarai sel T.
• Gambaran Klinis : Papula putih yg menyatu dan saling menganyam (stria wickham).
- Klasifikasi : 1.retikular, erosif
2. atrofi hipertrofi
3.bulosa, berpigmen.

1
- Lokasi : Mukosa pipi, lidah dan gingiva.
• DD : Lupus eritematosus diskoid, kandidiasis, geographic tongue, leukoplakia.
• Perawatan : Tidak perlu dilakukan perawatan pada lesi asimtomatik. Pada kasus yg parah
dan luas dapat di berikan steroid sistemik rendah.
• Reticular  klinis : lesi putih berbentuk jala (Wickham striae. asimtomatik) th : vit a
• Plaque like klinis : lesi putih datar, permukaan halus batas jelas, asimtomatik th: vit a
• Popular klinis: bintik2 putih kecil, sering disertai tipe retikuler,asimtomatik th: vit a
• Erythematous klinis: lesi kemerahan n deskuamatif ,sakit .th : kortikosteroid sis&vit a
• Ulseratif/ bullous bulla yg pecah menjadi ulser, tertutup lapisan pseudomembran, sakit.
Th : kortikosteroid sist&vit. A

Reaksi Lichenoid
• Definisi : kelompok lesi heterogn mirip secara klinis dgn lichen planus, tapi beda
penjalaran penyakitnya.
• Etiologi : Reaksi hipersensitivitas terhadap bahan restorasi gigi, serta plak.
• Gambaran klinis : lesi tampak berwarna putih dan/ eritematosa, di sertai stria putih halus.
Ciri khas lesi yg berkontak langsung dengan bahan restorasi.
• DD : Lichen planus, erupsi karena obat, lupus eritematosus.
• Perawata : Mengganti bahan restorasi yg menjadi penyebab, dan pemberian steroid
topikal.

Linea Alba
• Lesi putih seperti garis di mukosa bukal.
• Etiologi : Tekanan atau isapan dari permukaan bukal gigi.
• Gambaran klinis : Lesi tampak garis putih yg menonjol dibandingkan sekitarnya, terletak
di sepanjang garis oklusi dan asimtomatik.
• Perawatan : Tidak diperlukan.

Stomatitis Nikotina
• Definisi: keratosis yg terjadi karena akibat kebiasaan merokok berat yg menggunakan
cerutu/pipa.
• Etiologi : panas yg timbul dari kegiatan merokok.dgn cerutu
• Gambaran klinis : palatum kemerahan kemudian lesi berkerut dan berwarna putih-
keabuan di sertai beberapa mikronoduli dgn bintik merah di tengahnya. tidak dapat
dihapus, peradangan kelenjar saliva minor
• DD : rever’s smoker’s palate, leukoplakia, lupus eritematosus diskoid, kandidiasis.
• Th/ : a. edukasi ; hilangkan faktor penyebab (berhenti merokok/ tdk mnum
mkn panas) biasanya hilang 2 mnggu.
b. biopsy ; dilakukan bila 1 bulan berhenti merokok tapi belum membaik
• Resep : triamcinolone acetonide 0,1 % tube no 1
S 3.dd 1 /S.U.C

Chemical Burn

2
• Definisi : luka pada mukosa mulut ok aplikasi topikal bahan yg bersifat kaustik.
• Etiologi : aspirin, hidrogen peroksida, fenol, alkohol, perak nitrat, bahan varnis untuk
kavitas gigi.
• Gambaran klinis : Mukosa tertutup membran putih akibat nekrosis, dapat di kerok dan
meninggalkan permukaan yg merah dan berdarah. Disertai rasa nyeri.
• DD : Necrotizing ulserative gingivitis dan stomatitis, kandidiasis, trauma mekanis.
• Perawatan : Bersifat simtomatik.

Kandidiasis
• Definisi : Infeksi jamur dalam mulut .
• Etiologi : candida albicans, faktor predesposisi hygine buruk, xerostomia, obat kumur,
antibiotik, obat steroid, obat imunosupresi, penderita HIV.
• Klinis : plak putih karena deskuamasi epitel debris
• Lokasi : mukosa bukal, labial, gingival, lidah
• Ciri khas : bisa dikerok-> melekat pada mulut dan meninggalkan daerah2 lengket
kemerahan (eritema radang)
• Faktor predisposisi : antibiotic dikonsumsi dalam waktu yang lama
Steroid sistemik
Infeksi HIV

• Gambaran klinis :
- Kandidiasis pseudomembran : bercak putih seperti krim, sedikit menonjod dan
bisa di kerok. Gejala yg ditimbulkan xerostomia, terbakar dan gangguan
pengecapan.
- Kandidiasis nodular : Bentuk kronis. Plak putih keras da mononjol.
- Kandidiasis mukokutan : lesi oral sebagai plak putih, multipel, yg tidak dapat
dikerok.
• DD : Leukoplakia, hairy leukoplakia, lichen planus, lupus eritematosus.
• Perawatan : Anti jamur topikal, dan golongan azole sistemik
• R/ : Nystatin oral suspension 12 ml fl No III
S. 4 DD 1 CC

CANDIDIASIS LEUKOPLAKIA
1. Klinis : lesi putih cekat
Tidak dapat dikerok
Jarang terjadi
2. Lokasi : lidah ,pipi, (t’utama anterior), bibir
3. Etiologi : iritasi kronis > (oh buruk)> xerostomia

Geographic Tongue
• Definisi : eritema migrain. Lesi jinak yg sering di temukan pada lidah dan mukosa
mulut lainnya.
• Etiologi : Belum diketahui.

3
• Gambaran klinis : bercak depapilaso eritematosa, berbatas jelas dan di kelilingi oleh
tepi lesi yg berwarna putih dan lesi lebih menonjol dari sekitarnya. Ciri khasnya
berada di suatu daerah tertentu kemudian menghilang dan kemudian dapat timbul di
lokasi lain. Biasanya di sertai fissure tongue.
• DD : Kandidiasis, Lichen planus, psoriasis.
• Perawatan : tidak diperukan karena tidak berbahaya.

Hairy Tongue
• Definisi : lidah berambut, disebabkan oleh akumulasi keratin pada papila filiformis
lidah sehingga memiliki gambaran seperti rambut.
• Etiologi : Tidak diketahui. Faktor predesposisi higenitas yg buruk, obat kumur, strees,
radiasi, merokok, infeksi bakteri dan jamur.
• Gambaran Klinis : khasnya memiliki papila filiformis yg lebih panjang pada dorsum
lidah, bersifat asimtomatik. Lesi berupa warna putih hingga kehitaman.
• Perawatan : Menghilangkan faktor predesposisi, menyikat lidah.

Granul a Fordyce
• Definisi : kelenjar sebasea ektopik yg terjadi di rongga mulut.
• Etiologi : variasi keadaan normal.
• Gambaran klinis : bintik putih kekuningan yg sedikit menonjol, asimtomatitk dan
multipel. Lokasi tepi vermilion border bibir atas, komisura dan mukosa pipi.
• DD : Lichen planus, leukoplakia, kandidiasis.
• Perawatan : Tidak diperlukan.

Leukodema
• Definisi : variasi keadaan normal
• Etiologi : peningkatan ketebalan epitel dan edema intraseluler pada stratum spinosum.
• Gambaran klinis : ciri khasnya mukosa berwarna putih-keabuan dengan pola opalesen.
Gambaran berkerut dan jika di regangkan menghilang, biasanya terjadi bilateral di
mukosa pipi.
• DD : leukoplakia, hairy leukoplakia, lichen planus.
• Perawatan : tidak di perlukan
White Sponge Nevus
• Definisi : penyakit connon , merupakan genodermatosis yg jarang terjadi.
• Etiologi : genetik.
• Gambaran klinis : lesi putih multipel dan beraluryg memiliki tekstur menyerupai
sponge. Sering terlihat pada bayi baru lahir dan anak-anak. Sering di temukan di
mukosa.
• DD : leukodema, leukoplakia, lichen planus, gigitan kronis.
• Perawatan : Tidak diperlukan

Karsinoma Sel Skuamosa

4
• Tahap awal pada KSS berupa plak asimtomatik berwarna putih yg serupa dgn
leukoplakia, perlu dilakukan biopsi dan pemeriksaan histopatologi untuk menetukan
lesi ini.

• FRICTIONAL KERATOSIS
1. Klinis : bercak asimtomatik putih yang jelas, permukaan tidak teratur dan kasar
dilidah. Lokasi di daerah bibir, lateral lidah, bukal mukosa, garis oklusal, dan
edentulous, epitel mengalami hyperplasia.
2. Lesi : lesi putih (penebalan epitel)
3. Etiologi : trauma ; kebiasaan menggigit pipi, protesa tdk cekat, permukaan gigi
yang fraktur,sikat gigi yg tdk bnr, trauma mekanis (alat orto GT, karies
4. Th/ : edukasi ; hilangkan faktor penyebab (healing 1-2 mg)
5. DD : leukoplakia, cheek biting, linea alba

KARSINOMA SEL SQUAMOSA


1. Tampilan klinis : ulkus tunggal, tdk sakit, ,makin lebar, batas indurasi,
palpasi keras, sariawan tdk sembuh
2. Lokasi : sekeliling lidah->ketika diangkat berbentuk donat
Retromolar pad
Palatum durum tonsil
Sentral ventral > bnyk
Bibir bawah
Gingival mukosa bukal
3. Predisposisi : malnutrisi-> def vit A C E-> atropi makula dan papil2 lidah-> zat
karsinogenik
Iritasi cahaya matahari (actinic cheilitis)
Peminum alcohol & perokok berat-> leukoplakia
Iritasi kronis-> sisa akar yang tajam -> hyperkeratosis->
leukoplakia
Sifilis
Virus EBV
ORAL Sepsis
4. Gejala : - mukosa pipi-> lesi eusofilik
- lidah -> lesi eusofilik, ulkus tdk sakit, tepi tdk beraturan,
keratinisasi dan indurasi keras
- bibir -> ulkus tdk sakit
-> krusta & jar nekrotik-> kutil berdiameter 0,3-4cm kembang kol
- gingival -> pembesaran dan peradangan gigi
- mukosa bukal-> leukoplakia non homogeny
- dasar mulut-> pertumbuhan yg eusofilik
5. Th : edukasi (penyebab, keganasan, menjaga dan memperbaiki oh)
Rujuk-> Sp.PM / bagian onkologi
6. R/ : povidone iodine 10 % garg fl no I

5
S Coll Oris
Vit C no x
S 3 DD 1

LICHENOID DRUG REACTION


LESI:
- Hiperkeratosis
- adanya wiokhams striae spt anyaman keputihan
-merupakan rx hipersensitifitas

ETIOLOGI : reaksi obat hipersensitivitas tipe IV

TH : Eliminasi etiologi, anti histamine, kortikosteroid sistemik

DD:- Linchen planus


- kandidiasis

RENCANA PERAWATAN
- KIE
- rujuk ke Sp.PM
- Pemberian kortikosteroid topikal

KIE
- menjelaskan bahwa keluhan tersebut didiagnosa lichenoid drug reaction
- menjelaskan reaksi ini diakibatkan reaksi alergi dari obat- yang dikonsumsi dan
diperberat oleh faktor predisposisi (c; alergi logam)
- meningkatkan kebersihan mulut
-makan- makanan yg lunak dan bergizi dan banyak minum air putih
- bila ada keluhan lain faktor predisposisi (missal tambalan)dilakukan restorasi
- memberikan resep obat kortikosteroid topikal
R/ Triamcinolone acetonide 0,1 % tube no 1
s.u.c
- menginstruksi kan cara pemakaian obat yaitu oleskan tipis pada permukaan lesi dgn
cotton bud dipakai 4x sehari stlh makan dan sblm tidur

KORTIKOSTEROID SISTEMIK
-METHYLPREDNISOLON 8MG TAB NO LXXX -> S.U.C
Minum 8x sehari selama 2 hari, 7 kali sehari selama 2 hari, dan sterusnya hingga 2 kali
sehari selama 2 hari. Lalu pemakaian dihentikan

KORTIKOSTEROID TOPIKAL
- triamcinolone

KORTIKOSTEROID TOPIKAL KUMUR

6
- DEXAMETHASONE 3 MG
M.F PULV DTD NO xlv
S COLL ORIS 2 DD

LESI MERAH
Thermal Burn
• Definisi : karena kontak dengan minuman atau makanan yg sangat panas, atau logam
panas.
• Gambaran klinis : eritema berwarna merah yg nyeri, erosi, dan lesi dapat sembuh
sendiri.
• DD : chemical burn, lesi traumatik, herpes simplek, ulkus aptosa.

Geographic Tongue
• Definisi : eritema migrain. Lesi jinak yg sering di temukan pada lidah dan mukosa
mulut lainnya.
• Etiologi : Belum diketahui.
• Gambaran klinis : bercak depapilaso eritematosa, berbatas jelas dan di kelilingi oleh
tepi lesi yg berwarna putih dan lesi lebih menonjol dari sekitarnya. Ciri khasnya
berada di suatu daerah tertentu kemudian menghilang dan kemudian dapat timbul di
lokasi lain. Biasanya di sertai fissure tongue.
• DD : Kandidiasis, Lichen planus, psoriasis.
• Perawatan : tidak diperukan karena tidak berbahaya.

Median Rhomboid Glossitis


• Definisi : lesi yg sering di temukan pada dorsum lidah.
• Etiologi : kelainan perkembangan, candida albicans.
• Gambaran klinis : lesi eritema berbatas jelas, berbentuk jajaran genjang pada dorsum
lidah, di depan papila circumvalata permukaan lesi dapat halus/bernodul.
• DD : kandidiasis, geographic tongue.
• Perawatan : tidak diperlukan.

DENTURE STOMATITIS
• Etiologi : candida albican, respon jaringan terhadap mikroorganisme
• Faktor predisposisi : denture yang menutupi mukosa
• Tampilan klinis : eritema difus pada palatum/ mukosa penyangga GT
Tidak sakit
Angular cheilitis
Hyperplasia palatal
• 3 tahapan klinis : ptekie palatal (bercak2)
Eritema difuse
Granulasi
• Th / : edukasi (penyebab, ,membuat GT baru/ diperbaiki, menjaga OH)

7
• Dd : stomatitis kontak krn alergi akrilik
• R/ : Nystatin oral suspension fl no III
S 4 DD 1 ML

LESI HITAM DAN COKLAT


SMOKER MELANOSIS
1. Klinis : adanya endapan pigmen melanin dalam lapisan sel basal pada lapisan
epithelium mukosa mulut. Biasa di gingival anterior mandibula dan pipi
2. Etiologi :nikotin
3. Th/ : edukasi (berhenti meroko, menjaga memperbaiki OH)

AMALGAM TATO
• Etiologi : tertanamnya amalgam kedalam mukosa mulut
• Gambaran klinis : lesi datar dan difuse dg tepi berbatas jelas , tidak beraturan disertai
warna biru-kehitaman dgn berbagai ukuran.
• Lokasi : gingiva, mukosa alveolar, mukosa pipi.
• DD : Nevi berpigmen, lentigo, freckles, melanomsa, pigmentasi normal.
• Perawata : tidak di perlukan.
4.

PIGMENTASI KARENA OBAT


• Etiologi : Obat antimlaria, tranquilizer, minosiklin, ketoconazole, juga beberapa obbat yg
menginduksi pigmentasi.
• Gejla Klinis : Makula//plak yang berwarna kehitaman dengan tepi tidak teratur atau
melanosis yg difus.
• Lokasi : mukosa pipi, lidah palatum dan gingvia.
• DD: pigmentasi normal, penyakit addison, sindrompeutz.
• Perawatan : tidak diperlukan.

BLACK HAIRY TONGUE


• Etiologi : pertumbuhan bakteri yg memproduksi pigmen dan membentuk koloni di
papila filiformis yg memanjang. Pewarna makanan dan tembakau.
• Gejala klinis : Hairy tonge dapat berwarna putih, kuning, hitam dan coklat. Warna di
pengaruhi mikroorganisme dan faktor ekstrinsik seperti makanan dan minuman.
• Perawatan : menghilangkan faktor predesposisi, menyikat dgn pastagigi abrasif serta
menyikat lidah setiap hari.

8
MELANOMA
• Definisi : neoplasma ganas yg berasal dari melanosit atau dari lesi melanostik jinak.
• Etiologi : Tidak diketahui.
• Gejala klinis : lesi berupa makula, plak atau nodula yg dapat menglami ulserasi dan
kecenderungan melebar.
Terdapat 3 tipe : Maligna melanoma (prognosis terbaik), Super ficial
spearding melanoma (prognosis baik), Nodular melanoma (prognosis
buruk)
• DD : Nevi berpigmen, lentigo, lentigo maligna, amalgam tatoo, sarkoma kaposi.
• Perawatan : Bedah eksisi, radioterapi dan kemoterapi.

LESI VESIKULOBULOSA

• HERPANGINA
1. Klinis : vesikel kecil, halogen warna merah, ulser ukuran 2-4 mm, dangkal,
multiple, prodromal.
2. Gejala : prodromal (demam, sakit,kepala, myalgia) 1-3 mm-> sakit tenggorokan,
nyeri menelan
3. LOKASI ; ulser byk didaerah palatum molle, pilar tonsil, orofaring, pituitary
tonsil.INKUBASI; 2-9 hari.
4. Etiologi : virus coxsackie tipe A (a1-6, 8-10, 22) , virus coxsackie tipe B (strain 1-
4)
5. Th/ : edukasi :
a. ini merupakan penyakit menular
b. Tingkatkan kebersihan
c. Bersumber dari virus coxsakie
d. Memperbanyak asupan protein dan kalori
e. Perbanyak istirahat (self limitating disease)
6. R/ : Perawatan Suportif (vitamin)
Acyclovir 200 mg tab no XXXV
S 5 dd 1

HERPES LABIALIS
1. Klinis : papul- vesikel (berkelompok), ulser, krusta (panas terbakar). Lokasi
vermilion border
2. LESI : Vesikel
3. Etiologi : HSV -1 (herpes simplex virus type 1)
4. R/ : Acyclovir 0,5 % tube no 1

9
S.U.C
Acyclovir 200 mg no XXXV
S 5 dd 1 tab
5. Dd : erythema multiform

• HERPES ZOSTER
1. Klinis : vesikel linier/ cluster -> ulser yang dikelilingi zona eritema, demam,
nyeri seluruh tubuh, sakit kepala, rasa sakit terbakar, lokasi-> tergantung saraf yang
terkena (unilateral)
2. Gejala : gejala prodromal -> gatal panas kesemutan demam 2-4 hari ->> muncul
vesikel sesuai dermatom saraf (unilateral, linier)
3. Etiologi : reaktifasi virus varicella zoster (o.k system imun, usia, malignancies,
alkohol)
4. DD : Pemphigus vulgaris , mucous membrane pemphigoid
5. Th : edukasi (penyebab penyakit menular). Herpes zoster merupakan infeksi
sekunder dari varisela (cacar air)self limiting disease 2-4 mg
Kontrol nyeri
Perawatan suportif
Antivirus sistemik
Ibuprofen (bila perlu)
6. R / : acyclovir 0,5% tube no 1
S.U.C
Acyclovir 500 mg no XXXV
S 5 dd 1 tab
Zorbex T 500 mg no X
S 2 dd 1

• HERPES SIMPLEX
1. Klinis : pustule -> ulser-> krusta, lokasi; genital, bilateral
Pemeriksaan klinis-> Tzank Test/ Tzank Cell, kultur virus, tes imunologi
Herpes simplex+ herpes labialis; prodromal, lesi menyeluruh, vesikel
2. Etiologi :HSV 1 -> Pada org yg lebih mudah
HSV-2
3. Predisposisi : stress, trauma, paparan matahari
4. Th/ : edukasi, (penyebab menular)
5. R : acyclovir 0,5% tube no 1
s.u.c
6. DD : Chicken pox , herpes zoster ,HFMD
• RIH
1. LESI : VESIKEL
2. Etiologi : reaktivasi HSV 1 laten atau tipe 2
3. Predisposisi : demam, mens, stress, radiasi UV, trauma, alergi,
4. Lokasi : mukosa berkeratin
5. Klinis : pada pasien imunokompeten ulser dengan tepi eritema (1-5 mm), single/
kluster. Berkelompok pada palatum keras, attached gingival, dorsum lidah. Vesikel

10
mudah oecah membentuk ulser yang lebih besar dengan tepi tdk teratur dan
kemerahan.
6. Th : KURANGI faktor predisposisi, sun screen, antivirus topikal
KIE . Self limiting disease
Kausatif : (vesikel 72 jam pertama)
Acyclovir 1000 mg per hari selama 7 hari
Valacyclovir 500-1000 mg, selama 5 hari
Simtomatik : anestetik topikal, analgesic- antipiretik
Suportif : imunomodulator, multivitamin

7. DD : NUG (gingival), ulkus traumatikus (palatum)

• HAND FOOT MOUTH DISEASES / FLU SINGAPORE


1. KLINIS : telapak tangan, kaki dan mulut (palatum, lidah, mukosa bukal)
Makula merah-> vesikel-> ulser (2-6 mg)yang dikelilingi halogen merah.
Biasanya pada anak2 saat musim panas(predisposisi)
2. Lesi : vesikel
3. Etiologi : coxsackie virus A-16, Enterovirus 71, CV A16
4. Lokasi : telapak tangan, telapak kaki, rongga mulut(lidah palatum durum, palatum
molle, mukosa bukal
5. Gejala : prodromal (demam mulut panas)
Pada telapak -> rash-> makula merah-> vesikel
Pada rongga mulut-> makula merah -> vesikel -> ulser
6. Th/ : edukasi (penyebab, menular, batasi kontak), self limiting 1-2 mg. batasi
kontak dengan orang sekitar
7. R/ : Perawatan suportif (istirahat yang cukup, multivitamin, hidrasi, diet
lunak)
R/ acyclovir 5% tube no I
8. DD : Infeksi VZV, Hepetika, chicken pox

ERITEMA MULTIFORM
LESI :
- Terdapat lesi target di kulit
- merupakan rx hipersensitivitas
- eritema ringan
- erosi dan ulserasi dan krusta
- pada bibir, mukosa bukal, lidah, mukosa labial

DIAGNOSA BANDING
- Herpes labialis
- stomatitis venenata
- pemphigus vulgaris

RENCANA PERAWATAN

11
- KIE
-RUJUK KE Sp.PM
- Pemberian resep kortikosteroid topikal

KIE
- Menjelaskan bahwa keluhan tsb didiagnosis eritema multiform
- menjelaskan kelainan ini diakibatkan reaksi alergi dari obat- obatan, asam benzoate,
atau HSV
- menginstruksi kan kepada os untuk menghentikan obat yang dikonsumsi yang
menyebabkan alergi
- meningkatkan kebersihan mulut
- meresepkan obat kortikosteroid topikal
R/ Triamcinolone acetonide 0,1 % tube no 1
s.u.c
- menginstruksi kan cara pemakaian obat yaitu oleskan tipis2 pada permukaan lesi
dengan menggunakan cotton bud dipakai 4x sehari setelah aktifitas mengunyah dan
sebelum tidur
- bila ada gejala prodromalu/ diet makanan lunak, banyak istirahat

• MUCOUS MEMBRAN PEMPHIGOID


1. Penyakit autoimun subepitelial kronis yang menyerang mukosa
2. Etiologi : autoimun
3. Klinis : tdpt bulla , ulser, dan jaringan parut pada mukosa naik mukosa mulut dan
mata. Deskuamasi gingival
4. DD : pem. Vulg
5. Th : kortikosteroid topikal  triamcinolone acetonide / tetracycline oral rinse

• PEMFIGUS VULGARIS
1. Penyakit autoimun yang mengakibatkan terjadinya blister dan erosi kulit dan
membrane mukosa
2. Etiologi : unknown
3. Predisposisi : trauma
4. Lokasi : bukal, area trauma, spjg oklusal, palatum gingiva
5. Klinis : terdapat bula dan daerah erosive pada kulit dan mukosa mulut yang
terasa sakit. Bulla yang mudah pecah : Nikolsky sign
6. Dd : mucous membrane pemfigoid, EM
7. TH/ : Obat kortikosteroid sistemik 1-2 mg (prednisone
• PEMPHIGOID BULOSA
1. ETIOLOGI : autoimun
2. Predis : multiple sclerosis, hamil, terapi obat (diuretik)
3. Lokasi : gingival, bukal, pal. Molle
4. Klinis : bukal bulla spt PV tp uk lebih kecil dan lebih tidak sakit
Ggv edema, inflamasi, deskuamasi, vesikel yang terlokalisasi
5. Th/ : kortikosteroid topikal (ringan), kortikosteroid sistemik / kombinasi obat
imunosupresif

12
6. Dd : linchen planus, PV,

• PRIMARY HERPETIK GINGIVOSTOMATITIS


1. LESI : Vesikel
2. Etiologi : HSV 1 -> VIRUS LATEN DI AKSON GANGLION SARAF SENSORI
3. Predisposisi : penurunan imun
4. Lokasi : paling sering -> mukosa non keratin
5. Klinis : - gejala prodromal (1-3 hari); demam, ga nafsu makan, malaise, myalgia,
sakit kepala, mual,nyeri otot
- ORAL : eritema, kumpulan vesikel / ulser (1-5 mm) bisa bergabung jadi
ulser yang lebih besar, gingival kemerahan dan sakit .
Berkelompok pada palatum keras, attached gingiva, dorsum lidah, mukosa
non keratin dilabial, bukal, ventral lidah dan palatum molle
6. th/ : sself limiting (10-14 hari)-> kontrol nyeri -> suportif-> antivirus sistemik
Kausatif : acyclovir 15 mg/kg BB pada anak
Acyclovir 200 mg 5 x / hari atau valacyclovir 500 mg 2c2 kapsul selama 5
hari pd dewasa.
Simtomatik : analgesic piretik, antiseptic kumur
Suportif : istirahat, hidrasi, multivitamin
7. DD : HFMD , SAR, EM

LESI ULSERATIF

• ULKUS TRAUMATIKUS
1. Etiologi : trauma
2. Tampilan klinis : tepi ireguler, tidak beraturan, sakit, lesi berwarna putih/ keabuan
3. Th/ : edukasi, hilangkan faktor penyebab
4. R/ : chlorhexidine garg 0,2% fl no I
S 2 DD 10 ml coll oris
• ULKUS TBC
1. Etiologi : mycobacterium tuberculosis
2. Faktor predisposisi : makan kurang bergizi, penyakit melemahkan tubuh, imun
menurun,overcrowding dan penyakit pernapasan
3. Gejala sistemik : BB Turun, Batuk darah dalam sputum, anorexia, temp. suhu
tubuh meningkat disore hari. Cold abses, pembesaran kel. Limfe cervicalus (scrofula)
4. Lokasi : lidah, bibir,mukosa bukal, palatum-> lesi sekunder dari TBC paru
5. Tampilan klinis : lesi tuberkel, lesi lidah -> lateral dan dorsal.

13
Bibir -> tuberkel pecah-> ulkus sakit->tuber kecil->sekitar ulkus-
>berulang-> paling sering disudut mulut
Pipi -> ulkus underminded & irregular
Lesi sakit & progresif-> ditutupi eksudat kuning keabuan
6. Th / : edukasi (penyebab menular)
Obat anti TBC
Mkn bergizi, istirahat cukup
Perawatan OH
Hilangkan sumber irittasi
7. DD : ulkus traumatikus
Gumma sifilis
Chancre sifilis
Carcinoma
8. Deskripsi lesi : tdpt ulser tunggal, bentuk bulat , tidak teratur (biasanya pada mukosa
pipi), bagian tengah ulkus terdiri dr jaringan nekrotik abu2 kekuningan. sebagian tepi lesi
dikelilingi oleh mukosa yang edematous dan kemerahan. Pada dorsum lidah/lateral lidah/
mukosa pipi/ palatum/ bibir, pembesaran kel. Limfe servikal.
9. Rencana perawatan :KIE, RUJUK Sp. PARU, Rujuk k Sp.Pd-> kultur dahak
10. K IE :
“Bapak / ibu dari anamnesa dan pemeriksaan klinis yang saya lakukan, bapak/ ibu
terindikasi penyakit ulkus tuberculosis. Penyakit ini merupakan infeksi kronis
yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Yang menular melalui percikan ludah
langsung melalui saluran pernapasan dari orang yang terinfeksi Untuk itu saya
memberikan resep obat kumu dikumurkan sebanyak 10 ml 2x sehari selama 6 hari
. Bapak / ibu juga harus menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi 2x
sehari (setelah sarapan dan sebelum tidur) dan menggunakan obat kumur yang.
Bapak / ibu makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Bapak/ ibu
juga harus menghilangkan sumber iritasi dg mencabut sisa akar gigi yang tajam
(misalnya)”
11. R/ :
chlorhexidine gluconate 0,2 % 60 ml fl no II
S . COLL ORIS 2 D.D 10 ML
12. SURAT RUJUKAN
KEPADA YTH;
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DITEMPAT

Bersama ini saya kirimkan sampel hasil sekaan dari lidah pasien
Nama:
Usia :
Jenis kelamin:
Temuan klinis: terdapat lesi pada lidah wd diagnosis: ulkus tuberculosis. Mohon
dilakukan pemeriksaan pada sampel . atas kerjasamanya BTK

14
• STOMATITIS AFTOSA REKUREN
1. Sakit berulang (rekuren), mula2 kecil, atap tipis, pecah, tepi ulkus merah dilapisi
fibrin
2. Etiologi : unknown
3. Faktor predisposisi : trauma, alergi, virus, stress, def. vitamin, hiv aids,
gangguan endokrin, gangguan imunitas
4. Lokasi : labial /bukal mukosa, lidah, dasar mulut, gingival, mukosa
bergerak,non keratinin
5. Jumlah : soliter, multiple
6. Besar : minor diameter < 1 cm t’tutup lapisan pseudomembran kuning
keabuan dikelilingi eritema.
Mayor diameter > 1 cm(1-3 cm)
Herpetic (kecil sd 10-100 buah)
7. DD : Ulkus traumatikus, infeksi HSV, HFMD, penyakit Behcet
PFAPA
8. Th/ : edukasi (penyebab, jaga OH),
Chlorhexidine gluconate 2% ,betadine, tetracycline
(sistemik) dexamethasone 0,5-1,5mg
9. R/ : Triamcinolone Acetonide 0,1 % cream tube no I
S.U.C

• CANCRUM ORIS/ NECROTIZING ULSERATIVE


STOMATITIS/NOMA
1. LESI : Berupa ulser dengan bentuk… ukuran+-… terdapat pada mukosa bukal
(misal) dengan warna kemerahan, lesi single/ multiple , teradpat kerusakan tulang,
jaringan penyangga terkelupas (nekrotik)
2. DD : -Leishmaniasis
- agranulocytic angina
- sifilis
- lesi maligna rongga mulut
3. RENCANA PERAWATAN: KIE, PEMBERIAN RESEP
4. KIE :
“ bapak / ibu dari anamnesa dan pemeriksaan klinis yang saya lakukan, bapak/ ibu
terindikasi penyakit noma. Penyakit ini belum diketahui penyebabnya tetapi dapat
berhubungan dengan OH buruk, malnutrisi, system imun tubuh yang lemah,dan
invasi bakteri utama yaitu fusobacterium necrophorum . bakteri dapat masuk melalui
kontaminasi makanan, menghisap jari, dan sumber air minum. Penyakit ini harus
segera ditangani jika tidak berakibat fatal karena kecepatan dari pertumbuhan
bakterinya. Untuk itu saya akan memberikan resep obat untuk membunuh bakterinya
yang harus diminum 3 x sehari selama 5 hari (antibiotik) dan obat harus dihabiskan.
Bapak/ ibu juga harus menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara menyikst gigi 2

15
x sehari dan menggunakan obat kumur sebanyak 10 ml 2x sehari selama 6 hari.
Bapak/ ibu juga harus memperbaiki nutrisi dan daya tahan tubuh dg cara memakan
makanan yang bergizi dan istirahat yg cukup”

5. R/ : Penicillin tab 500 mg no XV


S 3 dd 1 tab
Chlorhexidine gluconate 0,2 % 60 ml fl no II
S COLL ORIS 2 DD 10 ML

• SINDROM BEHCET
1. Kondisi multisistemik di oral, atritis, genital, mata
2. Etio : unknown/ rx hipersensitifitas tipe lambat antigen HLA
3. Klinis : ulser multiple d rongga mulut, sakit, rekuren, (lesi mulut tanda awal),
ulser genital, lesi mata dan lesi kulit
4. Pemeriksaan: tes pathergi
5. Dd : SAR
6. Th : kortokosteroid sistemik (prednisone1-2 mg/kg.bb/hari)

• LICHEN PLANUS tipe ulseratif


1. Lesi : lesi putih (penebalan epitel)
2. Etiologi : autoimun (sel T)
3. Predisposisi : stress, hipersensitifitas trauma, diabetes mellitus, hepatitis c
4. Penebalan keratin (sr. korneum)penebalan stratum basalis, berbentuk bulla
5. Lokasi : mukosa bukal bagian posterior (regio M2 dan M3), lidah dan gingival
6. Klinis : bulla yang pecah menjadi ulser tertutup lapisan pseudomembran ,SAKIT
7. TH/ : kortikosteroid sistemik. Vitamin A,
8. DD : eritema multiform

• ANTIBIOTIK SORE MOUTH


1. Etiologis : candida albican
2. Klinis : kelanjutan dari thrush
Menimbulkan antibiotic sore tongue
Candidiasis yang menimbulkan rasa sakit
Bercak merah yang halus pada lidah
Sering disertai angular cheilitis
Dapat terjadi pada mukosa pipi dan bibir
3. Gejala : eritematous, atrofi, sakit
Sensasi rasa terbakar
Sakit tenggorokan -> krn terapi spectrum luas
4. Th/ : edukasi (penyebab, hentikan penggunaan antibiotik)
5. r/ : nystatin oral suspension 12 ml no III
S. 4 D D 1 cth

16
• ANGIOEDEMA
1. Etiologi : reaksi imunologi (hipersensitif), peradangan, alergi (coklat dingin kacang
dll)
2. Klinis : muncul rasa gtal < 24 jam yang diikuti pembesaran bibir atauu lidah,
mata. Disertai rasa panas dan gatal
3. Th/ : bila menggagu pernapasan epineprin 0,5 ml 1:1000 SM/SC
Bila kondisi membaik  50 mg difenhidramin HCL 4x/ hari bengkak
hilang
• MUMPS
1. Etiologi : Paramyxovirus
2. Klinis : usia anak 4 – 6 th
Pembesaran kelenjar saliva yang cepat, nyeri, palpasi, edema jaringan
sekitarnya. Pembengkakan kel. Parotis 95%
3. DD : Abses mandibula
4. Th/ : terapi simtomatik -> anlagesik dan antipiretik

• POST HERPETIC NEURALGIA


1. Fase akut dari herpes zoster bertahan lebih dari 6 bulan
2. Etiologis : VZV
3. Klinis : nyeri d wajah lebih 6 bulan. Usia lanjut, sensasi panas dan nyeri di
daerah trigeminal region V1,V2,V3
4. DD : trigeminal neuralgia
Glossopharyngeal neuralgia
5. Th/ : kie, rujuk sp pm

• ANGULAR CHEILITIS
1. Klinis : pendalaman fisura + eritema, sakit, rasa terbakar lokasi sudut mulut
(uni/bil)
2. Etiologi : dv rendah, malnutrisi, infeksi jamur candida albicans,)
3. Th/ : edukasi (hilangkan faktor penyebab)perbaikan DV , kontrol diet
4. R/ : nystatin Oral suspension fl no III
S 4 dd 1 ml

• STEVEN JOHNSON SYNDROM


Atau disebut eritema multiform tipe major merupakan bentuk eritema multiform berat
terutama melibtakan membrane mukosa
1. Etiologi : Penyakit ini biasanya dipicu oleh penggunaan obat-obat

17
2. Klinis : cirri khas berbentuk vesikel yang cukup luas, diikuti oleh terbentuknya
erosi yang nyeri dan tertutup oleh pseudomembran hemorhagik berwarna putih-
keabuan.
Lesi dapat meluas ke faring laring dan esophagus.
Lesi ocular tdd; konjuntivitis, uveitis, simblepharon bahkan panolphthalmis.
Lesi genital tdd balanitis, vulvovaginitis, erosi skrotum
3. DD : behcet, pemfigus, pemfigoid, herpes simplex primer
4. Th : steroid sistemik, antibiotika dipertimbangkan untuk kasus yang berat

LESI BIBIR
Cheilitis Eksfoliativa
• Definisi : kelainan inflamasi kronis pada bibir.
• Etiologi : tidak diketahui
• Gambaran klinis : Lesi terlihat sebagai sisik, krusta dan eritema pada tepi vermilion
border bibir. Pola berulang sehingga menyebabkan penebalan hiperkeratotik, krusta dan
fisura berwarna kekuningan.
Sering di temukan pada wanita dewasa muda.
• DD : Cheilitis kontak, cheilitis aktinik.
• Perawatan : Simtomatik. Belembab bibir dan steroid topikal, atau salep tacromlimus
0,1%.

Cheilitis Kontak
• Definisi : kelainan berupa inflamasi akut pada bibir
• Etiologi : Topikal kontak dengan berbagai bahan kimia.
• Gambaran klinis : Ciri khas berupa edema dan eritema ringan, diikuti dxengan iritasi dan
pembentukan sisik/krusta.
• Lokasi : perbatasan vermilion border kedua bibir.
• Perawatan : menghentikan kontak dengan bahan kimia, dan berikan steroid topikal.

Cheilitis Aktinik
• Definisi : merupakan kelainan degenerasi kronis pada bibir bawah.
• Etiologi : terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yg lama.
• Gambaran klinis : tahap awal terlihat eritema ringan dan edema, diikuti dgn kekeringan
dan sisik halus pd vermilion border.
Lesi berlanjut epitel menjadi tipis dan halus dan berwarna putih kekuningan.. Lesi ini
bersifat praganas dan sering terjadi pada pria usia di atas 50 th.
• DD : KSS tahap awal, cheilitis akibat radiasi
• Perawatan : melindungi bibir dari sinar matahari dan vermilinektomi untuk kasus yg
parah.

Cheilitis Angularis

18
• Definisi : kelainan yg biasa terjadi di sudut bibir.
• Etiologi : reduksi dimensi vertikal, trauma mekanis, candida albicans, staphylococci,
streptococi, animia defisiensi Fe, defisiensi riboflavin.
• Gambaran klinis : Ciri has eritema, maserasi fisura, erosi dan krusta sudut bibir. Tidak
meluas ke mukokutan. Ada sensasi rasa terbakar dan rasa kering.
• Perawatan : memperbaiki DV, steroid topikal dan salpe anti jamur.

LESI PAPILA
Epulis Fisuratum

• Definisi : hiperplasia fibrosa karena gigi tiruan.


• Etiologi : gigi tiruan sebagaian atau penuh yg kurang pas.
• Gambaran klinis : pemanjangan lipatan paila tunggal atau mulipel pada mukolabial atau
mukobukal. Lesi mudah bergerak biasanya terjadi ulserasi di dasar lipatan.
• DD : neurofibromatosis, fibroma, kss.
• Perawatan : bedah eksisi dan pembuatan gigi tiruan yg baru.
PEMBESARAN GINGIVA
Pembesara Gigiva karena Obat-obatan

• Etiologi : obat phenytoin, ciclosporin, calsium chanel bloker.


• Gambaran klinis : lamanya dengan penggunan obat, dosis obat, dan konsentrasi
keberadaan plak. Klinis sama hampir sama dgn gingivitis pada umumnya marginal dan
interdental tampak membesar. Gingiva dapat terlokalisir dan generalitas dan dapat
sebagian atau seluruhnya hampir menutupi mahkota gigi.
• DD : fibromatosis gingiva heredier, gingivitis karna bernafas melalui mulut.
• Perawatan : Oral higine, gingivektomi dan gigivoplasti, menghentikan penggunaan obat
yg menjadi penyebab pembesaran gingiva.
Pembesaran Gingiva karena Kehamilan

• Definisi : merupakan bentuk hiperplasia yg terjadi secara ekslusif pada saat kehamilan.
• Etiologi : peningkatan kadar esterogen dan progeteron serta kesehatan mulut yg buruk.
• Gambaran Klinik : Sama seperti gingivitis pada umunya, lesi muncul setelah trismester
pertama.
• Perawatan : Meningkatkan oral higine.gingivittis dapat mered setelah kehamilan.
Fibromatosis Gingiva Herediter

• Definisi : Pembesaran gingiva disebabkan oleh proliferasi kolagen pada jaringan ikat
gingiva.
• Etiologi : genetik di turunkan secara autosomal dominan atau autosomal rsesif.
• Gambaran klinis : timbul pada usia sekitar 15 tahun, bersifat menyeluruh dan atau
terlokalisir. Gingiva teraba kenyal, halus dan ditemukan bersamaan nodula atau papila.

19
Gigi sebagian atau seluruhnya dapat tertutup gingiva dan dapat menunda terlambatnya
erupsi gigi .
• DD : Pembesaran gingiva karena obat, penyakit chon, leukemia.
• Perawatan : gingivektomi, peningkatan kesehatan mulut.
TAHAP UJIAN OSCE
1. SALAM, PERKENALKAN DIRI, SENYUM
2. MASKER + GLOVES
3. ANAMNESIS : KELUHAN UTAMA
SUDAH BERAPA LAMA
SEJAK KAPAN
APAKAH ADA YANG MEMPERBERAT KELUHAN UTAMA (MIS:
KLO MKN SKIT)
PERNAH DIOBATI?-> BRTAMBAH BAIK/ BURUK/ SAMA AJA
APAKAH PERNAH TERJADI SEBELUMNYA
MEROKOK?
RIWAYAT KELUARGA -> PENGETAHUAN TTG PENY. SISTEMIK/
ALERGI
RIWAYAT DENTAL-> SUDAH PERNAH K DRG , SIKAT GIGI,
OBAT KUMUR
HARAPAN PASIEN
4. DIAGNOSA, ETIOLOGI, DESKRIPSI LESI
5. TH/-> EDUKASI (DX, PENYEBAB, DAPAT SEMBUH SENDIRI/ HARUS DENGAN
PERAWATAN, ISTIRAHAT)
6. RESEP, CARA PENGUNAAN OBAT
7. RUJUKAN
8. MENANYAKAN KEMBALI KEPADA OS APA ADA YANG TIDAK DI MENGERTI

20

Anda mungkin juga menyukai