Anda di halaman 1dari 19

TUTORIAL KLINIK

Tumpatan Kompomer Klas I

Frida Elisa Azri


21101800010

Perceptor : drg. Sandy C, Sp. KGA


IDENTITAS PASIEN
Nama : Nl
Umur : 8 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Genuk, Semarang
Pekerjaan : Pelajar
No Rm : 025XXX
Ringkasan ANAMNESA
Data Klinis Pasien anak perempuan berusia 8 tahun datang
bersama ibunya mengeluhkan gigi atas kiri
berlubang. Px mengaku gigi tersebut sudah
berlubang sejak lama. Px mengaku gigi berlubang
tersebut tidak terasa sakit. Px menyikat gigi sehari
2 kali yaitu saat mandi pagi dan sebelum tidur
malam. Px sudah pernah datang kedokter gigi
sebelumnya. Px tidak memiliki riwayat alergi
maupun penyakit sistemik.

KELUHAN
Pasien anak perempuan berusia 8 tahun datang bersama ibunya mengeluhkan
giginya berlubang.
Riwayat Penyakit
Sistemik
Gambaran PEMERIKSAAN
Klinis FISIK
KU = baik
O = Terdapat kavitas kls I kedalaman TD = tdl
superficial pada oklusal gigi Nadi= 86 x/menit
65 Sondasi (-) , Perkusi (-),
BB = 22 kg
Palpasi (-), Vitalitas (+),
Mobilitas (0) TB = 118 cm

A = karies kls 1 kedalaman


superficial dengan pulpa
sehat

Treatment Planning = tumpatan


kompomer kls I
FOTO RONTGEN
TAHAPAN
TUMPATAN
KOMPOMER
KLS I
MUATAN
ILMU
TUJUAN FARMAKOLOGI
MANAGEMENT
 Mengurangi rasa cemas pada anak selama perawatan pada anak
 Untuk memudahkan melakukan perawatan dan perawatan dapat secara maksimal
 Untuk mengurangi perilaku yang mengganggu pada pasien sehingga tercipta keselamatan
pasien
SEDASI
Obat-obatan sedatif dapat diberikan melalui
inhalasi, atau melalui oral, rektal,
submukosa, intramuskular, atau intravena.
SEDASI
KEUNTUNGAN
Mengurangi rasa ketidaknyamanan dan nyeri sehingga perawatan pasien dapat
secara maksimal
Pasien dapat relaks dan dalam keadaan tetap sadar

KERUGIAN
•Memerlukan mesin khusus
•Perlu keterampilan dan pelatihan khusus
ANESTESI
LOKAL
INDIKASI
 Pasien tidak kooperatif yang memerlukan perawatan cukup invasif

KONTRAINDIKASI
Alergi terhadap cairan anastesi local
Tindakan yang minimal
ANESTESI INDIKASI
UMUM Pasien tidak kooperatif dengan gangguan psikologis/mental atau medical
disability
Pasien tidak dapat dilakukan anastesi local karena infeksi, variasi anatomi
atau alergi
Pasien dengan general anastesi pasien lebih terlindungi psikis dan resiko
medical
Pasien yang memerlukan tindakan pembedahan

KONTRAINDIKASI
Pasien yang membutuhkan minimal tindakan perawatan
Pasien dengan resiko medis tidak dapat dilakukan general anastesi
Pengunaan Obat Antibiotik:
1. Tepat indikasi
Tepat indikasi berarti obat yang diberikan seharusnya sesuai dengan indikasi, atau sesuai gejala
yang dialami pasien.

2. Tepat penderita
Pemberian antibiotic disesuaikan dengan kondisi fisik dan patologis pasien, tidak adanya kontra
indikasi penggunaan obat pada pasien. Jika pemberian obat ternyata kontra indikasi maka
peresapan dikatakan tidak memenuhi kriteria pasien.

3. Tepat obat
Merupakan pemilihan obat yang tepat sesuai dengan diagnosa pasien sehingga pemilihan
spectrum antibiotic dapat sesuai dengan bakteri pada pasiennya

4. Tepat dosis
Merupakan besar dosis yang dihitung dari umur,berat badan dan luas permukaan tubuh. Jika dosis
yang terlalu kecil maka terapi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Namun, jika dosis terlalu
besar maka dapat menimbulkan efek samping
Daftar Pustaka
• Nicholson JW. Review: Polyacid-modified composite resins (“compomers”) and their use in clinical dentistry. Academy of Dental Materials
2007; 23: 615-22.
• Ireland R. Clinical textbook of dental hygiene and therapy. United Kingdom: Blackwell Munksgaard, 2006: 212-9.
• Christensen GJ. Compomers vs resin-reinforced glass ionomers. J Am Dent Assoc 1997; 128: 479-80
• Ruse ND. What is a “compomer”? J Can Dent Assoc 1999; 65: 500-4.
• Barnes DM, Blank LW, Gingell JC, Gilner PP. A clinical evaluation of resin-modified glass ionomer restorative material. J Am Dent Assoc 1995;
126: 1245-53.

Anda mungkin juga menyukai