Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehilangan gigi pada manusia menyebabkan gangguan fungsional, seperti

gangguan proses pengunyahan dan estetik, serta berpengaruh pada kualitas

hidup seseorang. Hilangnya gigi pada manusia karena pencabutan dapat

disebabkan oleh karies, adanya penyakit periodontal, infeksi periapikal,

fraktur akibat trauma, dan lain- lain. Pasien yang kehilangan gigi dapat

dibuatkan gigitiruan. Basis gigitiruan merupakan bagian dari gigi tiruan yang

bersandar pada jaringan lunak yang tidak meliputi anasir gigitiruan (Gerritsen,

dkk, 2010).

Gigitiruan dapat didefinisikan sebagai alat yang berfungsi untuk

menggantikan gigi yang telah tanggal/hilang dan menggantikan permukaan

kunyah dan struktur-struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi

rahang atas dan rahang bawah. Basis gigitiruan mempunyai dukungan melalui

kontak yang erat dengan jaringan mulut. Kebanyakan basis gigitiruan dibuat

menggunakan polimer dan dipilih berdasarkan karakteristik, warna, keopakan

dalam jaringan mulut. Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan basis

gigi tiruan adalah asetal termoplastik, akrilik termoplastik, polikarbonat

termoplastik, dan nilon termolpastik (Ulynnuha, 2012).

Nilon termoplastik adalah resin yang berasal dari diamina dan monomer

asam dibasik. Nilon termoplastik merupakan bahan serbaguna dengan


2

kedalaman karateristik sehingga cocok untuk berbagai aplikasi dan mempunyai

sifat yang tahan panas serta tahan bahan kimia. Dalam bidang kedokteran gigi,

bahan ini digunakan untuk menggantikan resin akrilik dan logam dalam

pembuatan basis gigitiruan. Nilon termoplastik mempunyai keunggulan yang

lebih baik dari bubuk konvensional atau sistem resin cair. Nilon termoplastik

lebih fleksibel. Fleksibilitas tersebut dapat mengurangi rasa sakit pada rongga

mulut karena tekanan yang berlebihan dapat melukai mukosa. Nilon

termoplastik juga tahan terhadap pengunyahan dalam rongga mulut bila

digunakan sebagai basis gigitiruan (Ulynnuha, 2012).

Vitamin C atau Ascorbic acid merupakan jenis vitamin larut air yang

dikenal sebagai antioksidan. Tubuh membutuhkan vitamin C untuk keperluan

fungsi fisiologis. Kebutuhan vitamin C berdasarkan U.C RDA (Recommended

Dietary Alowance) antara lain untuk pria sebanyak 90 mg/hari dan wanita 75

mg/hari. Vitamin C sangat penting terhadap pembentukan kolagen. Kolagen

merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di

semua jaringan ikat seperti tulang dan gigi (Guyton, 2014).

Umumnya orang mendapatkan asupan vitamin C bukan dalam bentuk

vitamin C murni, tetapi bisa diperoleh dari buah, sayur dan kini dapat mudah

melalui tablet atau minuman. Minuman dengan kandungan vitamin C dosis

tinggi menjadi sangat dekat dengan masyarakat dan menjadi konsumsi sehari-

hari (Ohno, dkk, 2009). Minuman jenis ini diyakini mesyarakat dapat

meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut Dewoto (2007) vitamin C dosis

tinggi tidak mengurangi insiden common cold tetapi dapat mengurangi berat
3

sakit dan lama masa sakit. Salah satu jenis minuman berkandungan vitamin C

1000 mg yang paling dikenal adalah minuman kemasan vitamin C 1000 mg

dari sari buah jeruk. Minuman jenis ini memiliki kadar vitamin C yang tinggi

dari sari buah jeruk dimana didalamnya juga terdapat pigmen beta carotene

yang menyertai vitamin C. Air jeruk mengandung vitamin C yang sangat tinggi

sehingga dapat digunakan untuk terapi sediaan vitamin C dalam bentuk cairan.

Dari kesekian konsumen minuman vitamin C 1000 mg pasti ada yang

menggunakan gigitiruan sehingga dikhawatirkan minuman vitamin C 1000 mg

yang mengandung pigmen beta carotene ini dapat menyebabkan perubahan

warna akibat absorbi oleh nilon termoplastik valplast dalam waktu jangka

panjang.

Stabilitas warna merupakan karakteristik klinik yang sangat penting pada

bahan basis gigitiruan. Diskolorisasi gigitiruan disebabkan oleh dua hal yaitu

faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah perubahan kimia

pada bahan itu sendiri yaitu proses polimerisasi yang tidak sempurna

sedangkan faktor ekstrinsik adalah stain akibat absorpsi bahan pewarna dari

sumber-sumber eksogen seperti kopi, teh, nikotin, dan obat kumur dapat

meningkatkan perubahan warna pada basis gigitiruan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian uji

stabilitas warna pada perendaman basis gigitiruan nilon termoplastik valplast

dalam minuman vitamin C 1000 mg dengan menggunakan color reader.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu


4

1. Bagaimana cara kerja dari alat color reader dalam uji stabilitas warna pada

basis gigitiruan nilon termoplastik valpalst?

2. Bagaimana cara interpretasi hasil dari dari alat color reader dalam uji

stabilitas warna pada basis gigitiruan nilon termoplastik valpalst?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui cara kerja dari alat uji stabilitas warna/ color

reader.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mendiskripsikan hasil penelitian uji stabilitas warna pada

basis gigitiruan nilon termoplastik valpalst.

2. Menganalisis perubahan warna nilon termoplastik

terhadap perendaman dalam minuman vitamin C 1000 mg.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

masyarakat berupa pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang

tentang cara kerja dan cara interpretasi hasil dari alat uji color

reader.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Jurusan Kedokteran Gigi

Pihak jurusan mendapatkan sumber pustaka berupa data

eksperimental laboratorium tentang pengaruh perendaman basis


5

gigitiruan nilon termoplastik dalam minuman vitamin C 1000 mg

terhadap stabilitas warna dengan menggunakan alat uji color

reader.

2. Bagi Mahasiswa

Memberikan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa kedokteran

gigi tentang cara kerja dan cara interpretasi hasil dari alat uji color

reader.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian ini mengacu pada penelitian penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya dengan perbedaan variabel variabel sebagai berikut:

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


1. Judul: Pengaruh Lama a. Menguji stabilitas Menggunakan
Perendaman Bahan Basis warna minuman teh untuk
Gigitiruan Resin Nilon b. Sampel menguji stabilitas
Termoplastik Dalam Minuman menggunakan warna
Teh Terhadap Stabilitas Warna nilon
Penulis : Siska Putri Utami termoplastik
Said
Tahun : 2015

2. Judul: Pengaruh Minuman a. Menguji Menggunakan


Vitamin C 1000 mg Terhadap perubahan warna sampel basis
Perubahan Warna Basis b. Menggunakan gigitiruan resin
Gigitiruan Resin Akrilik minuman vitamin akrilik polimerisasi
Polimerisasi Panas C 1000 mg panas
Penulis: Febri Gunawan
Tahun : 2016

3. Judul:
3 Stabilitas Warna Basis a. Menguji Menggunakan
Gigitiruan Resin Termoplastik stabilitas warna larutan pembersih
Nilon yang Direndam dalam b. Menggunakan gigitiruan peroksida
Larutan Pembersih Gigitiruan nilon alkalin
Peroksida Alkalin termoplastik
Penulis : Melinda Maria
Awing, dkk
Tahun : 2013
6

4. Judul: Pengaruh Lama a. Menguji Menggunakan susu


Perendaman Dalam Susu perubahan warna fermentasi kefir
Fermentasi Kefir Terhadap b. Menggunakan
Perubahan Warna Basis nilon termoplastik
Gigitiruan Thermoplastic
Nylon
Penulis : Syelvi Agustin
Tahun : 2019
7

Anda mungkin juga menyukai