Anda di halaman 1dari 10

CASE REPORT STUDY (CRS)

CASE SESSION STUDY (CSS)


MODUL PROSTHODONTI

Gigi Tiruan Sebagian Mudah

Oleh :
Yulafniwati Helmi
0910342005

Pembimbing :
Drg. Bachtaruddin

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
LAPORAN KASUS

A. Data Pasien :

Nama Pasien : Soppie

Umur : 19 tahun

No. RM : 0991

Alamat :

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Mahasiswi

B. Pemeriksaan Subjektif

CC : Pasien datang dengan keluhan ingin dibuatkan gigi tiruan lepasan untuk

menggantikan gigi yang telah dicabut beberapa bulan yang lalu.

PI : Pasien terakhir mencabut gigi geraham kiri dan kanan bawah pada awal

tahun 2014. Pasien merasa tidak nyaman dengan tidak adanya gigi geraham bawah

kiri dan kanan. Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan.

PDH : Pasien pernah ke dokter gigi untuk melakukan pencabutan dan pembersihan

karang gigi.

PMH : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik

FH : Orangtua pasien tidak dicurigai memiliki riwayat sistemik

a. ANAMNESIS

1. Sebab kehilangan / kerusakan gigi : Lubang besar

2. Pencabutan terakhir : Atas : -

Bawah : belakang kanan


3. Pemakaian gigi tiruan : tidak pernah

4. Tujuan pembuatan gigi tiruan : pengunyahan

b. Pemeriksaan Klinik

Ekstra Oral

1. Muka : lonjong, simetris

2. Profil : cembung

3. Pupil : sama tinggi

4. Tragus : sama tinggi

5. Hidung : simetris

6. Rima oris : normal

c. Pemeriksaan Ekstra Oral

1. Bibir atas : hipotonus, tipis

2. Bibir bawah : normal

3. Sendi rahang :

Kiri : tidak bunyi

Kanan : tidak bunyi

4. Buka mulut : Tidak deviasi

5. Kelainan lain : tidak ada

d. Pemeriksaan Intra Oral

Pemeriksaan umum

1. Higiene mulut : baik

2. Kalkulus : ada

3. Stain : tidak
4. Saliva : - Kuantitas : normal

- Konsistensi : normal

5. Lidah : - ukuran : normal

- Posisi wright : Kelas I

- Mobilitas : normal

6. Refleks muntah : rendah

7. Oklusi : ada

e. Pemeriksaan Gigi Geligi

Keterangan :

1. Besar gigi : normal

1. Palatum

1. Bentuk : oval : Dangkal

2. Torus palatinus : kecil

3. Palatum Mole : house kelas I

2. Alveolar Tubercle

1. Kiri : kecil
2. Kanan : kecil

3. Ruang Retromilohioid

1. Kiri : normal

2. Kanan : normal

4. Bentuk lengkung

1. RA : segitiga

2. RB : oval

5. Dasar mulut : normal

9. Lain- Lain :

1. Eksostosis : tidak ada

2. Torus mandibula : tidak ada

Sikap mental : Filosofis

f. Kumpulan Data Utama

Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan pada rahang bawahnya.

g. Diagnosa :

RA :

RB : klas 3 kenedy modifikasi 1 p

h. Rencana Perawatan

Gigi tiruan Lepasan

RB : 44 dan 36
Desain GTSL

Arah pemasangan

RB : vertikal tilting : kiri

RENCANA PERAWATAN

1. Pencetakan Anatomis ( 23 oktober 2014 )

Untuk mendapatkan model studi dan model kerja

2. Membuatan klamer ( 24 Oktober 2014 )

Klamer yang dibuatkan berupa lengan retentif yang ujungnya menghadap ke

bagian mesial masing – masing penyangga. Klamer ini berfungsi untuk menahan

gigi tiruan agar berada ditempatnya.

3. Membuatan model malam

Pada tahap ini dibuatkan basis gigi tiruan dari model malam sekaligus membuat

biterim sebagai pedoman untuk menyusun gigi pada daerah edentolus dengan

malam.

4. Penanaman model di okludator ( 24 Oktober 2014 )

Penanaman model di okludator dimaksudkan agar oklusi model kerja stabil dan

tidak berubah sehingga memudahkan untuk menyusun gigi dan mengamati oklusi

pasien.

5. Penyusunan gigi ( 24 Oktober 2014 )

Kemudian dilakukan penyusunan gigi dengan menyesuaikan denfgan oklusi yang

telah ada.
6. Modelir malam ( 27 Oktober 2014 )

Setelah penyusunan gigi selesai dilakukan modelir malam untuk membentuk

anatomis dari bengtuk gingiva serta menghaluskan permukaan malam.

7. Flasking ( 28 oktober 2015 )

Buka model dari okludator kemudian tanam model di dalam kuvet. Setelah gips

mengeras lakukan boiling out untuk membuang malam. Kemudian sisa malam

dibersihkan dari semua permukaan model. Setelah malam benar-benar bersih,

aduk akrilik heat curing. Kemudian lakukan flasking selama 1 jam.

8. Setelah flasking selesai lakukan tahapan finishing dan polishing untuk merapikan

permukaan gigi tiruan.


9. Insersi : mencobakan gigi tiruan ke dalam mulut pasien ( 11 November 2014 )

Hal yang diperhatikan:

i. Retensi

Pemeriksaan retensi dengan cara menggerak-gerakkan pipi dan bibir,

protesa lepas atau tidak

ii. Oklusi

Dengan bantuan articulating paper : bagian yang kontak premature

atau daerah yang tertekan berat harus dikikis gigi artificialnya

iii. Stabilitas

Diperiksa saat mulut berfungsi, tidak boleh mengganggu mastikasi,

penelanan, bicara, ekspresi wajah dan sebagainya.

Dengan melihat:

 Protesa tidak bergerak ketika digunakan

 Protesa tidak bergerak saat pasien menggerakkan

mandibular ke lateral kiri/kanan dan gerakan

protusif

iv. Iritasi

Diperiksa apakah masih ada sayap gigi tiruan yang tajam yang dapat

melukai mukosa pada mulut pasien

v. Selain itu:

Periksa juga adaptasi basis dan tepi gigi tiruan, posisi dista,

dimensi vertical, fonetik, estetik dan keadaan jaringan pendukung.

Pastikan tidak ada gusi yang menerima tekanan yang besar. Hal ini

dapat dilihat jika gusi bewarna pucat yang diakibatkan oleh tekanan

dari gigi tiruan


Kemuadian pasien diinstruksikan penggunaan dan pemeliharaan protesa:

a. Bersihkan gigi tiruan dengan sikat setelah makan

b. Protesa direndam dalam air bersih suhu kamar sewaktu dilepas

c. Pada malam hari protesa dilepas untuk mengistirahatkan jaringan dan otot-otot

dibawah protesa

d. Sebagai latihan pertama-tama makan makanan yang lunak

e. Biasakan mengunya dikedua sisi rahang

f. Hindari makanan yang terlalu keras, terlalu panas

g. Apabila ada keluhan dan tidak nyaman dianjurkan untuk menghubungi

operator

Kontrol 24 jam setelah pemakaian ( 24 November 2014 )

- Tanyakan apakah pasien mengalami keluhan atau tidak seperti rasa nyeri pada

mukosa mulut

- Seminggu setelah insersi dilakukan control pada gigi tiruan tersebut.

Dilakukan pemeriksaan keadaan jaringan pendukung

- Pemeriksaan dan perbaikan yang berkaitan dengan oklusi seperti rasa nyeri

atau luka akibat pergeseran basis gigi tiruan karena kontak oklusi yang

menyimpang kemudian dilakukan perbaikan

- fungsi mastikasi dan fonetik, retensi, stabilitasi kembali diperiksa

- Oral Higiene pasien

- Apabila semuanya sudah diperiksa dan tidak ada keluhan lagi dari pasien beri

instruksi yang sama pada saat insersi sebelumnya. Dan ingatkan kembali cara

membersihkan, waktu memakai dan melepaskan gigi tiruan


Kontrol 2 , 1 minggu post insersi ( 15 Desember 2014 )

- Pada saat control ini dilihat kembali semua pemeriksaan retensi, stabilisasi,

mastikasi pasien

- OH pasien

Anda mungkin juga menyukai