1. 1 Latar Belakang
1
2
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sesuai dengan peraturan Pemerintah yaitu Undang – undang ASN No. 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara RI Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri
Sipil Tahun 2015, tujuan penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil adalah untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang Profesional
sebagai pelayan publik dan mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar, yaitu:
ibu hamil juga terjadi proses pembentukan gigi janinnya di dalam rahim. Karena
itu, kegiatan penyuluhan rutin sangat diperlukan untuk memberi pemahaman
pada ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Sebagai salah satu upaya promotif dan preventif terhadap penyakit gigi
dan mulut pada ibu hamil, maka dilakukan upaya untuk mengoptimalisasikan
Dental Health Education (DHE) pada ibu hamil di pelayanan rawat jalan
Puskesmas Rawat Inap Bayah baik untuk melakukan pengecekan gigi rutin
selama kehamilan maupun melakukan perawatan gigi dan mulut yang aman
bagi ibu hamil. Diharapkan dengan adanya aktualisasi nilai dasar 3 profesi ASN
yang tertuang dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Bayah, Kabupaten
Lebak dan sekitarnya.
1.2 Tujuan
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil dalam
rancangan ini adalah:
1. Menjalankan tugas-tugas pokok profesi Dokter Gigi dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi, Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) di
Puskesmas Rawat Inap Bayah.
2. Melakukan identifikasi isu dan melaksanakan kegiatan pemecahan masalah
di Puskesmas Rawat Inap Bayah.
3. Memberikan pelayanan yang lebih optimal di Puskesmas Rawat Inap Bayah.
1.3.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bayah pada tahun 2018
yaitu sebanyak 45.622 jiwa dimana terdiri dari 23.266 atau 50,99%
penduduk laki-laki dan 22.356 jiwa atau 49.01% penduduk perempuan. Jika
dipersentasikan maka jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding
penduduk perempuan, dengan jumlah rata-rata jiwa/rumah tangga 3,45 per
seribu penduduk.
Sedangkan jumlah total anak Balita (umur 0 – 4 tahun) di wilayah kerja
Puskesmas Bayah adalah 2.538 atau 5,56% dari penduduk keseluruhan,
dan penduduk terkecil usia 75 tahun lebih yaitu 877 jiwa (1,92%).
5. Pembinaan KPKIA
6. Pelacakan kematian ibu
7. Pelatihan dan konseling persalinan.
b. Program Keluarga Berencana
1. Pelayanan Kontrasepsi
2. Pengayoman medis
c. Program Kesehatan Bayi dan Balita
1. Pemeriksaan neonatus, bayi, dan balita
2. Pemeriksaan neonatus, bayi, dan balita resti
3. Pelacakan kematian neonatus, bayi, dan balita.
4. Pelacakan kematian kasus tetanus neonatus.
d. Program Kesehatan Anak dan Remaja.
1. Pemeriksaan anak dan remaja.
2. Penjaringan anak sekolah.
3. Pembinaan kesehatan anak dan remaja.
4. Penanggulangan kecacingan anak sekolah
e. Program Kesehatan Lanjut Usia
1. Pembinaan kesehatan lanjut usia
2. Pelayanan kesehatan lanjut usia
3. Penjaringan lanjut usia resiko
4. Pengembangan pembinaan lanjut usia di posbindu.
f. Promosi Kesehatan
1. Promosi kesehatan melalui media cetak dan elektronik
2. Promosi kesehatan melalui media tradisional.
3. Promosi kesehatan langsung pada individu, kelompok dan
masyarakat.
g. Program Surveilance Epidemiologi.
1. Pembinaan dan pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)
2. Penanggulangan dan investigasi KLB
3. Pengamatan penyakit PD3I ( Penyakit Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi)
8
2.1. Akuntabilitas
2.1.1. Definisi Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Dalam hal ini, pertanggungjawaban yang relevan adalah proses pelaksanaan
aktualisasi program kerja (pokja) usulan aktualisasi terkait. Sangat penting untuk
menerapkan azas transparansi dalam rangka memenuhi due process dalam
pelaksanaan aktualisasi tersebut.
15
16
daripada akuntabilitas pada aspek ini adalah peningkatan kinerja individu dan
kelompok.
4. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik eplaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya.
5. Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan
dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran dan kritik terhadap
kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif
dan bermartabat.
2.2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Sebagai
bangsa Indonesia tentunya prinsip nasionalisme harus didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan
mengembangkan sikap tenggang rasa.
19
atau tidak dilakukan. Namun, menurut Anderson, pengertian tersebut terlalu luas.
Ia memberikan definisi secara lebih spesifik kebijakan publik sebagai “a relative
stable, purposive course of action followed by an actor or set of actors in dealing
with a problem or matter of concern”. Jadi, kebijakan publik adalah suatu
tindakan yang ditujukan secara spesifik yang dilakukan oleh negara untuk
merespon suatu permasalahan. Pengertian semacam ini lebih berfokus pada
apa yang secara nyata dilakukan oleh aparat negara yang dibedakan antara apa
yang disebut sebagai kebijakan dengan keputusan.
Siapa yang dapat mengeluarkan kebijakan publik? Menurut Anderson
(1975) adalah pemegang otoritas, yaitu ia yang bergelut dalam keseharian
sistem politik yang diakui oleh anggotanya sebagai penanggung jawab yang
mengambil suatu tindakan yang diterima anggota-anggotanya dan mengikat
untuk dilaksanakan sebagai bagian dari suatu peran. Singkatnya, kebijakan
publik adalah sesuatu yang diproduksi oleh aparat pemerintah (government
officials and agencies).
Ada lima implikasi dari pengertian tersebut. Pertama, suatu kebijakan
dipahami sebagai tindakan yang lebih berorientasi pada pencapaian tujuan
(goal-oriented action), bukan tindakan yang acak atau sporadis. Kebijakan
adalah tindakan yang direncanakan dan dirancang untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan dari kebijakan itu bisa jadi tidak dikemukakan dengan jelas
karena hanya berupa arahan yang bersifat umum dan bukan suatu target
spesifik yang hendak diimplementasikan. Kebijakan semacam ini menurut
Anderson relevan untuk mengurangi konflik secara temporer.
Implikasi kedua, kebijakan juga dipahami sebagai suatu pola tindakan
yang dilakukan oleh pemerintah. Jadi, suatu kebijakan tidak hanya meliputi
keputusan-keputusan yang dibuat untuk mengimplementasikan hukum dan
perundang- undangan, tapi juga mencakup segala konsekuensi ikutannya dalam
penegakan perundang-undangan tersebut. Ketiga, kebijakan publik juga muncul
sebagai suatu respon atas tuntutan kebijakan (policy demands) oleh aktor lain,
seperti sektor privat, organisasi masyarakat sipil, dll. Keempat, suatu kebijakan
berkaitan dengan apa yang secara aktual dilakukan oleh pemerintah, bukan
21
hanya apa yang hendak dilakukan atau yang dikatakan akan dilakukan. Misalnya,
jika ada Undang Undang yang mengatur mengenai standar upah minimum yang
harus diberikan oleh perusahaan, tetapi hukum tersebut belum bisa berjalan
efektif, pemerintah dapat membuat kebijakan publik yang memaksa
implementasi hukum tersebut.
Kelima, kebijakan publik dapat bersifat positif maupun negatif. Respon
terhadap suatu masalah yang diberikan melalui suatu tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah disebut sebagai kebijakan yang bersifat positif. Sebaliknya,
respon yang diberikan dengan tidak melakukan atau menghindari campur tangan
dalam beberapa aktivitas ekonomi, misalnya, merupakan bentuk kebijakan yang
negatif.
Sifat-sifat kebijakan publik tersebut harus dimengerti oleh ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, sebagai pelaksana, ASN harus mempertimbangkan aspek
penting dalam upaya pencapaian tujuan dimaksud. ASN juga dituntut sebagai
pelaksana kebijakan publik untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan publik.
Tachjan dalam buku Diktat Kuliah Kebijakan Publik tahun 2006
menyebutkan bahwa tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai
oleh publik baik yang bertalian dengan public goods (barang publik) maupun
public service (jasa publik). Nilai-nilai tersebut dibutuhkan oleh publik untuk
meningkatkan kualitas hidup baik fisik maupun non-fisik. Selanjutnya, Tachjan
juga menyebutkan bahwa ada tiga kegiatan pokok yang berkaitan dengan
kebijakan publik, yaitu:
Perumusan kebijakan
Implementasi kebijakan
Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan
Dari tiga kegiatan di atas, yang menjadi tugas pokok ASN terutama
adalah sebagai pelaksana atau yang mengimplementasikan kebijakan. Donald S.
Van Meter dan Carl E. Van Horn dalam bukunya yang berjudul The Policy
22
2. Modalitas
Pengaturan untuk menjaga etika publik yang konsisten. Unsur-unsur yang
terkandung di dalamnya adalah akuntabilitas, transparansi, dan netralitas.
Sebagai individu yang bekerja di dalam lembaga publik, kita harus siap untuk
melaporkan fakta yang relevan dan terbuka terhadap audit.
3. Tindakan Integritas Publik
Dalam khasanah ini, dapat diartikan bahwa tidak adanya proses fraud /
korupsi.
f. Korupsi suportif
g. Korupsi defensive
29
30
34
35
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat
dilihat pada tabel ini:
No Isu U S G TOTAL
Optimalisasi Dental Health Education (DHE) pada Ibu Hamil di Pelayanan Rawat
Jalan Puskesmas Rawat Inap Bayah melalui media Flipchart.
36
1 2 3 4 5 6 7
1 Koordinasi 1. Berkoordinasi dengan 1. Izin tertulis untuk Kegiatan koordinasi dan Dengan adanya kegiatan Dengan adanya
perencanaan Kepala Puskesmas pelaksanaan sosialisasi terkait dengan ini maka mendukung kegiatan ini maka
aktualisasi selaku mentor dan kegiatan mata pelatihan Whole of tercapainya : mendukung nilai-nilai
berkoordinasi dengan dibuktikan dengan Government, pelayanan PRIMA Puskesmas
Visi yaitu terwujudnya
bidan koordinator KIA di form koordinasi publik dan manajemen ASN Rawat Inap Bayah
pembangunan kesehatan
pelayanan rawat jalan 2. Surat undangan, yang mengandung nilai-nilai yaitu
yang professional menuju
2. Mensosialisasikan notulensi, daftar akuntabilitas
masyarakat Kecamatan Profesional
rancangan aktualisasi hadir, (bertanggungjawab kepada
Bayah sehat, mandiri,
kepada seluruh dokumentasi pimpinan dan pekerjaan), sesuai kompetensi
berkualitas dan
karyawan melalui berupa foto nasionalisme dalam hal yang
berkeadilan
lokakarya bulanan 3. Time table (bermusyawarah sesuai berhubungan
(Lokbul) kegiatan dengan sila ke-4), etika Misi organisasi ke 1 dengan kegiatan
3. Membuat jadwal aktualisasi publik (sopan), komitmen yaitu menggerakan
Inovatif dalam
kegiatan aktualisasi mutu (efektif dan efisien), pembangunan
bekerja
antikorupsi (jujur dan disiplin berwawasan kesehatan
Akuntabel, dapat
dengan jadwal yang dibuat) Misi organisasi ke-6
dipertanggungjawab
yaitu menyelenggarakan
kan
manajemen dan informasi
dibidang kesehatan
37
2 Pembuatan 1. Mencari materi edukasi 1. Hasil download Pembuatan media edukasi Dengan adanya kegiatan Dengan adanya
media tentang pentingnya berupa dokumen terkait dengan mata ini maka mendukung kegiatan ini maka
edukasi melakukan dan gambar dari pelatihan Whole of tercapainya : mendukung nilai-nilai
pemeriksaan kesehatan internet Government, pelayanan PRIMA Puskesmas
Visi yaitu terwujudnya
gigi dan mulut pada ibu 2. Rancangan publik dan manajemen ASN Rawat Inap Bayah
pembangunan kesehatan
hamil terkait desain flipchart yang mengandung nilai-nilai yaitu
yang professional menuju
kehamilannya 3. Desain flipchart akuntabilitas
masyarakat Kecamatan Profesional
2. Membuat flipchart dibuat (bertanggungjawab kepada
Bayah sehat, mandiri,
a. Menentukan jenis menggunakan pekerjaan), nasionalisme sesuai kompetensi
berkualitas dan
flipchart CorelDraw (bermusyawarah sesuai dalam hal yang
berkeadilan
b. Membuat rancangan 4. Tervalidasinya dengan sila ke-4), etika berhubungan
desain flipchart desain dibuktikan publik (sopan), komitmen Misi organisasi ke-6 dengan kegiatan
c. Validasi desain dengan adanya mutu (efektif dan efisien), yaitu menyelenggarakan
Inovatif dalam
flipchart acc dari mentor antikorupsi (jujur dan disiplin manajemen dan informasi
bekerja
d. Pencetakan flipchart atau petugas dengan jadwal yang dibuat) dibidang kesehatan
Akuntabel, dapat
paramedik
dipertanggungjawab
5. Flipchart yang
kan
sudah di cetak
3 Memberikan 1. Menyiapkan bahan 1. Flipchart Kegiatan memberikan Dengan adanya kegiatan Dengan adanya
edukasi edukasi berupa media 2. Lembar edukasi dan sosialisasi ini maka mendukung kegiatan ini maka
kesehatan flipchart pemeriksaan yang terkait dengan mata tercapainya : mendukung
gigi dan 2. Pendataan pasien ibu terdapat kolom pelatihan Whole of terciptanya Moto
Visi yaitu terwujudnya
mulut hamil yang berkunjung untuk KIE Government, pelayanan Puskesmas Rawat
pembangunan kesehatan
38
kepada ibu ke poli gigi dalam buku 3. Buku register publik dan manajemen ASN yang professional menuju Inap Bayah yaitu
hamil terkait register poli pasien di poli gigi yang mengandung nilai-nilai masyarakat Kecamatan ‘Kesehatan Anda
kehamilanny 3. Identifikasi 4. Dokumentasi akuntabilitas Bayah sehat, mandiri, adalah Kebahagiaan
a pengetahuan awal berupa foto (bertanggungjawab, berkualitas dan Kami’ dan nilai-nilai
pasien mengenai mendahulukan kepentingan berkeadilan PRIMA Puskesmas
pentingnya kesehatan publik,adanya kejelasan Rawat Inap Bayah
Misi organisasi ke 2
gigi dan mulut terkait target), nasionalisme yaitu
kehamilannya (bermusyawarah sesuai Mewujudkan pelayanan
Profesional
4. Evaluasi pemahaman dengan sila ke-4 dan adil kesehatan masyarakat
ibu hamil terhadap sesuai sila ke-5), etika publik dibidang kesehatan yan sesuai kompetensi
pentingnya kesehatan (sopan), komitmen mutu bermutu, merata, dan dalam hal yang
gigi dan mulut terkait (efektif dan efisien), terjangkau berhubungan
kehamilannya antikorupsi (jujur dan disiplin) dengan kegiatan
Misi organisasi ke-4
Ramah dalam
Memelihara dan
pelayanan
meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, dan Inovatif dalam
masyarakat beserta bekerja
lingkungannya
Malu bila tidak
Misi organisasi ke-5 memberikan
pelayanan terbaik
Membebaskan
masyarakat dari masalah Akuntabel, dapat
penyakit dan memberi dipertanggungjawab
39
4 Pemeriksaan 1. Melakukan 1. Alat diagnostik Kegiatan pemeriksaan terkait Dengan adanya kegiatan Dengan adanya
gigi dan pemeriksaan gigi dan pemeriksaan gigi dengan mata pelatihan ini maka mendukung kegiatan ini maka
mulut pada mulut pada ibu hamil dan mulut Whole of Government, tercapainya : mendukung
pasien ibu 2. Mencatat hasil 2. Lembar pelayanan publik dan terciptanya Moto
Visi yaitu terwujudnya
hamil pemeriksaan di lembar pemeriksaan gigi manajemen ASN yang Puskesmas Rawat
pembangunan kesehatan
pemeriksaan dalam dan mulut mengandung nilai-nilai Inap Bayah yaitu
yang professional menuju
rekam medik akuntabilitas ‘Kesehatan Anda
masyarakat Kecamatan
(bertanggungjawab, adalah Kebahagiaan
Bayah sehat, mandiri,
mendahulukan kepentingan Kami’ dan nilai-nilai
berkualitas dan
publik,adanya kejelasan PRIMA Puskesmas
berkeadilan
target), nasionalisme Rawat Inap Bayah
(bermusyawarah sesuai Misi organisasi ke 2 yaitu
dengan sila ke-4 dan adil Mewujudkan pelayanan Profesional
sesuai sila ke-5), etika publik kesehatan masyarakat
(sopan), komitmen mutu sesuai kompetensi
dibidang kesehatan yan
(efektif dan efisien), dalam hal yang
bermutu, merata, dan
antikorupsi (jujur dan disiplin) berhubungan
terjangkau
dengan kegiatan
Misi organisasi ke-4
Ramah dalam
40
5 Evaluasi 1. Mengumpulkan data 1. Data kunjungan Kegiatan evaluasi terkait Dengan adanya kegiatan Dengan adanya
kegiatan kunjungan pasien ibu pasien ibu hamil dengan mata pelatihan ini maka mendukung kegiatan ini maka
Dental hamil di poli gigi di poli gigi Whole of Government, tercapainya : mendukung nilai-nilai
Health 2. Mengolah data yang di 2. Data dalam pelayanan publik dan PRIMA Puskesmas
Visi yaitu terwujudnya
Education dapat bentuk manajemen ASN yang Rawat Inap Bayah
pembangunan kesehatan
(DHE) 3. Melakukan koordinasi grafik/diagram mengandung nilai-nilai yaitu
yang professional menuju
lanjutan untuk 3. Surat akuntabilitas
masyarakat Kecamatan Profesional
memaparkan hasil undangan,notulen (bertanggungjawab kepada
Bayah sehat, mandiri,
evaluasi kegiatan si, daftar hadir, pimpinan dan pekerjaan), sesuai kompetensi
berkualitas dan
41
Untuk menyelesaikan isu yang diangkat di Puskesmas Rawat Inap Bayah maka
gagasan pemecahan isu pada rancangan aktualisasi harus dilaksanakan secara
nyata pada masa habituasi. Dalam hal ini peserta latihan dasar (latsar) diberi waktu
selama 30 hari untuk menyelesaikan semua kegiatannya. Rencana jadwal
pelaksanaan kegiatan dalam rancangan aktualisasi akan dijelaskan pada tabel di
bawah ini :
JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Untuk menyelesaikan isu yang diangkat di Puskesmas Rawat Inap Bayah maka gagasan pemecahan isu pada
rancangan aktualisasi harus dillaksanakan secara nyata pada masa habituasi. Dalam hal ini peserta latihan dasar (latsar)
diberi waktu selama 30 hari untuk menyelesaikan semua kegiatannya. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan dalam
rancangan aktualisasi akan dijelaskan pada table di bawah ini.
TIMELINE KEGIATAN
Agusutus September
No Kegiatan
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Koordinasi perencanaan
1
aktualisasi
Pembuatan media
2
edukasi
Memberikan edukasi
kesehatan gigi dan
3
mulut kepada ibu hamil
terkait kehamilannya
Pemeriksaan gigi dan
4 mulut pada pasien ibu
hamil
Evaluasi kegiatan
5 Dental Health Education
(DHE)
44
mulut pada masa kehamilan serta bahwa perawatan gigi saat hamil dapat
dilakukan dengan aman jika memenuhi syarat-syarat tertentu.
Kurangnya koordinasi antara program Kesehatan Gigi dan Mulut dang
program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) juga memberi dampak terhadap
kurangnya kesadaran masyarakat tentang resiko penyakit gigi dan mulut
terhadap kehamilan. Sosialisasi mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut selama masa kehamilan masih jarang dilakukan dilakukan Puskesmas,
ibu hamil juga lebih banyak memeriksakan kehamilannya di bandingkan
dengan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data
kunjungan ibu hamil ke Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap Bayah bulan
Januari – Agustus 2019 diketahui bahwa jumlah ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan dan perawatan gigi masih sangat sedikit jika dibandingkan
dengan jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan ke KIA. Hal tersebut
digambarkan pada grafik berikut.
Gambar 3. Grafik Perbandingan Kunjungan Ibu Hamil di Poli gigi dan Poli KIA
X/350/100% = Y
0% 50% 100%
KURANG BAIK
48
TOTAL 255
Molar atas yang dinilai adalah permukaan sebelah bukal, untuk molar
bawah sebelah lingual. Bagian depan, yang dinilai adalah permukaan labial
insisivus sentral kanan atas dan permukaan labial insisivus sentral kiri bawah.
Apabila gigi indeks ini tidak ada dapat digantikan oleh gigi insisivus sentral
yang disebelah seberang midline.
Kriteria Nilai
Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau
0
pewarnaan ekstrinsik
a. Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang
menutupi permukaan gigi seluas ⅓ permukaan atau kurang
dari ⅓ permukaan
1
b. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris lunak,
tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan
gigi sebagian atau seluruhnya
Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang
menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari ⅓ permukaan 2
gigi, tetapi kurang dari ⅔ permukaan gigi
Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris yang menutupi
permukaan tersebut seluas lebih dari ⅔ permukaan atau 3
seluruh permukaan gigi
Kriteria Nilai
Hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada pasien ibu hamil di
Puskesmas rawat inap Bayah dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5. Diagram Distribusi pasien ibu hamil berdasarkan status karies dan
status kesehatan gingiva
52
Berdasarkan gambar, status karies pada ibu hamil masih tinggi yaitu
sebesar 91% dan pasien yang tidak mengalami karies hanya sebesar 9%.
Dokumentasi
perencanaan
aktualisasi
55
Dalam edukasi, agar materi dapat diterima dengan baik oleh peserta
penyuluhan diperlukan adanya media yang memuat materi-materi penting
terkait dengan edukasi atau pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu
dalam kegiatan ini dilakukan pembuatan media dan lembar-lembar
pencatatan yang diperlukan dalam edukasi dan pemeriksaan gigi. Adapun
Nilai dasar ASN yang terkandung dalam melaksanakan tugas ini adalah
akuntabilitas dengan indikator integritas dan tanggungjawab ketika
mengumpulkan materi- materi yang dibutuhkan dalam membuat flipchart
dan power point mengenai kesehatan gigi ibu hamil dengan integritas dan
penuh tanggungjawab. Nilai dasar selanjutnya yakni Komitmen Mutu
dengan indikator Efektivitas dan Efisien dalam memanfaatkan waktu
untuk membuat desain flipchart, inovasi dalam membuat media
penyuluhan yang baru kreasi sendiri bukan buatan orang lain, serta
berorientasi pada mutu ketika membuat materi penyuluhan yang
berkualitas. Nilai dasar nasionalisme berdasarkan Pancasila sila ke V
yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diterapkan untuk
membuat soal pre test dan post test yang masih dapat dimengerti
masyarakat awam. Nilai dasar selanjutnya yaitu Etika Publik dengan
indicator Cermat dalam memilih materi yang sesuai, Integritas tinggi
terhadap kewajiban dalam bertugas. Terakhir, nilai dasar ASN yakni Anti
korupsi dengan indikator Disiplin dalam memenuhi hak dan kewajiban
sebagai ASN, dan Kerja keras dalam penyusunan kegiatan.
58
Dokumentasi
pembuatan
media edukasi 2. Proses pembuatan desain flipchart di CorelDraw
59
Dokumentasi
edukasi
kesehatan gigi
dan mulut
kepada ibu
hamil terkait
kehamilannya
63
Dokumentasi
pemeriksaan
gigi dan mulut
pada pasien ibu
hamil
66
gigi
2. Mengolah data yang di dapat
3. Melakukan koordinasi lanjutan untuk memaparkan
hasil kegiatan sebagai bahan evaluasi kepada
Kepala Puskesmas, Koordinator KIA dan/atau
pada seluruh karyawan melalui lokbul
dengan baik sesuai dengan kode etik ASN (sopan, jujur, cermat, disiplin,
dan tidak mempunyai konflik kepentingan), Integritas tinggi terhadap
kewajiban dalam bertugas. Terakhir, nilai dasar ASN yakni Anti korupsi
dengan indikator Disiplin dalam memenuhi hak dan kewajiban sebagai
ASN, Kerja keras dalam penyusunan kegiatan, dan jujur ketika
mengusulkan rencana kegiatan dan berkoordinasi tanpa terpengaruh oleh
kepentingan pribadi maupun golongan.
Dokumentasi
evaluasi Dental
2. Penyampaian hasil kegiatan Kepada Kepala
Health Education
Puskesmas
(DHE)
70
72
73
Indikator penilaian
No. Kegiatan Rencana Aksi Aktualisasi
Nasionalisme
telah dipelajari
5 Cinta tanah air Memberikan penyuluhan dalam rangka turut serta
mencerdaskan kehidupan bangsa
6 Rela berkorban Siap menerima tugas dari atasan walaupun harus
menyelesaikan masalah
8 Menghormati Menjalankan kesepakatan hasil musyawarah
keputusan bersama
Tabel VIII. Kegiatan rencana aksi aktualisasi dil lingkungan kerja dengan
indikator etika publik
Indikator penilaian
No. Kegiatan Rencana Aksi Aktualisasi
Etika Publik
1 Sopan Tidak memberikan gesture yang bersifat menghina
orang lain
2 Santun Menyampaikan pendapat dengan tutur kata yang baik
3 Sportivitas Mengakui kesalahan dan meminta maaf
4 Amanah Memberikan pelayanan sesuai bidang keilmuan
5 Menjaga rahasia Menjaga kerahasiaan riwayat penyakit pasien
jabatan
6 Cermat Melakukan pemeriksaan klinis secara sistematis dan
teliti
waktu
3 Inovasi Menyampaikan ide dalam menyelesaikan
masalah dalam rapat
4 Orientasi mutu Rajin mengupgrade ilmu dengan
mengikuti seminar atau pelatihan medis
75
6.1 Kesimpulan
6.3 Saran
1. Tiap bulan akan selalu ada ibu hamil baru, sehingga diperlukan penggiatan
dari petugas kesehatan gigi (dokter dan perawat gigi) dalam melakukan
edukasi/penyuluhan dan pemeriksaan gigi, sehingga ibu hamil baru dapat
terpapar edukasi tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
2. Koordinasi antara petugas KIA dan petugas Poli Gigi harus ditingkatkan,
dalam mengarahkan setiap ibu hamil untuk dilakukan pemeriksaan gigi di
Poli Gigi minimal 1x selama kehamilan.
76
77
11. Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A., & Novianto, W. (2017). Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: LAN.
12. Sheiham, A., 2005, Oral Health, General Health and Quality of Life, Bulletin of
the World Health Organization, September, 83 (9); 644
13. Suwarno, Y., & Sejati, T. A. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Government. Jakarta: LAN
78
LAMPIRAN - LAMPIRAN
80
LAMPIRAN KEGIATAN 1
LAMPIRAN KEGIATAN 2
LEMBAR KEGIATAN 3
LAMPIRAN KEGIATAN 4
Output 2. Form Hasil Pemeriksaan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil
96
97
98
Output 3. Rekapan Hasil Pemeriksaan Status Karies dan Status Kesehatan Gingiva
Pada Pasien Ibu Hamil
100
LAMPIRAN KEGIATAN 5