Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Pengertian dokter gigi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
tertuang dalam Kepmenpan No. 141 Tahun 2003, adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut pada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.
Pelayananan kesehatan yang dimaksud adalah bentuk kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat dalam upaya pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan kesehatan akibat penyakit, peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, serta pembinaan peran serta masyarakat.
Dokter gigi dalam perannya sebagai ASN, memiliki tugas-tugas pokok
untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
Dokter gigi yang bekerja di Puskesmas, selain bertugas memberikan
pelayanan di dalam gedung berupa rawat jalan, juga bertugas untuk
memberikan pelayanan di luar gedung. Pelayanan di dalam gedung
difokuskan kepada pelayanan kuratif dan rehabilitatif, sedangkan pelayanan
luar gedung lebih difokuskan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
Dalam hal ini pelayanan luar gedung tersebut terdiri atas Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 menunjukan kondisi

1
kesehatan gigi masyarakat Indonesia cenderung tidak baik. Hasil survei
kesehatan yang melibatkan 2.132 dokter gigi, didapat, 57,6% penduduk
Indonesia mengakui mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya 10,2%
yang mendapat penanganan medis gigi. Artinya ada sekitar 47,4% penduduk
Indonesia yang mengalami masalah gigi dan mulut belum mendapatkan
penanganan medis gigi.
Hasil RISKESDAS 2018 juga didapatkan 2,8% penduduk Indonesia
usia ≥ 3 tahun yang menyikat gigi secara benar. Artinya, 97,2% penduduk
usia ≥ 3 tahun yang menyikat gigi dengan teknik yang salah. Sedangkan,
masalah kesehatan gigi erat kaitannya dengan perilaku menyikat gigi secara
benar. Hal ini mengindikasikan semakin sulitnya mencapai standar
kesehatan gigi WHO yaitu 75 % dari jumlah penduduk usia 65 tahun keatas,
memiliki minimum 20 gigi yang berfungsi. Karena itu, pemberian
pengetahuan dan pembentukan perilaku yang baik dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat (UKGM), perlu ditanamkan secara berkelanjutan. Di Puskesmas
Bandar kunjungan ibu hamil masih sangat rendah. Program ini ditujukan
untuk masyarakat terutama pada kelompok rawan/resiko tinggi, salah
satunya yaitu Ibu hamil di wilayah Kecamatan Bandar.
Ibu hamil adalah kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit
gigi dan mulut, karena itu perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin pada
calon ibu hamil untuk memeriksakan giginya ke Dokter gigi Puskesmas,
untuk mendapatkan tindakan/perawatan gigi. Dokter gigi hanya dapat
melakukan tindakan perawatan ringan tanpa tindakan invasive pada ibu
hamil yang terlanjur menderita penyakit gigi, juga terbatas dalam
memberikan jenis obat analgesik dan antibiotik pada ibu hamil. yang terlanjur
menderita penyakit gigi akut. Pada ibu hamil juga terjadi proses
pembentukan gigi janinnya di dalam rahim. Karena itu, kegiatan penyuluhan
rutin sangat diperlukan untuk memberi pemahaman pada ibu hamil tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2
Sebagai salah satu upaya promotif dan preventif terhadap penyakit gigi
dan mulut pada ibu hamil, maka dilakukan Upaya Peningkatan Kunjungan
Ibu Hamil ke Poli Gigi Puskesmas Bandar melalui Metode PENTAS
BUMI (Penyuluhan dan Konsultasi Ibu Hamil)

1.2 Tujuan
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil dalam
rancangan ini adalah:
1. Menjalankan tugas-tugas pokok profesi Dokter Gigi dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi, Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) di
Puskesmas Bandar.
2. Melakukan identifikasi isu dan melaksanakan kegiatan pemecahan
masalah di Puskesmas Bandar.
3. Meningkatkan pelayanan gigi di Puskesmas Bandar.

1.3 Manfaat Aktualisasi


Manfaat dari penulisan rancangan rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut :
 Bagi Penulis
a) Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai- nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut
dalam pekerjaan seharihari sebagai pelayan publik.

b) Menumbuhkan pemikiran kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan


permasalahan di lapangan sebagai pelayan publik.
 Bagi Puskesmas Bandar
a) Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan
ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi).

3
b) Membangun stigma positif dan kepuasan masyarakat terhadap
Aparatur Sipil Negara yang siap melayani dengan jujur, bersih, dan
berintegrasi tinggi.

 Bagi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur


Membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai Negeri Sipil
guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah
bahan kepustakaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Jawa Timur untuk meningkatkan program pendidikan Calon Pegawai Negeri
Sipil angkatan selanjutnya khususnya di bidang kesehatan.

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup atau batasan dalam rangkaian kegiatan aktualisasi ini
meliputi :
1. Kegiatan aktualisasi dilakukan sesuai dengan batasan yang telah tertulis
dalam rancangan aktualisasi yang berjudul “Upaya Peningkatan
Kunjungan Ibu Hamil ke Poli Gigi Puskesmas Bandar melalui Metode
PENTAS BUMI (Penyuluhan dan Konsultasi Ibu Hamil)”.
2. Kegiatan akan dilakukan di lingkungan Puskesmas Bandar.
3. Kegiatan akan dilakukan oleh penulis dengan melibatkan Poli Gigi,
Posyandu, dan Poli KIA
4. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang telah dibuat yaitu sebanyak 6 tahapan
kegiatan.
5. Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dimulai tanggal 25 Oktober
2019 s/d 26 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai