Disusun Oleh :
Mohammad Ilham Akbar, A.Md.Kes
NIP. 199801132022031002
1
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif
sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok, dan masyarakat
yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam kurun waktu tertentu
dan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang
optimal. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah, masyarakat/keluarga.
UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif (peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitatif (pemulihan) yang dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Bentuk pelayanan kesehatan banyak macamnya, meliputi sejumlah
bidang kesehatan, termasuk pelayanan bidang kesehatan gigi dan mulut.
Seperti telah diketahui berbagai pelayanan kesehatan gigi dan mulut telah
banyak dilakukan, namun tetap saja angka penyakit gigi dan mulut
cenderung meningkat. Hal ini disebabkan masih rendahnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 2009).
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan
penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan (Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan).
2
Berdasarkan hasil pengamatan selama bertugas di Puskesmas
Kaliwates Kabupatan Jember, ditemukan bahwa terdapat penurunan
signifikan jumlah kunjungan pasien di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
(RKGM) Puskemas Kaliwates Kabupaten Jember selama masa pandemi
Covid-19. Berdasarkan data yang sudah ada jumlah kunjungan pasien di
Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates pada
tahun 2019 yaitu sebanyak 3229 pasien dengan rata-rata kunjungan 270
pasien perbulan. Namun saat pandemi jumlah kunjungan menurun drastis
yaitu pada tahun 2020 jumlah kunjungan yang tercatat sebanyak 1425
pasien dengan rata-rata kunjungan 118 pasien perbulan. Kunjungan
kembali menurun pada tahun 2021 dengan jumlah 1255 kunjungan dengan
rata-rata 102 kunjungan pasien perbulan.
Penyebab kuat adanya penurunan jumlah kunjungan pasien di
Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates yaitu
risiko tinggi penularan Covid-19. Masyarakat enggan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulutnya ke puskesmas karena sudah paham media
penularan Covid-19 adalah melalui droplet dan aerosol yang tidak
mungkin dihindari pada tindakan medis poli gigi.
Berdasarkan isu yang ditemukan di Ruang Kesehatan Gigi dan
Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates tersebut, maka sebagai Terapis Gigi
dan Mulut diharapkan bisa melakukan inovasi untuk meningkatkan
kembali minat masyarakat untuk periksa gigi di Ruang Kesehatan Gigi dan
Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember. Salah satu
inovasi yang bisa dilakukan yaitu dengan pembuatan media
telekomunikasi dan informasi kesehatan gigi dan mulut yang
menghubungkan pasien langsung dengan tenaga kesehatan gigi yang
bertugas. Dengan adanya media telekomunikasi dan informasi ini
diharapkan masyarakat bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan gigi
tanpa harus takut terpapar virus Covid-19. Dan juga dapat meningkatan
minat masyarakat untuk melakukan kunjungan ke Ruang Kesehatan Gigi
dan Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates.
3
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka rancangan aktualisasi
berjudul “KALITEGI (Kaliwates Telekomunikasi Kesehatan Gigi)
dengan Media Telegram Bot untuk Meningkatkan Kunjungan Pasien
di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates
Kabupaten Jember”
Pemilihan media Telegram Bot untuk media telekomunikasi dan
informasi ini yaitu media ini tidak memerlukan nomor telepon yang
terintegrasi untuk pembuatannya, dan juga media ini cukup mudah diakses
dan memiliki fitur yang lumayan lengkap. Pemanfaatan fitur Telegram Bot
ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk berkonsultasi
langsung dengan tenaga kesehatan gigi tanpa ada perantara.
1.2 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dalam rancangan
aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
a. Menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam memberikan pelayanan
b. Mewujudkan Visi dan Misi Puskesmas Kaliwates untuk memelihara
dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
c. Meningkatan jumlah kunjungan pasien untuk perawatan gigi di
Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember
d. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
prima
1.3 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan rancangan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1.3.1 Manfaat Internal
Peserta dapat menginternalisasikan Nilai-Nilai Dasar ASN
BerAKHLAK dalam pelayanan
4
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien Ruang Kesehatan Gigi
dan Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember
Meningkatan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
1.3.2 Manfaat Eksternal
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
secara optimal
Turunnya kasus karies dan tindakan pencabutan
5
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI
2.1 DESKRIPSI ORGANISASI
6
Gambar 2.2 Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwates
7
dan suhu minimum berkisar antara 22,70C – 25,60C. Temperatur tertinggi
terjadi di Bulan Desember dan terendah terjadi pada Bulan September dengan
kelembaban udara berkisar antara 73 hingga 82 persen.
8
2.2 Struktur Organisasi
9
2.3 Visi dan Misi Organisasi
2.3.1 Visi
2.3.2 Misi
10
M (Malu)
Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan
sebaik – baiknya
A (Akuntabel)
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standart
pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.
11
9. Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut
10. Melakukan sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut
11. Melakukan sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi
asuhan kesehatan gigi dan mulut
12. Melakukan desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian infeksi
asuhan kesehatan gigi dan mulut
13. Melakukan triase pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
14. Melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
15. Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan tingkat
dasar dan rujukan
16. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok
17. Melakukan pemeriksaan (ohis) dalam rangka mengetahui status
kebersihan gigi dan mulut
18. Melakukan pemeriksaan (def - t)
19. Melakukan pemeriksaan (dmf -t)
20. Melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi dan
mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu,
kelompok/masyarakat
21. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut pada individu, kelompok/ masyarakat
22. Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis
dengan kompleksitas tingkat ringan
23. Melakukan pembersihan karang gigi
24. Melakukan perawatan luka non post op rongga mulut
25. Melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar gigi di
fasyankes
26. Membimbing pelaksanaan sikat gigi pada individu/kelompok
12
27. Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari tenaga
kesehatan lain
28. Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan
mulut
29. Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan
rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan
30. Melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus ringan
13
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
14
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
terupdate setiap
tahunnya
4. Laporan Kegiatan UKGS Setiap siswa sekolah
kegiatan UKGS pada sekolah dasar dasar maupun Tk di
pada siswa maupun Tk masih wilayah kerja
belum optimal Puskesmas
Sekolah Dasar
karena kondisi Kaliwates
maupun TK Pandemi Covid-19 mendapatkan
diwilayah kerja edukasi tentang
Puskesmas kesehatan gigi dan
Kaliwates mulut secara berkala
belum mencapai
target
15
3. Problematik
Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
4. Kelayakan
Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar
terjadi dan telah menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera
dicari penyebab dan pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat
memberikan nilai kekhalayakan yang baik untuk semua orang serta
isu tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang dan tanggung jawab.
Tabel 3.2
Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
16
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
Penyuluhan
Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Posyandu
diwilayah kerja
Puskesmas Kaliwates
belum mencapai
target
17
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL,
kemudian menarik 3 isu yang dipertimbangkan kembali untuk
dijadikan isu prioritas. Ketiga isu tersebut kembali diidentifikasi
dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G
(Growth).
Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah sebagai
berikut:
1. Urgency
Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seriousnessartinya seberapa serius suatu isu harus
dibahas, dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth
Growthartinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak segera ditangani.
Tabel 3.3
Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
18
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:
Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
19
3.2 PENETAPAN ISU
Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan
teknik AKPL dan USG, maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus
ditangani terlebih dahulu, yaitu “Penurunan jumlah kunjungan pasien di
Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Kaliwates Kabupaten
Jember”. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal
tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini.
1. Penurunan jumlah kunjungan pasien yang signifikan
2. Meningkatnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat
3. Kepercayaan masyarakat dibidang kesehatan akan menurun terutama
pada bidang kesehatan gigi dan mulut
4. Tidak tercapainya tujuan Kemenkes Tahun 2030 Indonesia Bebas
Karies Gigi
20
3.3 GAGASAN PEMECAHAN ISU
Rekomendasi
No. Isu Penyebab Masalah Akar Penyebab Alternatif Solusi
Solusi
1. Penurunan jumlah 1. Pandemi Covid-19 Tidak adanya media Pembuatan media Pemanfaatan Aplikasi
kunjungan pasien di 2. Belum tersedianya telekomunikasi yang telekomunikasi dan Telegram sebagai media
Ruang Kesehatan Gigi dan media konsultasi dapat digunakan informasi telekomunikasi dan
informasi kesehatan gigi
Mulut Puskesmas secara elektronik masyarakat untuk
dan mulut
Kaliwates berkonsultasi dengan
petugas kesehatan
gigi dan mulut
21
Berdasarkan analisis dan pertimbangan penetapan isu, solusi yang
dipilih untuk memecahkan masalah tersebut yaitu pembuatan media
telekomunikasi dan informasi kesehatan gigi dan mulut yang dinamai
dengan KALITEGI (Kaliwates Telekomunikasi Kesehatan Gigi) dengan
menggunakan fitur aplikasi Telegram Bot. Dengan adanya media ini
diharapkan masyarakat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang prima dan juga meningkatkan kembali minat untuk melakukan
kunjungan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kaliwates
Kabupaten Jember. Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis
mengusulkan sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut yang
berjudul “KALITEGI (Kaliwates Telekomunikasi Kesehatan Gigi)
dengan Media Telegram Bot untuk Meningkatkan Kunjungan Pasien
di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut (RKGM) Puskesmas Kaliwates
Kabupaten Jember”
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa
rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai - nilai dasar ASN
BerAKHLAK di tempat kerja. Rangkaian kegiatan aktualisasi adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi kepada mentor dan coach terkait rancangan
aktualisasi
2. Pembuatan Media Telegram Kalitegi_bot (Kaliwates
Telekomunikasi Kesehatan Gigi)
3. Pembuatan leaflet informasi kesehatan gigi dan mulut sebagai bahan
edukasi
4. Pembuatan video tutorial mengakses media guna memudahkan
masyarakat dalam menggunakannya
5. Membagikan video tutorial ke media sosial Puskesmas Kaliwates
6. Melaksanakan evaluasi kegiatan dengan menghitung data kunjungan
lewat rekapitulasi register dan statistik akses akun Kalitegi_bot
7. Menyusun laporan aktualisasi
22
3.3.1 Diagram Alur Pemecahan Isu
Berikut ini disajikan diagram alur kegiatan yang dilakukan
untuk memecahkan coreissue yang terjadi :
23
Tabel 3.5
Matriks Rencana Kegiatan
Unit Kerja : RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PUSKESMAS KALIWATES
Identifikasi Isu : 1. Penurunan jumlah kunjungan pasien di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas
Kaliwates Kabupaten Jember
2. Kurang optimalnya pencatatan kunjungan pasien di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Belum adanya data karies gigi pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas
Kaliwates
4. Laporan kegiatan UKGS pada siswa Sekolah Dasar maupun TK diwilayah kerja
Puskesmas Kaliwates belum mencapai target
5. Laporan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Posyandu diwilayah
kerja Puskesmas Kaliwates belum mencapai target
Isu yang Diangkat : Penurunan jumlah kunjungan pasien di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas
Kaliwates Kabupaten Jember
Gagasan Pemecahan Isu : KALITEGI (Kaliwates Telekomunikasi Kesehatan Gigi) dengan Media Telegram Bot untuk
Meningkatkan Kunjungan Pasien di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut (RKGM) Puskesmas
Kaliwates Kabupaten Jember
24
Tabel 3.6
Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menentukan jadwal 1. Mendapatkan Akuntabel : Kegiatan tersebut Kegiatan ini
konsultasi konsultasi persetujuan Tanggung jawab memberikan menguatkan
dengan mentor 2. Menyiapkan bahan konsultasi terhadap kontribusi terhadap nilai
dan coach konsultasi dengan rancangan visi Puskesmas Puskesmas
terkait isu dan 3. Memaparkan bahan mentor dan aktualisasi yang Kaliwates (Wes Kaliwates
rancangan konsultasi coach dibuat wayahe mbenahi yaitu
aktualisasi 4. Mencatat kritik dan 2. Materi Jember) dengan Memiliki
saran konsultasi Harmonis : berprinsip pada kemampuan
5. Menyempurnakan siap Melakukan sinergi, kolaborasi untuk bekerja
bahan konsultasi 3. Terpaparkann konsultasi dengan dan akselerasi dalam dengan ide –
berdasarkan kritik dan ya analisis isu hormat, sopan, membangun Jember. ide kreatif
saran aktualisasi dan santun serta
4. Mendapatkan memberikan
kritik dan Kolaboratif : terobosan
saran Konsultasi bagi
5. Dokumentasi dengan mentor peningkatan
hasil untuk hasil yang pelayanan
konsultasi lebih baik kesehatan.
25
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Media Telegram Bot media Pelayanan : memberikan menguatkan
Telegram Kalitegi-bot (Kaliwates Telekomunik Memberikan kontribusi terhadap nilai
Kalitegi_bot Telekomunikasi asi pelayanan prima visi Puskesmas Puskesmas
(Kaliwates Kesehatan Gigi) Kesehatan kepada Kaliwates (Wes Kaliwates
Telekomunikasi 2. Pembuatan menu Gigi dan masyarakat wayahe mbenahi yaitu
Kesehatan Gigi) informasi yang bisa Mulut Jember) dengan Memiliki
dipilih masyarakat (Kalitegi- Akuntabel : berprinsip pada kemampuan
untuk mendapatkan bot) Pembuatan media sinergi, kolaborasi untuk bekerja
informasi tentang 2. Tersedianya yang sesuai dan akselerasi dalam dengan ide –
kesehatan gigi dan menu dengan kegiatan membangun Jember. ide kreatif
mulut informasi aktualisasi serta
yang bisa memberikan
dipilih untuk Kompeten : terobosan
mendapatkan Terus bagi
informasi mengembangkank peningkatan
kesehatan emampuan dan pelayanan
gigi dan kapabilitas kesehatan.
mulut
Harmonis :
Memberikan
pelayanan dengan
hormat, sopan,
dan santun
Adaptif :
26
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terus berinovasi
dan antusias
menghadapai
perubahan
27
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan
konsultasi dengan
hormat, sopan,
dan santun
Adaptif :
Terus berinovasi
dan antusias
menghadapai
perubahan
4. Membuat video 1. Membuat video pendek 1. Terciptanya Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan ini
tutorial untuk tutorial dalam video tutorial Pelayanan : memberikan menguatkan
mengakses mengakses media yang dapat Memberikan kontribusi terhadap nilai
media Kalitegi_bot mempermuda pelayanan prima visi Puskesmas Puskesmas
Kalitegi_bot h masyarakat kepada Kaliwates (Wes Kaliwates
guna dalam masyarakat wayahe mbenahi yaitu
memudahkan mengakses Jember) dengan Memiliki
masyarakat media Akuntabel : berprinsip pada kemampuan
dalam Kalitegi_bot Pembuatan media sinergi, kolaborasi untuk bekerja
menggunakan yang sesuai dan akselerasi dalam dengan ide –
dengan kegiatan membangun Jember. ide kreatif
aktualisasi serta
Kompeten : memberikan
28
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terus terobosan
mengembangkank bagi
emampuan dan peningkatan
kapabilitas pelayanan
kesehatan.
Adaptif :
Terus berinovasi
dan antusias
menghadapai
perubahan
29
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
terobosan
bagi
peningkatan
pelayanan
kesehatan.
30
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan
konsultasi dengan
hormat, sopan,
dan santun
Kolaboratif :
Konsultasi
dengan mentor
untuk hasil yang
lebih baik
Adaptif :
Terus berinovasi
dan antusias
menghadapai
perubahan
7. Menyusun 1. Mengumpulkan data dan 1. Terkumpulny Akuntabel : Kegiatan tersebut Kegiatan ini
laporan bukti pendukung a data dan Tanggung jawab memberikan menguatkan
aktualisasi laporan bukti terhadap kontribusi terhadap nilai
2. Konsultasi dengan pendukung rancangan visi Puskesmas Puskesmas
mentor mengenai hasil laporan aktualisasi yang Kaliwates (Wes Kaliwates
aktualisasi 2. Mendapatkan dibuat wayahe mbenahi yaitu
3. Mencetak laporan kritik maupun Jember) dengan Memiliki
31
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan aktualisasi saran dari Harmonis : berprinsip pada kemampuan
mentor dan Melakukan sinergi, kolaborasi untuk bekerja
coach konsultasi dengan dan akselerasi dalam dengan ide –
3. Terealisasiny hormat, sopan, membangun Jember. ide kreatif
a kegiatan dan santun serta
aktualisasi memberikan
Kolaboratif : terobosan
Konsultasi bagi
dengan mentor peningkatan
untuk hasil yang pelayanan
lebih baik kesehatan.
Tabel 3.6
32
Jadwal Rancangan Aktualisasi
33
34