PENDAHULUAN
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 28 H angka (1)
mengamanahkan, bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Pada pasal 34 angka (3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 93 dan 94, dinyatakan bahwa pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu,
perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah, serta
pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,
bayi, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin. Pelaksanaan kewenangan
wajib bagi pemerintahan daerah baik di provinsi, kabupaten/kota yang tertuang pada
Kabupaten/Kota, dinyatakan pada pasal 7 bahwa urusan wajib adalah urusan pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah
nomor 38 tahun 2007, bahwa kewenangan bidang kesehatan untuk pencegahan dan
pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular tertentu pada skala provinsi,
kabupaten/kota. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut pada sebagian
besar penduduk Indonesia. Di banyak negara, sebagian besar karies pada anak-anak masih
jaringan sekitarnya, abses dan fistula. Kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan
umumanak. Di seluruh dunia, karies berkontribusi 15 kali lebih tinggi sebagai beban
Keterbatasan (disable) ber rasa sakit dan ketidaknyamanan serta kurangnya perawatan diri,
gangguan tidur dan berkurangnya energi. Survei Nasional Riskesdas 2007 melaporkan
sebesar 75% penduduk Indonesia mengalami riwayat karies gigi; dengan rata-rata jumlah
kerusakan gigi sebesar 5 gigi setiap orang, diantaranya 4 gigi sudah dicabut ataupun sudah
dak bisa dipertahankan lagi, sementara angka penumpatan sangat rendah (0,08 gigi per
orang). Juga dilaporkan penduduk Indonesia yang menyadari bahwa dirinya bermasalah
gigi dan mulut hanya 23%, dan diantara mereka yang menyadari hal itu, hanya 30% yang
menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional gigi. Ini berarti effective
demand untuk berobat gigi sangat rendah, yaitu hanya 7%. Temuan selanjutnya adalah
angka keperawatan yang sangat rendah, terjadinya keterlambatan perawatan yang tinggi,
Pendekatan WHO saat ini untuk upaya pelayanan kesehatan gigi dilakukan dengan
pendekatan Basic Package of Oral Care (BPOC)atau pelayanan minimum rumah sakit gigi
• Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan dan perawatan
penambalan gigi
• Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan penyangga
2. ada perawatan estetika yang memperbaiki maloklusi pada anak dan dewasa
dan
Berdasarkan hal tersebut diatas diharapkan penerapan BPOC dapat memecahkan masalah
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengintegrasikan standar pelayanan minimum rumah sakit gigi dan mulut dasar ke dalam
sistem pelayanan kesehatan nasional melalui pendekatan Primary Health Care (PHC).
b. Tujuan Khusus
- Terselenggaranya standar pelayanan minimum rumah sakit gigi dan mulut di Puskesmas
yang aman, bermanfaat, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. -
-B. SASARAN
dasar adalah:
1. Kementerian Kesehatan RI
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit ; PerMenKes No. 56 Tahun
DepKes)
2) Struktur organisasi
4) Tugas dan fungsi Rumah Sakit gigi dan mulut (sesuai dengan SK MenKes)
5) Kewajiban Rumah Sakit gigi dan mulut (good corporate & clinical governance) →
8) Kebijakan pelayanan kesehatan Rumah Sakit gigi dan mulut (IGD, Rekam Medis,
tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By Laws) di Rumah
7) Perjanjian Kerjasama Rumah Sakit gigi dan mulut & Dokter gigi
1) Struktur organisasi
2) Fungsi unit/bagian
3) Produk pelayanan
4) Program Kerja
1) Struktur organisasi
2) Fungsi unit/bagian
3) Produk pelayanan
4) Program kerja
c. Manajemen logistik
1) Struktur organisasi
2) Fungsi unit/bagian
3) Produk pelayanan
4) Program kerja
d. Manajemen lingkungan
1) Struktur organisasi
2) Fungsi unit/bagian
3) Produk pelayanan
4) Program kerja
1) Struktur organisasi
2) Fungsi unit/bagian
3) Sistem rekrutment
4) Produk pelayanan
5) Program kerja
1) Pengertian SIMRS
1) Sistem Monev
Sakit
a. SPM Umum
1) Definisi SPM
4) Tujuan SPM
5) Manfaat SPM
a. Organisasi dan tata laksana di Poli Gigi dan Bedah Mulut Rumah Sakit
e. Sarana dan Prasarana serta Peralatan di Poli Gigi dan Bedah Mulut Rumah Sakit
g. Input, proses, output, outcome di Poli Gigi dan Bedah Mulut Rumah Sakit