MAKALAH
Oleh
185160100111014
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun denga tujuan untuk memenuhi
tugas dalam mengikuti matakuliah Bahasa Indonesia.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan
penulis yang lain. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi
protesa yang menghadap jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan.
Prosedur relining merupakan suatu proses yang dilakukan dengan maksud
memperbaiki gigi tiruan sebagian lepasan agar dapat berfungsi dengan baik tanpa
membuat protesa baru.
1
2
3
4
yang ada, pasien merasa enak dan nyaman dengan gigi tiruan yang dipakai.
heat curing acrylic resin yang dilakukan di luar mulut penderita (secara
laboratorium); (b) baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut serta dapat
digunakan penderita yang bersikap mental tak stabil (histerical mind ); (c)
Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin dihasilkan protesa yang jauh lebih
kuat dari pada protesa yang dibuat dari self curing acrylic; (d) Porosity jauh
berkurang.
Apabila komposisi residual ridge kompak/padat maka protese bawah direline
lebih dahulu, tetapi bila jaringan sangat lunak terutama pada residual mandibular
ridge, maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk
memudahkan memperoleh oklusi yang diinginkan. Apabila protese atas dan bawah
akan direline maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Protese baik atas maupun
bawah apabila membutuhkan banyak perubahan, maka perbaikannya dilakukan
dengan rebasing. Prosedur Relining yaitu 1. Persiapan pasien: (a) pasien harus
melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari; (b) pemberian tissue conditioner bila perlu; (c)
bila terdapat hyperplatic tissue yang besar harus dioperasi; 2. Prosedur klinik: (a)
permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief dengan
mengerok akrilik sebanyak 1 – 2 mm; (b) seluruh undercut yang ada dihilangkan; (c)
tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm; (d) pencetakan dilakukan dengan
memakai gigi tiruan sebagai sendok cetak; (e) pada metode direct pencetakkan
dilakukan dengan menggunakan cold curing acrylic, sedangkan untuk metode
indirect pencetakkan dilakukan menggunakan bahan cetak Zinc Oxide Eugenol pasta.
Prosedur relining dan rebasing meliputi masalah pembuatan cetakan yang
baru pada gigi tiruan dimana pada cetakan harus memperhatikan dimensi vertikal
(DV) dan relasi sentries (RS) yang benar. Sebelum dilakukan perawatan maka
diperlukan persiapan sebagai berikut: melepaskan gigi tiruan sebelum 24 jam, agar
jaringan dalam keadaan sehat, jaringan mulut harus dalam keadaan sehat tidak ada
kelainan, misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan
pembedahan, sedangkan jika kecil cukup diberi tissue conditioning, jika ada jaringan
yang teriritasi, dilakukan pengobatan, batas protesa rahang atas dan rahang bawah
harus tepat.
7
Prosedur relining akan lebih baik jika dilakukan secara konvensional/ biasa/
sederhana di laboratorium. Menggunakan flask / reline jig dengan: 1. batas tepi gigi
tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak dipendekkan dengan maksud agar
lebih baik dalam menahan bahan cetak; 2. Semua undercut yang menggangu harus
sudah dibuang, dan permukaan basis gigi tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly
petroleum untuk memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak dan gunakan
partial denture sebagai sendok cetak, campurkan zinc oxide dan eugenol impression
pasta sesuai dengan petunjuk pabrik; 3. Taruhlah campuran bahan diatas permukaan
jaringan basis partial denture yang telah dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut
pasien, kerangka dipegang kuat dengan menekan pada masing–masing rest sampai
bahan cetak mengeras dan usahakan pasien tidak boleh beroklusi dan bahan cetak
berlebihan dibuang, kemudian partial denture dikeluarkan dari mulut, protesa
dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam.
Selanjutnya relining dengan menggunakan duplicator prosedurnya sebagai
berikut: buatlah tanda pada permukaan oklusal dan inisial gigi pada model gigi tiruan
sebagian lepasan. Tempatkan tanda ini pada bagian bawah tengah duplikator, Gigi
tiruan sebagian lepasan tidak boleh dilepaskan dari coran sampai prosedur berikutnya,
sementara coran masih berada pada indeks oklusal, letakan pada bagian atas
duplicator dengan hydrocal. Pastikan bagian atas dan bawah duplikator.
Setelah hydrocal mengeras, pisahkan kedua bagian duplikator, cek kembali
oklusal indeks sebelum memisahkan gigi tiruan sebagian lepasan dari coran, dengan
hati–hati lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan dari reline cast dan letakan lapisan
tinfoil pada reline cast dan oklusal indeks kemudian buang sisa–sisa bahan cetak dari
sisi basis gigi tiruan sebagian lepasan yang menghadap mukosa. Permukaan resin
yang bersih harus terlihat. Mengasah tepi – tepi basis gigi tiruan sebagian lepasan dan
siapkan untuk menerima mesin baru, tempatkan gigi tiruan sebagian lepasan pada
indeks dan lekatkan dengan wax, aduk self curing akrilik resin sesuai aturan pabrik,
letakan adonan akrilik resin pada basis gigi tiruan dan pada model dan gabungkan
kedua bagian duplicator, kencangkan skrup dan pastikan kedua bagian duplicator
8
benar – benar berkontak rapat, proses reline selama 30 menit pada pressure
container. Setelah processing, melepaskan gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah di
reline dari model, kemudian buang tepi – tepi dan permukaan luar gigi tiruan
sebagian lepasan, poles tepi – tepi dan permukaan gigi tiruan sebagian lepasan,
periksa bagian yang di reline apakah ada porus, tonjolan atau kerusakan lainnya lalu
dicoba dalam mulut pasien.
Bila tekanan didistribusikan secara merata pada mukosa mulut yang terletak
antara tulang dan gigitiruan, bintik-bintik merah (sore spots) jarang terjadi. Basis
gigitiruan dari bahan akrilik heat-cured menyusut sedikit saat curing, sehingga
mempengaruhi ketepatannya, terutama gigitiruan rahang bawah. Oleh karena itu
gigitiruan rahang bawah sering mempunyai retensi yang kurang baik. Distribusi dari
beban kunyah sangat besar saat gigi melakukan kontak berkelanjutan, setidaknya
dekat area antartonjol yang maksimal. Bila terdapat kontak gigi yang prematur pada
salah satu area di oklusal, beban akan terkonsentrasi, dan tekanan pada mukosa
meningkat pada area tersebut.
Pencatatan hubungan rahang yang tepat sangat penting, karena tekanan yang
tidak seimbang pada galengan gigit dapat menghasilkan kontak prematur pada
gigitiruan. Hal ini sangat penting untuk bahan pencatatan hubungan rahang harus
mempunyai kelenturan yang cukup yang akan dipindahkan oleh galengan gigit.
Untuk alasan ini, gips cetak antara tanggul sangat ideal, tetapi low fusing wax, yang
mengandung metal (Aluwax) dapat juga digunakan.
Remounting setelah curing akrilik adalah tahap yang penting, karena
kesalahan saat penyusutan dapat dikoreksi. Pada kunjungan terakhir, oklusi diperiksa
kembali menggunakan wax indikator oklusi. Kertas artikulasi kurang dapat mencatat
secara akurat, terutama pada basis yang tidak stabil. Wax indikator memberikan
informasi tambahan mengenai tebal gigi yang harus dikurangi sehingga oklusinya
berimbang.
Tinggi vertikal yang berlebih dapat menyebabkan clenching, selain
merupakan penyebab utama ketidaknyamanan dan kesulitan dalam mengunyah dan
9
menelan. Basis gigitiruan harus dapat mengakomodasi perbedaan tulang yang tajam
dan mukosa tipis dengan pembedahan untuk mengurangi ketajaman tulang alveolar,
menggunakan basis yang lunak, pencetakan alternatif, dan pemakaian pasta indikator.
Pencetakan alternatif dilakukan untuk mencatat perbedaan kelenturan dari mukosa
dengan bahan mukokompresif, sehingga seluruh daerah dapat berkontribusi untuk
mendukung gigitiruan. Salah satu metoda pencetakan dengan relining memakai bahan
tissue conditioner (De Treys Viscogel). Selain itu, pencetakan dapat memakai bahan
mukostatik, sehingga dapat digerakan oleh otot serta jaringan lunak dan pembentukan
akhiran yang menekan tidak terjadi (bahan zinc oxide atau kompon lunak). Pemakain
pasta indikator dimaksudkan untuk mengetahui daerah pada basis GT yang
menyebabkan tekanan berlebih sehingga menyebabkan rasa nyeri. Setelah daerah
yang menekan diketahui, selanjutnya dilakukan peredaan. Pasta indikator tersedia
nonsetting and cream-based (Pressure Indicator Paste; Mizzy, Inc, Cherryl Hill, Nj),
nonsetting aerosol powders (Occlude; Pascal Intl, Inc, Belleveu, Wash), atau media
polymetisze (Typically catalyst/base elastomer missal Fit Checker; GC Corp.Tokyo,
Japan).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Gigi tiruan yang longgar karena resorbsi residual ridge menyebabkan retensi
dan stabilisasi terganggu sebaiknya segera diperbaiki dengan cara relining. Agar gigi
tiruan sebagian lepasan (GTSL) dapat digunakan lagi, maka dianjurkan untuk
dilakukan relining, yaitu suatu proses melapisi gigi tiruan yang menghadap mukosa
dengan bahan baru untuk mencekatkan kembali. Relining dapat dilakukan secara
direct atau indirect tapi sebaiknya dilakukan secara indirect dengan heat curing
acrylic karena menghasilkan protesa yang lebih kuat dari pada self curing acrylic,
porosity jauh lebih berkurang, tidak menyebabkan iritasi pada mukosa pendukung
dan pasien tidak terganggu oleh bau dari self curing acrylic.
10
Daftar Rujukan
11