Anda di halaman 1dari 6

Diani Prisinda: Penatalaksanaan Hipokasifikasi Email Dengan Restorasi Komposit Kelas Iv

Penatalaksanaan Hipokasifikasi Email Dengan


Restorasi Komposit Kelas Iv Pada Gigi Anterior
Rahang Atas (Laporan Kasus)

Diani Prisinda, Cindy Lestari Marshaliana


Departemen Konservasi Gigi dan Endodontik, Fakultas
ISSN 2302-5271
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Abstrak

Kemajuan dalam material restoratif dan teknologi adhesif


berperan penting dalam perkembangan praktik kedokteran gigi.
Sistem adhesif saat ini menjadi pilihan utama karena adanya
pergeseran prinsip dari “extension for prevention” menjadi
“minimal invasive”. Pada kasus ini, ditemukan restorasi kelas
IV resin komposit yang mengalami perubahan warna disertai
dengan keadaan hipokalsifikasi. Restorasi kelas IV merupakan
restorasi pada permukaan interproksimal gigi anterior yang
meluas hingga melibatkan tepi insisal gigi tersebut, sedangkan
hipokalsifikasi email adalah bercak putih opak pada permukaan
email yang biasanya terjadi akibat hipomineralisasi sesaat pada
matriks email dan sering ditemukan pada gigi insisif rahang
atas. Restorasi kelas IV komposit pada kasus ini dilakukan
dengan preparasi minimal invasive, teknik inkremental pada
penumpatan resin komposit, estethic contouring dengan
penggunaan composite tints and opaquers, serta finishing
dan polishing yang baik menunjukkan hasil yang memuaskan
dengan biaya yang minimal bila dibandingkan dengan restorasi
full crown.

Kata Kunci: Restorasi Kelas IV, Resin Komposit, Hipokalsifikasi

Korespondensi:

Diani Prisinda
Departemen Konservasi Gigi dan
Endodontik, Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Padjadjaran

1
Abstract

The advances in restorative materials and adhesive technology


plays an important role in dentistry. Adhesive system is
currently the main choice for shifting in the principle of
“extension for prevention” to “minimally invasive”. In this
case, composite resin restorations class IV discoloration
accompanied by hypocalcification circumstances was found.
Class IV restoration is the restoration of the anterior teeth
interproximal surfaces that involve the incisal edge of the
tooth, while enamel hypocalcification is opaque white patches
on the surface of the email that usually occurs due shortly
matrix enamel hypomineralization and is often found in the
maxillary incisor teeth. Restoration of class IV composite in this
case was done by preparation minimally invasive techniques
incremental in filling composite resin, estethic contouring with
the use of composite tints and opaquers, as well as finishing
and polishing both showed satisfactory results with minimal
cost when compared to the restoration of full crown.

Key words: Class IV Restoration, Composite Resin,


Hypocalcification

Pendahuluan restorasi gigi anterior maupun posterior.


Bahan ini dipilih sebagai bahan restorasi
Restorasi kelas IV merupakan restorasi pada karena kelebihannya, yaitu sifat estetik yang
permukaan interproksimal gigi anterior yang baik, penghantar panas yang rendah, relatif
meluas hingga melibatkan tepi insisal gigi mudah dimanipulasi, tahan lama untuk
tersebut. Restorasi ini dapat disebabkan gigi anterior, dan tidak larut dalam cairan
oleh beberapa faktor, antara lain karies dan mulut. Namun, resin komposit juga masih
fraktur akibat trauma.1 Keadaan ini dapat memiliki beberapa kekurangan, antara
memengaruhi penampilan hingga estetika lain diskolorisasi dan kebocoran tepi yang
terganggu. Bahan restorasi dengan estetika disebabkan shrinkage selama polimerisasi.1
yang baik dan sewarna gigi asli dibutuhkan Tujuan dari laporan kasus ini adalah
pada restorasi kelas IV. Hipokalsifikasi email memperlihatkan tatalaksana hipokalsifikasi
adalah bercak putih opak pada permukaan email pada kasus kelas IV dengan
email yang terjadi akibat hipomineralisasi menggunakan restorasi resin komposit dan
sesaat pada matriks email gigi.1 teknik minimal invasive sehingga didapatkan
Keadaan ini sering ditemukan pada gigi hasil yang estetik.
insisivus sentral pada gigi tetap maupun gigi
sulung. Faktor lokal atau sistemis berperan Laporan Kasus
dalam terjadinya hipokalsifikasi email,
gangguan pada benih gigi terjadi saat proses Pasien perempuan berusia 20 tahun datang
kalsifikasi. Tidak seperti hipoplasia email, ke RSGM Universitas Padjadjaran dengan
pada keadaan hipokalsifikasi, bentuk gigi keluhan tambalan yang berubah warna pada
normal dan tidak mengalami kelainan.2 gigi depan atas kanan. Gigi tersebut ditambal
Resin komposit merupakan bahan 2 tahun yang lalu dengan kondisi tambalan
restorasi yang menjadi pilihan utama untuk kasar, tidak rata, dan warna berbeda dengan

2 JMKG 2016;5(1):1-6.
Diani Prisinda: Penatalaksanaan Hipokasifikasi Email Dengan Restorasi Komposit Kelas Iv

sebagai gigi vital pasca restorasi kelas IV


komposit disertai hipokalsifikasi email.
Kasus ini memiliki prognosis yang baik
dengan pertimbangan struktur jaringan gigi
masih adekuat, tidak ada kerusakan pada
jaringan pendukung, pasien berusia muda,
memiliki motivasi kuat untuk merawat gigi,
dan kooperatif terhadap perawatan.

Tata Laksana kasus Kunjungan Pertama


Gambar 1. Foto klinis awal gigi 12
Pada kunjungan ini dilakukan preparasi
gigi 12 dengan tujuan membuang seluruh
warna gigi asli. Pasien merasa kurang percaya bahan restorasi lama dan memastikan tidak
diri jika tersenyum dan ingin tambalannya ada jaringan karies yang tertinggal. Setelah
diganti dengan tambalan baru yang natural preparasi sudah sesuai dengan prinsip
dan sewarna dengan gigi asli. preparasi, langkah selanjutnya adalah
Pemeriksaan intra oral menunjukkan penumpatan bahan restorasi resin komposit.
gigi 12 terdapat tambalan resin komposit Gigi di-etsa dengan asam fosfat 38% (Total
kelas IV yang berbeda warna dengan gigi etch, Ivoclar) selama 10-15 detik, lalu
aslinya, serta terdapat bercak putih pada dibilas dengan air dan dikeringkan dengan
seluruh gigi anterior rahang atas. Tes semprotan udara. Aplikasi selapis tipis cairan
vitalitas positif, perkusi serta tes tekan bonding (Adper single bond, 3M ESPE) ke
memberi respon negatif, tidak terdapat seluruh permukaan yang telah di-etsa,
kegoyangan gigi, serta jaringan disekitar gigi didiamkan beberapa saat, kemudian disinar
tidak terdapat kelainan. Gigi 12 didiagnosis selama 20 detik.

Gambar 2. Tahapan restorasi kelas IV resin komposit; (a,b) Hasil preparasi gigi 12, (c)
Aplikasi etsa, (d) Aplikasi bonding, (e) Hasil penumpatan komposit Kunjungan.

3
Gambar 3. Tahapan finishing dan polishing kelas IV resin komposit; (a) Panduan garis transisi
dan karakterisasi, (b) Karakterisasi labial, (c) Tampilan setelah contouring dan karakterisasi
labial, (d,e) Aplikasi composite tint and opaquers, (f) Hasil akhir tampilan labial.

Komposit pasta warna email A2 (3M Kedua, Pada kunjungan ini dilakukan
ESPE) diaplikasikan secara merata pada evaluasi restorasi. Pasien mengaku tidak
bagian palatal terlebih dahulu sehingga ada keluhan, restorasi dirasa nyaman ketika
cangkang enamel palatal terbentuk dan digunakan untuk menggigit makanan, dan
disinar selama 20 detik. Setelah itu, rasa percaya diri meningkat. Pemeriksaan
dilakukan pembentukan dinding proksimal objektif memperlihatkan restorasi yang
dengan bantuan matriks milar. Terakhir, masih baik, adaptasi yang baik, harmonisasi
dilakukan pembentukan bagian dalam warna yang baik, dan tidak terdapat prematur
gigi, bagian insisal dan bagian luar gigi. kontak. Tindakan yang dilakukan adalah
Penumpatan bahan restorasi resin komposit finishing dan polishing menggunakan blade
dilakukan dengan teknik inkremental dan no.12 dan 15, flame-shaped finishing bur, bur
disinar 20 detik pada setiap layer. Restorasi enhance, occlubrush point, dan occlubrush
dan adaptasi tepi restorasi diperiksa, juga cup.9 Kemudian dilakukan pemberian warna
kesesuaian warna dan bentuk, serta oklusi. pada permukaan labial menggunakan
Pasien diinstruksikan untuk kontrol 1 minggu composite tint and opaquers untuk
kemudian. mengembalikan warna serupa gigi aslinya.

4 JMKG 2016;5(1):1-6.
Diani Prisinda: Penatalaksanaan Hipokasifikasi Email Dengan Restorasi Komposit Kelas Iv

Pembahasan Retensi diperoleh dari pembentukan


bevel pada daerah cavosurface dan bevel
Perubahan warna pada restorasi resin diperlebar sebesar 1mm untuk mendapatkan
komposit dapat disebabkan oleh beberapa harmonisasi warna yang baik antara resin
faktor, antara lain ukuran partikel bahan komposit dan jaringan gigi.6 Penumpatan
pengisi, penyerapan warna makanan dan resin komposit dilakukan dengan teknik
minuman, serta permukaan restorasi inkremental dan polimerisasi komposit
yang kasar akibat finishing dan polishing dilakukan layer by layer dengan ketebalan
yang kurang baik. Beberapa penelitian maksimal 2 mm untuk memastikan
sebelumnya menunjukkan perubahan polimerisasi yang baik.8 Pemilihan warna
warna komposit dipengaruhi oleh tindakan dilakukan bersama-sama dengan pasien dan
polishing atau pemolesan. Pada umumnya, dilakukan ketika gigi dalam keadaan kering
permukaan yang dipoles sampai licin dan di bawah lampu daylight (D65) dengan
berkilat (high-gloss) lebih tahan terhadap kekuatan 1200-1500 lux dan temperatur
pewarnaan. Menurut Lu dkk secara umum warna 5000-5500°K. Didapatkan warna A2
semakin kasar permukaan, semakin mudah (single shade). Jenis komposit yang digunakan
material mengalami pewarnaan karena pada kasus ini adalah komposit nanohybrid
faktor ekstrinsik.3-5 filler. Jenis filler ini memiliki karakteristik,
Perubahan warna pada restorasi resin yaitu mudah dilakukan contouring dan dapat
komposit yang terjadi akan mengganggu menghasilkan tampilan yang lebih glossy
penampilan bahkan menurunkan setelah dilakukan pemolesan, serta memiliki
kepercayaan diri. Pada kasus ini, pasien kehalusan permukaan dan kekuatan yang
datang dengan keluhan merasa kurang baik. Bahan ini diindikasikan baik untuk
percaya diri karena restorasi yang berubah restorasi gigi anterior, termasuk restorasi
warna pada gigi anterior rahang atas. Hasil kelas IV maupun restorasi gigi posterior.6
anamnesis diketahui pasien tidak datang Esthetic contouring merupakan salah
untuk melakukan kontrol untuk polishing. satu cara untuk meningkatkan estetik.
Pasien ingin restorasi lama diperbaiki sesuai Penghalusan dan pembulatan sudut insisif
dengan warna dan keadaan gigi asli. Hasil yang tajam akan memberikan efek estetik
pemeriksaan klinis menunjukkan bercak putih yang baik, menghindari pecahnya struktur
pada permukaan labial gigi anterior rahang gigi lebih lanjut, dan mencegah iritasi
atas pasien akibat hipokalsifikasi email. gingiva. Kontak yang baik antara komposit
Pemilihan restorasi menggunakan resin dengan jaringan gingiva di sekitar gigi,
komposit bertujuan untuk meminimalisir terutama di bagian embrasur harus tercapai
kehilangan struktur jaringan gigi karena restorasi yang overcontour akan
dibandingkan dengan preparasi full crown. menyebabkan komposit mudah fraktur dan
Struktur jaringan gigi yang banyak hilang mengiritasi gingiva.10 Pemeriksaan dilakukan
akan melemahkan jaringan gigi sehingga dengan melewatkan benang gigi pada daerah
berpengaruh terhadap usia restorasi.6,7 proksimal gigi tersebut.
Resin komposit pertama kali diperkenalkan Perbaikan restorasi menggunakan
dan dipasarkan pada pertengahan tahun resin komposit lebih menguntungkan
1960. Prinsipnya adalah ditambahkannya dibandingkan dengan restorasi full crown
filler inorganik pada resin sintetis untuk karena prinsip preparasi “minimal invasive”
mendapatkan kekuatan dan warna yang pada resin komposit dapat mempertahankan
lebih baik, serta mengurangi pengerutan struktur gigi sebanyak mungkin dan
(shrinkage) yang terjadi pada bahan resin jika meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan
tanpa filler.Komposisi resin komposit secara pasien. Pada kasus ini, setelah dilakukan
umum adalah komponen resin organic, filler finishing dan polishing dengan baik,
inorganic, coupling agent, sistem inisiator, dilanjutkan pemberian bercak putih pada
stabilizer dan pigmen. permukaan labial menggunakan composite

5
tints and opaquers untuk mengembalikan Kembang Dentokraniofasial. EG, Jakarta.
tampilan alami gigi pasien tersebut. Hal 38.
Opaquers merupakan bahan resin yang 3. Patel SB, Gordan VV, Barrett AA, Shen C.
dapat mewarnai gigi dengan hue dan saturasi 2004. The Effect Of Surface Finishing And
yang sangat tinggi. Bahan ini mengandung Storage Solutions On The Color Stability
oksida logam yang dapat meningkatkan Of Resin-Based Composites. JADA; 135:
kemampuan “opacification”. Dengan hanya 587-94.
menggunakan selapis tipis dari opaque atau 4. Gupta R, Parkash H, Shah N, Jain V. 2005.
tint dapat menutupi pewarnaan pada gigi A Spectrophotometric Evaluation Of
dan tetap memperhatikan prinsip biomimetic Color Changes Of Various Tooth Colored
karena preparasi yang digunakan adalah Veneering Materials After Exposure To
minimal invasive. 11 Commonly Consumed Beverages. The
Penggunaan tint ini juga akan 1. Journal of Indian Prosthodontic Society;
menurunkan “value” dari gigi dan digunakan 5 (2): 72-8.
pada restorasi pada struktur gigi yang normal 5. Goracci G, Mori G, Martinis LC. 1996.
untuk memperlihatkan efek multikromatik Curing Light Intensity And
dan menciptakan gambaran translusensi. 2. Marginal Leackage Of Resin Composite
Komposisinya terdiri dari resin akrilik Restorations. Quintessence International;
multifungsi, filler inorganic dengan ukuran 27 (5): 355-61
partikel 0,04 mikron (berat 12 % dan volume 6. Summit JB. 2013. Summit’s Fundamentals
7 %).11 of Operative Dentistry. 3rd ed. Hilton
TJ, Ferracane JL, Broome JC, editors.
Simpulan London: Quintessence Publishing.
7. Ingle JL. 2002. Endodontics. 5th ed.
Restorasi kelas IV resin komposit yang London: B. C. Decker; 1-1022 p.
telah mengalami perubahan warna dapat 8. Mount GC, Hume W. 2005. Preservation
diperbaiki dengan menggunakan restorasi and Reservation of Tooth
resin komposit kembali dengan tahap 3. Structure. 2nd ed. Brighton; 370 p.
finishing, polishing, dan teknik contouring 9. Hugo, Burkard. 2009 Esthetics with
yang tepat. Hasil akhir pada kasus ini Resin Composite: Basic and Techniques.
menunjukkan restorasi yang natural dan London: Quintessence Publishing: 44-45.
sewarna dengan gigi asli sehingga pasien 10. Albers HF. 2002. Tooth-Colored
merasa puas. Restoratives Principles and Technique,
BC Decker Inc, Hamilton, London: 237-
Daftar Pustaka 73.
11. Felippe LA, Monteiro S Jr, Baratieri LN,
1. Heymann HO, Roberson TM, Swift EJ. Caldeira de Andrada MA, Ritter AV. Using
2012. Sturdevant’s Art and Science of Opaquers Under Direct Composite Resin
Operative Dentistry. 6th ed. Missouri: Veneers: an Illustrated Review of the
Mosby. Technique. J Esthet Restor Dent 2003;
2. Sudiono, Janti. 2008. Gangguan Tumbuh 15(6):327-36.

6 JMKG 2016;5(1):1-6.

Anda mungkin juga menyukai