Anda di halaman 1dari 9

LOGBOOK IKGK 1

Skenario 7
Gabriella Sitorus/1706030705

1. Istilah yang belum diketahui:


2. Kata kunci:
 Dinda 12 tahun: gigi tidak rapih, ada gigi berbentuk bulat tumbuh di palatal gigi 21
 Anto 14 tahun: gigi bentuk lebih besar dari umumnya
3. Identifikasi masalah:
 Terdapat kelainan berupa gigi berbentuk bulat tumbuh di palatal gigi 21 pada anak 12 tahun
 Terdapat gigi yang berbentuk lebih besar dari umumnya pada anak 14 tahun
4. Rumusan masalah:
1. Apa saja anomali yang dapat terjadi pada gigi?
2. Bagaimana gambaran klinis dan radiografis dari anomali pada gigi?
3. Apa etiologi dan patofisiologi dari anomali pada gigi?
4. Bagaimana rencana perawatan dari anomali pada gigi?
5. Bagaimana KIE yang harus disampaikan pada kasus anomali gigi?
6. Bagaimana diagnosis dan prognosis anomali pada gigi?
7. Apa faktor risiko yang dapat terjadi apabila anomali pada gigi tidak diberikan perwatan?
5. Mind map:

6. Learning issue:
1. Menjelaskan macam-macam anomali pada gigi (bentuk, ukuran, jumlah, erupsi, struktur, waktu erupsi)
2. Menjelaskan gambaran klinis dan radiografis dari anomali pada gigi
3. Menjelaskan etiologi, patofisiologi, dan faktor risiko dari anomali pada gigi
4. Menentukan rencana perawatan dari anomali pada gigi (utama dan alternatif)
5. Menjelaskan KIE yang harus disampaikan pada kasus anomali gigi
6. Menentukan diagnosis (utama dan banding) dan prognosis anomali pada gigi
PENJELASAN • Partial Anodontia
(Hypodontia): Kelainan
Siklus Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi berupa tidak adanya
Growth : beberapa atau sebagian
• Inisiasi-proliferasi- gigi. Terkadang hipodonsia
histodiferensiasi- terjadi pada pasien yang tidak memiliki masalah
apposition sistemik. Gigi yang biasanya tidak ada yaitu gigi I2 RA,
• Inisiasi  Pembentukan P2, dan M3.
lamina dentis dengan • Gambaran klinis :
cara invaginasi - Hypodontia pada gigi permanen, biasanya gigi
ectodermal. Membentuk yang paling banyak hilang adalah M3, lalu diikuti
dental arch memiliki 10 dengan gigi premolar 2, dan gigi insisif 2 RA dan
tonjolan yang akan insisif 1 RB
menjadi tooth bud. - Kehilangan gigi dapat berupa unilateral dan
• P r o l i f e bilateral r a s i
menjadi cap-shaped terdapat 2 lapisan enamel yakni OEE dan • Gambaran radiografis :
IEE. Setelah itu terjadi pemisahan OEE dan IEE, oleh cairan - Perkembangan gigi dapat bervariasi tiap individu
interseluler (stellate reticulum) -> developing enamel-forming - Gigi yang hilang dapat di identifikasi dengan cara
cells. Perkembangan jaringan mesenkim -> dental papilla. menghitung jumlah gigi
• Histodiferensiasi  enamel berdiferensiasi antara setllata - Erupsi dapat tertunda beberapa tahun setelah
reticulum dan IEE membentuk stratum intermedium -> waktu yang ditetapkan
pembentukan enamel • Diagnosis differensial
• Morfodiferensiasi  IEE dan odontoblas membentuk enamel - Gigi dapat dikatakan hilang jika gigi tidak dapat
dan dentin ke arah yang berlawanan. Arah akar terbentuk oleh dilihat secara klinis dan radiografis, dan tidak ada
extensi enamel -> Hertwig’s Sheath ke arah sel mesenkim riwayat ekstraksi
• Appostiton  matrix enamel terdeposisi di incremental layer - Dapat terjadi karena diturunkan secara genetik
secara parallel thd DEJ, disertai dengan extensi odontoblas • Management :
(tome’s fiber) - Gigi yang hilang, oklusi abnormal, atau perubahan
• Maturasi  maturasi enamel dimulai dengan terdeposit Kristal wajah dapat menyebabkan beberapa pasien
apatit mengalami gangguan psikologis
Kalsifikasi - Jika tingkat hipodonsia ringan, perubahan yang
• Kalsifikasi gigi permanen dimulai dari lahir, dan selesai pada terjadi juga sedikit dan dapat ditangani oleh
umur yang bervariasi ortodontik
Eruption - Dalam kasus yang lebih parah dapat dilakukan
• Gigi sulung mengalami exofoliasi dan resorpsi akar 1 tahun prosedur restoratif, implant, dan prosetik dapat
setelah erupsi dilakukan.
• Gigi permanen erupsi pada usia 6-12 tahun, b. Supernumerarry Tooth
• Umumnya pembentukan mahkota selesai 3 tahun sebelum • Kelainan pada jumlah gigi akibat gangguan pada tahap
erupsi, dan pembentuan akar selesai 3 tahun setelah erupsi diferensiasi morfologi dariperkembangan gigi
• Supernumerary biasanya terjadi pada insisif lateral,
Anomali Gigi ekstra premolar, dan molar 3
1. Anomali Jumlah Gigi • Beberapa supernumerary sering terlihat pada pasien
a. Congenital Missing Teeth atau Agenesis dengan sindrom congenital cleidocranial dysplasia.
• Adalah kelainan dengan kondisi kurangnya sebagian • Mesiodens : kelainan pertumbuhan jumlah gigi yang
atau seluruh gigi. Gangguan terjadi saat initial stages berlebih terletak diantara gigi incisivus
pembentukan gigi (fase inisiasi dan proliferasi) • Distomolar : kelainan pertumbuhan jumlah gigi yang
• Disebabkan oleh abnormalitas induksi oral ektoderm berlebih dibagian distal gigi molar 3
oleh ektomesenkim. • Paramolar : kelainan pertumbuhan jumlah gigi yang
• True Anodontia (Total Anodontia): Suatu kelainan berlebih di bagian
akibat gangguan perkembangan gigi sehingga tidak mesiobukal M2 dan
terdapat satupun gigi yang erupsi. Hal ini biasa terjadi M3ataupun di sebelahnya.
berkaitan dengan genetik melibatkan perkembangan • Gambaran klinis :
abnormal lapisan sel ektoderm atau di luar sel embrio
- Gigi supernumerary terjadi pada 1% - 4% • Adalah kelainan gigi yang gagal erupsi ke rongga
populasi, mulut dengan baik sehingga tertanam di dalam gusi
- Kemungkinan besar terjadi pada penduduk Asia • Etiologi : ostruksi mekanis dan sering dihubungkan
dan penduduk asli Amerika, dan terjadi dua kali dengan kurangnya ukuran rahang manusia (evolusi
lebih sering pada laki-laki rahang)
- Supernumerary tooth dapat muncul pada gigi • Faktor risiko : ukuran rahang dipengaruhi,
sulung atau permanen, tetapi lebih umum terjadi o Genetik
pada gigi permanen dan dapat muncul di kedua o Ras, contoh: rahang yang cukup besar dimiliki
rahang. orang Batak atau Irian
• Gambaran radiografis : • Fitur klinis : sering terjadi pada M3 dan C rahang atas
- Gambaran radiografi supernumerary bervariasi • Tata laksana :
- Supernumerary tooth diidentifikasi dengan cara Ada 2 pilihan utama, yaitu:
menghitung jumlah gigi o Perawatan konservatif: jika gigi impaksi tidak
- Ukuran dan bentuk kadang tampak normal, menyebabkan masalah, dibiarkan saja tapi
tetatpi mungkin lebih kecil daripada ukuran gigi dengan pengawasan
normal o Pencabutan gigi impaksi: dilakukan dengan
• Diagnosis diferensial : Beberapa gigi supernumerary terlebih dahulu memberikan anestesi (bius)
dikaitkan dengan sejumlah sindrom yang diturunkan lokal
secara genetik termasuk displasia cleidocranial,
sindrom Gardner, dan pykodysostosis.
• Management : Manajemen gigi supernumerary
tergantung pada banyak faktor,  efeknya terhadap
perkembangan gigi normal, posisi dan jumlahnya, dan
komplikasi yang mungkin terjadi dari intervensi
bedah. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
keputusan dalam melakukan pengangkatan gigi
supernumerary

2. Anomali Posisi Gigi


a. Transposisi
• Adalah kondisii dua gigi yang biasanya berdekatan
bertukar tempat dan dapat bererupsi dalam lengkung
rahang
• Etiologi : kesalahan letak benih gigi
• Fitur klinis : paling sering mengenai gigi kaninus dan 3. Anomali Bentuk Gigi
premolar pertama permanen a. Supernumary Cusps
• Diagnosis banding : gigi yang Talon Cusp
mengalami transposisi biasanya • Yaitu cusp tambahan pada cingulum gigi insisif rahang
mudah dikenali atas dan rahangbawah.
• Tata laksana : gigi yang • Disebabkan oleh hiperplasi cingulum.
mengalami transposisi sering • Secara radiografis, tampak talon cusp memiliki pulp
diubah secara prostetik untuk horn dan pulp chamber sendiri.
fungsi atau estetika atau • Dapat mengganggu
keduanya oklusi dan dapat
menyebabkan karies
jika memiliki
developmental
groove yang dalam.
Cusp of Carabelli, yaitu
cusp tambahan pada gigi M1 atas, yang berada pada
permukaan mesiolingual cusp.
b. Impaksi Gigi
Tuberculum Sektum, yaitu cusp tambahan pada gigi M1 hampir selalu mengalami malformasi dan
atas, yang berada pada distal marginal ridge (antara distal foramen apical menjadi lebar. (31-26)
cusp dan distolingual cusp). - Penyebab yang sering dari foramen apical
Tuberculum Intermedium, berada di antara 2 lingual terbuka adalah penghentian perkembangan akar
cusps. yang terjadi sebagai akibat dari kematian jaringan
b. Dens Envaginatus (Leong’s Tubercle) pulpa.
• Merupakan cusp tambahan pada gigi premolar atau - Dalam bentuk yang paling parah (dilated
molar, yang berada pada central groove di permukaan odontome), gigi mengalami deformasi berat,
oklusal. memiliki bentuk melingkar atau oval dengan
• Tuberkel terdiri atas enamel, dentin, dan kamar pulpa interior radiolusen (31-27)
yang ramping namun menonjol.
Dens in Dente
• Clinical Feature :
- Dens invaginatus dapat muncul sebagai pit
diantara cingulum dan permukaan lingual dari gigi
insisif.
- Pit terletak di incisal edge dari gigi dan morfologi
mahkota mungkin muncul abnormal, mempunyai
penampilan peg-shaped microdont tooth.
c. Gemination
- Dens invaginatus dan dens in dente sering muncul
• Adalah anomali yang menyebabkan benih gigi pecah
di gigi permanen insisif lateral maksila, diikuti
menjadi dua
dengan insisif sentral maksila, premolar, dan
• Dapat terjadi invaginasi pada mahkota atau
kaninus dan jarang di gigi posterior.
menghasilkan 2 gigi yang independen (termasuk
- Invaginasi sangat jarang terjadi pada mahkota
mahkota dan akar)
gigi mandibular dan gigi deciduous.
• Umumnya terjadi pada gigi sulung bagian anterior
- Secara klinik terlihat risiko dari inflamasi pada
(insisivus)
pulpa.
• Penyebab masih belum diketahui, diperkirakan
- Meskipun garis enamel dari koronal menghilang,
genetik
tipis, sering berkualitas buruk, dan kadang hilang
• Terjadi pada pria dan wanita dalam jumlah seimbang
di beberapa area  biasanya kavitas dipisahkan
• Kamar pulpa berjumlah 1 dan membesar
dari kamar pulpa dengan dinding tipis yang bisa
• Diagnosis banding : Fusion
membuka sampai ke lingkungan mulut melalui
• Geminasi dapat mengurangi aestetik gigi anterior,
penyempitan yang sempit
kariogenik, memperbesar peluang pulpitis,
• Imaging Feature
menyebabkan maloklusi dan penyakit periodontal
- Lapisan enamel gigi
• Pada gigi sulung dapat dilakukan ekstraksi
lebih radiopak
• Pada gigi permanen dapat dilakukan restorasi
daripada struktur
mahkota atau crown reshaping
gigi disekitarnya
• Kondisi ini dapat dibiarkan
dan dapat
• Apabila tidak
diidentifikasi
dilakukan
dengan mudah
perawatan, perlu
sebagai radiolusen
ada pemantauan
berbentuk tetesan
kesehatan
air mata yang terbalik dengan batas radiopak (31-
periodontal dan
24,31-25)
radiografis secara
- Defek terutama di
berkala
koronal dapat
• Dalam kondisi perburukan dapat dilakukan PSA
bervariasi dalam ukuran
d. Fusion (Synodontia)
dan bentuk dari kecil
• Adalah keadaan dimana dua benih gigi menyatu
dan superficial sampai
sebelum kalsifikasi pada masa pertumbuhan gigi
besar dan dalam.
• Patofisiologi :
- Jika invaginasi koronal
meluas, mahkota
a) Terdapat 2 benih gigi yang tumbuh terlalu cenderung terjadi bilateral. Panjang gigi terlihat
berdekatan sehingga menghasilkan kontak lalu normal, servikooklusal lebih besar dari normal, akar
hubungan fusi sebelum kalsifikasi. pendek  gigi sapi.
b) Fusi terjadi karena gaya fisik dan tekanan yang g. Dilaserasi
terjadi selama proses pertumbuhan gigi akibat kontak • Etilogi : Dilaserasi terjadi akibat adanya gangguan
berlebihan benih-benih gigi dalam pembentukan gigi yang menyebabkan akar
• Epidemiologi : atau mahkota yang melengkung atau menekuk.
a) Terjadi pada pria dan wanita dalam jumlah Anomaly ini biasanya terjadi akibat trauma mekanik
seimbang yang terjadi pada bagian terkalsifikasi dari gigi yang
b) Lebih banyak terjadi pada orang Asia dan Suku Asli telah terbentuk. Biasa terjadi pada premolar rahang
Amerika atas
• Fusi menyebabkan berkurangnya jumlah gigi di • Rencana Perawatan : Tidak membutuhkan perawatan.
lengkung rahang Namun apabila terjadi dilaserasi pada akar dan gigi
• Dapat terjadi di gigi sulung (umumnya) dan permanen harus diekstraksi, proses pencabutan dapat menjadi
• Umumnya terjadi di gigi anterior secara total maupun sulit. Pada dilaserasi mahkota, biasanya direstorasi
parsial dengan bentuk dan ukuran gigi bervariasi dengan mahkota tiruan untuk meningkatkan fungsi
(normal sampai sebesar 2 gigi) dan estetika
• Biasanya mahkota • Gambaran klinis : Biasanya tidak dapat dikenali secara
tampak fusi dan besar kinis. Apabila dilaserasi menyebabkan gigi tidak
dengan Pulpa dan erupsi, indikasi klinis dapat diidentifikasi dengan
saluran akar kehilangan gigi. Apabila anomaly terjadi pada
berbentuk tidak mahkota gigi, dapat dikenali dengan adanya angular
sempurna distorsi.
• Diagnosis banding : • Gambaran radiografis : Apabila dilaserasi akar
Geminasi dan Makrodonsia mengarah ke mesial atau distal, gambar dapat terlihat
• Perawatan ditentukan berdasarkan gigi yang terlibat, jelas pada foto radiograf periapical. Apabila dilaserasi
derajat fusi dan bentuk fusi yang dihasilkan akar mengarah ke bukal, labial, atau lingual, sinar x
• Pada gigi desidui dapat dilakukan retaining atau akan melewati sejajar dengan bagian dilaserasi, akan
ekstraksi terlihat daerah radiopak yang melingkar dengan
• Pada gigi permanen dapat dibuat restorasi dengan bagian tengah yang radiolusen (foramen apical dan
bentuk seolah terdapat 2 mahkota independen saluran akar) disebut ”bull’s eye”.
namun sebelumnya diperlukan pemeriksaan
radiografi dan PSA
e. Concresence
• Persatuan dua benih gigi,
setelah pembentukan
mahkota dan akar selesai
pada jaringan sementum.
• Secara klinis anomali ini tidak
terlihat. Ditemukan secara 4. Anomali Ukuran Gigi
kebetulan pada waktu terjadinya kesulitan dalam a. Makrodontia
mencabut gigi. • Adalah gigi lebih besar dari ukuran normal.
f. Taurodontia • True generalized macrodontia  gigi-gigi berukuran
• Terutama pada gigi lebih besar dari normal. Umumnya ditemui pada
molar. Dapat penderita Pituitary-gigantism.
mengenai gigi sulung • Relative generalized macrodontia  ukuran gigi
atau gigi tetap, dan normal, tetapi rahang berukuran lebih kecil dari
normal.
• Localized true macrodontia dapat terjadi pada
hemihypertophy wajah.
• Makrodonsia dapat mempengaruhi seluruh gigi, tetapi
secara umum hanya melibatkan beberapa kelompok
gigi, gigi individual contralateral, atau single tooth.
• Adanya hemangioma dapat mengakibatkan
penambahan ukuran dan perkembangan dari gigi yang
berdekatan.
• Penyebab dari makrodonsia belum diketahui
• Ukuran gigi yang besar muncul pada pemeriksaan
klinis berasosiasi dengan crowding, maloklusi, atau
impaksi.
• Radiographic Features : Gambaran radioraf
memperlihatkan penambahan ukuran gigi baik pada
gigi yang sudah erupsi dan belum erupsi pada gigi
makrodonsia. Crowding dapat menyebabkan
terjadinya impaksi pada gigi lain. Bentuk gigi biasanya
normal tetapi pada beberapa kasus bisa menunjukkan 5. Anomali Struktur Jaringan Gigi
sedikit distorsi morfologi. a,b. Amelogenesis Imperfecta dan Enamel Hypoplasia
• Differential Diagnosis : dapat mirip dengan geminasi • Adalah tidak terbentuknya sebgaian atau seluruh
atau fusi. Ketika fusi terjadi, ada sebuah gigi yang jaringan enamel.
hilang. Pada geminasi, semua gigi ada dan seringkali • Adalah anomaly genetic yang timbul dari mutasi yang
bukti yang ada pada sebuah bagian atau cleft dari mungkin terjadi pada satu dari empat genetic berbeda
coronal atau segmen akar pada gigi. yang memainkan peran penting dalam pembentukan
• Treatment : pada banyak kasus, tidak memerlukan enamel.
perawatan. Perlu perawatan ortodontik jika terjadi • Mutasi dapat diwariskan scr autosomal dominan ayau
maloklusi. resesif, mungkin juga diwariskan dalam pola x-linked.
b. Mikrodontia • Mutasi menyebabkan perubahan pada enamel,
• Adalah gigi berukuran lebih kecil dari normal. sehingga mungkin saja tidak memiliki struktur prisma
• True generalized microdontia  seluruh gigi-gigi di yang normal dan terjadi penebalan pada
rahang mempunyai ukuran lebih kecil dari normal. pinggirannya. Akibatnya tahan terhadap pembusukan
• Relative generalized microdontia  gigi berukuran • Dentin dan akar bentuknya biasanya normal. Jaringan
normal, atau sedikit lebih kecil dari normalà rahang sementum normal.
berukuran lebih besar dari normal. • Erupsi gigi yang terpengaruh tertunda dan ada
• Mikrodonsia satu atau beberapa gigi kecenderungan untuk impaksi.
- Inc 2 RA, (disebut “peg lateral shape”) mahkota • Tipe
gigi runcing, akar lebih pendek dari normal. Hipoplastik.
- Molar 3 atas. Enamel gigi
- Premolar 2 yang terkena
• Clinical Features : Gigi terlihat jelas kecil dan juga gagal
memiliki mprfologi yang berubah. Gigi molar yang berkembang
mengalami mikrodonsia dapat terlihat memiliki ke ketebalan
bentuk yang berubah dari 4 menjadi 5 cusp pada normal.
molar mandibula. Dan dari 4 menjadi 3 cusp pada Akibatnya,
molar 3. Mikrodonsia pada incisor lateral ukurannya warna dentin
lebih kecil dan peg shaped. coklat
• Radiographic Features : bentuk gigi yang kecil ini kekuningan. Selain itu, enamel mungkin tidak normal:
dapat terlihat tapi lebih sering malformasi. kasar, halus, atau mengkilap. Mahkota gigi mungkin
• Differential Diagnosis : Pengenalan dari gigi yang kecil tampak terlalu kecil dengan bentuk persegi kasar.
mengindikasikan diagnosis. Jumlah dan distribusi dari Ketebalan email yang berkurang juga menyebabkan
mikrodonsia dapat juga dilihat dari pertimbangan hilangnya kontak antara gigi yang berdekatan
adanya syndrome (e.g., congenital heart disease, (Gambar 19-29). Permukaan oklusal posterior relative
progeria). datae dan cusp rendah. Ini adalah hasil dari atrisi cusp
• Treatment : Perawatan restorative atau prosthetic tip yang awalnya rendah dan belum sepenuhnya
dapat dipertimbangkan untuk membuat tampilan gigi terbentuk.
yang lebih normal khususnya ketika • Hypomaturation. Pada bentuk hipomaturasi dari AI,
mempertimbangkan masalah estetik pada gigi email ada bercak tetapi ketebalannya normal. Enamel
anterior. lebih lembut dari biasanya, densitasnya sebanding
dengan dentin, dan dapat terlepas dari mahkota. kerapatan normal. Bentuk hipomaturasi menunjukkan
Warnanya bisa bervariasi dari yang jelas hingga putih ketebalan enamel yang normal, tetapi densitasnya
keruh, kuning, atau coklat. Dalam satu bentuk sama dengan dentin. Dalam bentuk hipokalsifikasi
hypomaturation amelogenesis imperfecta, gigi dapat ketebalan enamel normal tetapi densitasnya bahkan
ditutup dengan enamel putih, buram. Penampilan ini lebih sedikit radiolusen daripada dentin. Dengan
telah disebut sebagai gigi “tertutup salju”. abrasi lanjut, pemusnahan ruang pulpa dapat
mempersulit pengenalan gambaran radiografi.
• Differential diagnosis : jika abrasi lanjut hadir dan
dentin sekunder melenyapkan ruang pulpa, gambaran
radiografi amelogenesis imperfecta tampak mirip
dengan dentinogenesis imperfecta. Namun,
keberadaan mahkota bulat dan akar sempit,
kepadatan relatif normal dari setiap email yang
tersisa, dan obliterasi ruang pulpa dan saluran akar,
dengan tidak adanya tanda erosi, merupakan
karakteristik dari dentinogenesis imperfecta dan
seharusnya membedakannya dari imperfekta
• Hipokalsifikasi. Bentuk hypocalcific AI lebih umum amelogenesis.
daripada variasi hipoplastik. Mahkota gigi normal • Perawatan : yang tepat untuk amelogenesis
dalam ukuran dan bentuk ketika mereka erupsi imperfecta adalah pemulihan estetika dan fungsi gigi
karena enamel memiliki ketebalan biasa (Gambar 19- yang terkena.
30). Akan tetapi, karena email gigi mengalami c. Dentinogesis Imperfecta
mineralisasi yang buruk (kurang padat dari dentin), • Etiologi: Merupakan
maka mulainya fraktur akan hilang segera setelah kelainana bawaaan
berfungsi. Soft enamel bergerak cepat dan dentin autosom yang terisolasi
yang lebih soft juga cepat habis, menghasilkan gigi (tanpa anomaly lain)
yang sangat aus, kadang-kadang sampai ke tingkat • Pembentukan dentin yang
gingiva. Enamel hypocalcified telah meningkat tidak sempurna, Dapat
permeabilitas dan menjadi bernoda dan gelap. Gigi- mengenai gigi sulung
gigi orang muda dengan hipomineralisasi umum dari maupun gigi tetap.
enamel sering berwarna coklat gelap dari noda • Tanda Klinis: warna coklat
makanan. kemerahan atau abu-abu
• Hypomaturation / Hypocalcification. Klasifikasi ini • Radiograf menunjukkan
menunjukkan kombinasi hipomaturasi dan akar yang ramping dan
hipokalsifikasi yang melibatkan gigi permanen dan mahkota bulat. Ruang
sulung. Jika defek dominan adalah hypomaturation, pulpa kecil atau tidak ada,
maka istilah hypomaturation-hypocalcification knal pulpa sangat kecil
digunakan. Enamel biasanya berbintik-bintik dan • Tatalaksana: penempatan
berubah warna menjadi kuning atau coklat. Enamel crown stainless steels
memiliki radiopasitas yang sama dengan dentin. pada gigi posterior untuk
Ketika cacat dominan adalah hipokalsifikasi, istilah mencegah abrasi, full-
tersebut hypocalcification-hypomaturation digunakan. coverage restoration juga
Munculnya gigi mirip, tetapi emailnya tipis. dapat digunakan pada remaja akhir dan dewasa muda
• Fitur Radiografis. Identifikasi AI dilakukan terutama dapat juga digunakan restorasi veneer pada gigi
oleh pemeriksaan klinis, meskipun fitur radiografi anterior untuk mendukung estetik
memperkuat kesan klinis. Tanda-tanda radiografi • Tipe 1:defek pada dentin sebagai asosiasi denga
hipoplastik amelogenesis imperfecta termasuk osteogenous imperfect
mahkota persegi, radiopak yang relatif tipis dari • Tipe 2: seiftnya terisolasi (shell-like teeth)
enamel, cusp rendah atau tidak ada, dan beberapa • Tipe 3: pada populasi di maryland
kontak terbuka di antara gigi. Kepadatan email gigi
normal. Pitted enamel muncul sebagai daerah
kepadatan kerutan yang berlekuk-lekuk tajam, sangat
berbeda dari gambar gigi yang memiliki bentuk dan
- Terbentuk oleh Hertwig epithelial root sheath
sebelum epitelium enamel-forming potential
- Biasanya hanya satu pearl yang berkembang, tapi
kadang-kadang bisa lebih.
• Clinical Features :
- Sebagian besar terbentuk di bawah crest of
d. Dentin Dysplasia gingiva
• Adalah gangguan yang jarang terjadi pada - Tidak terdeteksi
pembentukan dentin selama
• 2 tipe: radicular dentin dysplasia (tipe 1), dan coronal pemeriksaan klinis.
dentin dysplasia (tipe 2) diturunkan sebagai sifat - Biasanya
autosom dominan berkembang di
• Secara radiograf akar pendek dan lebih runcing. daerah furcal gigi
Kamar pulpa dan saluran akar biasanya tidk ada. molar, atau di
Radiolusen periapikal mungkin terdapat pada apeks apikal
gigi yang terkena persimpangan cementoenamel.
• Tanda klinis: warna normal, sedikit opalescent, biru, - Pada molar RA biasanya di furca mesial atau
atau coklat distal, pada molar RB furca bukal atau lingual.
e. Shell Teeth (Ghost Teeth)
- Biasanya tidak ada gejala klinis meskipun mereka
• Odontodisplasia regional melibatkan semua jaringan dapat mempengaruhi pembentukan poket
gigi, merupakan non-herediter. periodontal dan penyakit periodontal berikutnya.
• Biasanya gigi yang terlibat berada dalam kuadran yang • Radiografis :
sama. - Tampak halus
• Biasanya gigi anterior lebih parah terkena. - Bundar
• Faktor etiologi yang mungkin seperti gangguan - Radiopasitasnya sebanding dengan enamel yang
vaskular, trauma, virus laten pada kuman gigi, menutupi mahkota
gangguan metabolik, infeksi lokal, dan mutasi • Differential Diagnosis :
somatik. - Mungkin kalkulus yang terisolasi atau pulp stone.
• Gigi yang terlibat dua kali lebih sering terlihat pada - Perbedaan antara pulp stone dan enamel pearl
gigi maksila daripada gigi mandibular. dapat dilakukan dengan meningkatkan vertikal
• Kondisi ini dapat diamati setelah erupsi gigi sulung. angle proyeksi
Gigi sulung yang terkena biasanya digantikan oleh gigi - Jika kalkulus, biasanya secara klinis dapat
permanen yang terkena pula dideteksi.
f. Fluorosis (Mottled Enamel) - Kadang-
• Gangguan kadang,
perkembangan enamel oblique view
karena terekspos oleh dari molar
fluoride konsentrasi tinggi saat rahang atas
perkembangan gigi, menyebabkan kandungan atau rahang
mineral berkurang dan porositas meningkat. bawah dapat
• Gambaran klinis: menyebabkan superimposisi dari sebagian akar di
- Gigi terlihat staining & pitting daerah furkasi, menghasilkan densitas yang
- Kalau sudah parah, enamelnya terlihat porous, tampak serupa dengan enamel pearl. Dalam
lunak, severly demineralised kasus ini, diperlukan gambar lain pada sudut
- Pada gambaran radiograf terlihat opak horizontal yang sedikit berbeda untuk
g. Enamel Pearls menghilangkan wilayah radiopak ini.
• Sinonim : Enamel drop, enamel nodule, and • Management :
enameloma - Biasanya tidak membutuhkan pengobatan
• Mecanism : - Klinisi dapat mengangkat massa dari enamel pearl
- Adalah gumpalan kecil dari enamel berdiameter 1 jika lokasinya di persimpangan cementoenamel
sampai 3 mm yang terjadi pada akar molar. yang merupakan predisposisi penyakit
- Di temukan pada sekitar 3% populasi, periodontal.
- Harus selalu dipertimbangkan bahwa mungkin
enamel pearl pulp horn di dalamnya
h. Pulp Stone
• Mekanisme ;
- Adalah fokus kalsifikasi pada pulpa gigi.
- Ukurannya bervariasi, dengan diameter sekitar 2
atau 3 mm, hampir memenuhi ruang pulpa.
- Penyebabnya tidak diketahui, dan tidak ada bukti
kuat bahwa mereka terkait dengan gangguan
sistemik atau pulpa.
• Gambaran Klinis : Pulp stone tidak dapat dilihat secara
klinis.
• Radiografis:
- Tampilan cukup bervariasi.
- Struktur radiopak dalam ruang pulpa atau saluran
akar, atau sebuah perpanjangan dari ruang pulpa
ke dalam saluran akar.
- Dapat berupa satu massa padat atau sebagai
beberapa radiopacities kecil.
- Dapat berbentuk bulat atau oval, dan menempati
sebagian besar ruang pulpa sesuai dengan
bentuknya.
- Outlinenya juga bervariasi dari yang tajam atau
lebih diffuse margin.
- Dapat terjadi pada semua jenis gigi tetapi paling
sering pada molar.

• Diagnosis Banding :
- Meskipun ukuran dan bentuk yang bervariasi,
namun pengenalannya biasanya tidak sulit.
- Namun, dalam beberapa kasus, cukup sulit
membedakannya dengan pulpal sclerosis.
• Penatalaksanaan : tidak memerlukan perawatan.

Referensi

1. White, S. and Pharoah Michael J (n.d.). Oral radiology :


principles anf interpretation. 7th ed.
2. White & Pharoah . Oral Radiology Principles and
Interpretation. 5th ed.
3. Finn SB. Clinical Pedodontics. 3 rd Ed. WB Saunders Co.
Philadelphia-London-Toronto. 1973.

Anda mungkin juga menyukai