Anda di halaman 1dari 17

Anomali Gigi Secara

Klinis
Anomali Jumlah Gigi
Congenital Missing Kelainan yang mengakibatkan berkurangnya jumlah gigi di dalam mulut. Terdapat
beberapa jenis dari missing teeth, antara lain :
atau Agenesis Anadontia Jika tidak terdapat satu gigi
pun.
Hipodontia jika satu atau sejumlah kecil
gigi tidak ada.
Oligodontia jika sejumlah besar gigi
tidak ada.
Etiologi : Mekanisme patologik yang mempengaruhi pembentukkan dental lamina,
kegagalan benih berkembang, kekurangan tempat yang disebabkan malformasi rahang,
disproporsi genetik antara gigi dan ukuran rahang.
Lebih sering terjadi pd gigi permanen, yg hilang biasanya gigi M3, P2, I2 maxilla, I1
mandibula. Pada gigi sulung yg sering hilang Incisivus maxilla.
Anomali Jumlah Gigi
Supernumary Suatu kelainan dimana terdapat perkembangan satu gigi tambahan atau lebih

tooth/teeth
elemen gigi sehingga jumlah gigi melebihi normal.

Supernumerary teeth biasanya terjadi karena faktor genetik, yaitu autosomal


(mesiodens, dominan atau melalui proses budding atau pertunasan pada dental lamina. 98%
terjadi di maksila bagian anterior.
paramolar, Macam :

distomolar) MesiodensPertumbuhan gigi terdapat


diantara gigi insisif sentral RA.
Paramolar / ParateethPertumbuhan
pada area gigi molar.
Distomolar / DistodensPertumbuhan
pada distal M3.
Anomali Posisi Gigi
Transposition

2 gigi yang bertukar


Impacted teeth (M3 dan C)
tempat, contohnya C yang
terletak pada lokasi I2 Gigi yang gagal erupsi dan tetap tertanam pada tulang alveolar.
Paling sering terjadi pada M3 dan C, lalu P, dan supernumary
teeth
Anomali Bentuk Gigi
Supernumary
Biasa disebut extra cusps. Ada beberapa tipe, yaitu:

Carabelli Cusp di ML dari m1 RA dan dm2 RA.


cusps Tapi ini merupakan variasi dan bukan anomaly

Talon Cusp cusp tambahan pada cingulum I yg


disebabkan hyperplasy tidak normal pada
cingulum. Bisa memengaruhi oklusi, dan
biasanya ada prominent pulp horn.
Dens Evaginatus Cusp
tambahan pada central
groove. Biasanya pada gigi
P. Etiologinya proliferasi dan
evaginasi IE dan dental
papilla ke enamel organ
Anomali Bentuk Gigi
Dens in dente/dens invaginatus

Gemination
Merupakan invaginasi lingual dari
enamel. Etiologi biasanya heredity,
bisa terjadi di dc RB, dm2 RB, di1 RA, Terlihat sebagai gigi dgn 2 crown dan
namun seringnya terjadi di I2 RA. 1 akar. Gigi ini berasal dr 1 benih gigi
Ciri-cirinya: ada lingual pit yang yang berpisah sehingga memiliki 2
dalam pada I2 RA crown, sehingga crown terlihat lebih
lebar dr normal.
Anomali Bentuk Gigi
Fusion Concresence

Penyatuan antara 2 benih gigi. Terjadi fusi pada akar-akar gigi yang
Biasanya hanya terjadi di anterior. bersebelahan karena sementum.
Persatuan nya di mahkota & akar. Disebabkan oleh trauma atau
Etiologi bisa karena benih gigi overcrowding. Sering terjadi pada
terletak sangat dekat sehingga gigi M2 dan M3 maxila, serta pada
tumbuh bersama & bergabung gigi supernumerary.
sebelum kalsifikasi atau bisa juga
karena genetic dan tekanan pada Conscrence terbentuk saat masa
saat pertumbuhan & perkembangan. perkembangantrue conscrense.
Gigi yang berfusi punya pulp
chamber & pulp canal yang terpisah Terbentuk setelah
(jadi ada 2, setiap gigi ada masing- perkembanganacquired
masing). concrence.
Anomali Bentuk Gigi
Taurodontia

Dilaserasi
Kamar pulpa mengalami
pemanjangan secara longitudinal,
biasanya ditemukan pada kasus Kelainan saat pembentukan gigi
pembesaran gigi. Mahkota bentuk sehingga gigi bengkok pada
normal, tapi badannya memanjang mahkota atau akar gigi. Etiologi bisa
dan akarnya memendek. Sering karena trama yang terjadi saat
ditemui pada gigi molar. pembentukan gigi yang baru
terkalsifikasi. Biasanya di P1 RA
Anomali Bentuk Gigi
Supernumary P1 RA biasa nya punya 2 akar, tapi kadang bisa
root ditemukan cuma 1 akar. 3 akar bisa ditemukan
tapi jarang sekali.
C RB terkadang punya bifurkasi dekat apex dan
membuat ada 2 akar yang pendek.
M1 RB terkadang punya 3 akar. Yang
mengalami bifurkasi di akar mesial. Ada yang
menyebutkan bahwa itu kelainan, namun ada jg
yg menyebutkan bahwa itu variasi normal.
Anomali Ukuran Gigi
Makrodonsia

Gigi memiliki ukuran yang lebih


Mikrodonsia besar dari ukuran normal baik
hanya satu atau seluruh gigi. 2
tipe macrodontia, antara lain:
Kondisi dimana ukuran gigi lebih True generalized macrodontia
kecil dibanding ukuran normal dan Beberapa gigi memiliki ukuran lebih
biasanya diikuti dengan perubahan besar dari normal. Biasanya pada
bentuk morfologi (contohnya jumlah penderita gigantisme kelenjar pituitari
cusp kurang). Biasanya berbentuk dan pineal pada orang gigantisme.
peg-shaped pada I2 RA & M3 yang Relative generalized macrodontia
kecil. Berkurangnya jumlah Gigi memiliki ukuran yang relatif
pertumbuhan terjadi pada daerah normal tapi rahangnya kecil.
yang kurang tervaskularisasi
sehingga menyebabkan ukuran gigi
lebih kecil.
Anomali Struktur Jaringan Gigi
Kelainan pertumbuhan yang Amelogenesis Imperfecta
menganggu pembentukan
enamel.Terdapat beberapa jenis
enamel imperfekta, antara lain:
Hipoplasia (berkurangnya jumlah sel
ameloblast) Kegagalan pembentukan
enamel secara lengkap, jadi enamel
nya tipis. Gambaran klinis: Enamel
tipis, warna kuning atau coklat (karena
dentin terlihat). Secara radiograf juga
enamel terlihat tipis.
HipomaturasiKegagalan pematangan
enamel, jadi enamel nya rapuh dan
mudah lepas. Gambaran klinis :
Tebalnya normal, tapi bercorak bisa
bening, opaque, kuning atau coklat.
Hipokalsifikasi Enamel
kurang termineralisasi, jadi
mudah fraktur. Gambaran
klinis: Kecoklatan. Secara
radio, terlihat lebih
radiolusen dari dentin
karenan kekurangan
mineral.
Anomali Struktur JaringanAdaGigi
3 macam:
Dentinogenesis Imperfecta Tipe I : DI terjadi bersama dengan
Osteogenesis Imperfecta (kelainan
tulang dimana tulang jadi rapuh &
Merupakan pembentukan dentin mudah fraktur).
yang tidak sempurna karena
Tipe II : DI terjadi tidak bersama
gagalnya diferensiasi odontoblas.
dengan Osteogenesis Imperfecta.
Gambaran klinis : Gigi tampak abu-
abu kebiruan hingga kuning Tipe III : Shell Teeth / Ghost Teeth
kecoklatan. Secara radiograf :
Bulbous crowns dengan akar pendek.
Awalnya, pulp chamber nya lebar
abnormal (shell teeth), lalu akan
melenyap secara progresif sehingga
pulpa mengecil hingga hilang.
Anomali Struktur Jaringan Gigi
Dentin dysplasia

Arti dysplasia : Proliferasi yang tidak


teratur. Kelainan yang melibatkan
sirkum pulpa dentin dan morfologi
akar yang menyebabkan akar
menjadi lebih pendek. Secara klinis
mirip dentinogenesis imperfecta.
Sifat DI & DD sama-sama autosomal
dominan. Ada 2 macam, yaitu:
Tipe I (Radikuler)Klinis: normal.
Radio: Tidak ada pertumbuhan akar./
akarnya tumbuh tidak sempurna
Tipe II (Koronal)Pulpa membesar
dan kamar pulpa berbentuk seperti
nyala api.
Anomali Struktur Jaringan Gigi
Fluorosis (mottled enamel)

Salah satu bentuk dari hypoplasia & HypoplasiaBerkurangnya jumlah


hipokalsifikasi enamel. Etiologi: sel ameloblast mengganggu
Masuknya fluor dengan konsentrasi pembentukan matriks sehingga
yang sangat tinggi baik secara local menyebabkan lubang-lubang kecil
ataupun sistemik ketika mineralisasi HipokalsifikasiPengurangan
sedang berlangsung. Gambaran
klinis: Kerusakan pada permukaan deposit mineral dan disertai dengan
enamel mulai dari adanya garis-garis perkembangan (maturasi) gigi
putih, kuning atau coklat sampai sehingga menyebabkan warna
enamel menjadi putih seperti kapur seperti kapur.
dan opaque.
Anomali Struktur Jaringan Gigi
Enameloma (enamel pearl)

Kelainan berupa globuli


kecil dari enamel sebesar Pulp Stone

1-3 mm (diameter) pada


akar molar di area Pengerasan massa mengapur yang merupakan degenerasi
kalsifikasi di kamar pulpa atau saluran akar.

bifurkasi atau trifurkasi.

Anda mungkin juga menyukai