Abstrak
Karies gigi tetap menjadi masalah kesehatan mulut parah pada anak-anak dan
dampaknya sehubungan dengan nyeri, terganggunya fungsi, dan kualitas hidup
yang berhubungan dengan kesehatan pada masyarakat adalah tinggi, khususnya
pada orang-orang dan masyarakat yang kurang mampu. Meskipun penggunaan
pasta gigi berfluoride tersebar luas, anak-anak prasekolah, dibandingkan dengan
kelompok usia lainnya, masih menunjukkan jumlah lesi karies yang tidak dirawat
yang tinggi. Pendekatan minimal dan non-invasif untuk penanganan karies gigi
lebih disukai saat ini, sebagai pengganti pendekatan konvensional. Meski bukan
hal baru, silver diamine fluoride (SDF) kini mendapatkan perhatian oleh klinisi
secara global karena keefektifannya dalam menghentikan perkembangan lesi
karies. Silver diamine fluoride memungkinkan preparasi gigi yang lebih
konservatif karena telah terbukti dapat menghentikan karies yang tersisa,
remineralisasi, dan mengeraskan dentin lunak yang menyebabkan perubahan
warna gelap pada gigi. Silver diamine fluoride diaplikasikan secara langsung ke
lesi karies untuk menghentikan dan mencegah karies. Karena penatalaksanaan
karies dengan SDF bersifat nonivasif dan lebih nyaman dilakukan, ini dapat
menjadi tindakan menguntungkan untuk merawat karies pada anak. Tinjauan ini
merupakan wawasan mengenai penggunaan SDF pada kedokteran gigi anak dan
signifikansi klinisnya berdasarkan literatur yang dipublikasikan.
Kata kunci: penghentian karies, silver diamine fluoride, silver modified
atraumatic restorative technique
PENDAHULUAN
Meskipun merupakan penyakit yang sebagian besar dapat dicegah, karies gigi
tetap menjadi masalah kesehatan mulut yang parah pada anak-anak. Dampak
karies pada individu dan populasi berhubungan dengan nyeri, penurunan fungsi,
dan kualitas hidup terkait kesehatan mulut adalah besar, terutama orang-orang dan
masyarakat yang kurang mampu.1 Pengunaan pasta gigi berfluoride secara luas
dibandingkan dengan kelompok usia lain, masih menunjukkan sejumlah besar lesi
karies yang tidak dirawat, dan komponen decay merupakan yang tertinggi pada
dipengaruhi oleh karies gigi yang tidak diobati karena keuangan yang tidak
memadai, akses yang minim ke layanan kesehatan mulut primer, dan biaya yang
signifikan untuk perawatan gigi anak-anak, seperti yang dilaporkan oleh orang
tua.6
perkembangan lesi karies.9 Meskipun tidak baru, silver diaminer fluoride (SDF)
baru-baru ini telah menunjukkan perhatian yang diperkuat oleh klinisi secara
(AgF) sebagai bahan preventif pada penelitian klinis dan in vitro. 12 U.S Food and
sediaan SDF untuk penggunaan kedokteran gigi di Amerika Serikat dan tersedia
sejak April 2015. Horst et al. berpendapat bahwa SDF berguna pada program
untuk diaplikasikan satu atau dua kali setahun sebagai agen preventif.13
sulung, serta memenuhi enam kualitas tujuan Institut Kedokteran AS. Silver
diamine fluoride efektif, karena menghentikan hampir 80% lesi yang dirawat.
Silver diamine fluoride efisien dan dapat diaplikasikan dengan pelatihan minimum
kurang dari 1 menit oleh professional kesehatan pada berbagai kondisi kesehatan
dan masyarakat. Silver diamine fluoride dapat tepat waktu karena kemudahan
Silver diamine fluoride berpusat pada pasien dan memenuhi kebutuhan instan
anak pada satu sesi perawatan karena minimal invasif dan tidak terasa sakit.
Terakhir, SDF terjangkau karena aplikasinya yang praktis dan murah, dengan satu
aplikasi berharga kurang dari $1 (INR sekitar 70); karenanya, ini adalah pilihan
KEDOKTERAN GIGI
atau lebih awal, karena air yang disimpan dalam wadah perak yang terkena
cahaya, atau disaring, dapat diminum dan sifat antimikroba dari senyawa perak
karies dengan perak nitrat (silver amalgam dan asam nitrat) pada tahun 1891,
dengan 87 dari 142 lesi yang dirawat berhenti selama 3 tahun. Stebbins
mempostulatkan bahwa reduksi karies adalah karena kerja antibakteri dan deposisi
untuk mensterilkan lesi karies yang dipreparasi dan sebagai disinfektan pada
penelitian menunjukkan bahwa perak nitrat mempenetrasi dentin yang sehat dan
karies, serta dentin yang vital dan nonvital dengan efek yang ringan, dapat
sembuh dengan sendirinya, dan terlokalisir terhadap pulpa. 7 Selama tahun 1970-
an, AgF diperkenalkan pada Australia Barat sebagai bagian dari intervvensi
minimal untuk perawatan gigi sejilah.18 Silver diamine fluoride diteliti pertama
kali oleh Nishino, sebagai bagian dari thesis PhD di Universitas Osaka Jepang
pada tahun 1969, enggabungkan sifat antimikroba yang kuat dari perak dengan
manfaat fluoride dosis tinggi.19 Formulasi ini juga menghasilkan presipitat yang
Health and Welfare Japan sebagai agen kariostatik dan dipasarkan sebagai
Saforide (Toyo Siyaku Kasei Co. Ltd, Osaka, Japan).20 Beberapa penelitian SDF
mengikuti ini sebagai pengobatan karies gigi alternatif di negara berkembang, di
Literatur menyebutkan SDF dengan berbagai nama sejak 1969, seperti silver
fluoride diamine, diamine silver fluoride, silver diamine fluoride, dan diamine
sebagai silver diamine fluoride, meskipun istilah yang tepat adalah silver
diammine fluoride yang mengandung dua kelompok ammine (NH 3), bukan dua
kelompok amina (NH2). Istilah “diamine” akibatnya menjadi sangat universal, dan
Komposisi SDF
Kandungan fluoride pada larutan SDF bervariasi dari satu merek ke merek
lainnya.22 Tersedia di Amerika Serikat, SDF merupakan agen topikal yang tidak
berwarna (38% w/v Ag(NH3)2F, 30% w/w) terdiri dari 24,4-28,8% (w/v) perak
dan 5,0-5,9% fluoride, pada pH 10, dan dipasarkan sebagai Advantage Arrest oleh
Elevate Oral Care, LLC, West Palm Beach, Florida. 13 Komposisinya dapat
Tabel 2. Ringkasan penelitian yang dipublikasikan mengenai penghentian karies pada anak-anak dengan SDF
Penulis Tahun Negara Periode Usia Rancanga Gigi-geligi Kelompok CA Aplikas Kunjungan
penelitian (tahun) n yang penelitian (ukuran (%) i follow-up
(bulan) penelitian diteliti sampel) (bulan)
Chu et 2002 Hong 30 3-5 PCCT Anterior 38% SDF (641) 65 Sekali 6, 12, 18,
al.34 Kong sulung 5% NaF (576) 41 setahun 24, 30
Tidak ada 34
perlakuan (273)
Llodra et 2005 Cuba 36 6 RCT Kaninus 38% SDF (675) 85 Enam 6, 12, 18,
al.21 sulung, Tidak ada 62 bulan 24, 30
molar, dan perlakuan (658) sekali
PFM
Tabel 2. Ringkasan penelitian yang dipublikasikan mengenai penghentian karies pada anak-anak dengan SDF (lanjutan)
Penulis Tahu Negara Periode Usia Rancangan Gigi-geligi Kelompok CA Aplikasi Kunjungan
n penelitia (tahun penelitian yang diteliti penelitian (ukuran (%) follow-up
n (bulan) ) sampel) (bulan)
Yee et al.5 2009 Nepal 24 3-9 RCT Sulung 38% SDF (3.396) 31 Aplikasi tunggal 6, 12, 24
12% SDF (1.652) 22
Tanpa perlakuan 15
(1.590)
Zhi et al.35 2012 China 24 3-4 RCT Sulung 38% SDF (218) 91 Sekali setahun 6, 12
38% SDF (239) 79 Dua tahun sekali
GIC (162) 82 Sekali setahun
Dos 2012 Brazil 12 5-6 RCT Sulung 30% SDF (183) 67 Sekali setahun 12
Santos et GIC (162) 39 Aplikasi tunggal
al.36 Aplikasi tunggal
Duangthi 2016 Hong 18 3-4 RCT Sulung 30% SDF (458) 40 Sekali setahun 6, 12, 18
p et al.37 Kong 30% SDF (426) 35 Aplikasi tunggal
5% NaF (523) 27 Aplikasi tunggal
Duangthi 2018 Hong 30 3-4 RCT Sulung 30% SDF (377) 48 Sekali setahun 5, 12, 18,
p et al.38 Kong 30% SDF (367) 33 Satu kali semingu 30
selama 3 minggu
5% NaF (484) 34 Satu kali seminggu
selama 3 minggu
Fung et 2018 Hong 30 3-4 RCT Sulung 12% SDF (927) 55,2 Sekali setahun 6, 12, 18,
al.39 Kong 12% SDF (987) 58,6 Dua kali setahun 24
38% SDF (971) 66,9 Sekali setahun
38% SDF (905) 75,7 Dua kali setahun
Indikasi dan Kontraindikasi SDF13,26-30
Orang-orang dengan risiko karies tinggi dengan lesi berkavitas aktif pada
permukaan apapun pada gigi sulung anterior atau posterior dan molar
pertama permanen.
lesi karies berkavitas, ketika anestesi lokal atau umum tidak disarankan
(SMART).
eksfoliasi
Tidak ada tanda klinis yang berhubungan dengan peradangan pulpa atau
Lesi karies yang berada pada permukaan yang dapat diakses dengan brush
dengan aplikasi SDF dan dapatkan informed consent tertulis dari orang tua
diperlukan atau dapat dipertimbangkan untuk tujuan estetik, dan ini dapat
dengan kulit dan bibir atau jaringan lunak lain. Daerah yang akan dirawat
Hindari yang tidak disengaja pada gigi anterior permanen yang mungkin
Untuk kunjungan tunggal, tidak lebih dari satu tetes SDF yang harus
digunakan. Satu tets cukup untuk diaplikasikan pada lima hingga enam
gigi.
gigi/lesi karies.
brush ke dalam SDF dan tepuk pada sisi dappen dish plastik.
Aplikasikan SDF hanya ke atas permukaan gigi yang terkena karies.
kering. Diperlukan isolasi selama tiga menit pada daerah yang kerja.
yang lebih baik atau untuk penghentian karies seperti pada banyak
Gambar 2A dan B: Gigi anterior sulung: (A) Sebelum SDF; (B) Setelah aplikasi
Instruksi Pascaoperatif dan Follow-up
Tidak ada instruksi pascaoperatif yang tersedia dari pabrik. Namun, beberapa
disarankan pada 2-4 minggu setelah perawatan SDF untuk memeriksa terhentinya
lesi yang dirawat (keras dan gelap) (Gambar 2). Aplikasi kemali dan aplikasi SDF
aplikasi SDF, aplikasi kembali dua kali setahun disarankan untuk meningkatkan
SDF memiliki efektivitas yang berasal dari kombinasi perak nitrat dan fluoride.
mempenetrasi lesi dan tetap ada untuk menggunakan pengaruh mereka (25-30
dalam lesi karies yang dalam). Adanya senyawa perak seperti perak dioksida dan
penggunaan SDF 38% untuk menghentikan lesi karies berkavitas pada gigi sulung
Chibinski et al. pada sebuah tinjauan sistematik menunjukkan bahwa SDF 89%
risk ratio (RR) 1,66 [95% confidence interval (CI)] membandingkan SDF dengan
perawatan alternatif dan RR 2,54 (95% CI) untuk placebo atau tidak ada
perawatan. Pada tinjauan sistematik dan meta-analisis lain, Gao et al. menyatakan
bahwa terdapat 81% terhentinya lesi karies aktif (95% CI, p < 0,001) pada gigi-
selama dua dekade terakhir (Tabel 2). Lima penelitian melaporkan penggunaan
melaporkan penggunaan SDF 30%. Peneliti menemukan bahwa aplikasi SDF 38%
adalah yang paling efektif dibandingkan dengan tanpa perawatan (kontrol negatif)
atau placebo pada gigi-geligi sulung untuk menghentikan karies dentin. 5,21,34,35,39
penghentian yang lebih tinggi dibandingkan gigi posterior. 35,37,39 Fung et al.39
melaporkan penghentian karies pada gigi sulung setelah aplikasi SDF 38% setiap
sebesar 75%, dengan keuntungan maksimum pada gigi anterior rahang bawah
(91,7%) diikuti dengan gigi anterior rahang atas (85,6%), gigi posterior rahang
Selain itu, ketika lesi memiliki plak yang terlihat atau lesi luas, mereka
Perbedaan penghentian karies antara aplikasi setahun sekali dan dua kali setahun,
gigi dengan plak yang terlihat memiliki kemungkinan yang lebih rendah
setahun.39
bahwa SDF tampak mencegah karies secara efektif pada gigi-geligi sulung.
yang dirawat dengan SDF menunjukkan reduksi signifikan lesi karies yang tidak
menggunakan data dari dua percobaan. Llodra et al.21 menemukan bahwa SDF
38% adalah yang paling efektif mencegah karies pada gigi-geligi sulung dan
penulis menemukan penurunan 80% lesi karies baru pada SDF (0,4 lesi baru)
dibandingkan dengan kelompok kontrol air (1,1 lesi baru) dan hasilnya signifikan
secara statistik selama 36 bulan. Chu et al. 34 yang hanya menggunakan gigi
bulan, kelompok SDF menunjukkan rerata jumlah lesi baru yang lebih sedikit
Permanen
Braga et al.41 mencatat bahwa SDF menunjukkan kemampuan yang lebih cepat
menyatakan bahwa aplikasi SDF dua kali dalam setahun dapat menghentikan
karies pada molar pertama permanen. Monse et al. 42 melaporkan bahwa aplikasi
satu kali SDF 38% pada permukaan oklusal molar pertama permanen pada anak
usia 6-8 tahun bukan merupakan metode efektif untuk mencegah timbulnya lesi
karies dentin baru pada anak-anak. Namun, Llodra et al. dan Liu et al. memastikan
pencegahan lesi karies baru pada molar pertama permanen dengan menggunakan
SDF.21,43
Llodra et al. menyatakan bahwa SDF menunjukkan efektivitas yang lebih baik
permanen. Rerata jumlah permukaan karies baru yang diamati pada gigi-geligi
sulung selama penelitian adalah 0,29 untuk kelompok SDF dibandingkan dengan
1,43 pada kelompok kontrol. Rerata permukaan karies baru pada molar pertama
permanen adalah 0,37 pada kelompok SDF dibandingkan dengan 1,06 pada
kelompok kontrol.21
dengan glass ionomer dan resin komposit memberikan SDF tempat penting pada
inventaris kedokteran gigi anak.44,45 Mei et al. menegevaluasi efek SDF 38% untuk
mencegah karies sekunder pada restorasi glass ionomer cement (GIC) dan CR
karies sekunder di bawah restorasi GIC dan CR. 46 dos Santos et al.36
membandingkan GIC dengan SDF 30% pada follow-up 12 bulan, dan SDF
bekerja lebih baik secara signifikan dibandingkan GIC pada 12 bulan, meskipun
(SnF2); aplikasi SnF2 dan SDF; aplikasi SnF2 dan SDF diikuti dengan preparasi
kavitas minimal dan penggunaan CR; dan preparasi kavitas minimal serta CR saja
dan tidak ada perlakuan. Mereka menyimpulkan bahwa karies berkembang hanya
Varnish sodium fluoride (NaF) disarankan oleh banyak peneliti untuk aplikasi
pada permukaan gigi yang sehat, ketika aplikasi SDF telah selesai untuk lesi
berkavitas. Chu et al.34 membandingkan SDF 38% dan varnish fluoride (NaF 5%)
selama follow-up 30 bulan dan menunjukkan bahwa SDF bekerja lebih baik
bulan dan 30 bulan, meskipun varians ini tidak signifikan secara statistik.
Berdasarkan Shah et al., SDF lebih efisien mengurangi jumlah permukaan karies
baru, dibandingkan dengan varnish NaF dan gel acidulated phosphate fluoride
(APF).48
Perhatian utama adalah dosis fluoride SDF anak. Satu tetes (0,05 ml) SDF,
memadai untuk merawat enam gigi, mengandung 2,24 mg F/dosis dan aplikasi
satu tets SDF akan menghasilkan jumlah fluoride yang leih sedikit dibandingkan
yang terdapat pada 0,25 ml varnish topikal fluoride. Semua penelitian mengenai
SDF melaporkan bahwa tidak ada efek samping sistemik atau kematian yang
keracunan perak terjadi, total paparan perak sepanjang hidup adalah 1 g, sama
dengan hampir 400 kali aplikasi SDF yang diperlukan berdasarkan U.S
Perhatian lain adalah diskolorasi hitam 10,11,34,40 pada lesi terhenti setelah aplikasi
SDF (Gambar 2B dan 3B). Orang tua dan anak sebaiknya diinformasikan bahwa
aplikasi SDF menyebabkan stain hitam atau coklat tua, karena dentin terinfeksi
yang lunak menjadi keras dan terbentuk permukaan sklerotik gelap pada gigi.
staining gigi adalah rasa logam, iritasi pulpa dan jaringan lunak, 17 Terbentuknya
setelah 3-56 bulan perawatan dengan teknik “atraumatik” menggunakan 40% AgF
pada karies residual dan restorasi dengan GIC. Total 50 dari 55 gigi menunjukkan
respon pulpa yang memuaskan, dengan adanya dentin reparatif yang banyak serta
AgF untuk merawat dentin karies tidak dapat dijawab berdasarkan status
Pada penelitian ang diilih yang menggunakan SDF 30% dan 38%, efek samping
seperti stain hitam dan lesi oral dilaporkan. 10,34,40 Penulis mempostulatkan bahwa
kadar rendah ini adalah lebih rendah dibandingkan dengan SDF 38% dalam
diskolorasi gigi setelah aplikasi SDF, khususnya pada enamel dan sedikit pada
Selain masalah yang disebutkan di atas, harus diingat bahwa SDF tidak akan
merawat atau memberantas karies gigi, tetapi merusak atau menghentikan proses
karies pada permukaan yang diberi. Ini dapat membantu dalam remineralisasi lesi
struktur dan fungsi gigi menjadi normal. Selain itu, bila terdapat kerusakan gigi
yang cukup parah, oklusi dan hasil klinis jangka panjang dapat memburuk jika
KESIMPULAN
Silver diamine fluoride dapat menjadi pilihan yang efektif, terjangkau, dan
berkelanjutan untuk anak dan remaja yang berisiko tinggi pada seluruh kelompok
usia dalam menghentikan karies. Bahan ini merupakan agen antimikroba pada
orang-orang yang tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan gigi, dan orang-orang
dengan berkebutuhan khusus. Bukti meunjukkan bahwa aplikasi SDF dua kali
jika perawatan dihentikan setelah 2-3 tahun bersama dengan keamanan jangka
menilai efektivitas SDF terkait pencegahan karies gigi pada molar permanen.