1.Herediter
• Semua à Anodontia
Berkurang
• < 6 à Hypodontia
jumlahnya
• > 6 à Oligodontia
• Supernumerary
Berlebih teeth
jumlahnya
• Supplemental teeth
Anodontia & oligodontia
31,41,71,8
18,28 I2,22 35,45
1
• Terjadi pada 0,3% - 3,8% penduduk
• Pada gigi decidui dan permanen
• 90% di RA
• Paling sering di daerah I1 RA atau regio
M3 RA
• Bisa tunggal atau ganda
• Macam2nya : Mesiodens, Paramolar,
Distomolar / distodens, Peridens, Tuberkel.
• Gigi yang berada diantara insisive central
atau mesial dari kedua insisive 1 (midline
mesiodens)
• Erupsi – terlihat
• Tidak erupsi – menyebabkan diastema
• Peg-shaped
• Jarang terletak antara ins sentral & lat /
ins lat & C
mesiodens
Radiography mesiodens
Paramolar tuberkel
Paramolar
Distomolar
tuberkel
ANOMALI GIGI
Mahkota Akar
1. I2 1. Dilaceration
2. P2
2. Flexion
3. M3
3. Dens in dente
4. Geminasi
4. Concresense
5. Fusion /
synodontia 5. Segmented root
Tuberculum sextum :
cusp tambahan yg letaknya pd marginal
ridge antar cusp distal dan cusp
distolingual (sering pd M 1 RB - cusp ke-
6).
Bukan Anomali Sesungguhnya
• Insisive atas berbentuk sekop : kelainan biologis
pada ras Asian, Mongolian, Eskimo dan Indian
America.
Bentuk gigi menyerupai sekop : palatal, singulum
dan marginal ridge menonjol membentuk spt
sekop.
Anomali – Bentuk Akar
A. Dilaceration : sudut 45º - lebih dr 90º
B. Flexion : < 90º atau memutar
C. Dens in Dente (Dens invaginatus)
D. Concrescence : fusion akar (sementum)
E. Segmented root : akar terpisah jd 2
F. Dwarfed root : akar pendek
G. Hypercementosis : jar.sementrum >>>
H.Akar tambahan
Dilaceration & Flexion
Dens in dente ( dens invaginatus)
• Tooth within a tooth
• Etiologi : gangguan saat pembentukan gigi, dimana
terjadi invaginasi epitel dalam perkembangan
mahkota gigi yang seharusnya menjadi ruang pulpa
• Terlihat melalui dental rӧ
• Sering : I2
Concrescence
• Fusi akar yang terjadi setelah akar selesai
terbentuk, akibat persatuan cementum
• Biasanya gigi dengan akar concrescence
akan kesulitan erupsi atau kadang gagal
• Sering pada M2dan M3 RA juga antara gigi
dan supernumerary
• Rӧ : sulit membedakan concrescence dgn
superimposed
Concrescence
Hypercementosis
• Terlihat secara radiograph bahwa
sementum menebal diseluruh atau
sebagian akar gigi
• Biasanya terkait dengan inflamasi
periapikal, gigi yg tidak berkontak
• Secara umum, dapat menyertai kondisi :
üPaget’s disease
üAcromegaly
üPituitary gigantism
Enamel dysplasia
• Pekembangan enamel yg abnormal
• Disebut Enamel Hypoplasia à ggn pd ameloblast
ketika pembentukan enamel matrix
• Disebut Enamel hypocalcification à ggn pd saat
enamel matrix masak
• Penyebab enamel dysplasia : herediter, sistemik,
ggn lokal (trauma, infeksi)
• Variasi warna : putih – kuning – coklat
• Variasi morfologi : berlubang, kasar
Environmental enamel hypoplasia