NIM : PO.71.25.1.20.010
Kelas :A
Anomali Gigi
1. Anodontia merupakan suatu keadaan dimana benih gigi tidak terbentuk sama sekali.
Meskipun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang tepat, anodontia dapat
terjadi pada periode gigi tetap/ permanen. Namun sebenarnya kondisi ini sangat
jarang terjadi. Anodontia terdiri atas anodontia total dan anodontia parsial. Penderita
anodontia total dapat ditandai dengan gigi-gigi yang tidak tumbuh sama sekali sejak
lahir. Jika ada gigi yang berhasil tumbuh, maka termasuk anodontia parsial dan
biasanya memiliki banyak ruang antar gigi serta lokasi pertumbuhan gigi yang
abnormal. Pada anodontia parsial, gigi yang tidak tumbuh adalah gigi geraham atau
gigi seri.
2. Supernumerary tooth atau lebih dikenal dengan istilah gigi lebih merupakan gigi
tambahan yang tidak seharusnya tumbuh. Akibatnya jumlah gigi yang terbentuk
dalam rahang lebih banyak dari jumlah normal. Macamnya (gigi lebih tunggal/gigi
lebih ganda) :
Mesiodens : Daerah I atas, diantara incisivus 1 kanan dan kiri
Distomolare/paramolar : Daerah M3, M3 rahang atas lebih sering
dibandingkan M3 rahang bawah.
Paramolar : P2 bawah
Incisivus 2 atas tetap : Gigi berbentuk konus, bagian servikal lebar dan
mengecil kearah incisal.
Pasak (Peg-shaped) :
4. Geminasi atau kembar adalah suatu keadaan satu benih gigi yang mengalami proses
pemisahan tidak sempurna pada saat perkembangannya, sehingga mahkotanya tampak
terbelah menjadi dua tetapi memiliki satu akar. Geminasi lebih sering terjadi pada
gigi seri sulung rahang bawah dan gigi seri permanen rahang atas. Secara klinis
terlihat sebagai mahkota yang terbelah menjadi dua.
5. Fusion atau kembar dempet merupakan bersatunya dua benih gigi pada bagian
anterior yang mempunyai akar dan rongga pulpa terpisah. Fusion sering ditemukan
pada gigi sulung bagian rahang atas dibandingkan rahang bawah.
6. Enamel pearls merupakan pertumbuhan enamel yang terlalu cepat yang berbentuk
bulat seperti mutiara pada daerah pertemuan dua akar (bifurkasi) gigi molar atas.
7. Taurodontia merupakan gigi dengan ruang pulpa sangat panjang, tidak ada
pengecilan rongga pulpa pada daerah cemento-enamel junction dan jarang terjadi
(Indian, Eskimo, Amerika).
8. Talon Cusp merupakan tonjolan kecil dari enamel pada daerah singulum dan dari
gigi anterior atas dan bawah tetap.
11. Concrescence adalah fusion atau tumbuh jadi satu pada akar gigi melalui sementum
saja, biasanya menjadi satu setelah gigi erupsi dalam rongga mulut sehingga tenjadi
pada molar atas.
14. Flexion adalah akar gigi yang bengkok kurang dari 90 derajat atau memutar.
15. Den’s in dente adalah tonjolan di cingulum incisivus karena organ email terelubung
antara crown, paling sering terlihat di gigi I2 RA & I2 RB.
16. Dwarfed root adalah gigi-gigi atas yang memperlihatkan mahkota gigi dengan
ukuran normal tetapi dengan akar yang pemdek yang mengalami pergerakan
orthodontis.
17. Segmented root adalah akar gigi terpisah menjadi dua bagian, diperkirakan sebagai
akibat luka trauma waktu pembentukan akar.
18. Akar tambahan/supernumerary biasanya terjadi pada gigi yang akarnya terbentuk
setelah individu lahir yang disebabkan oleh trauma, gangguan metabolisme atau
tekanan, Sering pada gigi C, P, M3 delacerasi dan flexion.
19. Enamel dyplasia adalah perkembangan enmel yang abnormal yang disebabkan oleh :
Turun-temurun, amelogenesis imperfect, hutchinson’s teeth.
Sistemik : minuman, infeksi, kekurangan nutrisi.
Gangguan local : trauma, infeksi periapikal
20. Enamel hypoplasia adalah gangguan pada ameloblast ketika pembentukan enamel
matrik.
21. Enamel hypocalcification adalah gangguan pada waktu enamel matrik masak.
22. Dentinal Dysplasia adalah anomali dari dentin yang disebabkan oleh keturunan atau
penyakit/sistemik.
a) Dentinnogenesis imperfecta adalah klinis semua gigi susu atau tetap yang
berwarna biru keabu-abuan sampai kuning, kadang-kadang bertukar. Rontgen foto
( pulpa canal dan rongga pulpa hanya ada sebagian atau tidak ada sama sekali
karena kurang dukungan dari jaringan dentin.
b) Tetracyclin stain adalah klinis yang terjadi karena komsumsi antibiotic waktu
hamil atau anak-anak.
c) Gigi tidak erupsi (impacted) adalah gigi yang gagal erupsi kerena kekurangan
daya erupsi, rintangan mekanis, ukuran rahang kecil, biasanya pada gigi caninus
atas dan M3 bawah.
d) Misplaced teeth adalah gigi pindah tempat (caninus atas dan caninus bawah)
e) Rotasi :
Anomali yang jarang
Terputar 180 derajat
Sering pada gigi I atas, P1 atas, P2 atas
f) Reaksi dari luka