Anda di halaman 1dari 46

DEFEK

PERKEMBANGAN
GIGI

NAMA : Yuniarita Eka Putri


NIM : 04031282025024
No. Absen : 24
Pengertian
Defek Perkembangan Gigi merupakan ketidaknormalan gigi saat proses
perkembangan gigi
Kelainan tumbuh kembang gigi terjadi pada

Jumlah Ukuran Bentuk

Struktur Warna
Kelainan jumlah gigi

Anodontia

01 - Total anodontia
- Partial anodonsia

Supernumerari
02 - Area insisif atas
- Area molar tiga
- Area premolar bawah
01
Anodontia
(Abesennya gigi)
Total Anodontia

Diakibatkan oleh herediter

Absennya satu set gigi secara


Dibagi menjadi : kongenital ( seluruh gigi sulung
• Anodonsia sebenarnya = kegagalan dan permanen )
pertumbuhan gigi di gusi
• Pseudoanodontia = Absennya gigi namun
benih ada pada gusi ( bisa karena impaksi
atau gigi tidak erupsi )
• False anodontia = dikarenakan ekstraksi gigi
Partial anodontia
Juga merujuk pada kongenital, melibatkan 1 atau 2 gigi dalam gigi geligi

Etiologi :
- Kegagalan dalam proses pembentukan gigi
- Pengaruh genetic
- Pengaruh penyakit herediter
ex. Down syndrome, cruozon syndrome, turner syndrome.

Paling sering absen

Gigi molar ketiga (molar 3 Ke tiga paling sering


atas lebih sering)
absen
Ke dua paling sering
absen Gigi premolar kedua
Gigi insisif lateral atas (1- bawah
2% populasi)
Partial anodontia dibagi menjadi

Kelainan dengan 1 gigi atau lebih tidak


Hipodontia
Hipodontia tumbuh

Kelainan dengan 6 gigi atau lebih tidak


Oligodontia
Oligodontia tumbuh
Supernumerari
Gigi yang kelebihan dari jumlah
formula normal pada setiap
kuadran.
0,3-3,8% dari populasi
90% berada di maksila 02
Etiologi :
1. Poliferasi sel yang berlebih pada saat
pembentukan gigi
2. Herediter
3. Bagian dari sindroma tertentu (cleft lip
dan cleft palate)
Area insisif atas

Lokasi paling sering ada di garis


tengah rahang atas (mesioden).
Mesioden adalah gigi yang
terletak pada 2 insisif sentral.
Mahkota berbentuk konus dan
akar pendek. Mercury

Mars
Area molar tiga

● Di distal molar ketiga


● Lebih sering di maksila daripada mandibula
● Sering disebut distomolar, paramolar, atau
molar keempat
● Jarang erupsi ke dalam rongga mulut, biasanya
terlihat melalui radiograf
Area Premolar bawah

● Paling sering di mandibula, antara regio


premolar 1 dan premolar 2
● Mirip premolar normal dari ukuran dan bentuk
Kelainan ukuran gigi

Mikrodontia

Mikrodontia
Mikrodontia Makrodontia
Makrodontia
01 02
Gigi lebih kecil dari Gigi lebih besar dari
ukuran normal ukuran normal
01 Mikrodontia

- Dapat terjadi pada 1 satu gigi atau


seluruh gigi
- Etiologi belum diketahui jelas.
Namun diperkirakan terjadi
akibat adanya dirupsi pada awal
tumbuh kembang gigi
02 Makrodontia

Etiologi ; Faktor genetic


Dapat diklasifikasikan :
1. Generalized Macrodontia Seluruh gigi
tumbuh dengan abnormal. Berkaitan
gigantisme pituitari
2. Relative-Generalized Macrodontia
Gigi yang tumbuh lebih besar namun tidak
terlalu besar. Umumnya pada rahang kecil.
3. Isolated Macrodontia Gigi yang
abnormal gigi tunggal
Kelainan bentuk gigi
Peg Taurodontia
Taurodontia
Peg shape
shape

Dilaceration
Dilaceration
Geminasi
Geminasi

Dens
Dens in
in dente
dente
Fusion
Fusion
Concrescence
Concrescence
Hutchinson
Hutchinson teeth
teeth
Hypercementosis
Hypercementosis
Acessory
Acessory cusps,
cusps, tubercles,
tubercles, or
or ridges
ridges

Extra
Extra roots
roots
Shovel-shaped
Shovel-shaped
Peg shape 01 01
• Paling sering terjadi di regio anterior
gigi permanen dalah insisif lateral
berbentuk pasak (konus)
• Bentuk konus melebar ke arah servikal
dan meruncing ke arah insisal
membentuk ujung yang tumpul.

Etiologi :
Gangguan pada tahap morfodiferensiasi
Geminasi 02
• Gigi kembar
• < 1% populasi
• 1 benih gigi membentuk 2 gigi
• Mahkota yang kembar nampak dobel lebarnya
dibanding gigi tunggal, kemungkinan bertakik.
• Akar gigi tidak mengalami pembelahan, punya
1 saluran pulpa
• Lebih sering ditemukan pada gigi sulung

Etiologi :
Herediter
Fusion 03
• Penyatuan 2 benih gigi yang berdekatan, melibatkan
dentin
• Pada pemeriksaan klinis, mirip dengan geminasi, tapi
pada radiograf terlihat 2 akar yang terpisah.
• Perbedaan dengan geminasi : bila gigi yang berfusi
dihitung 2, maka jumlah keseluruhan gigi normal.
Etiologi :
Herediter, trauma pada saat pembentukan gigi. (tekanan
selama perkembangan akar di dekatnya)
Hutchinson teeth. 04
• Pada sifilis kongenital
• Bentuk gigi seperti obeng
• Molar 1 pada gigi ini mungkin punya anatomi oklusal
yang dibuat dari multi tuberkel dangan tonjol
berkembang , disebut molar mulberry

Etiologi :
Karena adanya perubahan benih gigi pada tahap Molar mulberry
morfodiferensiasi
Acessory cusps,
tubercles, or ridges 05
1. Tuberkulum intermedium, tonjol lingual ketiga pada
permukaan lingual molar bawah
2. Tuberkulum sektum, tonjol pada linger marginal
distal molar bawah
3. Tonjol talon (talon cusps), tonjolan kecil pada
permukaan lingual gigi anterior atas atau bawah Tuberkel

permanen.
4. Tuberkel, tonjolan email ekstra yang kecil
Etiologi :
Tonjolan dapat berasal dari hyperplasia perkembangan yang
Talon cusps
terlokalisir (peningkatan volume yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel baru), atau kondisi berjejal sebelum
erupsi.
Shovel-shaped 06
• Gigi insisif berbentuk sekop
• Aspek lingual meliputi singulum dan
linger marginal yang menonjol
• Sering ditemukan pada populasi Asia,
Mongoloid, Arctic, dan penduduk asli
amerika

Etiologi :
Herediter
Taurodontia 07
• Gigi sapi atau prisma
• Kamar pulpa sangat panjang, akar
pendek, dan bifurkasi hanya beberapa
mm dari apeks
• Dideteksi melalui radiografi

Etiologi :
Disorganisasi jaringan terkalsifikasi dan
terjadi pada gigi geligi yang mendapat beban
besar
Dilaceration 08
Pembengkokan yang parah atau distorsi
angular dari akar gigi
• Menimbulkan masalah saat pencabutan
gigi.

Etiologi :
Kemungkinan dari cedera traumatic atau
ruang yang kurang untuk perkembangan.
Ex molar ketiga
Dens in dente 09
• Gigi dalam gigi
• Terlihat celah yang dalam di dekat
singulum gigi insisif
• Dalam radiograf Nampak sebagai masa
email yang dalam dentin dari gigi
berukuran normal

Etiologi :
Invaginasi organ email ke dalam mahkota
gigi
Concrescene 10
• Pertemuan atau penggabungan
sementum dari gigi yang berdekatan
• Paling sering pada regio molar atas

Etiologi :
Trauma dan kepadatan gigi dengan resorpsi
tulang interdental
Hypercementosis 11
• Pembentukan sementum yang
berlebihan di sekitar akar gigi setelah
gigi erupsi.
• Membentuk lapisan tipis yang
menghubungkan akar yang berdekatan,
mirip dengan jaringan tipis pada kaki
itik.

Etiologi :
Trauma, disfungsi metabolisme, atau
peradangan periapeks
Extra roots 12
• Bertambahnya jumlah akar pada gigi
• Terjadi pada gigi yang akarnya terbentuk setelah
lahir
• Molar 3 paling sering
• Gigi berakar tunggal yang sering menunjukkan
akar ekstra yaitu caninus dan premolar bawah

Etiologi :
Trauma, disfungsi metabolism, atau tekanan
Kelainan struktur gigi

Enamel
Enamel dysplasia
dysplasia Dentin
Dentin dysplasia
dysplasia
01 • Amelogenesis imperfecta
02 • Dentinogenesis imperfecta

• Fluorosis
• Hipoplasia email
01
Enamel dysplasia
Gangguan sel pembentuk email (ameoblas) selama
awal pembentukan email
Amelogenesis imperfecta
hipomaturatif
Kelainan herediter yang memepengaruhi pembentukan email
baik dari gigi sulung atau permanen.
Terbagi menjadi 3 tipe :
1. Hipoplastik
   Hipoplastik
Kurangnya email
2. Hipomaturatif
Email normal, namun tidak dapat memineralisasi denga
sempurna. Berbintik coklat kuning
Hipokalsifikasi
3. Hipokalsifikasi
Email sangat lunak, bisa dikeruk
Fluorosis

● Kondisi yang disebabkan selama pembentukan


email, oleh konsumsi senyawa fluoride
melebihi konsentrasi yang dianjurkan.
● Selama pembentukan email mahkota
terpapar fluoride konsentrasi tinggi. Gigi
berubah dari putih ke kuning atau coklat
(mottled enamel)
● Jika parah terbentu ceruk email
Hipoplasia email

● Perkembangan email yang tidak sempurna, terlihat

sebagai spot perubahan warna

Etiologi :

Kerusakan enamel pada gigi yang disebabkan oleh

gangguan pada ameloblast di tahap amelogenesis.


02
Dentin dysplasia
Perkembangan dentin yang abnormal
Dentinogenesis imperfecta
● Kelainan herediter yang mempengaruhi Etiologi :
Kegagalan odontoblas berdiferensiasi
pembentukan dentin pada gigi sulung dan pada Tumbuh Kembang gigi akan
menghasilkan struktur dentin abnormal
permanen. (dentinogenesis imperfecta)
● Gigi berwarna abu-abu-biru muda sampai
kuning.
● Pada radiograf, kemungkinan kamar pulpa dan
saluran akar tidak ada seluruhnya atau
Sebagian karena akan terkalsifikasi.
● Lemah karena kurang dukungan dentin
Kelainan warna gigi

Intrinsik
Intrinsik Ekstrinsik
Ekstrinsik

Karena akumulasi atau penumpukan suatu Dapat disebabkan oleh tembakau,


agen aktif yang menghasilkan noda pada the, kopi, dll.
gigi yang terdapat pada email dan dentin

• Fluorosis
• Obat tetrasiklin
• Neonatal hyperbilirubinemiea
• Erthroblastosis fetalis
• Porhyria
01
Intrinsik
1.Fluorosis
• Konsumsi pemakaian flluor berlebih
• Gigi berwarna kuning kecoklatan
Obat tetrasiklin
• Menyebabkan perubahan warna gigi menjadi
warna kuning, kuning- coklat, coklat, abu
atau biru.
• Terjadi karna gigi mengalami gangguan
perkembangan pada tahap mineralisasi.
Neonatal hyperbilirubinemiea

• Kondisi peningkatan bilirubin.


• Gigi terdapat noda kehijauan.
Erthroblastosis fetalis
• Terjadi saat ibu dan janin memiliki Rhesus darah
yang berbeda. Rh+ pada ibu dan Rh- pada bayi ->
antibodi ibu menyerang bayi.
• Bilirubin dan biliverdin terbentuk.
• Gigi berwarna hijau, biru, kuning-coklat, atau abu-
abu.
Porhyria
• Kelainan metabolisme poryhyrin, sehingga jumlah banyak dalam
darah dan urin.
• Gigi warna merah-coklat hingga abu-hitam
02
Ekstrinsik
Gigi terkena zat luar seperti

Kopi
Kopi Tembakau
Tembakau Teh
Teh

Disfungsi
Disfungsi saliva
saliva Obat
Obat topikal
topikal
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai