PENDAHULUAN
Halaman 1
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi pengertian anomali gigi
2. Mengidentifikasi abnormalitas pada jumlah gigi
3. Mengidentifikasi abnormalitas pada morfologi gigi
1.4 Manfaat
1. Makalah ini dibuat untuk mengetahui secara rinci abnormalitas yang terjadi pada
morfologi, jumlah, dan posisi gigi pada manusia.
2. Agar dapat mengetahui penyebab abnormalitas pada akar gigi manusia.
3. Dapat menambah ilmu pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Gigi
Halaman 2
BAB II
PEMBAHASAN
Halaman 3
2. Anodontia sebagian
Biasanya kongenital. Kehilangan satu atau beberapa gigi di dalam rahang
meskipun belum terbukti karena herediter tetapi tendensi untuk tidak ada gigi yang
sama pada suatu keluarga sering dijumpai. Urutan gigi-geligi yang mengalami
anodontia: Gigi M3 tetap, I2 atas tetap, P2 bawah tetap, 12 bawah (desidui/ tetap)
Halaman 4
Daerah molar tiga:
Gigi sebelah distal M3 lebih sering pada rahang atas dibanding pada rahang
bawah disebut disto molar atau para molar.
Halaman 5
d. Gemin atau kembar/ Skizodonsia
Gemin terjadi akibat dari suatu benih gigi yang membelah, biasanya gigi tersebut
mempunyai satu akar dengan saluran akar dan ditemukan peda kurang dari 1%
penduduk. Geninasi letih sering pada gigi susu daripada pada gigi tetap, pada regio I
dan P. secara klinis terlihat sebagai gigi kembar atau dempet (fused teeth), umumnya
sering terlihat di daerah anterior.
e. Concrescence
Keadaan ini adalah fusion atau tumbuh jadi satu pada akar gigi melalui jaringan
sementum setelah akar terbentuk. Fusi dapat terjadi sebelum atau setelah gigi erupsi di
rongga mulut. Kadang-kadang akibat dan trauma. Sering terjadi pada regio molar atas.
Halaman 6
b. DENS INVAGINATUS/ DENS IN DENTE : Anomali pertumbuhan yang
mengakibatkan elemen berbentuk sangat jelek. Secara kilnis terlihat sebagai tonjolan
di daerah cingulum gigi incisor. Sering terlihat gigi I2 atas, bisa pada I2 bawah.
Perkembangan anomali ini akibat terselubungnya organ enamel diantara mahkota gigi.
d. FLEXION : Akar gigi yang bengkok kurang dari 90⁰ atau rotasi
e. TONJOL EKSTRA DAN RIGI EMAIL: Jumlah tonjol yang lebih banyak daripada
normal dan adanya rigi email, contohnya ; gigi incisivus bentuk sekop, gigi incisivus
bentuk bintang, T dan Y. Talon (tonjol ekstra pada tuberculum dentis gigi incisivus).
Tuberculum Carabelli pada mesiolingual gigi molar atas pertama. Tuberculum
Halaman 7
paramolar (tonjol ekstra pada mebukal gigi molar atas dan bawah terutama gigi molar
kedua dan ketiga)
Talon cusp
Tonjolan kecil dari enamel pada daerah cingulum dan gigi anterior atas dan bawah tetap
disebut talon cusp. Seringkali cuspnya mempunyal tanduk pulpa sehingga rontgen foto
sering salah dengan gigi supernumerary yang bersatu dengan gigi anterior atau dens in
dente
Taji Email
Email mahkota yang sering berekstensi sampai ke bifurkasio atau trifurkasio.
Halaman 8
g. MAKRODONSIA: Ukuran gigi yang pelampaui batas nilai normal pada satu atau lebih
ukuran dan satu sampai semua elemen gigi-geligi. Pada umumnya tidak ada
penyimpangan bentuk lainnya. Makrodonsia (gigi I dan C). bisa terjadi pada satu gigi,
beberapa gigi atau seluruh gigi.
j. PENAMBAHAN AKAR GIGI : jumlah akar gigi yang lebih banyak daripada normal
pada suatu elemen bisa karena pembelahan akar gigi atau peambahan akar gigi.
k. MAHKOTA BENTUK PASAK: Molar ketiga M3 atas mempunyai bentuk mahkota
paling bervariasi dari seluruh gigi-geligi tetap, kemudian M3 bawah. Perubahan bentuk
dan mahkota bebentuk pasak (peg shaped) sampal mahkota yang mempunyai cusp
ganda, bentuk mahkotanya seperti mahkota M1 atau M2. Gigi I2 atas tetap Gigi anterior
yang paling umum mengalami anomali dalam bentuk I2 atas, berbentuk pasak (+ 1-2%
Halaman 9
dari penduduk). Biasanya gigi tersebut berbentuk konus, bagian cervical lebar dan
mengecil ke arah incisal.
l. DWARFED ROOT : gigi-gigi atas sering memperlihatkan mahkota gigi dengan ukuran
normal tetapi dengan akar yang pendek. Edge incisal biasanya berpindah ke arah
lingual seperti pada incisivus bawah. Keadaan ini sering turun temurun.
m. SEGMENTED ROOT : akar gigi terpisah menjadi 2 bagian, diperkirakan sebagai
akibat luka traumatis pada waktu pembentukan akar.
Gigi Hutchnson’s
Ini disebabkan karena penyakit syphilis congenital I1 atas dan bawah (susu/ tetap), lebar
pada bagian servikal, sempit pada bagian incisal dan tonjolantonjolan (notch) pada edge
incisal. Gigi M1 permukaan oklusalnya mempunyai tuberkel kecil-kecil ganda, dengan cusp
yang perkembangannya jelek, terlihat seperti buah murbei (mulberry molars).
Halaman 10
Gangguan pada email
Hypoplasia enamel
Gangguan pada ameloblast ketika pembentukan enamel matrik. Adalah pembentukan
enamel yang tidak sempurna sebabnya:
Defisiensi makanan
Pengobatan tetracycline
Measles disease
Makan terlalu banyak mengandung fluorida pada waktu perkembangan/
pembentukan gigi
Enamel hypocalsification
Ganguan pada waktu enamel matrik masak
Enamel displasia
Perkembangan enamel yang abnormal.
Sebab enamel displasia
gangguan local : trauma, infeksi periapikal
sistemik : minuman, infeksi, kekurangan nutrisi
turun temurun : amelogenensis imperfecta, Hutchinson’s teeth
biasanya bervariasi dalam warna dan putih ke kuning dan coklat dan atau morfologi
enamel berlubang kasar.
Amelogenesis imperfecta
Penyakit turunan yang terjadi pada saat pembentukan enamel pada gigi susu dan tetap.
Kekurangan jaringan enamel sebagian atau seluruhnya mengakibatkan mahkota kasar,
berwarna kuning sampai cokiat yang cenderung rusak.
Ada 3 tipe yaitu:
1. Tipebipoplastik : kerusakan matrik email oleh karena hancurnya ameloblast secara
dini dalam pembentukan cekungan-cekungan.
2. Tipe bipomaturatif : ameloblas dapat memproduksi matriks email tapi tidak mampu
mersorbsi matrik ml dalam ukuran cukup.
Halaman 11
3. Tipe hipoklasifikasi : email dengan bahan organik sebesar 10% (yang normal hanya
5%) sehingga email superficial sangat lunak tidak teratur dan dapat dikeruk dengan alat
tumpul.
Fluorosis
Secara klinis terlihat semua gigi tetap warnanya berubah dari putih ke kuningan coklat
bintik-bintik dan atau perubahan morfologis enamel berubah menjadi enamel berlubang-
lubang. Fluor yang terdapat pada air mineral menyebabkan keadaan mi jauh lebih besar
(berlipat kali) daripada fluor 11 juta yang ditambahkan di air minum untuk menurunkan
kerusakan gigi.
High fever
Pada gigi ini enamel berbintik-bintik pada gigi tetap. Sering sebagai akibat demam pada
masa kanak-kanak dan penyakit campak. –
Focal byp oinaturation
Terdapat bintik-bintik putih setempat pada gigi pada bagian tengah mahkota gigi pada
permukaan facial, lingual/ palatal
Halaman 12
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Tidak semua gigi mengalami pertumbuhan yang normal, pada sebagian orang mengalami
anomali.
2. Kelainan gigi geligi atau disebut anomali gigi yaitu gigi yang bentuknya menyimpang
dari bentuk aslinya.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan anomali gigi:
1. Gangguan metabolisme
2. Faktor herediter
3. Gangguan pada waktu pertumbuhan, perkembangan gigi
4. Macam-macam kelainan gigi sangatlah banyak. Dapat dibedakan menurut jumlahnya
yang tidak sesuai, bentuknya yang berbeda, ataupun kelainan morfologi lainnya.
3.2 Saran
Upaya mengetahui akan anomali dan berbagai penyimpangan gigi adalahtanggungjawab
pemerintah dan aparat yang terkait, dalam hal ini adalah ilmuandan pakar yang mengetahui
akan berbagai kelainan fungsi gigi akibat darikelainan struktur gigi itu sendiri. Hal ini
penting bahwa mengetahui secara dinijuga memberi efek yang positif akan penjagaan
kesehatan secara menyeluruh bagimasyarakat.
Halaman 13
DAFTAR PUSTAKA
Mary Bath, Balogh and Margaret J. Fehrenbach. Dental Embriology, Histology, and Anatomy. 2nd
Ed. Elsevier Saunders : USA. 2006. P. 65-9
Halaman 14