2014
KELAINAN TUMBUH
KEMBANG GIGI TERJADI
PADA
Hipodontia
Kelainan Jumlah
Gigi
Oligodontia
Supernumerary
teeth
Anodontia
Hipodontia Oligodontia
Kegagalan Kegagalan
pertumbuhan dari pertumbuhan dari
satu atau lebih gigi enam atau lebih gigi
Asosiasi dengan
Etiologi
penyakit lain
Kegagalan dalam proses Erupsi terlambat.
pembentukan gigi Bentuk gigi menjadi
Pengaruh genetik lebih kecil.
(autosomal dominan, Ukuran gigi menjadi
autosomal resesif, atau lebih kecil.
sex-linked) Taurodonsia.
Pengaruh penyakit Enamel hipoplasia.
herediter (Sindrom Akar gigi yang pendek.
Down, Sindrom
Salah tempat erupsi dari
Cruozon, dan Sindrom
Turner) gigi kaninus atas.
Supernumerary teeth
Definisi
Kelainan jumlah tumbuh kembang gigi
adanya satu atau lebih elemen gigi melebihi jumlah gigi yang normal
Talon cusp
Gambaran radiografi Gambaran klinis
Superimposed pada Tonjolan kecil dari
mahkota dan insisal enamel pada daerah
yang terlibat singulum gigi anterior
atas dan bawah tetap
menyerupai tanduk
Gambar : talon cusp pada singulum gigi insisivus pertama
kanan dan kiri pada rahang atas
Contoh kasus
Gambar : talon cusp pada gigi-gigi anterior rahang atas
• Bentuk gigi abnormal pada sifilis kongenital
• Bentuk khas : "gigi obeng", lebar pada bagian servikal sempit pada
bagian insisal dan tonjolan-tonjolan (notch) pada edge insisal
• Pada gigi M1 permukaan oklusalnya mempunyai turbekel kecil-kecil
ganda, dengan cusp yang perkembangannya jelek terlihat seperti
buah murbei (mulberrry molar)
• Terjadi karena adanya perubahan benih gigi pada tahap
morfodiferensiasi
• Perubahan pada benih gigi ini berupa inflamasi di dalam dan
disekitar gigi yang ditandai dengan hiperplasia organ
HUTCHINSON TEETH
HUTCHINSON TEETH
• Akar dan mahkota yang konikal serta berukuran
lebih kecil dari gigi normal.
• GC Black menamakan tipe ini sebagai enamel
drops.
• Disebut juga sebagai mesiodens dan sering
ditemukan pada daerah midline dari insisif tetap
maksila.
• Umumnya dijumpai di antara gigi tetap
khususnya gigi anterior, biasanya di gigi kaninus.
• Gangguan pada tahap morfodiferensiasi
PEG-SHAPED
PEG-SHAPPED
• Geminasi merupakan gigi yang besar karena satu benih
gigi berkembang membentuk dua gigi.
• Biasanya menyebabkan terpisahnya mahkota gigi secara
menyeluruh atau sebagian melekat pada satu akar dengan
satu saluran akar.
• Bisa terdapat pada gigi desidui maupun gigi tetap.
• Gigi insisivus sulung rahang bawah dan gigi insisivus
permanen rahang atas adalah yang paling sering
mengalami geminasi
• Etiologi: herediter
Geminasi
• Fusi merupakan penggabungan dua benih gigi yang berdekatan
pada bagian dentin pada saat pertumbuhan yang menghasilkan
penggabungan dua gigi bagian dentin dan email.
• Gigi sulung dan gigi tetap dapat mengamali fusi tetapi lebih sering
terjadi pada gigi sulung.
Fusion
Fusi dapat terjadi secara complete dan incomplete
• Complete fusion : jika fusi terjadi sebelum kalsifikasi gigi
mulai. Mahkota gigi menyatu dan akan menggabungkan
komponen gigi yaitu dentin, enamel, dan ruang pulpa.
• Incomplete fusion : jika fusi terjadi pada later stage pada
pembentukan gigi. Terlihat mahkota yang terpisah dan fusi
hanya terjadi hanya pada akar dengan ruang pulpa yang
menyatu atau terpisah.
Fusi yang sempurna ditandai dengan Fusi yang tidak sempurna antara gigi desidui
mahkota klinis yang besar tanpa pemisahan incisive lateral dengan desidui canine pada
(groove) yang jelas antara incisive sentral mandibular
dan lateral gigi permanen atas.
Perbedaan fusi dengan geminasi :
• Terjadi pengurangan jumlah gigi pada fusi begitu juga
sebaliknya pada geminasi
• Gambaran radiografi akan memperlihatkan akar gigi yang
terpisah pada gigi yang terlihat menyatu.
Fusi akar 2 & 2 gigi jadi 1
Geminasi akar 1 & 1 gigi jadi 2
• Concrescence adalah pelekatan yang erat antara akar-akar
gigi yang berdekatan karena adanya pengendapan
sementum.
• Etiologi: Trauma dan Crowding of teeth dengan resorpsi
tulang interdental yang menyebabkan dua akar menyatu
dengan deposisi sementum diantaranya.
• Bisa muncul sebelum dan sesudah gigi erupsi.
• Sering terjadi pada gigi molar permanen rahang atas
Concrescence
Concrescence
Click icon to add picture
Dens Evaginatus
• Merupakan gigi di dalam gigi
• Bisa terjadi pada gigi sulung dan permanen
• Etiologi: merupakan keturunan dengan autosomal dominan dengan ekspresi
yang bervariasi dan mungkin penetrasi yang tidak sempurna
• Sering terlihat pada daerah ceruk lingual gigi insisif kedua atas
• Karakteristik: ada garis invaginasi di enamel dan adanya foramen caecum
dengan kemungkinan adanya hubungan antara kavitas dengan pulpa
• Ada debris dalam invaginasi membuat kerusakan pada gigi tidak terdeteksi
• Makanan dapat bersarang dalam invaginasi tersebut dan mengakibatkan
nekrosis
• Indikasi pertama : radang periapeks
Dens in Dente
• Terdapat 2 tipe, yaitu tipe koronal dan tipe radikular
(Dens Invaginatus)
Tipe radikuler Tipe koronal
• Pelebaran ruang pulpa dengan karakteristik seperti tanduk
sapi
• Dapat terjadi pada: gigi posterior dan anterior, gigi sulung
maupun permanen dan sering terjadi pada molar sulung
• Secara klinis terlihat normal
• Pada kelainan ini hanya dapat dideteksi melalui gambaran
radiografi
• Dalam foto rontgen akan terlihat kamar pulpa yang sangat
luas, akar pendek, dan bifurkasi hanya beberapa milimeter
dari apeks
TAURODONTIA
• Dilaserasi merupakan suatu angulasi akar yang abnormal
terhadap aksis memanjang dari mahkota gigi.
• Umumnya deviasi angulasi terlihat sangat tajam , hampir
tegak lurus.
• Etiologi: trauma merupakan salah satu faktor penyebab
sehingga mahkota bergeser dan akar memutar atau
bengkok setelah terjadinya trauma.
• Keadaan ini menimbulkan masalah pada saat pencabutan
gigi.
Dilaserasi
Etiologi:
• Tidak bisa menyerap kalsium
• Adanya gangguan penyerapan kalsium karena defisiensi
vitamin D
Gambaran klinis:
• Hipokalsifikasi rangka
• Hipokalsifikasi email dan dentin, tubuli dentin tidak
beraturan dengan interglobular dentin yang luas
• Dapat terjadi late eruption
Makrodentia
Mikrodentia
MAKRODONTIA
Ke l a i n a n u ku r a n g i g i l e b i h ke c i l d a r i n o r m a l .
E t i o lo g i nya t i d a k d i ke ta h u i, d i p e rk i r a kan te r ja d i se b a g a i a k ib a t a d a nya d i r u p si
p a d a sa a t awa l p e r t u mb u h a n d a n p e rke m b a n g a n g i g i ya i t u t a h a p b u d st a g e p a d a
mi n g g u ke d e l a p a n ma sa p r e n a t a l
M a n i fe st a si K l i n i s:
U ku r a n ma k si la d a n ma n d i b u l a r e l a t i f b e sa r
Ke l a i n a n b e n t u k ya i t u d e n g a n b e n t u k ke r u c u t a t a u ko n u s ya n g d i s e b u t c on ic a l
te e th
B i a sa nya te r l i h a t p a d a mo l a r ke ti g a r a h a n g a t a s, d i iku t i o le h s u p e r n u m e r a r y te e th
A da 3 t i p e d a r i m ik ro d o n t i a :
1) . Tr u e g e n e r a l i z e d mi c ro d o n t i a
2) r e la t ive g e n e r a li z e d mi c ro d o n t i a
3) mi c rod on t ia i nvo l vi n g a si n g le tooth
U mu mnya p a d a p e n d e r i t a p i t u i t a r y d wa r fism
MIKRODONTIA
Hipoplasia enamel gigi sulung
Kelain Fluorisis
an Ghost teeth
ur Hipokalsifikasi email
Gigi
Amelogenesis imperfecta
• Kelainan terlokalisasi yang hanya mengenai sekelompok gigi yang berdekatan dalam satu lengkung
rahang.
GHOST TEETH
Gambaran klinis :
• Kamar pulpa besar dan saluran akar yang lebar karena hipoplasi dentin
yang tipis.
• Enamel tipis, kepadatannya berkurang terkadang begitu tipis sehingga
tidak terlihat pada gambaran radiograf.
• Merupakan Dentinogenesis Imperfecta tipe III
Kelainan yang terjadi pada dentin, sedangkan email normal.
Dentin sangat tipis dengan kamar pulpa lebar.
Akar gigi sangat pendek
• Etiologi :
Kelainan pada fase histodiferensiasi pada pembentukan gigi
Merupakan penyakit herediter
• Gambaran Klinis :
Gigi geligi tampak seperti “shell” dan pembukaan pada pulpa
gigi
SHELL TEETH
• Radiografi :
Enamel mungkin hilang dengan dentin yang sedikit tersisa.
Crowns mungkin bulat pada gigi posterior
Hipokalsifikasi Email
bercak putih opak yg tampak pada gigi geligi susu dan tetap
umumnya ditemukan pada 25% populasi
Insisivus central paling sering kena
Etiologi: jejas pada benih gigi selama stadium kalsifikasi
Kerusakan tampak sebagai bercak putih karena kekurangan
kalsium pada saat serangan
Bentuk gigi normal
Sukar dibedakan antara hipoplastik dan hipokalsifikasi email
Hipokalsifikasi Email
Amelogenesis imperfecta
Intrinsik
Ekstrinsik
KELAINAN WARNA
GIGI
DISKOLORASI
Etiologi:
• Peningkatan serum bilirubin
Gambaran Klinis:
• Gigi memiliki bercak biru,
kecokelatan, kehijauhan, atau
hitam.
ERYTHROBLASTOSIS
FETALIS
Sebuah kondisi dimanifestasikan dengan adanya anemia pada
janin saat antibody dari ibu menyerang darah merah janin.
• Terjadi saat ibu dan janin memiliki golongan darah yang
berebeda
• Hemolytic anemia pada bayi transimisi antibody dan
hemolisis yang berlebih pada erythrocyte.
• Rh-negative dari ibu dan Rh-positive bayi tidak cocok
antibody ibu menyerang erythrocyte bayi.
• Pigmen darah (bilirubin dan biliverdin) terbentuk hijau, biru,
kuning kecokelatan, atau abu-abu
Gambaran klinis:
• Gigi memiliki bercak berwarna biru, hijau, cokelat, atau hitam
PORPHYRIA
• Kelainan pada metabolisme
porphyrin
• Genetik atau Hereditas
• Jumlah Porphyrins yang
banyak dalam darah dan urin
• Pigmen Eksogen
• Makanan
• Minuman (teh, kopi)
• Tembakau
• Bakteri Kromogenik
• Obat Topikal
• Kerusakan gigi
• Kerusakan enamel
• Disfungsi saliva
• Poor oral hygiene
Permukaan luar email gigi rentan terhadap akumulasi noda dari makanan,
minuman, dan tembakau. Saliva berfungsi membersihkan sisa-sisa
makanan dan plak. Jumlah penurunan air liur menyebabkan kurangnya
fungsi pelindung ini dan bisa menyebabkan perubahan warna gigi.
GAMBARAN KLINIS :