Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PGM

TENTANG
ANOMALI GIGI

DISUSUN OLEH:

LALA MUSTIKA
195110476
1B

DOSEN PEMBIMBING :
Drg. Minarni, MDSc

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TP.2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi saya nikmat
kesehatan, nikmat hidup sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Salawat dan salam tidak lupa saya kirimkan buat arwah nabi besar yakni Nabi Muhammad
SAW atas berkat beliau juga lah saya bias merasakan dunia yang penuh ilmu pengetahuan
ini.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen yang mengajar mata kuliah ini telah
memberi saya tugas sehingga saya tahu apa itu “ANOMALI GIGI” dan juga saya ucapkan
terimakasih kepada teman teman juga ikut membantu saya dalam penulisan makalah ini.

Bukittinggi, Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dan
lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi merupakan salah satu
bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka,
sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama
dalam rongga mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi di dalam mulut adalah gigi
berlubang, penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal. Karies gigi merupakan penyakit gigi
dan jaringan pendukung gigi yang banyak dijumpai pada anak-anak sekolah dasar di
Indonesia, serta cenderung meningkat setiap tahunnya.

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang mendukung paradigma sehat dan
faktor perilaku dari individu seseorang. Kesehatan tubuh secara keseluruhan banyak
dipengaruhi oleh kesehatan dari gigi dan mulut itu sendiri. Gigi merupakan organ yang vital
dalam tubuh kita, salah satu fungsi gigi adalah sebagai alat pengunyah makanan, membantu
melumatkan makanan dalam mulut, dan juga membantu organ pencernaan sehingga makanan
dapat diserap tubuh dengan baik. Jika tidak dapat menjaga kesehatan gigi dengan baik maka
akan menyebabkan bakteri menyerang gigi dan menjadikan gigi berlubang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian anomali gigi
2. Faktor-faktor penyebab anomali gigi
3. Kelainan pada anomali gigi

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian anomali gigi
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab anomali gigi
3. Mengetahui kelainan pada anomali gigi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANOMALI


Anomali gigi adalah suatu penyimpangan dari bentuk normal akibat gangguan pada
stadium pertumbuhan dan perkembangan gigi.
Anomali adalah suatu penyimpangan dari normal, biasanya terkait
dengan perkembangan embrionik dari yang mungkin mengakibatkan absensi, kelebihan,
atau deformitas dari bagian-bagian tubuh. Anomali gigi adalah abnormalitas
gigiy a n g   b e r k i s a r   d a r i   i n s i s i f   l a t e r a l   a t a s   p e r m a n e n   b e r b e n t u k   p a s a k ,  
s a m p a i   y a n g  jarang terjadi yaitu anadonsia total. Anomali yang paling sering disebabk
an olehfaktor herediter atau gangguan perkembangan atau metabolik.
Sementara anomaligigi lebih banyak terjadi pada gigi permanen dibanding gigi sulung
dan di maksilamelebihi mandibula, perlu diingat bahwa kejadiannya jarang.

2.2 FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB


1. Faktor herediter
2. Gangguan pada waktu pertumbuhan dan perkembangan gigi
3. Gangguan metebolisme

2.3 KELAINAN ANOMALI GIGI


a. Anomali berdasarkan jumlah
1. Kekurangan Gigi ( Anodontia ) : keadaan dimana benih gigi tidak ada
Ada 2 macam :
1. Anodontia partialis ( Agenesis soliter ) : tidak terbentuk satu atau beberapa gigi
2. Anodontia totalis ( agenesis Absolut ) : tidak adanya seluruh benih gigi
Penyebab : heriditer dan gangguan pada tahap inisiasi dan proliferasi.

2. Kelebihan Gigi ( Supernumerary teeth ) = jumlah gigi yang berlebihan


Macam-macamnya :
1. Mesiodens : gigi yang terdapat diantara gigi- gigi insisivus sentralis atas
2. Distomolar : Gigi yang terdapat di distal molar 3 atas atau molar 3 bawah
3. Paramolar : kelebihan gigi di mesio bukal M2 & M3 atas dan bawah

b. Anomali berdasarkan bentuk

a. Anomali berdasarkan bentuk mahkota

1. Germinated teeth/Germinasi/Gigi kembar


= Adalah gigi kembar yang terjadi bila 2 gigi yang sama menjadi satu biasanya
mempunyai 1radix, 1 pulpa dan 2 corona.

2. Fussion teeth atau kembar dempet

= Adanya 2 gigi menjadi satu dapat terjadi hanya pada corona atau pada radix saja
atau terjadipada kedua-duanya

3. Hutchinson teeth
= Adanya lekukan pada bagian incisal gigi incisivus.

4. Murberry teeth
= Terdapat banyak tonjolan pada mahkota gigi molar.
Hutchinson dan murbeery teeth terjadi karena pada waktu hamil ibu menderita
penyakit sifilis.

5. Tuberculum carabelli
= Adalah tonjolan yang berlebihan padamesiopalatinal gigi M1 atas.

A. Molar ketiga
M3 atas mempunyai bentuk mahkota yang paling bervariasi dari seluruh gigi
geligi tetap,kemudian M3 bawah. perubahan bentuk dari mahkota berbentk pasak
( peg-shaped ) sampai mahkota yang mempunyai cups ganda, bentuk mahkotanya
seperti mahkota M1 atau M2.
B. 12 atas tetap
Gigi anterior yang paling umum mengalami anomali dalam bentuk ialah 12 atas,
berbentuk pasak. Biasanya gigi tersebut berbentuk konus, bagian servical lebar
dan mengecil kearah incisal
C. P2 bawah
Morphologi oklusal gigi ini bervariasi dalam :
- Jumlah cusp lingual : dari satu sampai tiga cups, sehingga bentuk groove dan
fossa berubah
- Jumlah akar dua ( jarang sekali ) 1 mesial dan 1 distal
D. Cups tambahan atau Tubercle
Setiap gigi bisa memperlihatkan penonjolan enamel yang sering disebabkan oleh
perkembangan hyperplasia setempat/pertumbuhan se-sel baru :
a. Enamel Pearls : enamel bentuk bulat eperti mutiara pada daerah bifurkasi gigi
molar atas
b. Taurodontia : gigi dengan ruang pulpa sangat panjang, tidak ada pengecilan
rongga pulpa pada daerah cemento – enamel-junction.
c. Talon Cups : tonjolan kecil dari enamel pada daerah cingulum dari gigi anterior
atas danbawah tetap.

d. B. Anomali berdasarkan bentuk Akar

1. Dilaserasi

Adalah akar dan mahkota gigi yang sangat bengkok/distorsi, sering membentuk
sudut 45derajat sampai lebih dari 90 derajat.

2. Concrescence

Keadaan ini adalah fusion atau tumbuh jadi satu pada akar gigi melalui sementum
saja,biasanya menjadi satu setelah gigi erupsi dalam rongga mulut. Sering terjadi
pada regio Molar atas

3. Hipersementosis
Pembentukan jaringan sementum yang berlebihan sekitar akar gigi setelah gigi
erupsi, dapat disebabkan oleh trauma, gangguan metabolisme, atau infeksi
periapikal.
4. Ankylosis
Gigi menjadi satu dengan tulang

5. Flexion
Akar gigi yang bengkok kurang dari 90 derajat atau mutar

6. Dwarfed Root
Gigi-gigi atas sering memperlihatkan mahkota gigi dengan ukuran nomal tetapi
dengan akar yang pendek

7. Akar Tambahan
Biasanya terjadi pada gigi yang akarnya terbentuk setelah individu lahir,
mungkin disebabkanoleh trauma, gangguan metabolisme atau tekanan. C dan P
bawah, M3, dilaceration, flexionsering memperlihatkan gigi dengan akar
supernumerary atau tambahan.
III. Anomali Berdasarkan Ukuran
1. Mikrodonsia : gigi dengan ukuran lebih
kecil dari ukuran normal
2. Makrodonsia : gigi dengan ukuran lebih
besar dari ukuran normalMikrodonsia dan Makrodonsia terjadi karena gangguan
tahap morfodiferensiasi

IV. Anomali posisi gigi


Adalah penyimpangan posisi gigi dari posisi normal diakibatkan oleh gangguan dalam
stadium pertumbuhan dan perkembangan.
1. Mal Oklusi
Oklusi yang menyimpang dari normal
2. Rotasi / Torsiversi
Gigi berputar pada porosnya
3. Misplaced teeth ( Transposisi )
Benih gigi keluar dari tempatnya sehingga gigi erupsi tidak pada tempatnya, sering
tjd pd gigi C atas dan C bawah.
4. Elongasi
Lebih memanjang dari normal
5. Mesioversi
lebih ke mesial daripada normal
7. Distoversi
lebih ke distal daripada normal
8. Buccoversi
lebih ke buccal daripada normal
9. Palatoversi
lebih ke palatal daripada normal
10. Linguoversi
Lebih ke lingual daripada normal
11. Crowded
Keadaan gigi yang berjejal
12. Diastema
Keadaan gigi yang jarang
13. Impaksi /Impacted/Gigi tidak erupsi
Keadaan dimana suatu gigi terganggu erupsinya karena kekurangan daya erupsi,
rintangan mekanis, sering karena ukuranrahang yang kecil. Impaksi bisasebagian
ataupun seluruhnya.
Penyebab Impaksi :

 Kekurangan tempat
 Posisi gigi yang tidak teratur dan tekanan dari gigi sampingnya, dalam hal ini
M2
 Tebalnya tulang yang menutupi dan mengelilingi gigi tersebut
 Mucosa yang menutupi gigi terlalu tebal
 Gigi susu yang terlalu cepat tanggal

Komplikasi-Komplikasi yang dapat terjadi akibatimpaksi M3:


 Pericoronitis dan atau operculitis
 Alveolar abses akut atau kronis
 Trismus
 Fraktur tulang
 Kista

 V. Anomali struktur gigi

1. Amelogenesis imperfecta
Anomali struktur gigi karena gangguan fungsi enamel organ sehingga
pembentukan enamel tidak sempurna
Tanda-tanda :
1. Warna dari putih ke kuning dan coklat
2. Email berlubang-lubang dan kasar
Macam-macam :
1.Hipoplasi email : adalah gangguan pada
ameloblas saat pembentukan matriks email.
2. Hipokalsifikasi : gangguan saat pematangan,
warna kurang bagus
Penyebab :
1. Obat misalnya tetrasiklin, fluor
2. Penyakit sistemik misalnya penyakit siphilis (gigi Hutchinson, gigi
Mulberry)
3. Infeksi lokal dari gigi susu

2.Dentinogenesis imperfecta
Gangguan pembentukan dentin sehingga pembentukan dentin tidak sempurna.
VI.Anomali erupsi
1. Erupsi prematur
Gigi bererupsi sebelum waktunya, terlihat pada bayi yang baru dilahirkan.
2. Persistensi
Gigi susu yang terlambat tanggal/tidak tanggal pada waktunya sedangkan gigi tetap
penggantinya sudah erupsi.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Anomali gigi adalah abnormalitas gigi y a n g b e r k i s a r d a r i i n s i s i f l a t e r a l


a t a s p e r m a n e n b e r b e n t u k p a s a k , s a m p a i y a n g  jarang terjadi yaitu anadonsia
total. Anomali yang paling sering disebabkan olehfaktor herediter atau gangguan
perkembangan atau metabolik. Sementara anomali gigi lebih banyak terjadi pada
gigi permanen dibanding gigi sulung dan di maksilamelebihi mandibula, perlu diingat
bahwa kejadiannya jarang.M e n g e n a l i a n o m a l i g i g i a d a l a h p e n t i n g
u n t u k d o k t e r g i g i d a n dental hygienist.
Pengenalan dan identifikasi yang benar dari anomali gigi
s a n g a t l a h  penting ketika berkomunikasi dengan sejawat, khususnya dalam kasus
rujukan kesejawat atau dari sejawat. Selain itu, komunikasi profesional dental
dengan pasienharus mencerminkan pengetahuan tentang kondisi oral abnormal.
Kemudian, pasieny a n g t e r i n f o r m a s i d a n m e n g e r t i m e n g a p a t o n j o l
t a m b a h a n d i b a g i a n b u k a l g i g i molar atas atau bawah lebih rentan terhadap
karies daripada gigi normal, akan lebihmurah menerima instruksi pemeliharaan
gigi yang spesifik untuk mulutnya dankebutuhannya.
DAFTAR PUSTAKA

J.J Pinbong. Atasi Penyakit Gigi dan Mulut, Bina Rupa Aksara 1994.
Haksell, R. Gayford J. J, Penyakit Mulut, Ed ke-2, EGC, 1990
Scolly, C, Dios pedro. Diz, Kumar, N, Special care in Dentisty. Hand book of Oral
Health Care Churchill living stone, 2007.

Anda mungkin juga menyukai