Anda di halaman 1dari 45

ODONTOGENESIS

Kelompok 5
BLOK 8

DEFINISI ODONTOGENESIS
Odontogeny adalah asal usul dan
perkembangan pembentukan gigi (Harty &
Ogston, 1995).
Odontogenesis adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perkembangan gigi
(Ten Cate, 2000).

1. TAHAP PERKEMBANGAN GIGI


- Inisiasi (Bud Stage)
- Proliferasi (Cap Stage)

- Histodiferensiasi (Bell Stage)


- Morfodiferensiasi
- Aposisi

(Ross & Wojciech Pawlina, 2003)

STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN


BENIH GIGI

Tahap 1 - Inisiasi

(Ten Cate, 2000)

Tahap 2 - Proliferasi

(Ten Cate, 2000)

Tahap 3 - Histodiferensiasi

(Ten Cate, 2000)

Tahap 4 - Morfodiferensiasi

(Ross & Wojciech Pawlina, 2003)

Tahap 5 Aposisi

(Ross & Wojciech Pawlina, 2003)

2. TAHAP KALSIFIKASI
TAHAP MINERALISASI
pengerasan matriks
pengendapan
garam-garam
kalsium anorganik
TAHAP MATURASI
pematangan (s/d gigi
erupsi)

3. ERUPSI GIGI
- Tahap Praerupsi
- Tahap Prafungsional
- Tahap Fungsional

Faktor- faktor yang mempengaruhi


Erupsi Gigi
- Faktor Keturunan (Genetik)
- Faktor Ras
- Jenis Kelamin
- Faktor Lingkungan
- Faktor Penyakit
- Faktor Lokal

PERTUMBUHAN TULANG GIGI


1. Osteoblas
merupakan pembentukan tulang, berfungsi untuk
membangun matriks dalam jaringan tulang dan
mineralisasi tulang.
2. Osteoklas
merupakan sel perusak tulang yang mempunyai multi
nukleus yang lebar, berfungsi untuk degradasi tulang dan
tulang tersebut maka sel-sel tulang yang rusak dan
matriks di serap oleh tubuh kita.
(Prof. Subowo dr., Msc., PhD, 2006)

Kegagalan Erupsi
Ada dua faktor yang mempengaruhi kegagalan erupsi
yaitu (Purba, 2004):
a. Faktor-faktor kegagalan erupsi yang berasal dari gigi
- Kelainan dalam perkembangan benih gigi
- Kegagalan dalam pergerakan praerupsi dan
prafungsional
- Letak benih yang abnormal
b. Faktor-faktor kegagalan gigi yang berasal dari sekitar
gigi
- Tulang yang tebal dan padat
c. Tempat untuk gigi tersebut kurang
d. Posisi gigi tetangga menghalangi erupsi gigi tersebut
e. Adanya gigi susu yang persistensi

SUSUNAN KIMIA GIGI


1. EMAIL
Email gigi adalah jaringan yang paling
termineralisasi dan merupakan struktur
kristalin yang terdiri dari komponen:
anorganik 93-95%,
komponen organik 1%
air sekitar 4% yang diukur dari beratnya

2. DENTIN
Dentin mengandung air lebih banyak 12%, kolagen
18% dan hidroksiapatit 70%).
Dentin merupakan :
1) struktur penyusun gigi terbesar,
2) atap bagi rongga pulpa,
3) menyerupai struktur tulang,
komposisinya adalah mineral 69.3%, organik 17.5 %,
air 13.2 % (FKG UI, 2010).

3. PULPA
Terdiri atas jaringan ikat longgar,
unsur utama: odontoblast, fibroblast,
serabut kolagen halus, dan glikosaminoglikan, ruang
pulpa meliputi : kamar pulpa, saluran akar, foramen
apikal.
Pulpa gigi merupakan jaringan ikat yang kaya
pembuluh darah dan saraf yang terdapat dalam
rongga gigi.
Pulpa memiliki lima fungsi utama yaitu
1) induktif, 2) formatif, 3)nutritif, 4)defensif dan 5)
sensatif (FKG UI, 2010).

STRUKTUR GIGI
Secara MAKROSKOPIS :
1. Mahkota atau korona
2. Akar atau radix
3. Garis servikal atau cemento enamel
4. Ujung akar atau apeks
5. Tepi insisal (insisal edge (Harshanur, 1991).

Secara MIKROSKOPIS :
1. Jaringan keras terdiri dari : jaringan email atau enamel atau glasir,
jaringan dentin atau tulang gigi, dan jaringan sementum Sebab-sebab
kerusakan email :
a. Abrasi
b. Erosi
c. Astrisi
2. Jaringan lunak
3. Rongga pulpa terdiri atas :
a. tanduk pulpa atau pulphorn yaitu ujung pulpa.
b. Ruang pulpa / pulpchamber yaitu ruang pulpa di korona gigi.
c. Saluran pulpa pulpkanal yaitu saluran di akar gigi, kadang-kadang
bercabang dan ada saluran tambahan.
d. Koramen apikal yaitu lubang di apeks gigi, tempat masuknya jaringan
pulpa di rongga pulpa.

Waktu erupsi gigi anak

ANATOMI & HISTOLOGI GIGI

MACAM DENTIN

Primary Dentine
Secondary Drntine
Tertiary Dentine
Mineralized Dentine

Perbedaan Utama antara gigi-geligi susu dan gigi geligi tetap


1. Secara keseluruhan gigi-geligi susu lebih kecil daripada gigigeligi tetap
2. Enamel (email) gigi-geligi susu lebih putih dan lebih guram,
yang menyebabkan mahkota gigi susu berwarna lebih muda
daripada gigi-geligi tetap
3. Kedalaman enamel lebih konsisten dan lebih tipis daripada
gigi-geligi tetap, dengan ketebalan 0,5 mm sampai 1,00 mm.
Enamel gigi-geligi mempunyai ketebalan sekitar 2,5 mm
4. Mahkota gigi geligi depan susu membulat, dengan cingulum
labial yang menonjol

Kelainan pertumbuhan dan perkembangan


gigi diklasifikasikan menjadi :
1. Kelainan Jumlah Gigi
- Supernumerary teeth
- Anodontia
2. Kelainan Bentuk Gigi
- Germinasi
- Fusi
- Konkresens
- Dilaserasi
- Dens in Dente
- Taurodontia
3. Kelainan Warna Gigi
- Gigi Kuning
- Gigi Coklat
- Gigi Biru
4. Kelainan Struktur Jaringan Gigi
5. Kelainan Erupsi Gigi
6. Kelainan Ukuran Gigi

1. Kelainan Jumlah Gigi


1. Supernumerary teeth adalah
bentuk gigi tambahan di antara
dua gigi dengan bentuk dan
ukuran yang tidak normal.

2. Anodontia
adalah
tidak
berkembangnya sebagian atau
keseluruhan gigi. Anodontia
dapat ditemukan sebagai:
a. Anodontia total (oligodontia)
b. Anodontia parsial

Gigi mesio dens rahang atas

Gigi para molar rahang atas

2. Kelainan Bentuk Gigi


a. Geminasi, adalah kelainan gigi yang terjadi karena satu gigi
terbagi dua pada proses invaginasi, sehingga terbentuk dua gigi
yang tidak sempurna.
b. Fusi adalah penyatuan sebagian atau seluruh dua benih gigi
selama pertumbuhan.
c. Konkresens adalah satu bentuk fusi yang terjadi setelah akar
membentuk sempurna, sehingga penyatuan terjadi pada bagian
sementum akar gigi.

Gambar gigi ganda pada masa gigi susu dan tetap

d.

Dilaserasi adalah penyimpangan pertumbuhan gigi sehingga


hubungan aksial antara akar dan mahkota berubah.
e. Dens in dente adalah gigi yang terbentuk di dalam gigi. (gigi
insisivus lateral dan sentral).
f. Taurodontia adalah pelebaran ruang pulpa dengan karakteristik
seperti tanduk sapi. Gigi mempunyai panjang normal dengan
perbandingan mahkota dan gigi yang tidak normal

d. dilaserasi mahkota insisivus satu atas kiri

e. Gigi insisivus dua kiri peg shaped

Gambar dilaserasi akar

3. Kelainan Warna Gigi


a. Gigi kuning karena pemakaian tetrasiklin, pigmentasi pada
kelahiran prematur, kistik fibrosis, atau porfiria.
b. Gigi coklat karena pemakaian tetrasiklin, amelogenesis
imferfecta, dentinogenesis imferfecta, pigmentasi pada
kelahiran prematur, kistik fibrosis, atau porfiria.
c. Gigi biru sampai biru kehijauan, pada eritoblastosis fetalis.

4. Kelainan Struktur Jaringan Gigi


1.

2.

Sindrom herediter, pada enamel berupa amelogenesis imferfekta, yaitu


hipokalsifikasi enamel herediter dan hipoplasia enamel herediter. Pada
dentin berupa dentinogenesis imferfekta, displasia dentin, dan shell teeth.
Manifestasi penyakit lain, dental fluorosis, hipoplasia akibat penyinaran
dengan radiasi, hipoplasia karena kekurangan vitamin (terutama vit D).

Enamel Hipoplasia karena gagal ginjal


kronis

Enamel Hipoplasia karena kekurangan


Vitamin D.

5. Kelainan Erupsi Gigi


a. Erupsi prematur, erupsi yang terjadi sebelum waktu yang
seharusnya.
b. Erupsi lambat, erupsi gigi yang terjadi melewati waktu yang
seharusnya. dapat dihubungkan dengan keadaan sistemik
seperti riketsia, kretinisme, dan kleidokrania disostosis.
c. Ankilosis adalah tidak terdapatnya membran periodontal di
antara akar gigi dan tulang, sehingga gigi langsung melekat
pada tulang, karena trauma atau infeksi.

6. Kelainan Ukuran Gigi


a. Mikrodontia, adalah ukuran gigi yang lebih kecil dari normal. Terbagi dua,
yaitu:
1. True mikrodontia, terjadi pada seluruh gigi penderita dwarfisme
2. False mikrodontia, terjadi pada gigi insisivus lateral atas dan molar
tiga.
b. Makrodontia, ukuran gigi lebih besar daripada gigi normal. Terbagi dua
yaitu:
1. True makrodontia, terjadi pada seluruh gigi penderita gigantisme.
2. False macrodontia, terjadi pada beberapa gigi biasanya pada insisivus dan
kaninus.

a.Mikrodontia

b.Makrodontia

Salah satu nutrisi penting yang wajib ada dalam


makanan yang dikonsumsi ibu hamil yaitu kalsium.
Makanan yang mengandung kalsium sangat dibutuhkan
ibu hamil terutama memasuki masa trimester kedua dan
trimester ketiga kehamilan. Pada trimester kedua
kehamilan, pertumbuhan janin akan lebih pesat daripada
trimester sebelumnya, bahkan bisa mencapai 10 gram
per hari.

PERANAN KALSIUM DALAM


ODONTOGENESIS
a. Dalam pembentukan gigi, kalsium mempunyai
peranan pada bagian dentin dan email gigi. Kalsium
sangat diperlukan selama proses pembentukan gigi,
boleh dikatakan gigi tidak mampu memperbaiki diri
setelah keluar dari rongga mulut. Kekurangan
kalsium selama masa pembentukan gigi dapat
menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi
(Rinda, 2007).
b. Menjaga kesehatan gigi dan gusi (Rinda, 2007).

c. Kalsium akan melindungi gigi dan menjaga


tulang rahang yang kuat dan kokoh
sepanjang hidup yang akhirnya gigi akan
rapat dimana bakteri tidak akan dapat
berkembang (Rinda, 2007).
d. Pembentukan gigi (Rinda, 2007).
e. Mineral yang membentuk dentin dan email
yang merupakan bagian tengah dan luar gigi
adalah yang sama dengan pembentukan
tulang, yaitu hidroksiapatik. Namun, Kristal
dalam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih
rendah (Rinda, 2007).

BIOKIMIA JARINGAN TULANG


DAN GIGI
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang
peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan
proses yang berlangsung dalam makhluk hidup
Bermanfaat untuk memahami berbagai fenomena
dalam mempelajari penyakit dan perkembangan
ilmu kedokteran yang sangat pesat (Prijanti dkk.,
2010).

SUPLEMEN YANG BERPERAN PADA


PERKEMBANGAN GIGI DAN TULANG
PADA JANIN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kalsium (1200mg/ hari)


Zat besi
Protein (85 gr/hari)
Fosfor
Mineral
Vit A (6000 IU), B1;B2;B12, D(2,5 mg)

(Rustam,Mochtar, 1998)

Anda mungkin juga menyukai