Dentokraniofasial
Post Natal
drg. Kurniaty, Sp.KGA
Kurva Scammon
1. Perkembangan Genital tidak terjadi saat usia 0
thn – 12 thn. Mulai usia 12 thn (pubertas) terjadi
akselerasi perkembangan genitalia
2. Perkembangan somatic. Sebagaimana yg teman2
ketahui, segera setelah lahir pertumbuhan BB n TB
melambat jika dibandingkan saat diintrauterin (1,2-1,5
cm/minggu). Dari 0-2 thn kecepatan pertumbuhan mjd 23-
28 cm/thn namun ini masih lebih cepat dari pada seteah
umur 2 tahun, dimana kecepatan pertumbuhan jadi stabil
5-6,5 cm/thn. Hingga memasuki usia pubertas terjadi
growth spurt dimana kecepatan pertumbuhan pd wanita
8,3 cm/thn pd usia 10-12 thn dan pria 9,5 cm/thn pd usia
12-14 thn
3. Perkembangan Neural terjadi pada masa
intrauterine yaitu saat usia 6 bulan hingga 2 tahun
pertama, setelah itu perkembangan neural cenderung
stabil. Shg, jika ada permasalahan dgn sistem saraf dapa
dilihat kondisi intrauterine atau masa infant.
4. Perkembangan Limfoid berkembang pesat dari
lahir hingga memasuki usia remaja sekitar 12 thn. Seteah
itu menurun scr drastis. Hal ini adl alasan mengapa saat
usia remaja jarang terkena penyakit.
KRANIOFASIAL
Kepala
Neurokranium Viserokranium
Sepasang
Tulang frontale tulang RA RB
parietale,
Sepasang
Tulang Sepasang Sepasang
tulang
sphenoidale, tulang palatum tulang nasale
temporale
Sepasang Sepasang
Tulang Tulang
tulang tulang
ossipitale ethmoidale.
lakrimale zigomatikum
Sepasang
tulang konka Vomer
nasalis inferior
Tumkem Kranium vs Fasial
Usia 2 thn
Lahir Dewasa
6:1
8:1 5:1
F k
k F r
a
a a a
s
n s n
i
i i i
a
u a u
l
m l m
Prenatal Postnatal
Pertumbuhan Kranium
• Pertumbuhan kranium merupakan indikator pertumbuhan otak,
sehingga antropometri lingkar kepala dipakai sebagai petunjuk
pertumbuhan otak.
• Perkembangan awal kranium berlangsung cepat seiring dengan
pertumbuhan otak untuk meningkatkan aktivitas fisik dan mental,
kemudian akan menurun jika mencapai 90% ukuran dewasa pada
usia 7 tahun. Kranium selanjutnya akan membesar secara perlahan
hingga tahap maturasi
Pertumbuhan Kranium
Pertumbuhan sutura
Pertumbuhan kartilago
Pertumbuhan Periosteal &
Endosteal
• Pertumbuhan periosteal dan
endosteal terjadi akibat aposisi pada
permukaan periosteum dan resorbsi
pada permukaan endosteum.
• Pertumbuhan periosteal dan
endosteal menghasilkan
pertambahan ukuran kepala dalam
segala dimensi, serta mendapatkan
ketebalan dan kekuatan tulang yang
cukup
Pertumbuhan Sutura :
intramembranous
• Pertumbuhan sutura yang sangat aktif
pada awal kelahiran mengakibatkan
tulang-tulang kranial menyatu dan
tumbuh bersama.
• Pertumbuhan sutura juga memungkinkan
terjadinya pertumbuhan kranium ke
lateral, yang berlangsung aktif sampai
usia 6-7 tahun.
• Sutura pada garis tengah kranium akan
mengalami ossifikasi pada usia 8 tahun,
dan proses tersebut mengakibatkan
pertumbuhan sutura pada kranium tidak
aktif lagi.
Pertumbuhan Kartilago
• Pertumbuhan kartilago dapat
memperbesar dimensi
anteroposterior dasar kranium.
• Dasar tengkorak terbentuk saat
tulang rawan ini bergabung dan
mengeras oleh osifikasi endokondral
• Kompensasi pertumbuhan otak
++++
Pertumbuhan Fasial
• Pertumbuhan fasial berlangsung cepat pada awal masa kelahiran, dan
akan melambat sampai usia prapubertas. Percepatan pertumbuhan
akan terjadi kembali pada masa pubertas, hingga mencapai puncak
pada usia pradewasa, dan menjadi lambat sampai mencapai dewasa.
• Tulang wajah akan mencapai 60% ukuran dewasa pada usia empat
tahun. Pada usia 12 tahun, saat perawatan ortodontik mulai dilakukan
oleh sebagian besar dokter gigi, ukuran tulang wajah telah mencapai
90% ukuran dewasa
• Pertumbuhan kranium ke anterior, diikuti oleh pertumbuhan tulang
fasial ke anterior dan inferior.
• Pertumbuhan kranium erat kaitannya dengan pertumbuhan rahang
atas dan rahang bawah. Enlow menyatakan bahwa hubungan antara
rahang atas dan rahang bawah sangat menentukan keharmonisan
wajah.
Pertumbuhan Maksila
• Maksila merupakan bagian dari tulang
wajah. Maksila berhubungan dengan
beberapa bagian cranium melalui sutura
frontomaksilaris, sutura
zigomatikomaksilaris, sutura
zigomatikotemporalis, dan sutura
palatinus.
• Proses resorbsi pada sisi anterior dan aposisi tepi posterior ramus,
menghasilkan pertambahan panjang korpus. Secara normal arah
pertumbuhan rahang bawah adalah ke posterior dan superior, serta
mengalami transposisi ke anterior dan inferior
• Ossifikasi di posterior
• Tuberositas terbentuk karena adanya
resorpsi di bagian di fossa lingual
Penilaian Tumbuh Kembang
Dentokraniofasial
• Tracing superimposisi radiografis sefalometrik
Tidak ada landmark radiografis tetap yang valid untuk digunakan
Menggunakan garis sella ke sutura frontonasal sebagai orientasi
radiografis.
Dua dimensi
Tiga dimensi
• Laser scanning non invasif atau stereophotogrammetry