Anda di halaman 1dari 12

PROBLEM BASED LEARNING

Modul 2

Halal Herbal Medicine


Dalam Bidang Kedokteran Gigi

Disusun oleh :

drg.Risnayanti Anas
drg.Hj.St.Fadhillah Oemar Mattalitti,M.Kes.,Ph.D

Disajikan pada Semester Awal 2022/2023

MODUL UNTUK MAHASISWA


BLOK FARMAKOTERAPI & OBAT HERBAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
PENDAHULUAN

Blok ini disajikan pada semester 3 selama 3 pekan yang terdiri dari 3 pekan aktif
dan 1 pekan ujian. Blok ini disajikan dengan pemikiran bahwa ilmu ilmu mengenai obat
obatan merupakan bagian integrasi yang tidak terpisahkan dari dasar ilmu kedokteran
gigi, yang meliputi farmakodinamik dan farmakokinetik obat serta bahan obat herbal
yang halal ( Halal Herbal Medicine)yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi.
Materi ini akan di diskusikan oleh mahasiswa melalui diskusi tutorial dengan
pendekatan problem based learning (metode seven Jump). Mahasiswa dibagi kedalam
tiga belas kelompok dengan satu tutor sebagai fasilitator.

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat:

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang Halal Herbal
Medicine/Obat herbal Halal yang digunakan dalam bidang Kedokteran Gigi

SKENARIO

Halal Herbal Medicine

“Y” adalah seorang laki laki datang ke klinik gigi mengeluhkan rasa sakit pada
giginya yang tak tertahankan.
Dokter memutuskan untuk memberikan eugenol yang diteteskan ke kapas pada
lubang gigi pasien , tetapi pasien tiba tiba bertanya maaf dok apakah obat ini
Halal?
Dokter menjelaskan bahwa obat ini InsyaaAllah halal karena berbahan dasar
herbal, sebagaimana dalam Al-Qur’an juga banyak dijelaskan tentang tanaman
herbal yang digunakan sebagai obat
pasien bertanya lagi tapi kenapa saya tidak melihat logo halal di botol obatnya?

2
TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario tersebut di atas, mahasiswa


mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12 orang,
dipimpin oleh seorang Ketua dan sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri.
Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi
kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet, untuk
mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat
bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi
dalam menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umumnya dan kinerja tutor
5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum
jelas atau tidak ditemukan jawabannya..

PROSES PEMECAHAN MASALAH


Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan masalah yang terdapat dalam
skenario ini, dengan melakukan 7 langkah di bawah ini:
1. Klarifikasi isitilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata
kunci.
2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan
penting

3
3. Menjawab masalah secara singkat
4. Analisis problem-problem tersebut dengan melakukan brain storming
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di
atas.
LANGKAH 1 sampai 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok
tidak dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
LANGKAH 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama: Tutorial pertama; kelompok diskusi dipimpin oleh
mahasiswa untuk menyelesaikan langkah 1 sd 5;
2. Mahasiswa belajar mandiri baik sendiri-sendiri atau berkelompok untuk mencari
informasi baru,
3. Pertemuan kedua: Tutorial kedua; mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan
mensintesis informasi yang baru ditemukan.
4. Pertemuan tetiga: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel
untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-
hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas besar
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,
majalah, slide, tape atau video, dan internet

4
Time Tabel

Tutorial 1 Belajar Tutorial 2 Jigsaw Diskusi Pleno


Mandiri

selasa,27-12- Rabu,28-12- Kamis,29-12- Jumat,30-12- Selasa,3-1-


2022 2022 2022 2022 2023

13.00 WITA 13.00 WITA 08.00 WITA

BAHAN BACAAN DAN SUMBER LAIN


Farmaseutik obat,UI
Obat Tradisional,EGC
Undang undang No.33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal
Ranasasmita, R., & Roswiem, A. P. (2009). Kehalalan Produk Obat-Obatan Terutama
Obat Herbal. Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami XIV.
Hijriawati, M., Putriana, N. A., & Husni, P. (2018). Upaya Farmasis Dalam
Implementasi UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Farmaka, 16(1),
Maonah,Siti,Dana Santoso Saroso.2018. Critical Activity Identification Of Halal
Assurance System From Flavour Production. Master of Industrial Engineering Program
Universitas Mercu Buana Jakarta
Putriana,Norisca Aliza. 2016. Apakah Obat Yang Kita Konsumsi Saat Ini Sudah Halal.
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Sumedang.

Azizah A N, ,Kurniati H C. (2020) Obat Herbal Tradisional Pereda Batuk Pilek Balita .
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Farida Hayyun D. Sertifikasi Halal Di Indonesia Sejarah,Perkembangan, dan
Implementasi. Universitas Airlangga. Vol. 2. No.2. 2019
Dalil, F. Hadis-Hadis Tentang Farmasi: Sebuah Kajian Intergratif dalam Memahami
Hadis Rasulullah, BIC. 2016

5
Wulansari H. Perlindungan Konsumen Terhadap Ketiadaan Label Halal Pada Produk
Farmasi Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk
Halal, Universitas Tarumanagara, 2014
[Merdekawati RB. (2016) Gambaran dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat
Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Masyarakat. Universitas
Muhammadiah Yogyakarta,
Gernasih MI, Zalmi H, Rahmadani A. Jenis-jenis Obat-obatab dan Manfaatnya Bagi
Makhluk Hidup. Universitas Padang
mufrikah DM. Tumbuhan obat prespektif Alqur’an. 2019 :

6
LEMBAR 1.
KERJA
KATA SULIT

9
2. ANALISA MASALAH (PERTANYAAN PENTING)

10
3.Jawaban pertanyaan

11
SASARAN PEMBELAJARAN

12

Anda mungkin juga menyukai