Anda di halaman 1dari 24

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 3.4

SPECIAL SENSES DISORDER

TIM BLOK 3.4

JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
DESKRIPSI BLOK

Blok Special Senses Disorder merupakan blok keempat dalam semester tiga. Pada
blok ini mahasiswa belajar mengenai gangguan yang berkaitan dengan
gejala/gangguan yang ditemukan pada sistem indera. Blok ini memiliki beban 3 SKS

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang mengikuti Blok of special senses disorder adalah mahasiswa Fakultas
Kedokteran semester 3, yang telah mengikuti blok 1.4 (Basic of Control Systems)

KONTRIBUTOR

Kontributor Blok Special Senses Disorder adalah bagian:

o Parasitologi o Ilmu Kesehatan Mata


o Mikrobiologi o THT dan Kepala Leher
o Farmakologi o Patologi Anatomi

TUJUAN UMUM

Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan mampu :


a) Menunjukkan pemahaman mengenai konsep dasar terjadinya gangguan
kesehatan khususnya pada sistem indera, baik yang bersifat diturunkan
maupun yang didapat secara terstruktur dan sistematik sehingga dapat
menjelaskan pencegahan dan tatalaksana farmakologis sesuai dengan standar
yang berlaku
b) Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien (simulasi) secara
terstruktur dan sistematik berdasarkan keluhan untuk menentukan diagnosis
banding penyakit

TUJUAN KHUSUS
Pada akhir fase ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a.Menjelaskan konsep dasar dan pencegahan gangguan kesehatan yang
mungkin terjadi dalam sistem indera berdasarkan patogenesis dan
patofisiologi
b. Melakukan pemeriksaan fisik secara terstruktur dan sistematik pada pasien
(simulasi) dengan keluhan-keluhan pada sistem indera untuk menentukan
penatalaksanaan selanjutnya
c. Menunjukkan pemahaman mengenai konsep dasar terjadinya gangguan
kesehatan pada sistem indera baik yang bersifat diturunkan maupun yang
didapat secara terstruktur dan sistematik sehingga dapat menjelaskan
pencegahan dan penatalaksanaannya sesuai dengan standar yang berlaku
d. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien (simulasi) secara
terstruktur dan sistematik berdasarkan keluhan untuk menentukan diagnosis
banding penyakit

ORGANISASI PENGELOLA BLOK

PIC 1 : Dr. dr. Dody Novrial M.Si.Med, Sp.PA


PIC 2 : dr. Khusnul Muflikhah, M.Sc.
Administrasi Blok : Mega Rumbi Ayu, A.Md

JADWAL GLOBAL PROSES PEMBELAJARAN DAN TANGGAL PENTING

TEMA/TOPIK WAKTU
1. Proses Pembelajaran
a. Perkuliahan 22 Desember 2016 10 Januari 2017
b. PBL Jadwal terlampir
c. Latihan keterampilan klinis Jadwal terlampir
d. Penyusunan dan presentasi
Jadwal terlampir
artikel ilmiah
2. CBT 1 Kamis, 5 Januari 2017
3. CBT 2 Rabu, 11 Januari 2017
4. SOCA Kamis, 12 Januari 2017

DAFTAR TUTOR

Kelompok Nama Tutor


I dr. Afifah, MSc.
II dr. Dwi Arini Ernawati, MPH
III Dr. dr. Dwi Utami Anjarwati, M.Kes.
IV dr. Fajar Wahyu Pribadi, MSc.
V dr. Fatiha Sri Utami Tamad
VI dr. Galuh Yulieta Nitihapsari
VII dr. Ika Murti Harini, MSc.
VIII dr. Vidya Dewantari
IX dr. Mohamad Fakih, MM
X dr. Mustofa, MSc.
XI dr. Thianti Sylviningrum, MPd.Ked., MSc., SpKK
XII dr. Tisna Sendy Pratama
CADANGAN TUTOR

dr. Lieza Dwianasari S., M.Kes


dr. Madya Ardi Wicaksono, M.Si
dr. Tutik Ida Rosanti, M.Kes.
dr. Vitasari Indriani, MM, MSi.Med, SpPK
dr. Viva Ratih Bening Ati
METODE PEMBELAJARAN

1. Perkuliahan
Kuliah adalah kegiatan tatap muka yang berlangsung sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Tujuan dari kuliah meliputi :
a. Memberikan informasi kepada mahasiswa dalam jumlah besar dalam waktu yang
bersamaan
b. Informasi yang diberikan berupa konsep atau prinsip dasar maupun ilmu terbaru.

2. Problem Based Learning (PBL)


a. Pengertian
PBL adalah metode pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai
stimulus.Masalah tersebut akan diselesaikan dalam diskusi kelompok kecil
mahasiswa di bawah pengawasan tutor. Mahasiswa hanya mendapatkan informasi
dari masing-masing kasus dalam bentuk essay. Tutor tidak berperan sebagai
pemberi informasi, membenarkan atau menyalahkan pendapat mahasiswa. Peran
tutor adalah memfasilitasi mahasiswa untuk mencapai tujuan diskusi.
b. Tujuan

Mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dari


skenario masalah yang berisi patient problem.

Melatih kemampuan generic learning skills, dan memahami serta


menghubungkan basic sciences dengan clinical sciences.

Meningkatkan penguasaan soft skills yang meliputi kepemimpinan,


profesionalisme, ketrampilan komunikasi, kemampuan untuk bekerja sama dan
bekerja dalam tim, ketrampilan untuk berpikir secara kritis,serta kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi (Cline,2005).

Melatih karakter student centred learning,self directed learning dan adult


learning.
Yang perlu diperhatikan dalam diskusi kelompok adalah diterapkannya 7 langkah
(seven jumps) memecahkan permasalahan, yaitu:
1. Klarifikasi (kejelasan) istilah dan konsep
2. Menetapkan definisi atau batasan permasalahan yang tepat
3.Menganalisa permasalahan
4.Menyusun urutan berbagai penjelasan mengenai permasalahan
5.Merumuskan tujuan belajar
6. Belajar mandiri secara individual atau kelompok
7. Menarik atau mengambil sistem informasi yang dibutuhkan dari informasi yang ada

3. Clinical skills activities (Skill Lab)


a. Pengertian
Clinical skills adalah ketrampilan/prosedur klinik yang harus dikuasai atau diketahui
oleh mahasiswa sesuai dengan kompetensinya sebagai dokter umum.Pengajaran dan
pembelajaran ketrampilan klinik tersebut dilakukan dalam skills laboratorium,
menggunakan alat bantu peraga, film, dan pasien terstandarisasi atau pasien yang
sesungguhnya.
b. Tujuan
Melatih mahasiswa untuk menguasai berbagai ketrampilan dan prosedur klinik yang
lege artis serta relevan dengan kompetensi dokter umum.
TATA TERTIB

KETENTUAN KEHADIRAN MAHASISWA

a. Kehadiran untuk proses pembelajaran dengan metode perkuliahan atau yang setara
dengannya minimal 75%
b. Kehadiran untuk proses pembelajaran dengan metode praktikum dan praktik kerja,
diskusi kelompok (PBL) atau yang setara adalah 100%. Jika tidak mengikuti karena tugas
institusi, praktikum dan atau praktik kerja diganti dengan tugas yang dianggap
kehadiran.
c. Ketidakhadiran mahasiswa harus diberitahukan kepada penanggung jawab kegiatan
maksimal satu hari sebelumnya untuk sesuatu yang direncanakan atau maksimal hari
kedua ketidakhadiran untuk sesuatu yang tidak direncanakan
d. Ketidakhadiran harus disertai dengan alasan yang dapat diterima. Alasan ketidakhadiran
yang dapat diterima adalah:
a) Sakit yang harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter, dengan ketentuan:
i. Untuk rawat jalan, surat keterangan sakit dari dokter pemeriksa berlaku
maksimal selama 3 hari
ii. Untuk rawat inap, surat keterangan sakit dari dokter yang merawat berlaku
maksimal selama 5 hari
iii. Apabila masa berlaku surat keterangan sakit telah habis dan mahasiswa masih
sakit, maka harus memberikan surat keterangan sakit yang baru
iv. Surat keterangan sakit merupakan surat keterangan resmi yang mencantumkan
nama, nomor SIP dan alamat dokter/tempat rawat inap.
b) Kematian keluarga inti, yang dilampiri dengan surat keterangan dari
desa/kelurahan.
c) Kepentingan pribadi atau keluarga inti, yang dilengkapi dengan permohonan ijin dari
wali mahasiswa maksimal selama 3 hari. Kepentingan pribadi atau keluarga yang
dimaksud adalah:
i. Pernikahan
ii. Perlombaan minat/bakat
iii. Kegiatan kemahasiswaan, yang harus dilampiri dengan surat keterangan dari
fakultas/universitas
e. Ketidakhadiran dengan alasan yang dapat diterima pada praktikum dan praktik kerja
atau yang setara dengannya harus diganti dengan menghubungi penanggungjawab
(dosen pengampu praktikum/dosen pembimbing lapangan/trainer) untuk mendapatkan
kesempatan mengulang proses pembelajaran baik dengan bimbingan atau secara
mandiri / tugas.
f. Ketidakhadiran dengan alasan yang dapat diterima pada seluruh proses pembelajaran,
tidak boleh lebih dari 50% dari total waktu proses pembelajaran dalam blok.
g. Ketidakhadiran dengan alasan yang tidak dapat diterima tidak dapat ditolerir

KETENTUAN UJIAN BLOK


i. Ujian blok dapat dilakukan di akhir blok atau di pertengahan & di akhir blok
ii. Waktu maksimal untuk masing-masing ujian adalah 200 menit
iii. Syarat untuk mengikuti ujian blok adalah:
Telah mengumpulkan semua tugas blok.
Memenuhi syarat kehadiran mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Tidak melakukan pelanggaran akademik
iv. Mahasiswa tidak boleh mengikuti ujian jika terlambat lebih dari 30 menit
v. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian dengan alasan yang dapat diterima
mempunyai kesempatan untuk mengikuti ujian susulan
vi. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian dengan alasan yang tidak dapat diterima
tidak diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan maupun ujian perbaikan

PENILAIAN HASIL BELAJAR


- Kemajuan belajar dan pencapaian kompetensi mahasiswa dapat dinilai secara berkala
baik secara formatif maupun sumatif
- Penilaian formatif merupakan suatu sistem penilaian yang dilakukan untuk meningkatkan
atau membangun kemampuan mahasiswa dengan memberikan umpan balik
berkelanjutan mengenai kesuksesan dan kegagalan yang terjadi selama proses belajar
- Penilaian formatif diberikan secara deskriptif baik secara lisan maupun tertulis dan tidak
menentukan nilai akhir blok
- Penilaian sumatif merupakan suatu sistem penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
hasil belajar atau pencapaian kompetensi mahasiswa pada akhir proses pembelajaran
- Penilaian sumatif diberikan secara kuantitatif dan menentukan nilai akhir blok
- Penilaian sumatif pada blok ini dilakukan dalam beberapa metode, yaitu:
- Ujian tulis, yaitu ujian yang dilakukan secara tertulis (Paper Based Test) maupun
dengan komputer (Computer Based Test)
- Ujian praktikum, yaitu ujian yang dilakukan secara aktif di laboratorium maupun di
skill lab (Objective Structured Clinical Examination) serta ujian identifikasi.
- Metode penilaian sumatif yang digunakan menyesuaikan dengan Buku Rancangan
Pembelajaran yang sudah disepakati bersama-sama.

KOMPONEN NILAI AKHIR BLOK


- Komponen nilai akhir blok terdiri dari dua atau lebih metode penilaian
- Keseluruhan metode penilaian yang digunakan menilai dua atau lebih ranah kompetensi
- Metode penilaian hasil belajar yang digunakan tidak harus sama dan tidak harus
seluruhnya ada pada setiap blok
- Persentase penilaian masing-masing metode penilaian ditentukan oleh
penanggungjawab blok dengan mempertimbangkan:
- Tingkat kompetensi atau pentingnya penguasaan kompetensi
- Waktu belajar untuk mencapai kompetensi
- Besarnya upaya mahasiswa untuk mencapai kompetensi
- Validitas dan reliabilitas metode.
KOMPONEN PENILAIAN

No. Assesment Prosentase


1. Artikel Ilmiah 15%
2. CBT 65%

3. SOCA 20%
Total 100%
SISTEM PENILAIAN BLOK
- Penghargaan terhadap hasil belajar mahasiswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
diberikan dengan memberikan predikat kompetensi, berupa kompeten, borderline atau
tidak kompeten.
- Predikat kompetensi dapat diterjemahkan dalam sistem penilaian hasil belajar yang
menggunakan penilaian acuan patokan dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai Nilai huruf Kriteria


> 80 A Kompeten
66,00 79,99 B - B9 Kompeten
56,00 65,99 C - C9 Kompeten
46,00 55,99 D - D9 Tidak kompeten
< 46,00 E Tidak kompeten

vii. Nilai hasil belajar dinyatakan dengan huruf dan nilai bobot terlampir pada aturan ini,
yang menyesuaikan dengan aturan yang berlaku di Universitas Jenderal Soedirman.
viii. Nilai hasil belajar setiap blok diunggah ke sistem e-SIA dan diserahkan ke Subbag
Akademik dan Kemahasiswaan dan dilaporkan dalam bentuk KHS.

KRITERIA KELULUSAN BLOK


Mahasiswa dinyatakan LULUS BLOK apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Nilai akhir blok total, rata rata 56
2. Tidak ada pelanggaran perilaku (attitude) menurut Buku Peraturan dan Tata Tertib
Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED.

KETENTUAN UJIAN SUSULAN DAN PERBAIKAN


a. Ujian susulan dilaksanakan pada minggu terakhir blok
b. Syarat untuk mengikuti ujian susulan sama dengan ujian akhir blok
c. Ketentuan penilaian ujian susulan sama dengan ujian akhir blok
d. Ujian perbaikan dapat diselenggarakan pada akhir blok,
e. Ujian remedial dilaksanakan pada setiap akhir semester
f. Ujian perbaikan dan atau remedial wajib diikuti oleh mahasiswa yang memperoleh nilai
rata-rata <56
g. Mahasiswa yang mendapat nilai rata-rata 56-66 diperbolehkan mengikuti ujian
perbaikan dan atau ujian remedial
h. Komponen yang diujikan pada ujian perbaikan adalah komponen ujian yang tidak lulus
pada blok yang diikutinya
i. Nilai ujian perbaikan yang diambil adalah nilai rata-rata terbaik dengan nilai maksimal
yang dapat diperoleh adalah 66 (B)
j. Jika setelah mengikuti ujian perbaikan dan remedial, nilai yang didapatkan oleh
mahasiswa masih belum memenuhi kriteria kelulusan, maka mahasiswa diwajibkan
mengulang blok pada semester reguler

KETENTUAN KULIAH ALIH TAHUN


a. Apabila setelah mengikuti remedial ujian sumatif mahasiswa masih belum memenuhi
persyaratan kelulusan blok maka mahasiswa mendapat kesempatan mengikuti Kuliah
Alih Tahun (KAT).
b. Apabila setelah mengikuti Kuliah Alih Tahun mahasiswa masih belum memenuhi
persyaratan kelulusan blok maka mahasiswa wajib mengikuti Blok yang berjalan pada
semester reguler.
JENIS PELANGGARAN AKADEMIK UMUM
- Penyontekan
Dengan sengaja atau tidak, menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan
informasi atau alat bantu studi lainnya tanpa ijin dosen yang bersangkutan dalam
kegiatan akademik
- Pemalsuan
Dengan sengaja atau tidak, tanpa ijin mengganti atau mengubah atau memalsukan nama,
tanda tangan, nilsi stsu transkrip akademik, ijazah, Kartu Tanda Mahasiswa, tugas-tugas,
praktikum, keterangan atau laporan dalam lingkup kegiatan akademik
- Plagiat
Dengan sengaja menggunakan kalimat atau karya orang lain sebagai kalimat atau karya
sendiri yang bertentangan dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku
- Penyuapan
- Mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk,
memberi hadiah atau ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap
prestasi akademiknya
- Perjokian
Mengganti kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain
atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik
- Perbantuan
Membantu atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat
menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik
- Penyertaan
Dengan sengaja atau tidak, bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh
melakukan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik
- Tindak criminal
Tindak kriminal berupa kekerasan (fisik/sosial) dan/atau pelanggaran susila merupakan
pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi akademik.

SANKSI TERHADAP PELANGGARAN AKADEMIK UMUM


i. Peringatan keras secara lisan oleh petugas ataupun tertulis oleh pimpinan fakultas/ketua
jurusan
ii. Pengurangan nilai ujian atau pernyataan tidak lulus pada blok atau kegiatan akademik
dilaksanakan oleh penanggung jawab blok yang bersangkutan atas permintaan pimpinan
fakultas/ketua jurusan ataupun tidak
iii. Dicabut hak/ijin mengikuti kegiatan akademik untuk sementara waktu oleh pimpinan
fakultas atau pimpinan universitas
iv. Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya secara permanen) oleh
pimpinan universitas

JENIS PELANGGARAN DAN SANKSI AKADEMIK SECARA KHUSUS


i. Mahasiswa yang terlambat mengisi KSM tidak diperbolehkan mengikuti semua kegiatan
akademik pada semester tersebut
ii. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari 75% tidak diperkenankan menempuh
ujian akhir blok
iii. Mahasiswa yang membatalkan blok setelah 1 minggu semester dimulai, blok tersebut
tetap diperhitungkan untuk menentukan indeks prestasi
iv. Mahasiswa yang curang dalam ujian akan mendapatkan nilai 0 pada blok yang
bersangkutan
v. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan/atau mahasiswa yang ujiannya
dikerjakan orang lain akan dikenai sanksi pembatalan nilai ujian semua blok yang telah
dilewati dalam semester yang bersangkutan
vi. Mahasiswa yang melakukan perubahan KSM secara tidak sah akan dikenai sanksi
pembatalan KSM untuk semua blok dalam semester yang bersangkutan
vii. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan dikenai skorsing paling
lama 2 semester dan tetap diperhitungkan sebagai masa studi
viii. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut apabila disertai dengan
ancaman kekerasan atau pemberian sesuatu atau janji atau tipu muslihat akan dikenai
sanksi dikeluarkan dari fakultas
ix. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan dalam pembuatan skripsi, maka
seluruh rencana studi semester yang bersangkutan dibatalkan

PROSEDUR PENETAPAN SANKSI


Prosedur penetapan sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik
adalah sebagai berikut:
i. Penetapan bukti pelanggaran
ii. Pengesahan oleh para pihak terkait
iii. Penetapan sanksi oleh dosen pengampu/pimpinan fakultas
iv. Prosedur penetapan sanksi selanjutnya ditetapkan oleh fakultas dengan mengacu kepada
aturan yang berlaku di universitas
MATERI KULIAH

No Topik Tujuan Pembelajaran Pengampu Metode Durasi


1 Gangguan embriologi Mahasiswa mampu menjelaskan Mata kuliah 50
pada mata gangguan pertumbuhan dan
perkembangan embrio pada mata
2 mata merah dan Mahasiswa mampu menjelaskan Mata Kuliah 100
mata gatal patofisiologi mata merah dan gatal
3 Mata berair dan Mahasiswa mampu menjelaskan Mata kuliah 50
mata kering patofisiologi Mata berair dan mata
kering
4 Mata nyeri Mahasiswa mampu menjelaskan Mata kuliah 50
patofisiologi mata nyeri
5 Penglihatan kabur Mahasiswa manpu menjelaskan Mata kuliah 100
patofisiologi penglihatan kabur
6 Penglihatan ganda Mahasiswa manpu menjelaskan Mata kuliah 50
patofisiologi penglihatan ganda
7 Penglihatan silau Mahasiswa manpu menjelaskan Mata kuliah 50
patofisiologi Penglihatan silau
8 Gangguan lapang Mahasiswa manpu menjelaskan Mata kuliah 50
pandang patofisiologi Gangguan lapang pandang
9 Gangguan Mahasiswa manpu menjelaskan Mata kuliah 50
penglihatan warna patofisiologi Gangguan penglihatan
warna
10 Mikroorganisme 1. Mahasiswa mampu kuliah 100
penyebab kelainan mengidentifikasi jenis virus
pada sistem indra penyebab kelainan pada sistem
indra
2. Mahasiswa mampu
mengidentifikasi bakteri penyebab
kelainan pada sistem indra
3. Mahasiswa mampu
mengidentifikasi jamur penyebab
kelainan pada sistem indra
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
patogenesis infeksi virus, bakteri
dan jamur pada sistem indra
5. Mahasiswa mampu menjelaskan
patofisiologi infeksi virus, bakteri
dan jamur pada sistem indra
6. Mahasiswa mampu menjelaskan
respon imunologis tubuh pada
infeksi virus, bakteri, jamur pada
sistem indra
Tambahan dari Bagian Mata :
Mikroorganisme penyebab gangguan
pada mata : n.gonorhoe, cl.
trachomatis,ps. Aeruginosa, candida sp,
HSV tipe 1&2, varicella zoster,
staphylococcus, p. acne,,
mycobacterium tb, haemophillus
influenza, rubella, CMV, HIV
11 Parasit penyebab 1. Mahasiswa mampu kuliah 100
kelainan pada sistem mengidentifikasi jenis parasit
indra penyebab kelainan pada sistem
indra
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
patogenesis infeksi parasit pada
sistem indra
3. Mahasiswa mampu menjelaskan
patofisiologi infeksi parasit pada
sistem indra
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
respon imunologis tubuh pada
infeksi parasit pada sistem indra
Tambahan dari Bagian Mata : parasit
penyebab kelainan pada mata : loa-loa
(konjungtiva), w. bancrofti (vitreus),
toksoplasma (retina), acantamoeba,
12 Farmakologi obat Mahasiswa mampu menjelaskan farmakolog kuliah 100
mata farmakokinetik, farmako dinamik, i
indikasi, kontraindikasi obat yang
digunakan dalam terapi gangguan mata
Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk
sediaan obat yang digunakan dalam
terapi gangguan mata
Mahasiswa mampu menjelaskan
kelebihan sediaan obat topikal
dibandingkan sediaan obat oral, dapat
memilih BSO yang sesuai (tetes vs salep)
Mahasiswa mampu menjelaskan obat-
obat yang dapat menembus blood
ocular barrier
13 Gangguan embriologi Mahasiswa mampu menjelaskan THT kuliah 100
THT gangguan pertumbuhan dan
perkembangan embrio pada THT
14 Patofisiologi nyeri Mahasiswa mampu menjelaskan THT kuliah 50
telinga patofisiologi nyeri telinga
15 Patofisiologi Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 50
otorrhea patofisiologi keluar cairan dari telinga
16 Patofisiologi tinnitus Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 50
dan telinga penuh patofisiologi telinga berdenging
17 Audiologi 1. Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 100
prinsip dasar dasar pemeriksaan
gangguan pendengaran
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
cara melakukan pemeriksaan
gangguan pendengaran
3. Mahasiswa mampu
menginterpretasi hasil
pemeriksaan gangguan
pendengaran
18 Patofisiologi Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 50
gangguan patofisiologi gangguan pendengaran
pendengaran
19 Patofisiologi Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 100
gangguan patofisiologi gangguan keseimbangan
keseimbangan perifer
perifer
20 Penurunan fungsi Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 50
penghidu patofisiologi Gangguan penghidu
21 Hidung tersumbat, 1. Mahasiswa mampu menjelaskan THT kuliah 50
Bersin dan rinorrhea patofisiologi Bersin
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
patofisiologi rinorrhea
22 Epistaksis Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 50
patofisiologi Epistaksis
23 Hidung berbau Mahasiswa mampu menjelaskan THT Kuliah 50
patofisiologi Hidung berbau
24 Gangguan Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi THT Kuiah 50
pembentukan suara gangguan pembentukan suara
Mahasiswa mampu menjelaskan
patofisiologi gangguan suara ( suara
serak, suara hilang, suara sengau )
25 Penatalaksanaan Mahasiswa mampu memahami THT Skill lab 100
benda asing di prosedur penatalaksanaan benda asing kelas
telinga, hidung dan di telinga, hidung dan saluran nafas di besar
saluran nafas di bawahnya
bawahnya
26 Trakeostomi Mahasiswa mampu menjelaskan definisi THT Skill lab 100
trakeostomi kelas
Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi besar
dan kontraindikasi trakeostomi
Mahasiswa mampu memahami
prosedur tindakan trakeostomi
27 Farmakologi obat Mahasiswa mampu menjelaskan farmakolog kuliah 100
Telinga Hidung dan farmakokinetik, farmakodinamik, i
Tenggorok indikasi, kontraindikasi obat yang
digunakan dalam terapi gangguan pada
THT
28 Patologi pada THT Mahasiswa mampu menjelaskan Patologi Kuliah 100
mekanisme hipertrofi dan hiperplasia Anatomi
pada THT :
Polip/ inverted papiloma
Ca Nasofaring
Tonsila palatina
29 Patologi pada Mata Mahasiswa mampu menjelaskan Patologi Kuliah 100
mekanisme proses patologik pada mata Anatomi
PANDUAN TUTORIAL UNTUK MAHASISWA
PBL (Problem-based Learning) merupakan metode pembelajaran berbasis masalah yang
berpusat pada mahasiswa (student centered) dengan pendampingan tutor. PBL akan
meningkatkan interaksi antar individu kelompok serta meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, membuat dan menjawab pertanyaan, mengungkapkan alasan, dan menyikapi
perbedaan pendapat. PBL terdiri dari kelompok diskusi kecil dengan jumlah anggota sekitar
8-12 orang. Satu kelompok diskusi berisi 1 orang tutor, 1 orang ketua/moderator, 1 orang
pencatat, dan anggota kelompok diskusi. Tugas ketua kelompok adalah memastikan diskusi
berjalan dengan lancar dan baik. Sedangkan tugas utama tutor adalah memfasilitasi proses
pembelajaran dan kerjasama dalam kelompok. PBL dilakukan dengan metode 7 jumps.
Berikut adalah langkah-langkah melakukan 7 jumps:
DISKUSI PERTAMA
1. Klarifikasi istilah dan konsep
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi konsep yang kurang
jelas pada ilustrasi kasus, sehingga didapatkan persepsi yang sama pada anggota
kelompok terhadap kasus tersebut. Pada tahap ini, istilah-istilah yang tidak dimengerti
dari ilustrasi kasus akan dibahas bersama.
2. Menentukan/identifikasi permasalahan
Langkah ini dilakukan dengan menentukan permasalahan-permasalahan terkait dengan
ilustrasi kasus. Permasalahan tersebut dianjurkan disampaikan dalam bentuk pertanyaan
oleh masing-masing anggota kelompok. Setelah itu, dilakukan formulasi permasalahan
dalam diskusi kelompok sehingga permasalahan tersebut menjadi konkrit dan jelas.
3. Analisis permasalahan/brainstorming
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman pada masing-masing anggota
kelompok yang telah ada, serta memacu pemahaman anggota lainnya. Anggota
kelompok akan mencoba menganalisis permasalahan pada langkah 2 berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki ataupun dengan berbagai alternatif/hipotesis jawaban yang
dipikirkan. Pada langkah ini, anggota kelompok dapat menyampaikan permasalahan
tambahan yang lebih detail dan meminta informasi tambahan atau penjelasan dari
anggota kelompok lain.
4. Klasifikasi permasalahan/mind mapping
Langkah ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap permasalahan terkait
ilustrasi kasus. Dengan pemetaan permasalahan, diharapkan kelompok diskusi
mendapatkan pola pikir yang terarah terhadap kasus. Pemetaan ini juga diharapkan akan
memberikan gambaran pada anggota kelompok terhadap pengetahuan yang telah
dimiliki saat ini dan permasalahan yang perlu untuk dibahas pada diskusi berikutnya.
Kelompok diskusi diharapkan dapat menggambarkan mind mapping pada papan tulis
atau media lainnya.
5. Menentukan tujuan pembelajaran/learning objective (LO)
Langkah ini bertujuan untuk menentukan permasalahan utama sesuai dengan hasil
diskusi. Daftar permasalahan akan menjadi acuan pada langkah selanjutnya (belajar
mandiri dan diskusi hasil belajar). Tujuan pembelajaran diformulasikan dalam bentuk
yang jelas, tidak ambigu, konkrit, dan dapat dipahami dengan baik.
6. Belajar mandiri
Langkah ini dilakukan oleh masing-masing individu kelompok untuk menjawab tujuan
pembelajaran (learning objective) yang telah dirumuskan pada langkah sebelumnya.
Diharapkan anggota kelompok belajar dari referensi yang sesuai, terpercaya, dan
termutakhir, seperti jurnal kedokteran dan buku kedokteran.
DISKUSI KEDUA
7. Diskusi hasil belajar
Langkah ini mendiskusikan hasil belajar mandiri masing-masing anggota dalam diskusi
kelompok. Diharapkan seluruh tujuan pembelajaran dapat tercapai pada tahap ini. Lebih
baik lagi jika kelompok dapat mendiskusikan informasi tambahan yang relevan terhadap
ilustrasi kasus seperti hasil penelitian atau teori terbaru. Diharapkan tiap individu dapat
berdiskusi dengan menyatakan sumber yang dimiliki sehingga dapat diketahui tingkat
kepercayaan terhadap sumber tersebut.
Catatan Penting :
Langkah 1-5 dilakukan pada saat diskusi pertama, langkah 6 belajar mandiri, dan langkah 7
adalah diskusi kedua.
Referensi
Walsh, A. 2005. Problem Based Learning: a novice guide. McMaster University Faculty of
Health Science
Newman, MJ. 2005. Problem Based Learning: An Introduction and Overview of The Key
Features of The Approach. JVME 32(1) AAVMC.
Gilkison, A. 2003. Techniques used by expert and non-expert tutors to facilitate problem
based learning tuotrials in an undergraduate medical curriculum. Blackwell
Publishing, Medical Education 37:6-14.
PBL 1
Mataku Meraah...

Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri merah
sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mata kiri terasa gatal serta keluar kotoran
berwarna putih kekuningan dan lengket yang semakin banyak saat bangun tidur. Pasien tidak
mengeluh pandangan kabur maupun silau. Pasien tidak mengalami demam, batuk maupun
pilek. 2 hari yang lalu, mata kiri pasien kelilipan debu saat mengendarai sepeda motor tanpa
menggunakan penutup helm.

Pada pemeriksaan fisik, diperoleh data sebagai berikut :

Keadaan Umum : baik, kesadaran kompos mentis


Tanda vital : Tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, laju respirasi 12x/menit,
temperature aksila 370 C

Pemeriksaan status generalis : dalam batas normal

Pemeriksaan mata :

Mata kanan (OD) Mata kiri (OS)


visus 6/6 6/6
Konjungtiva normal Hiperemis (+), papil hipertrofi (-)
palpebra
superior
Konjungtiva normal Injeksi konjungtiva (+)
bulbi
Konjungtiva Hiperemis (+), folikel (-), sekret(+)
palpebra mukopurulen
inferior
Kornea Infiltrat (-) Infiltrat (-)
COA (Camera Dalam, tyndall effect (-) Dalam, tyndall effect (-)
Oculi Anterior)
Pupil Bulat, sentral, reguler, diameter 3 Bulat, sentral, reguler, diameter 3
mm,Refleks Pupil direct (+) normal, mm,Refleks Pupil direct (+) normal,
Refleks Pupil indirect (+) normal Refleks Pupil indirect (+) normal
Lensa jernih jernih
Funduskopi (+) cemerlang (+) cemerlang

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien di diagnosis menderita : OS.
Konjungtivitis bakterialis. Dokter memberi terapi tetes mata chloramphenicol 0,5% 6 x gtt 1
OS. Pasien diminta untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah meneteskan obat.
PBL 2

Cairan apa ini yaa

Seorang anak laki-laki umur 11 tahun datang ke dokter A diantar oleh ibunya dengan
keluhan utama keluar cairan dari telinga kanan. Keluhan tersebut dirasakan sejak 3 hari yang
lalu. Cairan yang keluar berwarna putih kekuningan, kental dan tidak berbau. Ibu pasien
mengeluh, pendengaran anaknya agak berkurang.

Riwayat penyakit sebelumnya :


Kira-kira 3 bulan yang lalu, pasien pernah mengunjungi dokter A dengan sakit pada telinga
kanan, disertai demam tinggi dan pilek yang berlangsung selama 4 hari. Dokter A memberi 2
macam obat, namun tidak diminum karena pasien menolak minum obat.

Keadaan Umum : baik, kesadaran kompos mentis


Tanda vital : Tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, laju respirasi 12x/menit,
temperatur aksila 38,50 C

Pemeriksaan status generalis : dalam batas normal

Status Lokalis aurikula

Kanan Kiri
Bentuk dan ukuran telinga normal normal
Tragus pain - +

Canalis auditorium eksterna

kanan kiri
Serumen - -
Otorrhoe - +
Furunkel - -
Edema - -
Hiperemi - -
sekret - Purulen, kental

Membran timpani

kanan kiri
Retraksi - -
Bulging - -
Perforasi - + (tipe sentral)
Conus of light + -

Tes Pendengaran

kanan Kiri
Rinne + -
Weber Lateralisasi ke kiri
Scwabach Sama dengan pemeriksa memanjang

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien di diagnosis menderita : Aurikula
Dextra Otitis media supuratif kronik benigna . Dokter melakukan drainase sekret dan
memberi tetes telinga antibiotik.
TUGAS MENYUSUN ARTIKEL ILMIAH

Pada blok 3.4 ini, mahasiswa diberi tugas untuk menyusun artikel ilmiah secara berkelompok.
Artikel ilmiah yang dimaksud merupakan hasil membaca/review dari jurnal-jurnal sesuai
topik untuk kemudian disusun kembali menjadi suatu artikel. Artikel ilmiah yang dibuat
minimal diambil dari 10 jurnal ilmiah dalam 10 tahun terakhir. Mahasiswa juga dapat
menambahkan sumber pustaka lain seperti text book.

Topik artikel ilmiah :

Kelompok Topik
I Mata merah
II Mata berair dan mata kering
III Mata nyeri
IV Penglihatan kabur
V Penglihatan ganda
VI Gangguan lapang pandang
VII Nyeri telinga
VIII Otorrhea
IX Penurunan fungsi penghidu
X Gangguan pendengaran
XI Gangguan keseimbangan perifer
XII Rinorrhea

Sistematika artikel ilmiah :

1. Judul artikel : judul maksimal terdiri dari 20 kata

2. Nama penulis (dituliskan di bawah judul) : Dituliskan semua anggota kelompok dan NIM(3
digit terakhir)

3. Pendahuluan : latar belakang dan tujuan.

4. Isi : meliputi dasar anatomi, fisiologi organ terkait, etiologi, faktor risiko dan patofisiologi
terjadinya gangguan

5. Kesimpulan

6. Referensi : metode Harvard

Format Penulisan artikel :

Format penulisan artikel mengacu pada format artikel ilmiah yang lazim digunakan pada
jurnal, namun tanpa disertai abstrak dan kata kunci. Artikel ditulis dengan font arial 11, spasi
1.5, ditulis dalam 2 kolom (kecuali judul dan penulis), panjang artikel maksimal 15 halaman.

Artikel yang telah disusun, dikonsultasikan ke pembimbing (=tutor PBL), minimal sebanyak 2
kali untuk mendapatkan revisi dan persetujuan pembimbing. Artikel yang telah disetujui
pembimbing selanjutnya dibawa pada saat presentasi artikel dan diberikan kepada
narasumber. Narasumber memberikan penilaian terhadap artikel dan penampilan presentasi
mahasiswa.
Contoh format artikel ilmiah* :

KELELAHAN MATA AKIBAT PENURUNAN FREKUENSI BERKEDIP PADA PENGGUNAAN


KOMPUTER

Mahasiswa1 (NIM), mahasiswa2 (NIM), mahasiswa3(NIM), dst..

Pendahuluan ..
... ..
.. ..
Anatomi dan Fisiologi Mata ..
.. Patofisiologi Kelelahan Mata
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
Kelelahan mata ..
.. ..
.. Kesimpulan
.. ..
.. ..
Faktor risiko dan etiologi kelelahan mata Referensi
.. ..
.. ..

*Catatan : ini hanya contoh, mahasiswa diperbolehkan mengembangkan sub pokok bahasan
sesuai dengan kedalaman pembahasan atas topik yang diberikan

.
JADWAL BLOK 3.4 Special Sense Disorder TA. 2016/20167

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
Desember 2016 Desember 2016 Desember 2016 22 Desember 2016 23 Desember 2016
07.00-07.50 Mata Nyeri (dr.Wahid HW,Sp.M)
Penglihatan Kabur (dr.Wahid HW,Sp.M) Gangguan Embriologi pada Mata
08.00-08.50
(dr.M.Rifqi S,Sp.M)
09.00-09.50 KontrakPembelajaran (PIC BLOK) Belajar Kelompok
10.00-10.50 Menyusun Artikel Ilmiah
11.00-11.50
BLOK 3.5 BLOK 3.5 BLOK 3.5
12.00-12.50 Istirahat Istirahat
Mata Merah dan Mata Gatal (dr.Yulia Mata Berair dan Mata Kering
13.00-13.50 Fitriani,Sp.M) (dr.Yulia Fitriani,Sp.M)
Penglihatan Silau (dr.Yulia
14.00-14.50
Fitriani,Sp.M)
15.00-15.50

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
26 Desember 2016 27 Desember 2016 28 Desember 2016 29 Desember 2016 30 Desember 2016
Penglihatan Ganda (dr.Teguh Gangguan Lapang Pandang Patofisiologi Nyeri Telinga (dr. Sekti
07.00-07.50
Anamani,Sp.M) (dr.Wahid HW,Sp.M) Joko S. I, Sp. THT, KL)
Patofisioogi Tinnitus dan Telinga Penuh Audiologi (dr. Supriyo, Sp. THT)
Gangguan Penglihatan Warna (dr. Sekti Joko S. I, Sp. THT, KL)
08.00-08.50 Farmakologi Obat-obat pada (dr.Teguh Anamani,Sp.M)
Gangguan Mata (Dr.dr. Eman
Sutrisna, M.Kes) Belajar Kelompok Menyusun Patofisiologi Gangguan Pendengaran Farmakologi obat-obat pada
09.00-09.50
Artikel Ilmiah (dr. Sekti Joko S. I, Sp. THT, KL) gangguan THT(Dr.dr. Eman
CUTI BERSAMA Sutrisna, M.Kes)
10.00-10.50
PBL 1.1 Konsultasi Artikel I
11.00-11.50
12.00-12.50 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
13.00-13.50 Patofisiologi Gangguan Keseimbangan
Patologi pada gangguan Mata Gangguan Embriologi THT (dr. Sekti
Skills lab Perifer (dr. Bagus Chondro P, Sp.
14.00-14.50 (Dr. dr. Gita Nawangtantri, SpPA, Joko S. I, Sp. THT, KL)
THT, KL)
M.Kes.)
15.00-15.50
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Waktu
2 Januari 2017 3 Januari 2017 4 Januari 2017 5 Januari 2017 6 Januari 2017 07 Januari 2017
Hidung tersumbat, bersin dan
Gangguan Pembentukan Epistaksis (dr. Nur Mei
07.00-07.50 rinorrhea (dr. Bagus Chondro P, Sp.
Suara (dr. Supriyo, Sp. THT) Chasanati, Sp. THT)
THT, KL) Presentasi Artikel Ilmiah : Trakeostomi (dr.
Patofisioogi Otorrhea (dr. Bagus Penurunan Fungsi penghidu dr. Nur Mei Chasanati, Supriyo, Sp. THT)
08.00-08.50 Chondro P, Sp. THT, KL) Hidung berbau (dr. Bagus (dr. Nur Mei Chasanati, Sp. Sp. THT)
Chondro P, Sp. THT, KL) THT)
09.00-09.50
10.00-10.50 Mikroorganisme penyebab
Patologi pada gangguan THT (Dr. dr.
CUTI BERSAMA PBL 1.2 CBT I kelainan pada sistem indra (dr.
Dody Novrial, Msi.Med., Sp. PA) Tri Okmawati Handini)
11.00-11.50
12.00-12.50 Istirahat Istirahat Istirahat
13.00-13.50 Parasit penyebab kelainan Pengumpulan Artikel Ilmiah
pada sistem indra (dr. Lieza
Skills lab PBL 2.1
14.00-14.50 Dwianasari Susiawan,
M.Kes)
15.00-15.50
Konsultasi Artikel II
16.00-16.50

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
9 Januari 2017 10 Januari 2017 11 Januari 2017 12 Januari 2017 13 Januari 2017
07.00-07.50 Penatalaksanaan benda asing di
telinga, hidung dan saluran nafas di
Presentasi Artikel bawahnya (dr. Sekti Joko S. I, Sp.
08.00-08.50
Ilmiah (Bag. Mata) THT, KL)
09.00-09.50 CBT II SOCA REMIDI CBT
10.00-10.50
PBL 2.2
11.00-11.50
12.00-12.50 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
13.00-13.50
Skills lab REMIDI SOCA
14.00-14.50
15.00-15.50
DAFTAR KELOMPOK TUTORIAL BLOK 3.4
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3
TUTOR: dr. Afifah, MSc. TUTOR: dr. Dwi Arini Ernawati, MPH TUTOR: Dr. dr. Dwi Utami Anjarwati, M.Kes.
1 G1A015036 ANISA AOLINA RAHAYU 1 G1A015008 AZHAR HAWARI MALAU 1 G1A015014 FAHNI INDRIANI
2 G1A015051 AYU PERMATASARI 2 G1A015017 AYU PERTIWI NURULFITRI 2 G1A015016 ERLINA DWI SEPTIANI
3 G1A015057 ARUM RIDHARRAHMAN 3 G1A015040 DIAH AYU NOVITASARI 3 G1A015021 ESA FITRIANI AZIZAH
4 G1A015067 ARFIAN IFAN RIZALDI 4 G1A015045 DHUHITA GHASSANIZADA 4 G1A015026 FARAH NURFADHILAH
5 G1A015081 AKHMAD FAIZAL AZIZ 5 G1A015060 DIENAZAD YOGA PUTRI 5 G1A015027 FARDAN CHAISAR
6 G1A015095 AGUSTIA ARJUNA WIWAHA 6 G1A015063 CANTIKA GHINA PRASTYA 6 G1A015043 ELMA AMBARISTA FADIL
7 G1A015097 AJENG SEKAR KIRANA 7 G1A015077 DIEN NOVITASARI ANGGRAINI 7 G1A015047 FATIMAH
8 G1A015101 ANDREW KUSUMA DENNY 8 G1A015087 DICKY PRASETYO 8 G1A015056 EZRA SARI SETYANINGRUM
9 G1A015104 AJENG RIDHA ZULAFA 9 G1A015109 DINDA WIGRHA APRILLINDA 9 G1A015083 FARHAN ICHSAN
10 G1A015112 ANDIKA SAPTO AJI 10 G1A015111 DIAN AYU FEBRIANTI 10 G1A015105 ELMA WILIANDINI

KELOMPOK 4 KELOMPOK 5 KELOMPOK 6


TUTOR: dr. Fajar Wahyu Pribadi, MSc. TUTOR: dr. Fatiha Sri Utami Tamad TUTOR: dr. Galuh Yulieta Nitihapsari
1 G1A015020 FRIDA FAUZIYAH 1 G1A015005 HENIDA DWI SARI 1 G1A015009 MAHARANI NUR SITA ASMI
2 G1A015031 FISTA RIA AFRILLA 2 G1A015007 IFADATUL KHOIRIAH 2 G1A015024 MASVIRA LAILIYAH MIFTAH
3 G1A015033 HANIFAH ROFIATI 3 G1A015015 HOCIE TRINANDA SARDI 3 G1A015028 M. ABDUL LATIF KHAMDILAH
4 G1A015035 GHALIA YASMIN 4 G1A015046 HUKAMA ROSYADA USWATUN H 4 G1A015055 LUTFIA NUR AZIZAH
5 G1A015062 HANINDHIYA HANIFAH 5 G1A015048 ICHDA QUDSIY WIDAYATI 5 G1A015059 LAKSMI DIATMIKA
6 G1A015085 HANDRA CHAIRUNISA ANUGERAHANI 6 G1A015050 HELNI SYAHRIANI HASIBUAN 6 G1A015061 MENTARI DIANDRA SATIVA
7 G1A015086 HASNA HANIEF NABILAH 7 G1A015079 INTAN RAHMAWATI 7 G1A015064 MIPTAH PARID
8 G1A015092 HAIDAR ADI NUGROHO 8 G1A015091 INDAH PUSPARANI 8 G1A015100 LINTANG AISAH RUFAIDA
9 G1A015098 HABIB LAKSMANA PRIMA 9 G1A015094 KHAIRUNNISA PUSPITA AYU HARTONO 9 G1A015108 MELA TRY RAHAYU
10 G1A015115 FEBIFITRI SASMITA 10 G1A015096 KATARINA FRENKA NADYA WIJAYA 10 G1A015117 LAYALIA AZKA FATHARANI
KELOMPOK 7 KELOMPOK 8 KELOMPOK 9
TUTOR: dr. Ika Murti Harini, MSc. TUTOR: dr. Vidya Dewantari TUTOR: dr. Mohamad Fakih, MM
1 G1A015006 NAUFAL SUKHOI NUGROHO 1 G1A015010 NUHAIDAH ANANDRA PUTRI 1 G1A015001 RAUF SYAHIDNA ALHAQ
2 G1A015013 NANA NURDAHLIA.M 2 G1A015011 NURINDA IFFATUS SA'IDAH 2 G1A015002 RAHMAWATI
3 G1A015037 NOVELA ANANDA TIARA SARI 3 G1A015022 NURHAYATI 3 G1A015032 REKY HOTMA PARULIAN S
4 G1A015039 NAMIRA ULFAH SIREGAR 4 G1A015025 OKTAFIANA NUR FITRIYAH 4 G1A015041 PAMELA SANDHYA DE JAKA
5 G1A015066 NADIA ALIYA WINDRA SAVIRA 5 G1A015042 NUR ROHMI SEPTIANA 5 G1A015068 RAZAK RAMADHAN JATI RIYANTO
6 G1A015072 NOOR AZIZ SUKMA ADI 6 G1A015053 NURUL AFIFAH MUNAYA 6 G1A015073 RAHMAT YUSUF ARIFIN
7 G1A015088 MUHAMMAD IQBAL SYIFAURRAHMAN 7 G1A015065 OVAN RAMADHA TYASTA 7 G1A015078 OVIA SESA ANDRIANA
8 G1A015089 MUHAMMAD ZULFIKAR RIZKI ADITYA 8 G1A015070 NURVICA RIZKIA ZYANA PUTRI 8 G1A015090 REVANIA RADINA THIRZA
9 G1A015099 NABILA DIAR ISNAINI 9 G1A015110 NURMAIDA AYUK INDRIANI 9 G1A015093 PUTRI QURROTUL AINI
10 G1A015113 MIZYAL WIBAWANINGRUM ANIESIYAH 1 G1A015116 ORION ARDI RAMADHANA 10 G1A015118 RADIAN DIPTA PRASETYA
0
KELOMPOK 10 KELOMPOK KELOMPOK 12
11
TUTOR: dr. Mustofa, MSc. TUTOR: dr. Thianti Sylviningrum, MPd.Ked., MSc., SpKK TUTOR: dr. Tisna Sendy Pratama
1 G1A015003 SAUSAN ZAHRA MUTHI AMATULLOH 1 G1A015023 SINDY DEVI PRASTIWI 1 G1A015004 ZAHRATUL AINI
2 G1A015018 RUTH DEANITA PURBA 2 G1A015038 TUTIK NUR FAIZAH 2 G1A015012 ZIANA ALAWIYAH
3 G1A015029 SARAH JEIHAN ZAKY ARAFAT 3 G1A015049 TALITHA APTA NITISARA 3 G1A015019 ZAHRA TSANIA YASYFA
4 G1A015034 RIZQIANA ARUM SARI 4 G1A015052 SYAHREFA AULIA ZAHRA 4 G1A015030 ZAHFAN ABDALLAH
5 G1A015058 REZA MUHAMAD NUGRAHA 5 G1A015054 TIMOTIUS PRATAMA 5 G1A015044 ZUHRA FAHLISA NINGSIH
6 G1A015069 SANG AJI SAMUDRA ANUGRAH 6 G1A015071 SONIA CAPIROSI AYUNINGTIAS 6 G1A015074 YUSRIL FIRZATULLAH
7 G1A015075 SHALAHUDIN AL AYUBI 7 G1A015082 TIARA ASRI NURILLAH 7 G1A015076 YUSRIL ISRA FHRASETYA
8 G1A015080 ROSALIA KUSUMA DEWI 8 G1A015103 TRIAN NUR ENDAH FAJRIN 8 G1A015084 WULAN RIZKY HAERUNISSA
9 G1A015102 SAFRIDA NUR HASRAEDA 9 G1A015106 SINTA TRIAGUSTINA 9 G1A015119 YUNDA ARYATI
10 G1A015107 SANA GHITA FAUZIAH 1 G1A015114 SINTA PURNAMA SARI 10 G1A015120 YULIA NATALIA
0

Anda mungkin juga menyukai