BLOK 3
ILMU DASAR PENYAKIT
(BAGI DOSEN)
1
BLOK 3
ILMU DASAR PENYAKIT
TIM TUTOR :
dr. Muhammad Luthfi Almanfaluthi, DTMH, MCTM, Ph. D
Dr(c). dr. Dewi Karita, M. Sc
Dr. dr. Prima Maharani Putri, M.H.
dr. Abdul Hakim N., M.H., Sp. KF
dr. A Yudha Aditya Pratama, Sp.A.
dr. Susiyadi, Sp.An
dr. Yusuf Adi Gunawan, Sp. PD
dr. Hidayat Kossugiharso W, Sp. OT
dr. Dwi Adi Nugroho, M.Sc
dr. Orisa sativa
dr. Alevia
Kontributor:
dr. Yusuf Adi Gunawan, Sp. PD
dr Yunia, Sp.PD
dr. Resa Budi D, Sp.S
dr. Anis Kusumawati, M. Sc., M.Med.Ed.
dr. Titik Kusumawinakhyu, M. Bio.Med
2
VISI MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN PROGRAM
SARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
3
KATA PENGANTAR
Buku panduan tutor (BPT) 2023 blok ilmu dasar penyakit ini disusun
menyesuaikan kebutuhan nasional pendidikan berbasis OBE (Outcome Based
Education), SKDI 2012 dan 2019 (Standard Kompetensi Dokter Indonesia)
dan prinsip kampus merdeka kebebasan berinovasi pembelajaran ditengah
masa pandemi.
Penyusunan BPT ini merupakan langkah strategis FKUMP
menyesuaikan diri dengan tantangan pembelajaran dimasa pandemi. Sistem
”Blended learning” yang diterapkan pada semua aktivitas pembelajaran blok
diharapkan tidak mengurangi kualitas pendidikan dan mutu dari peserta didik.
Kami mengharapkan masukan dari semua pihak untuk penyempurnaan BPT
ini, semoga dapat memberi kemanfaatan pada proses belajar mengajar pada
blok ilmu dasar penyakit di FKUMP.
4
BAB I
PENDAHULUAN
METODE PEMBELAJARAN
Fokus utama Proses Kegiatan Belajar Berdasar Masalah (PBL) adalah tutorial. Kelas
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (10 mahasiswa), masing - masing
dibimbing oleh seorang tutor. Pada saat kegiatan tutorial, mahasiswa harus
mengetahui tujuan pembelajaran dari setiap masalah kesehatan yang dihadapi (TIU
dan TIK) dan bersepakat bagaimana cara/ metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Mahasiswa membutuhkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang sesuai untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Mereka juga belajar bagaimana bekerja sama
sebagai suatu tim, saling membantu dan belajar dari tugas-tugas yang diberikan.
Kebiasaan belajar mandiri serta bersosial memberikan dasar untuk kehidupan
selanjutnya. Pelaksanaan tutorial tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dihadapkan pada suatu skenario yang berisi masalah-masalah
yang dapat memacu mahasiswa untuk mendapatkan informasi ilmiah.
b. Mahasiswa mencari kata-kata kunci/ istilah yang penting dalam setiap
skenario serta berusaha menggali pertanyaan/ masalah sebanyak mungkin
yang timbul setelah membaca dan memahami skenario.
c. Setiap mahasiswa berusaha memecahkan masalah yang ditemukan dengan mencari
dasar-dasar ilmiah, mengumpulkan data-data/ informasi yang
sesuai yang membantu meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep-
konsep dasar yang ada.
d. Mahasiswa mendiskusikan berbagai informasi yang mereka dapat untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat, sesuai dengan
tujuan pembelajaran (TIU/ TIK) dalam bentuk diskusi terarah (dengan
tutor) maupun diskusi mandiri (tanpa tutor) di dalam maupun di luar waktu
yang telah terjadwal.
e. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam, mahasiswa bisa
mendapatkan informasi lain dengan mengikuti konsultasi pakar/ kuliah
pakar.
5
- Tutor dengan rasio 1 : 10
- Akses internet
- Perpustakaan
- Ruang Diskusi (PBL)
- LCD dan laptop
- White board
BAB II
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
KOMPONEN PENILAIAN BLOK
1. Nilai tutorial 10 %
a. Materi tutorial diujikan dalam bentuk ujian kognitif (MCQ) dan ujian
lisan (SOCA)
b. Kehadian diskusi tutorial 100% menjadi syarat mengikuti ujian MCQ
dan ujian SOCA. Mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100%
dengan alasan yang diijinkan, maka nilai akhir akumulasi tutorial
merupakan jumlah nilai rata-rata dari seluruh sesi tutorial yang telah
diikuti.
c. Mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100% (tanpa keterangan)
dan/atau melakukan pelanggaran tata tertib tutorial, maka diberikan
nilai 0 (nol) untuk sesi tutorial terkait.
d. Penilaian dilakukan selama proses diskusi yang dibimbing oleh tutor,
dengan mengisi checklist penilaian tutorial dan professional
behaviour.
e. Mahasiswa dinyatakan lulus tutorial dengan nilai minimal 70.
2. SOCA 10 % dengan nilai minimal 70
a. Ujian SOCA Blok dilaksanakan pada minggu ke-5 blok.
b. Format ujian menggunakan kasus yang akan dianalisis untuk menilai
aplikasi ilmu dasar kedokteran ke dalam masalah yang diberikan, serta
penalaran masalah klinik (clinical reasoning) mahasiswa.
c. Variasi kasus yang diberikan harus berdasar pada tujuan pembelajaran
tutorial blok terkait, dan harus berdasarkan pustaka yang relevan.
d. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian SOCA Blok dengan nilai minimal
70.
e. Mahasiswa yang tidak lulus ujian SOCA Blok diberikan kesempatan
ujian perbaikan SOCA Blok 1 (satu) kali dengan penguji yang
berbeda, dan mendapat nilai maksimal 70 sesuai peraturan Ujian
Perbaikan.
8
f. Jika ketidakhadiran dengan alasan yang diijinkan pada saat Ujian
SOCA Blok, maka mahasiswa diwajibkan mengikuti Ujian Susulan
SOCA Blok sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh Tim Blok dan
Panitia SOCA Blok.
g. Mahasiswa yang tidak lulus Ujian Susulan SOCA Blok, maka tidak
memiliki kesempatan mengikuti Ujian Perbaikan SOCA Blok.
PENJAMINAN MUTU TUTORIAL
KOMPONEN MUTU
1. Mahasiswa
2. Dosen/ Tutor/ Narasumber
6
3. Sarana Prasarana
4. Peraturan Pendidikan
5. Tutorial (PBL)
6. Self directed learning (belajar mandiri)
7. Evaluasi
STANDAR MUTU
1. Mahasiswa
Mahasiswa yang terdaftar pada program studi pendidikan dokter tahap
sarjana.
2. Dosen/ Tutor/ Instruktur
a. Ratio tutor: mahasiswa adalah 1:10
b. Tutor telah mengikuti kegiatan training of tutor sebelum kegiatan
tutorial dimulai
3. Sarana Prasarana
a. Terpenuhi sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan
perkuliahan, tutorial dan belajar mandiri diantaranya setiap ruang
tersedia LCD, komputer, spidol, koneksi internet, textbook, e-book,
jurnal, soundsystem, air conditioner, white board dan kapasitas
ruangan sebanding dengan jumlah mahasiswa.
b. Terpenuhi alat dan bahan untuk kegiatan praktikum
4. Peraturan Pendidikan
a. Tersedianya aturan tata tertib mahasiswa
b. Tersedianya buku panduan akademik
5. Tutorial (PBL)
a. Pelaksanaan 100% dari total perencanaan
b. Mahasiswa yang mengikuti dalam setiap kegiatan ini 90%
c. Terpenuhi sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan ini,
diantaranya setiap ruangan tersedia white board dan alat tulis, OHP,
LCD, computer dan AC serta jumlah dan kapasitas ruangan sebanding
dengan jumlah mahasiswa.
d. Penjadwalan yang konsisten (tidak berubah 2 kali)
e. Jumlah narasumber yang hadir setiap kegiatan ini 90%
6. Evaluasi
a. Terlaksana kegiatan evaluasi SOCA 100% dari perencanaan semula.
b. Kesesuaian evaluasi 80% antara tujuan pembelajaran yang
direncanakan, yang diajarkan, dan yang diujikan.
7
g. Tutor membimbing diskusi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
h. Dalam satu topik tutorial terdiri dari dua kali pertemuan dan
dibimbing oleh tutor yang sama.
2. Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan dengan metode Multiple Choice Question (MCQ)
dimana mahasiswa melakukan ujian tulis dengan Computer Based
Test (CBT).
b. MCQ dilaksanakan 2 kali saat tengah blok dan akhir blok.
c. Setiap MCQ terdiri dari 100 soal yang telah direview.
d. Mahasiswa melakukan ujian SOCA sebanyak satu kali pada akhir
blok.
e. Ujian praktikum dilaksanakan sesuai jadwal laboratorium masing-
masing.
f. Penilaian review artikel/referat dilakukan sesuai format penilaian
kegiatan.
MONITORING BLOK
1. Monitoring pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan secara
periodik setiap minggu oleh tim blok.
2. Monitoring proses pembelajaran dilaksanakan pada akhir blok oleh
seluruh pihak yang terkait, yaitu mahasiswa, dosen dan staf administrasi
dengan mengisi borang yang sudah disiapkan.
8
PERATURAN DAN TATA TERTIB
TATA TERTIB TUTORIAL
Alasan yang dapat diterima untuk tidak hadir dalam perkuliahan adalah:
a. Sakit / melahirkan (dengan bukti surat dokter)
b. Menikah
c. Keluarga inti meninggal (ayah, ibu, saudara kandung)
d. Menjalani kegiatan fakultas/ universitas yang ditunjukkan dengan
rekomendasi dekan/ rector
9
SKENARIO 1
“Mengapa suhu tubuh meningkat?”
Pasien datang ke IGD mengeluhkan demam sejak 3 hari yang lalu. Selain demam
pasien juga mengeluhkan mual, badan terasa pegal dan sakit kepala. Ia mengatakan
belum mencoba minum obat. Dokter menanyakan tentang tipe demam kepada
pasiennya, yang dirasakan timbul mendadak dan terus-menerus sepanjang hari. Pasien
mengatakan belum pernah merasakan hal yang sama, namun adiknya yang berumur
12 tahun beberapa hari lalu juga mengalami demam sampai harus dirawat di rumah
sakit, dokter saat itu mengatakan adiknya menderita demam berdarah.
Step 3. Brainstroming
10
5. Mekanisme terjadinya demam
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi demam
7. Kelainan yang dapat menyebabkan
8. Mekanisme yang diaktifkan oleh dingin
9. Mekanisme yang diaktifkan oleh panas
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan panas
11. Kelainan akibat lingkungan yang panas
12. Mekanisme kerja kompres dalam penanganan demam
SKENARIO 2
“ Demam tak kunjung turun”
Pasien laki-laki 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang
lalu. Selain demam pasien juga mengeluhkan mual, badan terasa pegal dan sakit
kepala. Ia mengatakan belum mencoba minum obat dan hanya menggunakan kompres
hangat. Dokter menanyakan tentang tipe demam kepada pasiennya, yang dirasakan
timbul mendadak dan terus-menerus sepanjang hari. Pasien mengatakan belum pernah
merasakan hal yang sama, namun adiknya yang berumur 12 tahun beberapa hari lalu
juga mengalami demam sampai harus dirawat di rumah sakit, dokter saat itu
mengatakan adiknya menderita demam berdarah.
Step 3. Brainstroming
11
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting
SKENARIO 3
“Bahuku memar dan nyeri”
Seorang perempuan berusia 25 tahun diantar keluarganya ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan memar
pada bahu kanan sejak 4 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengatakan bahwa dirinya sedang
berkendara dengan motor lalu Ia berusaha menghindar dari jalan berlubang namun terjatuh dengan
bahu kanan sebagai tumpuan. Setelah itu, pasien merasakan bahu kanannya terasa nyeri dan
kemerahan. Pasien lalu pulang dan memijat bahu kanannya, namun setelah beberapa lama bahu
kanannya bengkak dan nyeri semakin bertambah. Akhirnya pasien memutuskan untuk ke Rumah Sakit
karena kawatir terjadi sesuatu dengan bahunya
Step 1. Clarification
Step 2. Problem definition
Step 3. Brainstroming
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting
SKENARIO 4
“Apakah perutku baik – baik saja?”
Seorang pasien berusia 20 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang timbul
tiba-tiba, mual, dan muntah. Pasien diketahui tidak sedang menstruasi dan belum pernah
mengalami keluhan serupa sebelumnya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, nampak kesakitan, tidak pucat dan tidak sesak. Pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan hasil tekanan darah 110/80 mmhg, denyut nadi 106 x/menit, frekuensi napas 20
x/menit dan suhu 38,50c setelah dilakukan pemeriksaan fisik, ditemukan nyeri tekan di titik
McBurney dan tanda psoas positif. Berdasarkan gejala dan temuan pemeriksaan, ada dugaan
appendicitis.
Step 1. Clarification
Step 2. Problem definition
Step 3. Brainstroming
12
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting
SKENARIO 5
“Mendadak olahraga”
Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke Klinik UMP dengan keluhan badan
pegal sejak kemarin. Pasien mengaku 3 hari yang lalu telah mengikuti Triathlon, yaitu
gabungan dari olahraga berenang, bersepeda, dan berlari yang dilakukan secara
berurutan dalam satu waktu. Pasien diketahui sudah lebih dari 1 tahun ini jarang
berolahraga. Pasien menyangkal keluhan demam, flu, mual maupun muntah. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam batas normal. Dokter menyatakan pasien
mengalami kelelahan akibat berolahraga berlebihan
Step 1. Clarification
Step 2. Problem definition
Step 3. Brainstroming
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting
13