Anda di halaman 1dari 13

BUKU PANDUAN TUTORIAL

BLOK 3
ILMU DASAR PENYAKIT
(BAGI DOSEN)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER PROGRAM


SARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023

1
BLOK 3
ILMU DASAR PENYAKIT
TIM TUTOR :
dr. Muhammad Luthfi Almanfaluthi, DTMH, MCTM, Ph. D
Dr(c). dr. Dewi Karita, M. Sc
Dr. dr. Prima Maharani Putri, M.H.
dr. Abdul Hakim N., M.H., Sp. KF
dr. A Yudha Aditya Pratama, Sp.A.
dr. Susiyadi, Sp.An
dr. Yusuf Adi Gunawan, Sp. PD
dr. Hidayat Kossugiharso W, Sp. OT
dr. Dwi Adi Nugroho, M.Sc
dr. Orisa sativa
dr. Alevia

Penanggung Jawab Blok:


dr. Norina Agatri, M.Biomed

Kontributor:
dr. Yusuf Adi Gunawan, Sp. PD
dr Yunia, Sp.PD
dr. Resa Budi D, Sp.S
dr. Anis Kusumawati, M. Sc., M.Med.Ed.
dr. Titik Kusumawinakhyu, M. Bio.Med

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023

2
VISI MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN PROGRAM
SARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

VISI PROGRAM STUDI


Menjadi program studi pendidikan dokter terkemuka di Indonesia tahun 2031 yang
menghasilkan lulusan sarjana kedokteran yang Unggul di bidang herbal, Modern, dan
Islami

MISI PROGRAM STUDI


Misi Program Studi Pendidikan Dokter
Program Sarjana UMP yaitu:
1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran berlandaskan prinsip dan nilai Al
Qur’an dan As Sunnah sehingga menghasilkan sarjana kedokteran yang
Unggul di bidang herbal, Modern, dan Islami
2. Melaksanakan penelitian bidang kedokteran untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang herbal
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu
kedokteran di bidang herbal yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
4. Menyelenggarakan tata kelola program studi pendidikan dokter berbasis
Standar Nasional Pendidikan Kedokteran untuk menjadi yang terbaik dan
terkemuka di Indonesia tahun 2031
5. Menjalin dan mengembangkan jaringan kerjasama di bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat dengan lembaga dalam dan luar
negeri.

3
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Buku panduan tutor (BPT) 2023 blok ilmu dasar penyakit ini disusun
menyesuaikan kebutuhan nasional pendidikan berbasis OBE (Outcome Based
Education), SKDI 2012 dan 2019 (Standard Kompetensi Dokter Indonesia)
dan prinsip kampus merdeka kebebasan berinovasi pembelajaran ditengah
masa pandemi.
Penyusunan BPT ini merupakan langkah strategis FKUMP
menyesuaikan diri dengan tantangan pembelajaran dimasa pandemi. Sistem
”Blended learning” yang diterapkan pada semua aktivitas pembelajaran blok
diharapkan tidak mengurangi kualitas pendidikan dan mutu dari peserta didik.
Kami mengharapkan masukan dari semua pihak untuk penyempurnaan BPT
ini, semoga dapat memberi kemanfaatan pada proses belajar mengajar pada
blok ilmu dasar penyakit di FKUMP.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Purwokerto, 1 Desember 2023


Penanggung Jawab Blok 3

dr. Norina Agatri, M.Biomed

4
BAB I
PENDAHULUAN
METODE PEMBELAJARAN

Fokus utama Proses Kegiatan Belajar Berdasar Masalah (PBL) adalah tutorial. Kelas
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (10 mahasiswa), masing - masing
dibimbing oleh seorang tutor. Pada saat kegiatan tutorial, mahasiswa harus
mengetahui tujuan pembelajaran dari setiap masalah kesehatan yang dihadapi (TIU
dan TIK) dan bersepakat bagaimana cara/ metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Mahasiswa membutuhkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang sesuai untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Mereka juga belajar bagaimana bekerja sama
sebagai suatu tim, saling membantu dan belajar dari tugas-tugas yang diberikan.
Kebiasaan belajar mandiri serta bersosial memberikan dasar untuk kehidupan
selanjutnya. Pelaksanaan tutorial tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dihadapkan pada suatu skenario yang berisi masalah-masalah
yang dapat memacu mahasiswa untuk mendapatkan informasi ilmiah.
b. Mahasiswa mencari kata-kata kunci/ istilah yang penting dalam setiap
skenario serta berusaha menggali pertanyaan/ masalah sebanyak mungkin
yang timbul setelah membaca dan memahami skenario.
c. Setiap mahasiswa berusaha memecahkan masalah yang ditemukan dengan mencari
dasar-dasar ilmiah, mengumpulkan data-data/ informasi yang
sesuai yang membantu meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep-
konsep dasar yang ada.
d. Mahasiswa mendiskusikan berbagai informasi yang mereka dapat untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat, sesuai dengan
tujuan pembelajaran (TIU/ TIK) dalam bentuk diskusi terarah (dengan
tutor) maupun diskusi mandiri (tanpa tutor) di dalam maupun di luar waktu
yang telah terjadwal.
e. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam, mahasiswa bisa
mendapatkan informasi lain dengan mengikuti konsultasi pakar/ kuliah
pakar.

Pada PBL, tutor berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran


mahasiswa. Tutor tidak harus seorang yang ahli (expert) mengenai masalah
yang dibahas dalam blok. Tutor memiliki peran yang sangat penting dalam
membawa kelompok mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu
diperlukan interaksi yang intensif antara tutor dan mahasiswa.
Untuk melaksanakan PBL, ada 7 langkah (seven jumps) yang bisa ditempuh
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketujuh langkah tersebut adalah :
L-1 : Menjelaskan istilah dan konsep
L-2 : Menetapkan masalah
L-3 : Menganalisis masalah
L-4 : Menarik kesimpulan dari L-3
L-5 : Merumuskan sasaran/ sumber belajar
L-6 : Mengumpulkan informasi tambahan
L-7 : Mensintesis dan menguji informasi baru

SARANA DAN PRASARANA


- Staf pendamping sebagai tutor

5
- Tutor dengan rasio 1 : 10
- Akses internet
- Perpustakaan
- Ruang Diskusi (PBL)
- LCD dan laptop
- White board

BAB II
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
KOMPONEN PENILAIAN BLOK

1. Nilai tutorial 10 %
a. Materi tutorial diujikan dalam bentuk ujian kognitif (MCQ) dan ujian
lisan (SOCA)
b. Kehadian diskusi tutorial 100% menjadi syarat mengikuti ujian MCQ
dan ujian SOCA. Mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100%
dengan alasan yang diijinkan, maka nilai akhir akumulasi tutorial
merupakan jumlah nilai rata-rata dari seluruh sesi tutorial yang telah
diikuti.
c. Mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100% (tanpa keterangan)
dan/atau melakukan pelanggaran tata tertib tutorial, maka diberikan
nilai 0 (nol) untuk sesi tutorial terkait.
d. Penilaian dilakukan selama proses diskusi yang dibimbing oleh tutor,
dengan mengisi checklist penilaian tutorial dan professional
behaviour.
e. Mahasiswa dinyatakan lulus tutorial dengan nilai minimal 70.
2. SOCA 10 % dengan nilai minimal 70
a. Ujian SOCA Blok dilaksanakan pada minggu ke-5 blok.
b. Format ujian menggunakan kasus yang akan dianalisis untuk menilai
aplikasi ilmu dasar kedokteran ke dalam masalah yang diberikan, serta
penalaran masalah klinik (clinical reasoning) mahasiswa.
c. Variasi kasus yang diberikan harus berdasar pada tujuan pembelajaran
tutorial blok terkait, dan harus berdasarkan pustaka yang relevan.
d. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian SOCA Blok dengan nilai minimal
70.
e. Mahasiswa yang tidak lulus ujian SOCA Blok diberikan kesempatan
ujian perbaikan SOCA Blok 1 (satu) kali dengan penguji yang
berbeda, dan mendapat nilai maksimal 70 sesuai peraturan Ujian
Perbaikan.
8
f. Jika ketidakhadiran dengan alasan yang diijinkan pada saat Ujian
SOCA Blok, maka mahasiswa diwajibkan mengikuti Ujian Susulan
SOCA Blok sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh Tim Blok dan
Panitia SOCA Blok.
g. Mahasiswa yang tidak lulus Ujian Susulan SOCA Blok, maka tidak
memiliki kesempatan mengikuti Ujian Perbaikan SOCA Blok.
PENJAMINAN MUTU TUTORIAL
KOMPONEN MUTU
1. Mahasiswa
2. Dosen/ Tutor/ Narasumber

6
3. Sarana Prasarana
4. Peraturan Pendidikan
5. Tutorial (PBL)
6. Self directed learning (belajar mandiri)
7. Evaluasi

STANDAR MUTU
1. Mahasiswa
Mahasiswa yang terdaftar pada program studi pendidikan dokter tahap
sarjana.
2. Dosen/ Tutor/ Instruktur
a. Ratio tutor: mahasiswa adalah 1:10
b. Tutor telah mengikuti kegiatan training of tutor sebelum kegiatan
tutorial dimulai
3. Sarana Prasarana
a. Terpenuhi sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan
perkuliahan, tutorial dan belajar mandiri diantaranya setiap ruang
tersedia LCD, komputer, spidol, koneksi internet, textbook, e-book,
jurnal, soundsystem, air conditioner, white board dan kapasitas
ruangan sebanding dengan jumlah mahasiswa.
b. Terpenuhi alat dan bahan untuk kegiatan praktikum
4. Peraturan Pendidikan
a. Tersedianya aturan tata tertib mahasiswa
b. Tersedianya buku panduan akademik
5. Tutorial (PBL)
a. Pelaksanaan 100% dari total perencanaan
b. Mahasiswa yang mengikuti dalam setiap kegiatan ini  90%
c. Terpenuhi sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan ini,
diantaranya setiap ruangan tersedia white board dan alat tulis, OHP,
LCD, computer dan AC serta jumlah dan kapasitas ruangan sebanding
dengan jumlah mahasiswa.
d. Penjadwalan yang konsisten (tidak berubah  2 kali)
e. Jumlah narasumber yang hadir setiap kegiatan ini 90%
6. Evaluasi
a. Terlaksana kegiatan evaluasi SOCA 100% dari perencanaan semula.
b. Kesesuaian evaluasi 80% antara tujuan pembelajaran yang
direncanakan, yang diajarkan, dan yang diujikan.

STANDAR PROSEDUR BLOK


1. Tutorial (PBL)
a. Mahasiwa hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai.
b. Mahasiswa mengisi daftar hadir kegiatan.
c. Mahasiswa melakukan setoran hafalan surat Al-quran sebelum
memulai kegiatan.
d. Mahasiswa logbook mengumpulkan logbook tutorial sebelum
memulai diskusi.
e. Mahasiswa melaksanakan kegiatan tutorial berdasarkan metode seven
jumps.
f. Mahasiswa dibagi menjadi kelas kecil yang berisi 10 orang yang
dibimbing oleh satu tutor.

7
g. Tutor membimbing diskusi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
h. Dalam satu topik tutorial terdiri dari dua kali pertemuan dan
dibimbing oleh tutor yang sama.
2. Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan dengan metode Multiple Choice Question (MCQ)
dimana mahasiswa melakukan ujian tulis dengan Computer Based
Test (CBT).
b. MCQ dilaksanakan 2 kali saat tengah blok dan akhir blok.
c. Setiap MCQ terdiri dari 100 soal yang telah direview.
d. Mahasiswa melakukan ujian SOCA sebanyak satu kali pada akhir
blok.
e. Ujian praktikum dilaksanakan sesuai jadwal laboratorium masing-
masing.
f. Penilaian review artikel/referat dilakukan sesuai format penilaian
kegiatan.

MONITORING BLOK
1. Monitoring pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan secara
periodik setiap minggu oleh tim blok.
2. Monitoring proses pembelajaran dilaksanakan pada akhir blok oleh
seluruh pihak yang terkait, yaitu mahasiswa, dosen dan staf administrasi
dengan mengisi borang yang sudah disiapkan.

DAFTAR MASALAH/ KELUHAN BLOK 3 BERDASARKAN SKDI 2012 :


No. Keluhan
1. Demam
2. Nyeri
3. Kelelahan

DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS BLOK 3 BERDASARKAN SKDI 2012 :


No. Keterampilan Tingkat
Keterampilan
1. Alloanamnesis 4A
2. Autoanamnesis 4A
3. Tanda vital 4A
4. Refleks fisiologis 4A
5. Sensibilitas 4A
6. Tonus otot 4A

8
PERATURAN DAN TATA TERTIB
TATA TERTIB TUTORIAL

1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan diskusi kelompok


dan tutorial problem based learning (PBL) sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
2. Mahasiswa diwajibkan untuk hadir di ruang diskusi kelompok dan tutorial
PBL sebelum kegiatan dimulai.
3. Mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir setiap kali mengikuti diskusi
kelompok dan tutorial PBL.
4. Mahasiwa diwajibkan untuk mengikuti diskusi kelompok dan tutorial PBL
dengan tertib, tidak berbicara diluar konteks diskusi dan tutorial PBL yang
sedang berlangsung atau melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu
proses diskusi kelompok dan tutorial PBL.
5. Mahasiswa wajib mengikuti petunjuk teknis pelaksanaan diskusi
kelompok dan tutorial PBL.
6. Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan handphone atau alat
komunikasi lainnya saat diskusi PBL.
7. Mahasiswa yang berhalangan hadir dalam perkuliahan wajib
memberitahukan secara tertulis kepada penanggung jawab blok.
Mahasiswa wajib membuat log book pada pertemuan pertama dan
mengumpulkan laporan kelompok 3 hari sesudah pertemuan kedua. Setiap
logbook harus dilengkapi dengan sumber-sumber informasi/kepustakaan
minimal 5 buah. Sumber-sumber informasi yang dianggap memenuhi
syarat adalah buku teks, buku referensi, jurnal ilmiah dan sumber-sumber
internet yang terpercaya (diambil dari website lembaga-lembaga yang
dapat dipercaya dan informasinya bisa dipertanggungjawabkan). Sumber
referensi yang berasal dari berita di surat kabar dianggap bukan sumber
referensi yang valid. Laporan kelompok mencantumkan minimal 10
referensi dan 3 diantaranya harus berupa jurnal ilmiah.
8. Ketidakhadiran dalam perkuliahan harus disertai dengan alasan yang dapat
diterima.

Alasan yang dapat diterima untuk tidak hadir dalam perkuliahan adalah:
a. Sakit / melahirkan (dengan bukti surat dokter)
b. Menikah
c. Keluarga inti meninggal (ayah, ibu, saudara kandung)
d. Menjalani kegiatan fakultas/ universitas yang ditunjukkan dengan
rekomendasi dekan/ rector

9
SKENARIO 1
“Mengapa suhu tubuh meningkat?”

Pasien datang ke IGD mengeluhkan demam sejak 3 hari yang lalu. Selain demam
pasien juga mengeluhkan mual, badan terasa pegal dan sakit kepala. Ia mengatakan
belum mencoba minum obat. Dokter menanyakan tentang tipe demam kepada
pasiennya, yang dirasakan timbul mendadak dan terus-menerus sepanjang hari. Pasien
mengatakan belum pernah merasakan hal yang sama, namun adiknya yang berumur
12 tahun beberapa hari lalu juga mengalami demam sampai harus dirawat di rumah
sakit, dokter saat itu mengatakan adiknya menderita demam berdarah.

Step 1. Clarification of term


1. Fisiologis : salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi dari suatu
organisme makhluk hidup dan bagian bagiannya. Studi tentang fungsi normal
dalam makhluk hidup.
2. Demam : Kondisi ketika suhu tubuh lebih tinggi daripada kondisi normal.
meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 380C. Kondisi ini bisa
menandakan adanya penyakit atau kondisi tertentu di dalam tubuh.

Step 2. Problem definition (minimal problems)

1. Mengapa pasien mengalami demam ?


2. Bagaimana hubungan aktivitas siang hari (jalan sehat) dengan demam ?
3. Apa hubungan antara sedikit minum dengan kejadian tersebut ?
4. Penanganan pada kasus diatas?
5. Bagaimana cara mengukur demam ?

Step 3. Brainstroming

Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping

Step 5. Learning Objective


1. Definisi demam
2. Cara mengetahui/mengukur demam
3. Organ yang berperan dalam pengaturan demam
4. Mekanisme pengaturan demam

10
5. Mekanisme terjadinya demam
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi demam
7. Kelainan yang dapat menyebabkan
8. Mekanisme yang diaktifkan oleh dingin
9. Mekanisme yang diaktifkan oleh panas
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan panas
11. Kelainan akibat lingkungan yang panas
12. Mekanisme kerja kompres dalam penanganan demam

Step 6. Self-directed study


Step 7. Reporting

SKENARIO 2
“ Demam tak kunjung turun”

Pasien laki-laki 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang
lalu. Selain demam pasien juga mengeluhkan mual, badan terasa pegal dan sakit
kepala. Ia mengatakan belum mencoba minum obat dan hanya menggunakan kompres
hangat. Dokter menanyakan tentang tipe demam kepada pasiennya, yang dirasakan
timbul mendadak dan terus-menerus sepanjang hari. Pasien mengatakan belum pernah
merasakan hal yang sama, namun adiknya yang berumur 12 tahun beberapa hari lalu
juga mengalami demam sampai harus dirawat di rumah sakit, dokter saat itu
mengatakan adiknya menderita demam berdarah.

Step 1. Clarification of term


(jika sudah ada istilah yang dipahami tidak perlu dituliskan ulang di step 1)

Step 2. Problem definition


1. Mengapa pasien tersebut mengalami demam, mekanismes?
2. Mengapa setelah diberi obat turun panas demam naik lagi?
3. Tindakan apa yang penting dilakukan?

Step 3. Brainstroming

11
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting

SKENARIO 3
“Bahuku memar dan nyeri”
Seorang perempuan berusia 25 tahun diantar keluarganya ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan memar
pada bahu kanan sejak 4 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengatakan bahwa dirinya sedang
berkendara dengan motor lalu Ia berusaha menghindar dari jalan berlubang namun terjatuh dengan
bahu kanan sebagai tumpuan. Setelah itu, pasien merasakan bahu kanannya terasa nyeri dan
kemerahan. Pasien lalu pulang dan memijat bahu kanannya, namun setelah beberapa lama bahu
kanannya bengkak dan nyeri semakin bertambah. Akhirnya pasien memutuskan untuk ke Rumah Sakit
karena kawatir terjadi sesuatu dengan bahunya

Step 1. Clarification
Step 2. Problem definition
Step 3. Brainstroming
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting

SKENARIO 4
“Apakah perutku baik – baik saja?”
Seorang pasien berusia 20 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang timbul
tiba-tiba, mual, dan muntah. Pasien diketahui tidak sedang menstruasi dan belum pernah
mengalami keluhan serupa sebelumnya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, nampak kesakitan, tidak pucat dan tidak sesak. Pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan hasil tekanan darah 110/80 mmhg, denyut nadi 106 x/menit, frekuensi napas 20
x/menit dan suhu 38,50c setelah dilakukan pemeriksaan fisik, ditemukan nyeri tekan di titik
McBurney dan tanda psoas positif. Berdasarkan gejala dan temuan pemeriksaan, ada dugaan
appendicitis.

Step 1. Clarification
Step 2. Problem definition
Step 3. Brainstroming

12
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting

SKENARIO 5
“Mendadak olahraga”

Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke Klinik UMP dengan keluhan badan
pegal sejak kemarin. Pasien mengaku 3 hari yang lalu telah mengikuti Triathlon, yaitu
gabungan dari olahraga berenang, bersepeda, dan berlari yang dilakukan secara
berurutan dalam satu waktu. Pasien diketahui sudah lebih dari 1 tahun ini jarang
berolahraga. Pasien menyangkal keluhan demam, flu, mual maupun muntah. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam batas normal. Dokter menyatakan pasien
mengalami kelelahan akibat berolahraga berlebihan

Step 1. Clarification
Step 2. Problem definition
Step 3. Brainstroming
Step 4. Problem Analysis or Mind Mapping
Step 5. Learning Objective
Step 6. Self-directed study
Step 7. Reporting

13

Anda mungkin juga menyukai